• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komoditi Pertanian Unggulan Berdasarkan Analisis Data Sekunder

Kabupaten Temanggung memiliki sembilan sektor perekonomian. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Temanggung. Besarnya kontribusi sektor pertanian ini didukung oleh lima sub sektor yang ada yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor kehutanan, sub sektor peternakan, dan sub sektor perikanan.

Sektor pertanian ini mampu menghasilkan berbagai macam komoditi pertanian. Berbagai macam komoditi pertanian unggulan yang dihasilkan di Kabupaten Temanggung dapat dianalisis dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ). Berdasarkan analisis ini dapat diketahui komoditi pertanian unggulan yang terdapat di masing-masing wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung.

Komoditi pertanian unggulan adalah komoditi pertanian yang produksinya mampu untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya dan mampu untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayahnya (ekspor). Penentuan suatu komoditi pertanian dapat dikatakan sebagai komoditi pertanian unggulan dapat dilihat dari besarnya nilai LQ (Location Quotient). Apabila nilai LQ > 1 maka komoditi pertanian tersebut merupakan komoditi unggulan. Namun, apabila nilai LQ < 1 dan LQ = 1 maka komoditi pertanian tersebut merupakan komoditi bukan unggulan.

Pada penelitian kali ini dilakukan analisis LQ (Location Quotient) terhadap komoditi pertanian yang dihasilkan di Kabupaten Temanggung pada tahun 2008. Berdasarkan hasil analisis LQ (Location Quotient) yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh komoditi pertanian unggulan untuk setiap wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung. Komoditi pertanian unggulan tiap-tiap kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung dapat dilihat secara lebih rinci pada Tabel 14.

commit to user

Tabel 14. Urutan Komoditi Pertanian Unggulan Tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Berdasarkan pada Besarnya Nilai LQ (Location Quotient)

Komoditi Pertanian Unggulan Kecamatan Jumlah

Komoditi Sawi, Kacang Merah, Kuda, Nila, Cabe, Udang, Gabus, Tawes,

Jati, Kubis, Karper, Rimba, Pisang, Ketela Rambat, Padi, Kerbau, Tembakau, Angsa, Entok, Kacang Tanah, Itik, Kopi Arabika, Ayam Buras

Parakan 23

Bawang Merah, Kopi Arabika, Bawang Putih, Kacang Merah, Kentang, Babi, Tembakau, Ketela Rambat, Rimba, Kubis, Sawi, Sapi Potong, Jagung, Angsa

Kledung 14

Bawang Merah, Kubis, Bawang Putih, Kelinci, Kacang Merah, Pisang, Babi, Angsa, Sawi, Cabe, Entok, Itik, Pepaya, Jagung, Padi, Kopi Arabika, Sapi Potong, Tembakau, Kacang Panjang, Ayam Buras

Bansari 20

Jambu Biji, Karper, Cabe, Nila, Kacang Panjang, Bawang Merah, Kacang Merah, Kubis, Ketela Pohon, Padi, Burung Puyuh, Kelinci, Gabus, Tawes, Tembakau, Ketela Rambat, Kerbau, Udang, Lele, Pepaya, Itik, Kuda, Ayam Buras, Angsa, Entok

Bulu 25

Semangka, Pepaya, Jambu Biji, Babi, Udang, Gabus, Tawes, Lele, Kerbau, Ayam Ras Petelur, Kacang Tanah, Nila, Pisang, Kuda, Burung Puyuh, Ketela Rambat, Karper, Padi, Ayam Buras, Entok

Temanggung 20

Burung Puyuh, Sawi, Tembakau, Ketela Pohon, Kacang Panjang, Kuda, Bawang Putih, Cabe, Tawes, Angsa, Entok, Itik, Domba, Ayam Buras, Kentang, Bawang Merah, Jagung

Tlogomulyo 17

Nilam, Jati, Lele, Ayam Ras Petelur, Nila, Rimba, Tembakau, Domba, Kelapa, Karper, Ayam Buras, Udang, Gabus

Tembarak 15

Ketela Pohon, Kerbau, Jati, Jahe, Rimba, Lele, Nila, Kelapa, Udang, Domba, Gabus, Karper, Angsa, Entok, Itik, Padi, Bawang Putih, Tawes

Selopampang 18

Kapuk, Kunyit, Jahe, Tebu, Kelapa, Ayam Ras Petelur, Aren, Domba, Kacang Panjang, Kacang Tanah, Kelinci, Lada

Krangggan 12

Klengkeng, Kapulogo, Kayu Manis, Rambutan, Durian, Aren, Pepaya, Jahe, Kelapa, Pisang, Kemukus, Ketela Pohon, Panili, Tebu, Kacang Panjang, Ayam Ras Petelur, Kopi Robusta, Kelinci, Domba, Burung Puyuh, Itik, Entok, Jagung, Udang, Angsa

Pringsurat 25

Kakao, Durian, Tebu, Kelapa, Kubis, Ayam Ras Petelur, Sawi, Aren, Jagung, Kacang Panjang, Kambing, Sapi Potong, Nilam, Cabe

Kaloran 14

commit to user

Komoditi Pertanian Unggulan Kecamatan Jumlah

Komoditi Sapi Perah, Kemukus, Babi, Semangka, Aren, Tebu, Kacang

Tanah, Burung Puyuh, Kopi Robusta, Kakao, Sapi Potong, Kelapa, Ayam Ras Petelur, Kambing, Entok, Itik

Kandangan 16

Kedelai, Rambutan, Kelinci, Kerbau, Kacang Tanah, Gabus, Lele, Tawes, Kunyit, Cabe, Kuda, Lada, Padi, Pisang, Karper, Ketela Rambat, Udang, Itik, Entok, Angsa, Kelapa, Sapi Perah, Ayam Buras, Burung Puyuh, Durian, Ketela Pohon, Jati, Jagung

Kedu 28

Kuda, Burung Puyuh, Tembakau, Gabus, Tawes, Udang, Kelinci, Ketela Rambat, Kopi Arabika, Lele, Nila, Padi, Kambing, Karper, Jagung, Angsa, Entok, Itik, Ayam Buras, Rimba, Kerbau

Ngadirejo 21

Tembakau, Panili, Ayam Buras, Burung Puyuh, Rimba, Cengkeh, Jati, Aren, Ketela Rambat, Kuda, Kerbau, Kopi Robusta, Kambing, Padi, Kacang Tanah, Lele

Jumo 16

Ketela Rambat, Cengkeh, Kopi Robusta, Lada, Panili, Kayu Manis, Kemukus, Ketela Pohon, Kambing, Kunyit, Sapi Potong, Jahe, Jati

Gemawang 13

Kacang Panjang, Kopi Robusta, Sawi, Kapulogo, Kubis, Panili, Kunyit, Kakao, Kambing, Kentang, Kuda, Domba, Rimba, Padi, Ayam Buras, Angsa, Entok, Itik

Candiroto 18

Lada, Kapuk, Kopi Robusta, Cengkeh, Jagung, Itik, Rambutan, Angsa, Panili, Entok, Kerbau, Kambing, Kunyit, Ayam Buras, Jambu Biji, Sapi Potong, Durian, Ayam Ras Petelur

Bejen 18

Cengkeh, Kopi Arabika, Tembakau, Domba, Jagung, Rimba, Ayam Buras

Tretep 7

Kentang, Kakao, Kambing, Cengkeh, Kubis, Panili, Tembakau, Domba

Wonoboyo 8

Sumber: Diolah dan Diadopsi dari Lampiran 3

Tabel 14 menunjukkan susunan urutan komoditi pertanian unggulan dari masing-masing kecamatan yang memiliki nilai LQ tertinggi hingga komoditi pertanian unggulan yang memiliki nilai LQ terendah. Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung memiliki komoditi pertanian unggulan yang berbeda-beda sesuai dengan potensi wilayah masing-masing kecamatan. Analisis data yang telah dilakukan sebelumnya dengan

commit to user

metode LQ (Location Quotient) menunjukkan bahwa komoditi pertanian yang dihasilkan dari 20 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung memiliki nilai produksi komoditi pertanian yang berbeda-beda. Komoditi pertanian yang memiliki nilai produksi relatif besar dibandingkan dengan yang lain merupakan komoditi pertanian unggulan yang terdapat di masing-masing kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung. Kecamatan Kedu mempunyai komoditi unggulan terbanyak yaitu 28 komoditi, sedangkan Kecamatan Tretep mempunyai komoditi unggulan yang paling sedikit yaitu 7 komoditi. Berdasarkan analisis data yang ada dapat diketahui bahwa nilai produksi komoditi pertanian yang relatif besar jika dibandingkan dengan komoditi yang lain di suatu wilayah, maka komoditi tersebut merupakan komoditi pertanian unggulan yang terdapat di wilayah tersebut.

Tabel 14 menunjukkan bahwa komoditi pertanian unggulan dari sub sektor tanaman bahan makanan yang banyak diusahakan di wilayah Kabupaten Temanggung pada tahun 2008 berdasarkan hasil analisis data sekunder yaitu padi, jagung, dan ketela rambat. Komoditi-komoditi tersebut memiliki nilai LQ > 1. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Hendayana (2003) bahwa komoditi yang menghasilkan nilai LQ > 1 merupakan komoditi unggulan. Komoditi tersebut memiliki keunggulan kompetitif dimana hasilnya mampu untuk memenuhi kebutuhan wilayah yang bersangkutan dan juga dapat diekspor ke wilayah lain. Semakin tinggi nilai LQ komoditi pertanian di suatu wilayah berarti semakin besar kemampuan komoditi tersebut untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri dan semakin besar pula kapasitas ekspor komoditi tersebut.

Berdasarkan teori ekonomi basis, upaya pengembangan komoditi unggulan mampu mendorong perkembangan suatu wilayah. Suatu komoditi yang dikategorikan sebagai komoditi unggulan memiliki kemampuan untuk menjadi pendorong pertumbuhan bagi komoditi lain di suatu wilayah. Komoditi yang merupakan komoditi unggulan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan dapat diekspor ke wilayah lain yang ditunjukkan dengan besarnya nilai LQ > 1. Komoditi yang diekspor tersebut tentunya akan menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut yang dapat menunjang bagi

commit to user

pembangunan perekonomian wilayah yang bersangkutan. Semakin besar nilai LQ, maka semakin besar pula kontribusi komoditi terhadap perekonomian wilayah tersebut.

Sub sektor tanaman bahan makanan merupakan sub sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB sektor pertanian di Kabupaten Temanggung. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi topografi wilayah Kabupaten Temanggung yang berupa dataran dengan ketinggian yang bervariasi sehingga mampu menghasilkan komoditi pertanian yang beranekaragam. Selain itu, wilayah Kabupaten Temanggung memiliki beragam jenis tanah dengan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan masing-masing komoditi tanaman bahan makanan terutama padi, jagung, dan ketela rambat.

Padi merupakan komoditi pertanian unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Komoditi padi paling banyak diproduksi di Kecamatan Kedu dengan nilai produksi sebesar Rp 73.561.172.000 pada tahun 2008. Komoditi padi ini memiliki nilai LQ sebesar 2,64336 yang berarti bahwa dari keseluruhan produksi padi yang ada, sebanyak satu bagian (1,00000) untuk memenuhi kebutuhan di Kecamatan Kedu sendiri dan sisanya (1,64336) untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayah Kecamatan Kedu (ekspor). Hal ini juga mengandung arti bahwa komoditi padi di Kecamatan Kedu memiliki keunggulan kompetitif yang dapat berperan sebagai pendorong pertumbuhan komoditi-komoditi lainnya.

Kecamatan Kedu merupakan wilayah yang dikenal sebagai penghasil padi terbesar di Kabupaten Temangggung. Wilayah Kecamatan Kedu ini mampu memproduksi padi dengan pengairan yang teratur sepanjang tahun. Wilayah Kecamatan Kedu ini memiliki sumber air Kali Progo yang biasa digunakan oleh penduduk sekitar untuk irigasi pertanian. Sumber air ini kontinyuitasnya terjaga sepanjang tahun sehingga mampu memenuhi kebutuhan air pertanian padi di wilayah tersebut.

Komoditi jagung juga merupakan komoditi pertanian unggulan yang banyak dihasilkan di Kecamatan Kaloran dengan nilai produksi sebesar Rp 40.665.147.000 pada tahun 2008. Komoditi jagung ini memiliki nilai LQ sebesar 1,64907 yang

commit to user

artinya satu bagian (1,00000) untuk memenuhi kebutuhan di Kecamatan Kaloran sendiri dan sisanya (0,64907) untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayah Kecamatan Kaloran (ekspor). Kelebihan produksi jagung yang diekspor ke wilayah lain mampu menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut. Komoditi jagung ini banyak dikembangkan di wilayah Kecamatan Kaloran. Hal ini terkait dengan kondisi lahan di Kecamatan Kaloran yang sebagian besar berupa lahan kering yang cocok bagi pertumbuhan tanaman jagung.

Selain padi dan jagung, ketela rambat juga merupakan salah satu komoditi pertanian unggulan yang banyak dibudidayakan di wilayah Kabupaten Temanggung, terutama di Kecamatan Gemawang. Nilai produksi ketela rambat di Kecamatan Gemawang pada tahun 2008 mencapai Rp 1.392.519.420. Komoditi ketela rambat ini memiliki nilai LQ sebesar 5,80930 yang artinya bahwa satu bagian (1,00000) untuk memenuhi kebutuhan di Kecamatan Gemawang sendiri dan sisanya (4,80930) untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayah Kecamatan Gemawang (ekspor). Wilayah Kecamatan Gemawang memiliki kondisi lahan yang cocok bagi pertumbuhan ketela rambat. Selain itu, di wilayah ini terdapat banyak masyarakat yang mendirikan industri keripik ketela rambat sebagai salah satu sumber penghasilan bagi mereka. Ketela rambat merupakan salah satu tanaman yang mudah pemeliharaannya dan bersifat produktif. Ada 3 jenis ketela rambat yaitu ketela rambat putih, ungu, dan kuning. Bahkan, akhir-akhir ini mulai dikembangkan industri es krim berbahan baku ketela rambat ungu yang diperkirakan memiliki prospek ke depan yang baik.

Komoditi unggulan dari sub sektor perkebunan yang banyak diusahakan di wilayah Kabupaten Temanggung berdasarkan hasil analisis data sekunder yaitu tembakau, kopi robusta, dan kelapa. Komoditi tembakau paling banyak dihasilkan di wilayah Kecamatan Kledung. Nilai produksi tembakau pada tahun 2008 mencapai Rp 48.213.068.750. Komoditi tembakau ini memiliki nilai LQ sebesar 3,95012. Berdasarkan nilai LQ tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar tembakau di kecamatan ini diekspor ke wilayah lain. Ekspor tembakau ini akan mendatangkan pendapatan besar bagi wilayah kecamatan penghasil tembakau tersebut.

commit to user

Kondisi tanah dan iklim wilayah Kabupaten Temanggung sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau. Nilai produksi di kecamatan ini tinggi karena produksi tembakau di kecamatan ini juga tinggi. Hal ini juga didukung oleh luas areal tanaman tembakau di kecamatan ini lebih besar dibandingkan kecamatan yang lain. Tembakau yang berasal dari Kabupaten Temanggung dikenal sebagai salah satu tembakau yang memiliki kualitas yang baik dan banyak digunakan oleh pabrik-pabrik pembuat rokok sebagai bahan baku dalam produksi mereka.

Kopi robusta juga merupakan salah satu komoditi perkebunan unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Kopi robusta banyak dihasilkan di Kecamatan Gemawang. Nilai produksi kopi robusta di kecamatan ini pada tahun 2008 mencapai Rp 23.505.447.138. Kopi Robusta memiliki nilai LQ sebesar 4,07974. Besarnya nilai LQ tersebut menunjukkan bahwa kopi robusta di kecamatan ini banyak yang diekspor. Jumlah ekspor yang besar ini tentunya mendatangkan pendapatan yang sangat menguntungkan bagi pembangunan wilayah kecamatan ini.

Selain tembakau dan kopi robusta, kelapa juga merupakan komoditi perkebunan unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Komoditi ini paling banyak dihasilkan di Kecamatan Kaloran. Nilai produksi kelapa di kecamatan ini pada tahun 2008 mencapai Rp 682.472.110. Komoditi kelapa memiliki nilai LQ sebesar 2,42537 yang berarti bahwa dari keseluruhan produksi kelapa yang ada, sebanyak satu bagian (1,00000) untuk memenuhi kebutuhan di Kecamatan Kaloran sendiri dan sisanya (1,42537) untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayah Kecamatan Kaloran (ekspor). Kelebihan produksi kelapa yang diekspor ke wilayah lain mampu menghasilkan pendapatan bagi daerah penghasil kelapa tersebut.

Komoditi pertanian unggulan dari sub sektor kehutanan yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Temanggung berdasarkan hasil analisis data sekunder yaitu kayu rimba. Penghasil kayu rimba tertinggi di wilayah Kabupaten Temanggung pada tahun 2008 yaitu di Kecamatan Kledung dengan nilai produksi sebesar Rp 3.244.800.000. Kayu rimba ini memiliki nilai LQ sebesar 3,18765. Berdasarkan nilai LQ tersebut diketahui bahwa sebagian besar produksi kayu rimba yang ada digunakan untuk memenuhi kebutuhan luar daerah (ekspor). Kayu rimba

commit to user

ini sebagian digunakan sebagai bahan baku pembuatan industri meubel dan ukir- ukiran. Sedangkan, sebagian lainnya ada yang digunakan sebagai bahan bangunan. Komoditi kayu rimba ini banyak dikembangkan di wilayah Kabupaten Temanggung. Hal ini terkait dengan kondisi lahan di Kabupaten Temanggung yang yang cocok bagi pertumbuhan kayu rimba. Kayu rimba ini memiliki masa tanam yang relatif singkat dan pertumbuhannya relatif cepat.

Komoditi unggulan dari sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Temanggung berdasarkan hasil analisis data sekunder yaitu kerbau, domba, kambing, ayam buras, dan entok. Kerbau merupakan komoditi ternak besar unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Komoditi kerbau paling banyak diproduksi di Kecamatan Kedu. Kecamatan Kedu juga merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil beras atau padi terbesar di wilayah Kabupaten Temanggung. Oleh karena itu, di kecamatan ini banyak dikembangkan ternak kerbau yang dimanfaatkan dalam mengolah sawah yang merupakan areal tanam padi. Nilai produksi kerbau di kecamatan ini mencapai Rp 16.805.250.000. Komoditi kerbau ini memiliki nilai LQ sebesar 5,77637.

Domba dan kambing merupakan komoditi ternak kecil unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Domba paling banyak dihasilkan di Kecamatan Kranggan dan kambing banyak dihasilkan di Kecamatan Kaloran. Nilai produksi domba di Kecamatan Kranggan pada tahun 2008 mencapai Rp 315.360.000.000, sedangkan nilai produksi kambing di Kecamatan Kaloran mencapai Rp 82.610.000.000. Komoditi domba dan kambing memiliki nilai LQ berturut-turut sebesar 1,45135 dan 1,53049. Sedangkan ayam buras dan entok merupakan komoditi ternak unggas unggulan di wilayah Kabupaten Temanggung. Ayam buras paling banyak dihasilkan di Kecamatan Jumo dan entok paling banyak dihasilkan di Kecamatan Kandangan. Komoditi ayam buras ini memiliki nilai produksi sebesar Rp 11.193.633.000 dan memiliki nilai LQ sebesar 2,40750. Sedangkan entok memiliki nilai produksi sebesar Rp 97.560.000 dan memiliki nilai LQ sebesar 1,03663.

Nilai LQ > 1 dari masing-masing komoditi unggulan yang berasal dari sub sektor peternakan tersebut mengindikasikan bahwa produksi kerbau, domba,

commit to user

kambing, ayam buras, dan entok mampu untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Temanggung sendiri dan kebutuhan di luar wilayah Kabupaten Temanggung. Kelebihan produksi komoditi yang diekspor tersebut merupakan pemasukan dari komoditi yang bersangkutan bagi kecamatan penghasil komoditi tersebut.

Komoditi unggulan dari sub sektor perikanan yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Temanggung berdasarkan hasil analisis data sekunder yaitu karper, lele, tawes, dan gabus. Komoditi karper, lele, tawes, dan gabus banyak dihasilkan di Kecamatan Temanggung. Keempat komoditi unggulan dari sub sektor perikanan tersebut memiliki nilai produksi masing-masing sebesar Rp 5.900.353.000, Rp 777.712.000, Rp 6.889.862, dan Rp 4.056.264. Masing-masing komoditi tersebut memiliki nilai LQ > 1. Apabila mengacu pada teori ekonomi basis, dengan nilai LQ yang lebih dari satu maka komoditi-komoditi unggulan dari sub sektor perikanan tersebut dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan komoditi yang lain. Keberadaan komoditi unggulan ini diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian di Kabupaten Temanggung. Jika Kabupaten Temanggung memiliki suatu komoditi unggulan maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Temangggung telah mampu memenuhi kebutuhan akan suatu komoditi bagi wilayahnya sendiri maupun bagi wilayah lain. Kelebihan produksi suatu komoditi yang dapat diekspor ke wilayah lain dapat mendatangkan pemasukan atau pendapatan bagi wilayah penghasil komoditi tersebut.

Dokumen terkait