• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komoditas Unggulan

Bab 2 – Pembahasan

2.2 Telaah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Palu

2.3.3 Komoditas Unggulan

Sulawesi Tengah khusunya Palu memiliki potensi dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus karena lokasinya yang strategis, sehingga menjadi pusat pertumbuhan dan pusat distribusi barang serta penunjang logistik di Kawasan Timur Indonesia. Selain itu dengan adanya rencana pengembangan Pelabuhan Pantoloan, Palu dapat menampung lebih banyak kapal berkapasitas besar. Faktor lokasi strategis, Sumber Daya Alam, dan infrastruktur Palu menjadi potensi besar untuk pengembangan salah satu KEK di Wilayah Timur Indonesia. Kawasan Ekonomi Khusus Palu seluas 1500 hektar diprioritaskan untuk pengembangan industri dan logistik.

a. Komoditas Sumber Daya Mineral

Potensi Sumber Daya Mineral di Sulawesi Utara meliputi minyak dan gas bumi, logam mulia (emas), biji besi, tambang nikel, granit, marmer, pasir kuarsa, pasir besi, lempung dan feldspar. Sumber tambang berupa minyak dan gas bumi, terdapat cadangan minyak di kabupaten Banggai dan Morowali, gas alam dimiliki oleh kabupaten Banggai yang saat ini sedang dalam tahap eksplorasi di lapangan Tiaka sebesar 110 juta Barrel, sedangkan gas alam di Sinorang Kecamatan Batui terdapat cadangan sebesar 4 Trilyun kubik (TFC) dengan luas 475 km2. Sumber logam

51

Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Infrastruktur

Departemen Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

mulia (emas), memiliki wilayah tambang seluas 561.050 Ha diperkirakan memiliki cadangan emas sebesar 1,5 juta Oz.

Gambar 2.7 Salah Satu Aktivitas Tambang Nikel

Sumber tambang Nikel, terdapat di Morowali, Banggai, dan kabupaten Tojo Una-una masih pada tahap eksplorasi. Areal tambang nikel yang terdapat dikabupaten Morowali sebesar 149.700 ha dengan cadangan terduga terbesar 8.000.000 WMT. Cadangan nikel ini menjadi peluang yang sangat menguntungkan untuk dikembangkan dan diolah menjadi bijih Nikel, dengan larangan ekspor Nikel mentah meningkatkan harga nikel dunia. Harga feronikel USD 21,625/ton, Nikel USD 50 / ton, sehingga sangat menguntungkan bila cadangan yang ada diolah lebih lanjut untuk meningkatkan nilai tambahnya.

Sumber biji besi, cadangan dalam bentuk hematite luar 10 – 59 cm pada

batuan basalt, kadar Fe2O3 45-56% luas area tambang sebesar 505 Ha. Produk turunan biji besi merupakan produk unggulan yang sedang dikembangkan oleh Indonesia, sehingga pengolahan biji besi ini merupakan suatu keharusan untuk dikembangkan. Potensi biji besi terdapat di kabupaten Tojo Una-una di Kecamatan Ulubongka, dan Blok Balingara Kecamatan Ampana Tete dengan kadar Fe203 53%.

b. Komoditas Perkebunan

Potensi unggulan yang berasal dari perkebunan yaitu Kakao (terbesar di Indonesia), budidaya kakao yang tersebar di 9 kabupaten di sulawesi tengah dengan

52

Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Infrastruktur

Departemen Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

luas lahan 225.526 Ha dapat diproduksi sebesar 212.073 Ton. Ditinjau dari konsistensi LQ ditiap-tiap komoditas unggulan, hanya komoditas coklat yang

mempunyai nilai LQ > 1 dari kurun waktu Tahun 2008 – 2012.

Potensi perkebunan rotan, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas lahan sebesar 4.394.932 ha atau sekitar 64% dari wilayah Provinsi (6.803.300 ha), memiliki potensi rotan yang cukup besar yaitu sekitar 75.000 ton per tahun.

Potensi produksi kelapa sawit di Sulawesi Tengah sebesar 158.202 ton terdiri dari perkebunan swasta sebesar 97.784 ton, perkebunan rakyat 41.965 ton dan perkebunan Negara sebesar 18.453 ton. Kapasitas produksi tersebut dihasilkan dri lahan seluas 46.655 Ha dengan area perkebunan rakyat 17.287 ha, perkebunan swasta 42.678 ha dan perkebunan Negara seluas 5.090 ha. Selama ini kelapa sawit diekspor berupa CPO dengan harga Rp9.750,-/kg.

Potensi unggulan karet di Sulawesi Tengah menempati luas areal tanam 6.520 ha dan dapat menghasilkan 7.216,00 ton karet per tahunnya. Selain getah karet, produk samping yang berpeluang untuk diolah adalah biji karet. Jumlah biji karet yang dihasilkan dari satu hektar tanaman sangat bervariasi, yaitu sekitar 3.000-450.000 butir/ha/tahun untuk kerapatan 528 pohon/ha.

Karet diekspor dalam bentuk raw produk dengan harga Rp. 6.500,- per kg. karet alam Indonesia dalam bentuk latex. Kelapa, potensi kelapa terdiri dari dua perkebunan, yaitu perkebunan rakyat seluas 176.714 Ha dan perkebunan swasta seluas 478 Ha dengan total produksi tahun 2011 sebesar 207.890.000 kg.

Tabel 2.22

53

Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Infrastruktur

Departemen Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

Kelapa, potensi kelapa terdiri dari dua perkebunan, yaitu perkebunan rakyat seluas 176.714 Ha dan perkebunan swasta seluas 478 Ha dengan total produksi tahun 2011 sebesar 207.890.000 kg. Ditinjau dari konsistensi LQ ditiap-tiap komoditas unggulan, hanya komoditas coklat yang mempunyai nilai LQ > 1 dari kurun waktu Tahun. 2008 - 2012 meskipun jika ditinjau dari kecenderungan mengalami penurunan pada Tahun 2009, 2010, dan 2012.

Produksi komoditas yang dapat

dikategorikan lainnya adalah komoditas cengkeh, dengan nilai LQ > 1 pada tahun 2008, 2010-2011, meskipun terjadi penurunan share < 1 pada tahun 2009 dan 2012. Selain cengkeh dengan LQ > 1, komoditas yang dapat digolongkan dalam unggulan kelapa dalam dengan nilai LQ mencapai > 1 pada tahun tertentu (2008, 2010, dan 2011). Ditinjau dari

konsistensi LQ ditiap-tiap komoditas

unggulan, hanya komoditas coklat yang mempunyai nilai LQ > 1 dari kurun waktu Tahun. 2008 - 2012 meskipun jika ditinjau dari kecenderungan mengalami penurunan pada Tahun 2009, 2010, dan 2012. Produksi komoditas yang dapat dikategorikan lainnya adalah komoditas cengkeh, dengan nilai LQ > 1 pada tahun 2008, 2010-2011, meskipun terjadi penurunan share < 1 pada tahun 2009 dan 2012. Selain cengkeh dengan LQ > 1, komoditas yang dapat digolongkan dalam unggulan kelapa dalam dengan nilai LQ mencapai > 1 pada tahun tertentu (2008, 2010, dan 2011).

c. Komoditas Perikanan dan Kelautan

Potensi sumberdaya alam Unggulan yang berasal dari perikanan dan kelautan, diantaranya adalah rumput laut, potensi pengembangan di tahun 2010 seluas 106.468 Ha dengan produksi mencapai

718.978 Ton Basah.

Gambar 2.8 Kakao, salah satu komoditas unggulan kota Palu

Gambar 2.9 Komoditas Rumput Laut

54

Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Infrastruktur

Departemen Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

d. Industri Manufaktur dan Logistik

Industri manufaktur merupakan industri yang padat karya, sehingga akan menguntungkan bagi pemerintah dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan. Dalam mempersiapkan SDM yang handal di kawasan KEK perlu dibangun Balai Latihan Kerja (BLK) bagi tenaga kerja yang akan bekerja di kawasan KEK dan menunjang industri manufaktur.

Industri logistik yang menunjang keberadaan industri di KEK Palu antara lain dikelompokan dalam industri logistik Utama dan industri logistik lainnya. Industri logistik utama meliputi penyediaan:

 Depo kontainer,

 Shipyard & docking

 Industri packaging & labeling

 Industri air bersih layanan kapal

 Persediaan Bahan bakar dan energi

Sedangkan industri logistik lainnya meliputi:

 Pergudangan

 Industri Persewaan alat berat

 Industri Exspedisi

 Telekomunikasi

 Perbankan

Dokumen terkait