• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

2.5 Kompendium Alat Kesehatan

Kompendium Alat Kesehatan merupakan daftar dan alat spesifikasi alat kesehatan dan bahan medis habis pakai terpilih dengan persyaratan standar

minimal keamanan, mutu dan manfaat untuk digunakan di fasilitas kesehatan dalam pelaksanaan JKN.(Permenkes,2014)

Kompendium alat kesehatan digunakan sebagai acuan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kompendium alat kesehatan sebagaimana yang dimaksud dalam diktum kesatu memuat daftar alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang terdiri dari :

a. Alat kesehatan elektromedik ( 49 alat ) b. Alat kesehatan non elektromedik ( 41 alat ) c. Produk diagnostik in vitro ( 25 alat)

Daftar alat selengkapnya lihat pada lampiran. 2.6 Manajemen Logistik.

Manajemen logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni dalam proses perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat. Manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif. Keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan faktor-faktor antara lain Man, Money, Machine, Methode dan Material. Pengelolaan yang baik dan seimbang pada kelima faktor tersebut akan memberi kepuasan kepada konsumen. (Subagya, 1994).

Gambaran siklus sistem administrasi manajemen logistik sebagai berikut :

Gambar 2.6 Siklus Administrasi Manajemen Logistik (Subagya, 1994). Menurut Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004), Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Hartono ( 2004 ) manajemen logistik sebagai suatu fungsi mempunyai kegiatan-kegiatan yakni perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan.

2.6.1 Tujuan Manajemen Logistik

Pada dasarnya tujuan manajemen logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam- macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai ke lokasi di mana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah.

Unsur Manajemen : -Man -Money -Material - Machine - Methode Fungsi Manajemen - Planning - Organizing - Actuating - Controlling - Methode Fungsi logistik : - Perencanaan - Penganggaran - Pengadaan - Penyimpanan - Penyaluran - Penghapusan - Pengendalian

1) Tujuan umum.

a. Tujuan operasional adalah agar tersedia barang atau bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.

b. Tujuan keuangan adalah agar operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah rendahnya.

c. Tujuan pengamanan adalah agar persediaan tidak terganggu dari kerusakan, pemborosan, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar.

2) Tujuan khusus.

Mendukung efektifitas dan efesiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi.

2.6.2 Fungsi Perencanaan

Perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran, pedoman-pedoman, pengukuhan penyelenggaraan bidang logistik. Dalam tahapan perencanaan logistik, perencanaan dikatakan baik apabila mampu menjawab hal-hal sebagai berikut :

1. Apa yang dibutuhkan untuk menentukan jenis barang yang tepat (what) 2. Berapa yang dibutuhkan untuk menentukan jumlah yang tepat (how much) 3. Bila mana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where) 4. Dimana dibutuhkan untuk menentukan waktu yang tepat (when)

5. Siapa yang mengurus dan siapa yang menggunakan untuk menentukan orang atau unit yang tepat (who)

7. Mengapa dibutuhkan untuk memeriksa apakah keputusan yang diambil sudah tepat (why)

Perencanaan kebutuhan alat kesehatan disusun berdasarkan : a. Usulan dari UPT kementerian kesehatan

b. Usulan Pemda melalui e-planning

c. Program prioritas kesehatan : PONED, PONEK, HIV, Revitalisasi Puskesmas d. Peralatan canggih

e. Jenis Alkes diperbaharui secara berkesinambungan 2.6.3 Fungsi Penganggaran

Penganggaran adalah semua kegiataan dan usaha untuk merumuskan perincian penetuan kebutuhan dalam suatu skala standar tertentu, yaitu skala mata uang dan jumlah biaya, dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku baginya. Dalam usaha penyempurnaan anggaran perlengkapan atau logistik diharapkan adanya berbagai macam anggaran sebagai berikut :

a. Anggaran pembelian

b. Anggaran perbaikan dan pemeliharan

c. Anggaran penyimpanan dan penyaluran

d. Anggaran penelitian dan pengembangan barang

e. Anggaran penyempurnaan administrasi barang

f. Anggaran pengawasan barang

g. Anggaran penyedian dan peningkatan mutu personil.

Siklus anggaran ini terdiri atas 5 tahap yaitu:

Tahap kedua : pengesahan anggaran negara Tahap ketiga : pelaksanaan anggaran negara

Tahap empat : pengawasan dan pemeriksaan anggaran negara Tahap kelima : pertanggungjawaban anggaran negara

2.6.4 Fungsi Pengadaan

Pengadaan ialah segala kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Pengadaan dapat dilakukan dengan cara : Pembelian, penyewaan, peminjaman, pemberian (hibah), penukaran, dan pembuatan perbaikan.

Proses pengadaan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan dan penentuan kebutuhan

Untuk menghindarkan pemborosan perlu diadakan pembatasan-pembatasan kebutuhan terhadap perlengkapan dan peralatan.

b. Penyusunan dokumen tender

Dokumen tender adalah suatu dokumen yang berisikan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu pelelangan.

c. Pengiklanan atau penyampaian undangan lelang

Sebagai pemberitahuan kepada masyarakat yang berkepentingan untuk memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang mampu dan memenuhi syarat mengikuti tender.

d. Pemasukan dan pembukuan penawaran

Setelah penyampaian undangan lelang biasanya dokumen tender disebarluaskan, baik secara cuma-cuma atau dijual.

e. Evaluasi penawaran

Pada pelaksanan tender yang kompleks penawar yang terendah belum tentu menjadi pemenang dan untuk itu diperlukan suatu sistem evaluasi tender yang khusus, antara lain meliputi: evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi faktor-faktor lain.

f. Pengusulan dan penentuan pemenang

Panitia pelelangan setelah mengadakan evaluasi menyampaikan usulan pemenang kepada jabatan yang berwenang untuk menetapkan pemenang dengan dilampirkan berita hasil evaluasi.

g. Masa sanggah

Kepada peserta lelang biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan tertulis kepada atasan dari pejabat yang berwenang menetapkan pemenag mengenai ketetapan yang telah dikeluarkan panitia dalam pelaksanaan prosedur pelelangan

h. Penunjukan pemenang

Berdasarkan keputusan penetapan pemenang, kepala kantor atau satuan kerja atau pemimpin proyek menunjukan pemenang pelelangan sebagai pelaksana pengadaan.

i. Pengaturan kontrak

Setelah penunjukan pemenang dibuatlah surat pesanan atau surat perintah kerja atau kontrak sesuai jenis transaksinya.

j. Pelaksanaan kontrak atau penyerahan barang

Setelah kontrak ditandatangani terjadilah ikatan antara pembelian dengan penjual.

Pada era JKN Kompendium Alat Kesehatan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan pembelian alat kesehatan yang cost effective sesuai mutunya. Pengadaan alat kesehatan dilaksanakan melalui e- catalog :

- dilakukan secara e-purchasing

- Daftar alat kesehatan dan spesifikasi telah tercantum dalam e-catalog. - e-catalog alat kesehatan mengatur biaya distribusi sampai prov/kab kota. Persyaratan e-catalog alat kesehatan :

a. Disalurkan oleh distributor yang memiliki ijin penyalur alat kesehatan (IPAK) sesuai kemampuan sarana

b. Alat kesehatan telah memiliki nomer ijin edar dari Kementrian Kesehatan c. Transparansi dan kewajaran pada : harga yang wajar, spesifikasi dan layanan purna jual.

2.6.5 Fungsi Penyimpanan

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan penyelanggaran dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan. Beberapa faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam fungsi penyimpanan antara lain :

1. Pemilihan Lokasi

2. Barang

3. Pengaturan ruang

4. Prosedur atau sistem penyimpanan

5. Penggunaan alat bantu

6. Pengamanan dan keselamatan

Ruang penyimpanan atau gudang dapat digolongkan kedalam jenis-jenis sebagai berikut:

a. Gedung terbuka

Terdiri dari gedung terbuka yang tidak diolah dan gedung terbuka diolah.

b. Gedung semi tertutup

Merupakan suatu kombinasi antara penyimpanan terbuka dan penyimpanan dalam gudang.

c. Gedung tertutup

Dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis bentuk yaitu : gudang transit, gudang serba guna, gudang kedap udara, gudang pendinginan, tangki kering, gudang penyimpanan tahan api, dangau orang Eskimo.

2.6.6 Fungsi pendistribusian

Pendistribusian adalah merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya, 1994)

a. Semua jenis logistik yang dibeli atau diadakan baik melalui pihak ketiga (rekanan) maupun pembelian sendiri harus melalui dan dan diterima oleh panitia penerima barang.

b. Setelah panitia penerima barang menerima logistik yang diserahkan maka harus melakukan pengecekan secara cermat terhadap jenis barang apakah sudah sesuai dengan kontrak baik jenis, spesifikasi dan jumlahnya. Kelengkapan dokumen pengiriman juga harus diperiksa apakah telah sesuai dengan kontrak ( nama rekanan, tanggal pengiriman, jenis, jumlah, harga barang, dan lain sebagainya ). c. Dilihat apakah pengiriman telah melampaui batas waktu sesuai dengan batas waktu yang tertera dalam kontrak. Jika melampaui maka panitia penerima barang membubuhkan tanda tanggalnya sesuai dengan tanggal pada saat barang tersebut diterima.

d. Setelah dokumen selesai diperiksa maka barang didistribusikan ke puskesmas, puskesmas akan mendistribusikan ke unit jaringannya sesuai dengan kebutuhan. 2.6.7 Fungsi Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah suatu usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis dan daya guna suatu alat produksi atau fasilitas kerja dengan jalan merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan. Tahap- tahap pemeliharaan yaitu :

1. Tahap perencanaan

2. Tahap pelaksanaan pemeliharaan

2.6.8 Fungsi Penghapusan

Secara umum penghapusan dapat dikatakan sebagai kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai peraturan atau perundang-undangan. Penghapusan umumnya dilakukan atas dasar :

a. Barang hilang

b. Teknis dan ekonomis

c. Surplus dan ekses

d. Tidak bertuan

e. Rampasan

Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek yuridis, administrative dan proseduril ; aspek rencana pelaksanaan teknis. Dalam pengelolaan penghapusan barang, dikenal adanya beberapa tahap, yang sekaligus merupakan siklus kegiatan penghapusan, yakni :

a. Tahap penyidikan atau pengenalan

b. Tahap penyaringan dan tahap penyelesaian

c. Tahap pelaksanaan dan pengendalian

Cara-cara Penghapusan

Cara-cara Penghapusan yang lazim dilaksanakan sebagai berikut :

a. Pemanfaatan langsung

b. Pemanfaatkan kembali

c. Pemindahan

d. Hibah

f. Pemusnahan

2.6.9 Fungsi Pengendalian

Pengendalian merupakan inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi usaha untuk memonitor dan pengamankan keseluruhan pengelolaan logistik. Sarana Pengendalian terdiri dari :

1. Struktur Organisasi

Agar dapat melaksanakan pengedalian seefektif mungkin, maka harus jelas tugas pokok dan ruang lingkup organisasi suatu unit, jelas wewenang dan tanggung jawabnya.

2. Sistem dan Prosedur

Landasan peraturan merupakan dasar utama pengendalian khusus merupakan titik tolak dimana persoalan-persoalan harus diselesaikan.

3. Petugas

Personil yang disiplin, cakap dan trampil sangat meringankan beban pengendalian.

4. Peralatan

Tidak selalu barang fisik, tapi bisa buku petunjuk, standar-standar dan sebagainya yang merupakan pula sarana dalam memperlancarkan suatu sistem.

Fungsi utama dari pengendalian haruslah :

a. Menjadi sarana pengelola atau pembina logistik berupa data-data informasi

yang bermanfaat bagi fungsi-fungsi logistik atau lainnya.

b. Menjadi sarana bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Untuk penyelenggaran fungsi tersebut, fungsi pengendalian mengandung kegiatan-kegiatan :

a. Inventarisasi menyangkut kegiatan-kegiatan dalam perolehan data logistik

b. Pengawasan menyangkut kegiatan-kegiatan untuk menetapkan ada tidaknya

deviasi-deviasi penyelenggaraan dari rencana-rencana logistik.

c. Evaluasi menyangkut kegiatan-kegiatan memonitor, menilai dan membentuk

data-data logistik yang diperlukan, hingga merupakan informasi bagi fungsi-fungsi logistik lainnya.

Peranan Inventarisasi dalam Pengendalian : Inventarisasi digunakan sebagai sarana dan sumber informasi baik bagi pemimpin, staf dan para pengawas. Dalam inventarisasi kegiatan-kegiatan yang telah dapat kita identifikasi mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Menyediakan data untuk merencanakan kebutuhan peralatan dan

perlengkapan

b. Memberikan informasi untuk dijadikan bahan pengarahan dalam pengadaan

peralatan dan perlengkapan

c. Memberikan pedoman dalam fungsi penyimpanan dan penyaluran

d. Memberikan petunjuk dalam rangka pemeliharaan peralatan dan perlengkapan

e. Menyediakan data atau informasi dalam menentukan barang lebih dan

menghapus dari pertanggungjawaban administratif

f. Dengan menerapkan dan mengembangkan klasifikasi dan kodefikasi untuk

menuju sasaran katalogisasi dan standardisasi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.

2.7 Kerangka Pikir Penelitian :

Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian Penjelasan :

Pelaksanaan manajemen logistik alat kesehatan yang baik sangat penting untuk menunjang pelayanan kesehatan di puskesmas. Sarana pengangkutan akan membantu dalam proses pendistribusian alkes, sumberdaya manusia pengelola alkes di puskesmas akan melaksanakan proses pendistribusian, penyimpanan, pengendalian dan penghapusan alkes, metode pengelolaan yang diterapkan akan mempengaruhi terhadap semua fungsi logistik dan dana yang tersedia akan menentukan pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan. Dari proses manajemen logistik akan menghasilkan ketersediaan alkes dalam jenis dan jumlah yang cukup, dan penanganan pasien menjadi efisien dan efektif.

MANAJEMEN LOGISTIK

INPUT PROSES OUTPUT

- Sarana - Sumber daya manusia - Metode pengelolaan - Dana - Perencanaan - Penganggaran - Pengadaan - Pendistribusian - Penyimpanan - Pemeliharaan - Pengendalian - Penghapusan - Pengendalian - Ketersediaan alkes - Penanganan penyakit efisien dan efektif

Dokumen terkait