• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Komparatif Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

1. Komparatif Lingkar Pinggang <90 cm dan Lingkar

Pria

a. Tekanan Darah Sistolik

Tabel XV. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan Lingkar Pinggang pada Responden Pria

Lingkar Pinggang <90 cm (n=12) Lingkar Pinggang ≥90 cm (n=30) P Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 129,33±17,629 143,00±22,461 0,103 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,482 untuk

kelompok lingkar pinggang <90 cm dan nilai p=0,046 untuk kelompok lingkar

pinggang ≥90 cm. Rerata tekanan darah sistolik dengan lingkar pinggang <90 cm

adalah 129,33 mmHg dan lingkar pinggang ≥90 cm adalah 143,00 mmHg. Data hasil komparatif antara lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm terhadap tekanan darah sistolik diperoleh nilai p=0,103 (Tabel XV). Nilai p>0,05

lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm terhadap tekanan darah sistolik.

Penelitian secara cross sectional pernah dilakukan oleh Kaur, Biashnoi,

and Badaruddoza pada tahun 2010. Responden berusia 30-70 tahun dengan

jumlah 203 pria penyandang diabetes melitus tipe 2. Responden dikelompokan

dalam lingkar pinggang ≥90 cm dan <90 cm. Rerata tekanan darah sistolik yang diperoleh 137,96 mmHg dengan kesimpulan terdapat perbedaan rerata yang tidak

bermakna untuk kelompok lingkar pinggang <90 cm dan ≥90 cm. b. Tekanan Darah Diastolik

Tabel XVI. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan Lingkar Pinggang pada Responden Pria

Lingkar Pinggang <90 cm (n=12) Lingkar Pinggang ≥90 cm (n=30) P Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 86,25±9,799 91,67±10,199 0,146 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,149 untuk

kelompok lingkar pinggang ≤90 cm dan nilai p=0,004 untuk kelompok lingkar pinggang >90 cm. Rerata tekanan darah diastolik dengan lingkar pinggang <90

cm adalah 86,25 mmHg dan lingkar pinggang ≥90 cm adalah 91,67 mmHg. Data hasil komparatif antara lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm terhadap tekanan darah diastolik diperoleh nilai p=0,146 (Tabel XVI). Nilai

p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara

kelompok lingkar pinggang <90 cm dan lingkar pinggang ≥90 cm terhadap tekanan darah diastolik.

Penelitian secara cross sectional pernah dilakukan oleh Kaur, Biashnoi,

and Badaruddoza pada tahun 2010. Responden berusia 30-70 tahun dengan

jumlah 203 pria penyandang diabetes melitus tipe 2. Responden dikelompokan

dalam lingkar pinggang ≥90 cm dan <90 cm. Rerata tekanan darah diastolik yang

diperoleh 91,51 mmHg dengan kesimpulan terdapat perbedaan rerata yang tidak

bermakna untuk kelompok lingkar pinggang <90 cm dan ≥90 cm.

2. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden Pria

a. Tekanan Darah Sistolik

Tabel XVII. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden Pria

Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm (n=14) Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,90 cm (n=28) P Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 133,71±18,462 141,79±23,262 0,447 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,152 untuk

kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan nilai p=0,016 untuk

kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,90 cm. Rerata tekanan darah sistolik dengan rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm adalah 133,71 mmHg dan rasio

lingkar pinggang-panggul ≥0,90 cm adalah 141,79 mmHg. Prevalensi hipertensi pada pria di Indonesia sekitar 53,8% dengan rentang usia 50-59 tahun. Usia lebih

dari 60 tahun prevalensi tekanan darah tinggi sekitar 64,5% (Sigarlaki, 2006).

lingkar pinggang-panggul ≥0,90 cm terhadap tekanan darah sistolik peroleh nilai p=0,447 (Tabel XVII). Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang

tidak bermakna antara kelompok lingkar pinggang <0,90 cm dan lingkar pinggang

≥0,90 cm terhadap tekanan darah sistolik.

b. Tekanan Darah Diastolik

Tabel XVIII. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden Pria

Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm (n=14) Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,90 cm (n=28) p Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 87,50±10,516 91,43±10,079 0,315 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,090 untuk

kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan nilai p=0,007 untuk

kelompok lingkar pinggang ≥0,90 cm. Rerata tekanan darah diastolik dengan rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm adalah 87,50 mmHg dan rasio lingkar

pinggang-panggul ≥0,90 cm adalah 91,63 mmHg. Data hasil komparatif antara rasio lingkar pinggang-panggul <0,90 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul

≥0,90 cm terhadap tekanan darah diastolik peroleh nilai p=0,315 (Tabel XVIII). Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara

kelompok rasio lingkar panggul <0,90 cm dan rasio lingkar

pinggang-panggul ≥0,90 cm terhadap tekanan darah diastolik.

Menurut Lilyasari (2007) estimasi risiko hipertensi menunjukkan bahwa

78% hipertensi pada pria berhubungan dengan obesitas. Risiko kejadian hipertensi

subyek wanita obesitas dibanding subyek dengan berat badan normal. Penelitian

yang pernah dilakukan oleh Ashraf dan Basir (2007) dengan rentang usia 35-65

tahun dengan rerata tekanan darah diastolik 90 mmHg. Mengevaluasi sebanyak

114 pasien pria penyandang diabetes melitus tipe 2 dari tahun 2005-2006.

Responden penelitian dikelompokan dalam rasio lingkar pinggang-panggul >0,90

dan <0,90 cm. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan rerata yang tidak

bermakna antara kelompok variabel RLPP dengan nilai p>0,005.

3. Komparatif Lingkar Pinggang <80 cm dan Lingkar Pinggang ≥80 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden Wanita

a. Tekanan Darah Sistolik

Tabel XIX. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan Lingkar Pinggang pada Responden Wanita

Lingkar Pinggang <80 cm (n=3) Lingkar Pinggang ≥80 cm (n=55) p Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 146,67±30,551 138,95±24,006 0,654 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan untuk lingkar pinggang <80 cm menggunakan

Shapiro-Wilk diperoleh nilai p=0,637, sedangkan untuk lingkar pinggang ≥80 cm menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p=0,000. Rerata tekanan darah sistolik dengan lingkar pinggang <90 cm adalah 146,67 mmHg dan lingkar

pinggang ≥80 cm adalah 138,95 mmHg. Data hasil komparatif antara lingkar pinggang <80 cm dan lingkar pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah sistolik peroleh nilai p=0,654 (Tabel XIX). Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan

rerata yang tidak bermakna antara kelompok lingkar pinggang <80 cm dan lingkar

pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah sistolik.

Penelitian oleh Uhernik dan Milanovic (2009) menyatakan terdapat

perbedaan yang tidak bermakna kejadian hipertensi pada wanita overweight

dengan indikator lingkar pinggang ≥80 cm. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Liu, et al. (2011) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna dengan p<0,001 pada kelompok responden yang memiliki tekanan

darah <140 mmHg dan kelompok tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dengan

perbedaan yang signifikan. Penelitian tidak bermakna yang diperoleh dalam hasil

penelitian karena responden penelitian ini hanya 100 responden sedangkan pada

penelitian Liu, et al. berjumlah 772 responden.

b. Tekanan Darah Diastolik

Tabel XX. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan Lingkar Pinggang pada Responden Wanita

Lingkar Pinggang <80 cm (n=3) Lingkar Pinggang ≥80 cm (n=55) p Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 90,00±10,000 90,16±9,148 0,956 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan untuk lingkar pinggang <80 cm menggunakan

Shapiro-Wilk diperoleh nilai p=1,000, sedangkan untuk lingkar pinggang ≥80 cm menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p=0,000. Rerata tekanan darah diastolik dengan lingkar pinggang <80 cm adalah 90,00 mmHg dan lingkar

pinggang ≥80 cm adalah 90,16 mmHg. Data hasil komparatif antara lingkar pinggang <80 cm dan lingkar pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah diastolik diperoleh nilai p=0,956 (Tabel XX). Nilai p>0,05 menunjukkan tidak terdapat

perbedaan rerata yang bermakna antara kelompok lingkar pinggang <80 cm dan

lingkar pinggang ≥80 cm terhadap tekanan darah diastolik.

Penelitian secara cross sectional pernah dilakukan oleh Kaur, Biashnoi,

and Badaruddoza pada tahun 2010. Responden berusia 30-70 tahun dengan

jumlah 203 pria penyandang diabetes melitus tipe 2. Responden dikelompokan

dalam lingkar pinggang <80 cm dan lingkar pinggang ≥80 cm. Rerata tekanan darah diastolik yang diperoleh 88,60 mmHg dengan kesimpulan terdapat

perbedaan rerata yang tidak bermakna untuk kelompok lingkar pinggang <90 cm

dan ≥90 cm.

4. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Pangggul <0,85 cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,85 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden Wanita

a. Tekanan Darah Sistolik

Tabel XXI. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul pada Responden Wanita

Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85 cm (n=11) Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,85 cm (n=47) p Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 133,73±11,082 140,66±26,169 0,606 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,164 untuk

kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan nilai p=0,000 untuk

kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm. Rerata tekanan darah sistolik dengan rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm adalah 133,73 mmHg dan rasio

antara rasio lingkar panggul <0,85 cm dan rasio lingkar

pinggang-panggul ≥0,85 cm terhadap tekanan darah sistolik peroleh nilai p=0,606 (Tabel XXI). Nilai p>0,05 menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna

antara kelompok lingkar pinggang <0,85 cm dan lingkar pinggang ≥0,85 cm terhadap tekanan darah sistolik.

Penelitian yang serupa dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Liu,

et.al. (2011) dengan responden wanita mengkomparasikan RLPP pada kelompok

responden dengan tekanan darah sistolik <140 mmHg dan kelompok responden

≥140 mmHg memperoleh hasil bahwa antara kedua kelompok terdapat perbedaan

rerata yang tidak bermakna (p=0,007).

b. Tekanan Darah Diastolik

Tabel XXII. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang-pamggul pada Responden Wanita

Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85 cm (n=11) Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,85 cm (n=47) p Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 91,73±10,900 89,79±8,720 0,415 Keterangan:

p>0,05: memiliki perbedaan rerata yang tidak bermakna

Uji normalitas dengan Shapiro-Wilk memperoleh nilai p=0,005 untuk

kelompok rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan nilai p=0,000 untuk

kelompok lingkar pinggang ≥0,85 cm. Rerata darah diastolik dengan rasio lingkar panggul <0,85 cm adalah 91,73 mmHg dan rasio lingkar

pinggang-panggul ≥0,85 cm adalah 89,79 mmHg. Data hasil komparatif antara rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm terhadap tekanan darah diastolik peroleh nilai p=0,415 (Tabel XXII). Nilai p>0,05

menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang tidak bermakna antara kelompok

rasio lingkar pinggang-panggul <0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul

≥0,85 cm terhadap tekanan darah diastolik.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Liu, et.al. (2011) memperoleh

hasil yang tidak bermakna dengan nilai p=0,641 antara RLPP pada tekanan darah

diastolik <90 mmHg dan RLPP pada kelompok responden dengan tekanan darah

diastolik ≥90 mmHg.

C. Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik

Uji hipotesis korelasi dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis

Spearman. Uji Spearman dipilih karena pada salah satu variabel data terdistribusi

tidak normal. Hasil hipotesis dikatakan memiliki hubungan korelasi yang

bermakna apabila menghasilkan nilai signifikansi (p) <0,005 dan hipotesis

dikatakan memilki hubungan korelasi searah jika nilai r positif (Dahlan, 2012).

Korelasi searah atau positif diartikan bahwa ada peningkatan nilai suatu variabel

(LP dan RLPP) akan diikuti dengan peningkatan nilai variabel lain (tekanan darah

sistolik dan diastolik). Korelasi pengukuran lingkar pinggang dan RLPP terhadap

tekanan darah pada penyandang diabetes melitus tipe 2 dapat dilihat pada tabel

Tabel XXIII. Korelasi Pengukuran LP dan RLPP terhadap Tekanan Darah pada Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung

Variabel Variabel Tergantung Bebas Pria Wanita r p r p Tekanan Darah Sistolik Lingkar Pinggang 0,255 0,104 -0,059* 0,658 RLPP 0,119 0,453 0,068 0,610 Tekanan Darah Diastolik Lingkar Pinggang 0,227 0,148 0,007 0,956 RLPP 0,157 0,321 -0,108* 0,419

p<0,05 = terdapat korelasi yang bermakna antara kedua variabel *(-) = korelasi berlawanan arah

1. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden Pria dan Wanita

a. Responden Pria

Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi lingkar pinggang

terhadap tekanan darah sistolik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD

Kabupaten Temanggung yaitu r=0,255. Nilai korelasi ini berada di antara 0,2

sampai dengan 0,399 dimana kekuatan korelasi tergolong lemah. Nilai

signifikansi (p) yaitu 0,104 menunjukkan nilai p>0,05 dimana terdapat korelasi

yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada

responden pria. Arah korelasi positif yang berarti kenaikan lingkar pinggang

berbanding lurus dengan kenaikan tekanan darah sistolik. Gambar grafik 10 yang

menunjukkan korelasi positif dapat dilihat garis yang arahnya dari bawah ke atas.

Gambar 10. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah Sistolik Responden Pria (r=0,255; p=0,104)

Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Oviyanti (2010) yang dilakukan pada 29 responden pria, usia

25-45 tahun, dan menghasilkan korelasi positif yang sangat lemah dengan nilai

r=0,135 dan terdapat korelasi yang tidak bermakna antara lingkar pinggang dan

tekanan darah sistolik pada responden pria dengan p=0,485. Penelitian lain

dilakukan oleh Hada (2013) dengan jumlah 129 responden dan menghasilkan

korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah (r=0,316).

b. Responden Wanita

Analisis dengan menggunakan statistik, nilai korelasi lingkar pinggang

terhadap tekanan darah sistolik pada penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD

Kabupaten Temanggung yaitu r= -0,059. Nilai korelasi ini berada di antara 0,00

sampai dengan 0,199 dimana kekuatan korelasi tergolong sangat lemah. Nilai

signifikansi (p) yaitu 0,658 (p>0,05) menunjukkan terdapat korelasi yang tidak

bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik. Arah korelasi

negatif yang berarti kenaikan lingkar pinggang tidak diiringi dengan kenaikan

tekanan darah sistolik ataupun sebaliknya. Pada gambar 11, korelasi negatif

ditunjukkan dengan arah garis dari atas ke bawah.

Gambar 11. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah Sistolik Responden Wanita (r=-0,05; p=0,658)

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh mukti (2011), pada

wanita usia 30-50 tahun sebanyak 57 responden menyatakan bahwa lingkar

pinggang dengan tekanan darah diastolik berkorelasi positif sangat lemah dan

tidak bermakna (r=0,179; p=0,183). Penelitian lain oleh Hada (2013) dengan

responden sebanyak 129 orang usia rata-rata 19 tahun menyatakan bahwa tekanan

darah diastolik berkorelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna (r=0,052;

p=0,673). Penelitian oleh Pongsatha, Morakot, Sangchun, dan Chaovisitsaree

(2011), juga menyatakan lingkar pinggang berkorelasi positif lemah dengan

tekanan darah diastolik wanita usia lebih dari 40 tahun sebanyak 400 responden.

Pada penelitian ini, hasil korelasi negatif sangat lemah dan tidak

bermakna. Arah korelasi berkebalikan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Korelasi negatif dapat diduga karena adanya responden yang telah mengalami

hipertensi dan telah mengkonsumsi obat penurun tekanan darah sebelum

dilakukan penelitian. Aktivitas fisik yang berlebihan dan stres psikis juga diduga

dapat menyebabkan hasil korelasi negatif. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian

lanjutan mengenai riwayat penggunaan obat penurun tekanan darah, selain itu

perlu digunakan kelompok tanpa diabetes tipe 2 sebagai pembanding. Kelompok

pembanding diperlukan untuk mengetahui apakah lingkar pinggang dan rasio

2. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah Diastolik Responden

Dokumen terkait