• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITTIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Kompetensi Guru Simulasi Digital

5.1.1.2 Kompetensi Profesional

Hasil pengamatan peneliti menunjukkan Guru Simulasi Digital sudah mampu menguasai materi pembelajaran yang di sampaikan kepada peserta didik. Guru Simulasi Digital dengan baik mampu menyampaikan materi meskipun pada dasarnya bidang keilmuan yang ditempuh oleh Guru Simulasi Digital adalah bidang sains. Guru Simulasi Digital sendiri memperoleh keahlian dibidang multimedia dengan belajar otodidak. Selain itu Guru Simulasi Digital juga memperoleh pengalaman di bidang multimedia dengan membantu bagian editing dan pengambilan gambar di Pusat Pengembangan Media Pendidikan Unnes selama 1 tahun. Berdasarkan bekal tersebut, Guru Simulasi Digital dapat dikatakan mempunyai penguasaan materi yang baik untuk mengajar mata pelajaran Simulasi Digital. Kepala SMK Palebon berpendapat bahwa Pak Nawawi, S.Pd.,M.Pd. yang dianggap pantas untuk mengampu mata pelajaran Simulasi Digital.

“Yang saya anggap bagus itu memang pak Nawawi..ya ini sebetulnya jalan

pintas ya mbak..karena keterpaksaan. Pak Nawawi dulunya kan IPA, begitu kurikulum 2013 IPA hilang saya melihat kompetensi dia ada dimana..di multimedia yaudah dia akhirnya ngajar multimedia sampai sekarang pun ngajarnya banyak dari multimedia. Karena dia potensi untuk mengembangkan IT nya tadi, komputer, aplikasi dsb. Multimedia itu kan tidak jauh beda dengan Simulasi Digital to.. yang jelas dia IT-nya kenceng” (wawancara dengan Drs. Joko Raharjo, M.Pd. / 12 Oktober 2015).

Waka kurikulum Soebandri, S.E. menyatakan bahwa sebetulnya yang mendapat surat ijin mengajar mata pelajaran Simulasi Digital adalah dirinya,

karena Pak Soebandri, S.E. telah mengikuti pelatihan Simulasi Digital tingkat nasional yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC. Sedangkan Pak Nawawi, S.Pd., M.Pd. sudah mengikuti pelatihan Simulasi Digital, hanya saja masih dalam tingkat lokal. Meskipun begitu Pak Soebandri, S.E. menerangkan bahwa Pak Nawawi, S.Pd., M.Pd. sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk mengajar mata pelajaran Simulasi Digital.

“Sudah. Sudah cukup mengajar simdig sudah cukup lah. Sudah punya

sertifikat, IT menguasai walaupun tidak linear, dia juga penyampaiannya

sudah bagus. Memang sudah layak mengajar dan baik menurut saya.”

(wawancara dengan Soebandri, S.E./ Senin, 12 Oktober 2015).

Selain penguasaan terhadap materi, seorang guru juga harus menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus di capai oleh peserta didik. Guru Simulasi Digital mampu menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran mata pelajaran Simulasi Digital. Guru Simulasi Digital memahami bahwa standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai acuan atau penentuan dari arah penilaian/ tujuan pembelajaran yang harus di capai oleh peserta didik.

Guru Simulasi Digital mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif. Selain menyampaikan materi dengan metode ceramah Guru Simulasi Digital juga memilih kegiatan praktik langsung dengan menggunakan media yang sudah dipersiapkan. Hal ini dilakukan agar peserta didik, dapat memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketersediaan alat pembelajaran seperti LCD proyektor, kamera SLR, tripot, kamera video shooting, speaker sangat membantu Guru Simulasi Digital dalam menyampaikan materi pembelajaran secara kreatif.

Guru Simulasi Digital telah mengikuti berbagai kegiatan untuk meningkatkan keprofesionalan. Beberapa diantaranya Guru Simulasi Digital telah mengikuti Pelatihan Simulasi Digital dan Diklat Marketing Online (lihat lampiran sertifikat pelatihan). Selain mengikuti pelatihan, Guru Simulasi Digital juga bergabung dalam MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) guru multimedia pada tingkat Kota Semarang. Hal yang belum mampu dilaksanakan oleh Guru Simulasi Digital sebagai upaya meningkatan keprofesionalan dan kualitas pembelajaran adalah melakukan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Simulasi Digital.

Sebagai pengajar di bidang TIK, tentu menuntut Guru Simulasi Digital untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada. Selain memanfaatkan buku sebagai sumber belajar, Guru Simulasi Digital juga menggunakan media internet sebagai sumber belajar lain. Tidak tersedianya buku siswa mata pelajaran Simulasi Digital membuat guru sering memanfaatkan internet dalam proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Borneo Trixie bahwa Guru Simulasi Digital meminta siswa untuk browsing di internet dan mencatat (wawancara /Senin, 02 November 2015). Meskipun penggunaan HP bagi peserta didik dilarang saat pembelajaran, namun Guru Simulasi Digital mengambil kebijakan sendiri untuk memperbolehkan penggunaan HP android bagi peserta didik agar digunakan sebatas pada kepentingan pembelajaran Simulasi Digital seperti browsing materi pembelajaran. Hal ini dilakukan oleh Guru Simulasi Digital agar peserta didik dapat aktif mencari bahan/materi pembelajaran walaupun tidak tersedia buku paket untuk siswa. Beberapa media

elektronik lain yang digunakan Guru Simulasi Digital baik dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran adalah HP Android, Komputer, LCD Proyektor, dan yang paling sering adalah internet. Berikut pernyataan Guru Simulasi Digital :

“Oh kalau sehari-hari paling banyak internet, karena semua kegiatan kita itu hampir semuannya berbasis internet. Apalagi info dari Dinas Pendidikan itu dari internet semuanya. Termasuk SPJ BOS ini yang segini

tumpukan nanti online semua.” (wawancara dengan Nawawi, S.Pd.,M.Pd./

05 Oktober 2015).

Soebandri, S.E. juga menjelaskan bahwa Guru Simulasi Digital sudah mampu memanfaatkan TIK dengan baik meskipun TIK bukan basic studinya.

“Sangat bagus. Walaupun dia bukan orang IT dia cuma ahli biologi atau

fisika tapi IT nya bagus. Dia sering ikut pelatihan IT atau waktu di kuliah itu dia juga ikut lomba buat animasi juga menang. Jadi secara tertulis

mungkin nggak punya sertifikat, tapi pelaksanaanya berjalan bagus.”

(wawancara dengan Soebandri,S.E./ Senin, 12 Oktober 2015).

Selain dalam pembelajaran, Soebandri, S.E. juga menerangkan bahwa diluar pembelajaran pun Guru Simulasi Digital tetap memanfaatkan TIK.

“Bisa, karena kita membuat perangkat pembelajaran kan diluar semua

pakai komputer semua tidak ada yang manual.. alat yang ada dimaksimalkan ya komputer, kamera, LCD, itu semua kan dimaksimalkan.. jadi diluar pembelajaran dia tetap menggunakan TIK. Misalnya harus menggunakan website edmodo.. pakai moodle.. dia bisa” (wawancara dengan Soebandri,S.E./ Senin, 12 Oktober 2015).

Dokumen terkait