• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Sumber Daya Manusia

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrahim (Halaman 46-51)

1. Definisi Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Mc Celland (dalam Sedarmayanti, 2012 : 229) menyebutkan bahwa kompetensi adalah karakteristik mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat memprediksi kinerja yang sangat baik. Sriwidodo & Haryanto (2010) menyebutkan kompetensi adalah hal yang dibutuhkan seseorang ketika berada dalam sebuah organisasi. Kompetensi memiliki peran yang amat penting, karena menyangkut kemampuan dasar seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Menurut Spencer & Spencer (dalam Sutrisno, 2013 : 203) mengungkapkan pengertian kompetensi yaitu:

Kompetensi sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Berdasarkan definisi tersebut mengandung makna kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan.

Menurut Sastradipoera (2007 : 18) sumber daya manusia diartikan sebagai suatu totalitas yang berhubungan dengan orang-orang dan masalah orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi tertentu. Sedangkan menurut Spencer dan Spencer (1993) (dalam Wibowo, 2017 : 152) mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik individual yang berkait dengan kriteria efektif dan/atau kinerja superior dalam suatu pekerjaan

atau situasi. Dalam literatur lain seperti yang dikemukakan oleh Yusuf (2014 : 25) sumber daya manusia didefinisikan sebagai individu yang merancang dan memproduksi keluaran dalam rangka pencapaian strategi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Jadi, kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap sumber daya manusia yang berpengaruh langsung terhadap pekerjaannya agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dan dapat membantu suatu organisasi mencapai tujuannya. Dengan kata lain, sumber daya manusia yang kompeten dapat meningkatkan produktivitas dalam suatu organisasi.

2. Karakteristik Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Wibowo (2017 : 152-153) bahwa keunggulan sumber daya manusia juga dapat dicapai dengan peningkatan kompetensi. Kompetensi dapat mempengaruhi kemajuan organisasi dalam upaya menciptakan keunggulan bersaing. Adapun 5 (lima) karakteristik kompetensi yang diungkapkan Wibowo (2017 : 152) yaitu:

a. Pengetahuan yang merujuk pada informasi dan hasil pembelajaran b. Keterampilan yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk

melakukan suatu kegiatan

c. Konsep diri dan nilai-nilai yang merujuk pada sikap dan citra diri seseorang misalnya percaya diri dia akan berhasil dalam suatu situasi; d. Karakteristik pribadi yang merujuk karakteristik fisik dan konsistensi

tanggapan terhadap situasi atau informasi

e. Motif yang merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan dorongan lain yang memicu tindakan

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik kompetensi sumber daya manusia dapat berupa pengetahuan, keterampilan, konsep diri dan nilai-nilai yang merujuk pada sikap dan citra diri, karakteristik pribadi yang merujuk pada karakteristik fisik, dan konsistensi tanggapan terhadap

situasi serta motif. Pengetahuan berarti berorientasi pada seberapa tingginya pengetahuan yang dimiliki manusia melalui fase pembelajaran yang telah dilewati. Keterampilan merupakan perwujudan nyata dari kemampuan yang dimiliki. Konsep diri dan nilai diri merupakan dasar utama yang dapat meningkatkan keberhasilan dalam menghadapi berbagai situasi. Karakteristik merujuk pada karakteristik fisik yang ada pada diri sendiri dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi merupakan pondasi yang dapat menguatkan terhadap situasi yang terjadi. Serta motif dapat memicu terhadap pengampilan keputusan untuk bertindak.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani & Rosidah 2009 (dalam Yusuf, 2014 : 283-284) faktor produktivitas sumber daya manusia memiliki peran besar dalam menentukan sukses suatu usaha. Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas antara lain:

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan dapat diperoleh oleh seseorang dari hasil pendidikan yang ditempuh baik diperoleh dari pendidikan formal maupun non-formal yang memberikan kontribusi pada seseorang dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan, sehingga seorang karyawan diharapkan mampu melakukan pekerjaan secara produktif.

b. Keterampilan (skills)

Keterampilan merupakan kemampuan seseorang yang diukur berdasarkan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang bersifat kekaryaan. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis, seperti keterampilan mengoperasikan komputer.

c. Kemampuan (abilities)

Kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang karyawan. Jika seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, diharapkan ia akan memiliki kemampuan yang tinggi pula.

d. Sikap (attitude) dan perilaku (behaviors)

Sangat erat hubungan antar kebiasaan atau sikap dan perilaku. Sikap merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Perilaku manusia ditentukan oleh sikap-sikap yang telah tertanam dalam diri karyawan sehingga dapat mendukung kerja yang efektif.

Menurut Hutapea dan Thoha (2008 : 8) menyebutkan bahwa terdapat tiga komponen utama yang membentuk kompetensi sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut:

a. Pengetahuan (knowledge)

Yaitu informasi yang dimiliki seorang pegawai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai bidang yang digelutinya (tertentu). Pengetahuan pegawai akan menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas kepada pegawai yang memiliki pengetahuan cukup dan akan menginkatkan efisiensi perusahaan.

b. Keterampilan (skill)

Merupakan suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan perusahaan kepada seorang pegawai dengan baik dan maksimal, misalnya keterampilan bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain, baik secara individu atau kelompok. Keterampilan dalam berkomunikasi, memotivasi, dan mendelegasi diperlukan dalam bekerja.

c. Sikap (attitude)

Merupakan pola tingkah seorang pegawai di dalam peran melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perusahaan. Apabila pegawai bersangkutan memiliki sifat yang

mendukung pencapaian organisasi, maka secara otomatis tugas yang diberikan kepadanya akan dilaksanakan sebaik mungkin.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia yang produktif atau yang memiliki kompetensi dalam bekerja adalah sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan tentang bidang pekerjaannya, keterampilan untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan, kemampuan terbentuk karena adanya pengatahuan dan keterampilan, dan sikap yang tertanam dalam diri manusia akan mendukung kerja yang baik.

4. Indikator Kompetensi Sumber Daya Manusia

Indikator kompetensi manusia menurut Sulistiyani & Rosidah 2009 (dalam Yusuf, 2014 : 283-284) adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan (knowledge)

b. Keterampilan (skills) dan Kemampuan (abilities) c. Sikap (attitude) atau perilaku (behaviors)

Sumber daya manusia yang kompeten berarti sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities), serta memiliki sikap (attitude) atau perilaku (behaviors) yang baik.

Penjabaran dari indikator pertama yaitu pengetahuan. Pengetahuan dapat berorientasi pada intelegensi, daya pikir, dan penguasaan ilmu. Sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dalam bidang pekerjaannya sebagai pengelola keuangan adalah mengetahui persamaan dasar akuntansi, mengetahui dan memahami pengertian akuntansi, mengetahui tugas-tugas pokok yang harus dilakukan berkaitan dengan pekerjaan sebagai bagian dari pengelola keuangan.

Penjabaran dari indikator kedua yaitu keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities). Keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities)

adalah kemampuan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknik. Sumber daya manusia yang bekerja di pemerintah daerah yang melakukan pengelolaan keuangan mampu membuat jurnal untuk setiap transaksi, mampu memposting ke dalam buku besar, mampu menyusun dan menyajikan Neraca, mampu menyusun dan menyajikan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), mampu menyusun dan menyajikan Laporan Arus Kas, dan sebagainya.

Penjabaran dari indikator ketiga yaitu sikap (attitude) atau perilaku (behaviors). Sikap (attitude) atau perilaku (behaviors) terbentuk melalui kebiasaan yang terpolakan. Menjaga sikap dan perilaku di tempat kerja perlu untuk dilakukan oleh pegawai yang ada di lingkup pemerintah daerah sebagai wujud kepatuhan terhadap aturan yang berlaku sesuai kebijakan dan menjaga agar tidak menimbulkan pelanggaran terhadap aturan.

Berdasarkan indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia dapat diukur berdasarkan: pertama, pengetahuan. Pengetahuan berorientasi pada kemampuan daya pikir seseorang serta penguasaan ilmu. Kedua, keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dan kemampuan erat kaitannya dengan kemampuan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan. Ketiga, adalah sikap yang dimiliki oleh sumber daya manusia tersebut. Sikap berkaitan dengan kebiasaan yang terpolakan yang dilakukan ketika bekerja.

E. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrahim (Halaman 46-51)

Dokumen terkait