• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumah Tangga Perikanan Budidaya/ Household Aquaculture Luas Areal Perikanan Budidaya / Total Area of Aquaculture(ha) Produksi Perikanan Budidaya/ Production of Aquaculture (ton) Keramba / Keramba - 1,00 -Rawa / Swamp - - 119,60 Jumlah / Total 4.690 6.749,25 12.572,66

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar

Source: Department of Marine and Fisheries of Polewali Mandar

Dari tabel di atas tercatat produksi perikanan budidaya di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2013 sebesar 12.572,66 ton. Dimana dihasilkan dari budidaya laut sebesar 1.185,00 ton, Tambak sebesar 10.879,66 ton, Kolam sebesar 360,50 ton, Sawah sebesar 27,90 ton, dan Rawa sebesar 119,60 ton. Dengan jumlah luas areal perikanan budidaya mencapai 6.749,25 ha. Dan untuk jumlah rumah tangga perikanan budidaya di Kab. Polewali Mandar 4.690 rumah tangga.

From the table above recorded that aquaculture production in Polewali Mandar in 2013 amounted to 12,572.66 tons. The results of sea cultivation amounted to 1.185,00 tons, fishpond amounted to 10,879.66 tons, pool of 360.50 tons, ricefield amounted to 27.90 tons, and the swamp of 119.60 tons. With the amount of aquaculture area reached 6,749.25 ha. The number of aquaculture households in Polewali Mandar 4.690 households.

Dalam hal untuk produksi perikanan komoditi andalan di Kabupaten Polewali Mandar yaitu Tuna, Cakalang, Tongkol, Udang Windu, Telor Ikan Terbang, Layang, Rumput Laut, Kakap/Kerapau, Cumi-cumi, dan Bandeng. Untuk produksinya bisa dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini.

Regarding to the production of the iminent commodities fishery in Polewali Mandar which are Tuna, Cakalang, Cob, Tiger Shrimp, Eggs Fish Fly, Fly, Seaweed, Snapper/Kerapau, squid, and milkfish. The number of production can be seen in the table 4.7.

Tabel 4.7 Produksi Perikanan Komoditi Andalan di Kabupaten Polewali Mandar (ton) 2009-2013

Table 4.7 Leading Commodities Fisheries Production in Polewali Mandar (ton) 2009-2013

Jenis Komoditi / Commodity Type Satuan (unit) 2009 2010 2011 2012 2013 Tuna ton 3.123,50 3.164,11 3.180,74 3.187,50 3.187,50 Cakalang ton 3.164,60 3.208,90 3.255,90 3.250,50 3.838,70

Tongkol / Cob ton 3.522,83 3.568,63 3.578,50 3.575,50 3.600,00 Udang Windu / Tiger

Shrimp ton 723,25 795,58 798,50 805,25 1.360,50

Telor Ikan Terbang /

Egg Fish Fly ton 8,50 6,50 6,00 6,00 6,00

Layang / Fly ton 1.428,30 1.449,72 1.465,25 1.475,50 1.337,80 Rumput Laut/

Seaweed ton 330,00 450,00 1.215,00 1.110,00 1.185,00

Kakap/Kerapu

/Snapper/Kerapau ton 175,50 186,03 211,00 211,05 220,50

Cumi-cumi / Squid ton 15,93 16,25 16,26 16,40 15,93

Bandeng / Milkfish ton 9.505,63 8.170,50 8.178,00 8.180,50 9.162,00

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar

2015 Ringkasan Eksekutif / Executive Summary

32

Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah

The Mapping Potential and Local Investment Opportunities

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Indonesia Investment Coordinating Board

Gambar 4.7 Peta Potesi Perikanan Kabupaten Polewali Mandar

Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah

The Mapping Potential and Local Investment Opportunities

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Indonesia Investment Coordinating Board

33

4.3. Sektor Pariwisata 4.3. Tourism Sector

Gambar 4.8 Peta Potesi Wisata Kabupaten Polewali Mandar

Figure 4.8 Tourism Potential Map of Polewali Mandar

Sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Polewali Mandar cukup banyak dan perlu dioptimalkan lagi pemanfaatannya. Sektor ini dirasa sangat potensial untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia. Adapun beberapa objek wisata di Kabupaten Polewali Mandar, dimana ada objek wisata pantai, wisata alam, wisata budaya, wisata air dan lain-lain. Kontribusi yang diberikan terhadap perekonomian wilayah cukup besar. Dilihat dari potensi alamnya terlihat bahwa komponen yang paling menonjol di wilayah ini adalah wisata pantai.

Polewali Mandar has quite a lot tourism sector and need to be optimized. The tourism sector is very potential to become one of the tourist destinations in Indonesia. There are some tourism objects in Polewali Mandar, which are beach, nature tourism, cultural tourism, water tourism and others. The economy contribution of tourism sector to the area is quite large. The most potential is beach tourism.

Tabel 4.8 Potensi Objek wisata dan Lokasi wisata di Kabupaten Polewali Mandar 2013

Table 4.8 Potential Objects and Tourist Sites in Polewali Mandar 2013

No Objek Wisata /Tourist Object Lokasi /Location

1 Pulau Battoa / Battoa Island Kecamatan Binuang

2 Pulau Karamasang / Karamasang Island Kecamatan Binuang

3 Pulau Dea-Dea/ Dea-Dea Island Kecamatan Binuang

4 Pulau Salam / Salam Island Kecamatan Binuang

5 Pulau Pasir Putih / Pasir Putih (White Sand) Island Kecamatan Binuang

6 Pantai Mirring / Mirring Island Kecamatan Binuang

7 Pantai Bahari / Bahari Island Kecamatan Polewali

8 Air Terjun Indo Ranuang / Indo Ranuang Waterfall Kecamatan Anreapi

9 Limbong Sitodo Kecamatan Anreapi

10 Sarungallo Kecamatan Anreapi

11 Pantai Mampie / Mampie Beach Kecamatan Wonomulyo

12 Sungai Maloso / Maloso River Kecamatan Mapilli

13 Pantai Lurae / Lurae Beach Kecamatan Campalagian

14 Gonda Kecamatan Campalagian

15 Mangrove Park Kecamatan Campalagian

16 Babba Toa Kecamatan Campalagian

17 Pantai Palippis / Palippis Beach Kecamatan Balanipa 18 Makam Galetto / Galetto Graveyard Kecamatan Tinambung

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar

Source: Department of Culture and Tourism in Polewali Mandar

Tabel 4.9 JumlahWisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten Polewali Mandar 2012-2013

Table 4.9 Number of Foreign and Domestic Tourist in Polewali Mandar 2012-2013

Tahun /Year Mancanegara/ Foreign Domestik / Local Jumlah / Total

2011 662 134.673 135.335

2012 632 139.665 140.297

2013 417 189.566 190.003

2015 Ringkasan Eksekutif / Executive Summary

34

Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah

The Mapping Potential and Local Investment Opportunities

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Indonesia Investment Coordinating Board

Gambar 4.9 Peta Potensi Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar Figure 4.9 Tourism Potential Map in Polewali Mandar

Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah

The Mapping Potential and Local Investment Opportunities

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Indonesia Investment Coordinating Board

35

5. PELUANG INVESTASI 5. INVESTMENT OPPORTUNITIES

5.1. Peluang Investasi Pengembangan Perkebunan dan Industri Pengolahan Kakao

5.1. Opportunities Estate Development Investment and Cocoa Processing Industry

Kabupaten Polewali Mandar ini merupakan daerah penghasil Kakao di Sulawesi barat dan merupakan daerah yang memiliki peran penting sebagai pemasok biji Kakao di Indonesia. Dengan luas areal perkebunan kakao di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2013 yaitu 43.218,51 ha yang tersebar di 15 kecamatan dan untuk produksinya mencapai 27.655,46 ton.

Polewali Mandar is a cocoa producing region in West Sulawesi and has important role as a supplier of cocoa beans in Indonesia. The extensive cocoa plantations area in Polewali Mandar in 2013 is 43,218.51 hectares spread over 15 districts and the production reached 27,655.46 tons.

Biji kakao di Kabupaten Polewali Mandar telah dikenal dibeberapa Negara penghasil coklat dan sebagian petani telah melakukan fermentasi. Sebanyak 81 kelompok tani dengan jumlah petani 2.265 orang telah mendapatkan sertifikasi oleh Lembaga sertifikasi seperti UTZ, Rainforest Alliance (RA). Perusahaan besar di Indonesia yang memproduksi biji Kakao unggul dan tersertifikasi memperoleh suplai biji kakao dari Kabupaten Polewali Mandar. Dan saat ini biji kakao Kabupaten Polewali Mandar telah menembus pasar Jepang.

Cocoa bean in Polewali Mandar has been known in some countries of cocoa production region and some farmers have done fermenting. A total of 81 farmer groups with a number of farmers 2,265 people have been certified by a certification institution such as UTZ, Rainforest Alliance (RA). Big companies in Indonesia that produce superior and certified cocoa beans obtain supplies from Polewali Mandar. Today, cocoa bean of Polewali Mandar has penetrated the Japanese market.

Tabel 5.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Kakao Rakyat

Table 5.1 Total Area and People Plantation Crop Production

Kecamatan / Sub-district Luas Areal / Total Area (ha) Produksi / Production(ton)

Tinambung 201,54 30,37 Balanipa 495,93 151,87 Limboro 1.197,27 812,86 Tubbi Taramanu 5.814,13 3.933,00 Alu 1.591,18 736,00 Campalagian 1.645,00 856,00 Luyo 4.157,99 3.213,70 Wonomulyo 390,41 99,88 Mapilli 4.132,63 3.172,40 Tapango 4.893,33 3.504,48 Matakali 1.396,73 613,20 Polewali 793,20 280,80 Binuang 3.728,96 2.149,14 Anreapi 4.385,20 3.696,68 Matangnga 3.361,10 641,65 Bulo 5.033,91 3.763,43 Jumlah / Total 2013 43.218,51 27.655,46 Jumlah/ Total 2012 47.476,00 32.330,32 Jumlah / Total 2011 49.275,68 35.185,37

Sumber: BPS, Kabupaten Polewali Mandar dalam Angka 2014

2015 Ringkasan Eksekutif / Executive Summary

36

Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah

The Mapping Potential and Local Investment Opportunities

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Indonesia Investment Coordinating Board Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupten Polewali Mandar dimana disebutkan bahwa ada 3 (tiga) kawasan yang diperuntukan sebagai lokasi industri pengolahan hasil pertanian, yaitu di Kecamatan Polewali, Kecamatan Wonomulyo, dan Kecamatan Binuang.

Based on the Spatial Plan Area of Polewali Mandar, there are 3 (three) areas that intended as the location of the agricultural product processing industry, namely in Polewali Sub-district, Wonomulyo Sub-district, and Binuang Sub-distric.

Berikut disajikan Pohon Industri Kakao dimana menunjukkan banyaknya industri turunan yang dapat dikembangkan dari bahan mentah kakao yang sangat berpotensi dikembangkan di Kabupaten Polewali Mandar.

The Cocoa Tree Industry below indicates the number of derivative industries that can be developed from the raw material cocoa is very likely to be developed in Polewali Mandar.

Gambar 5.1 Pohon Industri Kakao

Figure 5.1 Cocoa IndustryTree

Menurut Pusat data dan sistem informasi pertanian (Outlook Komoditi Kakao 2014) dimana konsumsi kakao diperkirakan akan meningkat pada tahun 2014-2019 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,30% per tahun. Tahun 2015 konsumsi kakao diperkirakan sebesar 9,18 ribu ton yang akan meningkat menjadi 10,45 ribu ton pada tahun 2019.

According to the data centers and agricultural information system (Cocoa Commodity Outlook 2014) where cocoa consumption is expected to increase in the years 2014 to 2019 with an average growth of 3.30% per year. Cocoa consumption in 2015 is estimated at 9.18 thousand tons will increase to 10.45 thousand tons in 2019.

Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah

The Mapping Potential and Local Investment Opportunities

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Indonesia Investment Coordinating Board

37

Dokumen terkait