a. Standar Kompetensi Teknis yang digunakan di lingkungan Kementerian Sosial RI Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa.
Kompetensi teknis merupakan jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan seorang SDM Aparatur sebagai manajer dalam sebuah organisasi melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Berikut standar kompetensi teknis di Kementerian Sosial Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa :
72
Tabel 8.
Kualifikasi Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional
No Nama Jabatan Syarat Kompetensi Utama Syarat Lainnya
Umum Inti Pilihan Pendidikan Pelatihan Pengalaman
A. Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
1. Pekerja Sosial Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan rumusan dan melaksanakan model pelayanan sosial Mengevaluasi Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial S.1 Pekerjaan Sosial Diklat Sertifikasi Penjenjangan Ahli 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU 2. Penyuluh Sosial Mengoperasikan
MS. Office Membuat laporan rancangan sosialisasi dan resosialisasi Mengolah data penyuluhan sosial S.1 Pekerjaan Sosial, Sosiologi Diklat Sertifikasi Penjenjangan Ahli 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU 3. Perencana Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan Rencana Program dan Anggaran Mengolah bahan/ dokumen perencanaan S.1 Ekonomi Pembangunan Diklat Sertifikasi Penjenjangan Ahli 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU
4. Pranata Komputer Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan operasional dan memelihara Komputer Mengolah Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS)
D.3 Komputer Diklat Sertifikasi Penjenjangan Terampil 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU 5. Fisioterapis Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan terapi – terapi fisik terhadap klien
Menfasilitasi pelayanan fisik
D.3 Fisioterapi Diklat Sertifikasi Penjenjangan Terampil 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU 6. Perawat Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan Asuhan Keperawatan Mengolah data asuhan keperawatan D.3 Keperawatan Diklat Sertifikasi Penjenjangan Terampil 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU
B. Jabatan Fungsional Umum (JFU)
1. Pembimbing Mental Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan persiapan dan melaksanakan standar pelayanan Bimbingan Merumuskan standar pelayanan bimbingan Mental Spiritual S.1 Agama Islam, Diklat Teknis Bimbingan 1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
Umum Inti Pilihan Pendidikan Pelatihan Pengalaman 3. Bendahara Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan pembukuan dan mengatur keuangan Menyusun Laporan Keuangan
S.1 Akuntansi Diklat Sertifikasi Perbendaharaan
1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
4. Penata Laporan BMN Mengoperasikan MS. Office
Menyusun Laporan Barang Milik Negara
Mengolah Sistem Manajeman Administrasi Aset Negara (SIMAN) D.3 Manajemen Diklat Analisis Aset Negara 1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
5. Verifikator Keuangan Mengoperasikan MS. Office
Membuat laporan, Mengelompokkan dan mencatat arsip keuangan Menyusun arsip keuangan D.3 Manajemen Diklat Analisis Keuangan Negara 1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
6. Pengadministrasi Umum Mengoperasikan MS. Office
Membuat laporan, Menerima, mencatat dan menyimpan doc
Menyusun arsip umum
SMK Perkantoran
Tidak perlu ada Diklat Khusus
1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
7. Teknisi Listrik Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan pemeliharaan Komponen listrik dan Bangunan Menyiapkan bahan perbaikan dan pemeliharaan SMK Kelistrikan
Tidak perlu ada Diklat Khusus 1 (satu) Tahun atau berstatus PNS 8. Caraka Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan Pengiriman Surat dan Dokumen Menyiapkan sarana dan prasarana pengiriman dokumen
SMP Tidak perlu ada Diklat Khusus
1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
9. Petugas Keamanan Mengoperasikan MS. Office Membuat laporan keamanan dan ketertiban lingkungan Menyiapkan bahan pelaksanaan tugas keamanan
SMP Tidak perlu ada Diklat Khusus
1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
10. Pramu Bakti Mengoperasikan MS. Office
Membuat laporan pelayanan tamu dan kebersihan kantor
Menyiapkan kebutuhan
pimpinan dan jamuan tamu
SMP Tidak perlu ada Diklat Khusus
1 (satu) Tahun atau berstatus PNS
74
Kualifikasi kompetensi yang digunakan oleh Kementerian Sosial RI sebagai standar untuk menentukan kompetensi di atas terbagi dalam 3 kategori, yaitu :
1) Umum, yang merupakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh semua fungsi pekerjaan di organisasi/instansi/unit. Pada semua jabatan misalnya syarat kompetensi yang digunakan adalah mengoperasikan aplikasi komputer berupa Microsoft Office.
2) Inti, yang merupakan kompetensi yang wajib secara individu dimiliki sesuai dengan masing – masing fungsi pekerjaan. Misalnya pada jabatan Pekerja Sosial syarat kompetensi intinya adalah merumuskan dan melaksanakan model pelayanan sosial, pada jabatan Penyuluh Sosial diwajibkan memiliki syarat kompetensi Menyusun rancangan sosialisasi dan resosialisasi masyarakat, dan seterusnya.
3) Pilihan, yang merupakan kompetensi yang yang diperlukan untuk menambah kompetensi pegawai dalam melaksanakan suatu fungsi atau pekerjaan lainnya. Misalnya pada jabatan Pekerja Sosial syarat kompetensi pilihannya adalah mengevaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial. Pada Jabatan Pranata Komputer syarat kompetensi pilihannya adalah mampu mengolah Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS).
Selain kategori tersebut di atas adapula yang disebut dengan Persyaratan Kompetensi Teknis yaitu syarat jabatan yang meliputi pendidikan, pengalaman dan pelatihan. Dijelaskan secara detail pada tabel
tersebut bahwa masing – masing jabatan harus memenuhi kategori kompetensi berupa syarat lainnya misalnya pada jabatan Perawat harus mempunyai latar belakang pendidikan minimal D.III Keperawatan, telah mengikuti Diklat Sertifikasi Tingkat Terampil dan telah 2 (dua) tahun sebelumnya menduduki Jabatan Fungsional Umum.
Perbedaan terlihat ketika kompetensi manajerial menyebutkan tingkat atau level dari setiap definisi kompetensi yang dipersyaratkan (required competency level – RCL), Kompetensi teknis secara langsung menyebutkan kualifikasi secara detail syarat – syarat dari setiap kategori kompetensi teknis untuk tiap jabatan dan bukan menyebutkan tingkat atau level dari setiap unsur kompetensi, akan tetapi pada semua baik kompetensi manajerial maupun kompetensi teknis semuanya jelas dapat menjadi dasar kebijakan di bidang kepegawaian.Standar kompetensi teknis dan syarat – syarat diatas sangat sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2013, didalamnya telah dimuat Kualifikasi dari masing – masing kompetensi teknis dan syarat – syarat terpenuhinya kompetensi teknis yang dimaksud.
Berdasarkan hasil wawancara kepada Bapak LT sebagai Kepala Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji”Gowa dijelas kan bahwa :
“ Kompetensi Teknis terdiri dari kualifikasi dan syarat – syarat untuk setiap pegawai dalam menduduki suatu jabatan“ (wawancara LT, 12 Oktober 2016)
Ditambahkan oleh RS sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha, bahwa :
“ Kompetensi teknis sangat diperlukan setiap pegawai di kantor ini untuk menciptakan profesionalisme SDM aparatur dalam melaksanakan tugas – tugasnya “ (wawancara RS, 12 Oktober 2016)
Hasil wawancara dengan TJ sebagai salah satu Pemangku Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Perencana mengemukakan bahwa :
“ Saya rasa setiap pegawai disini memiliki kompetensi karena kompetensi teknis di instansi ini digunakan sebagai standar dalam menentukan jabatan seseorang, untuk merumuskan model atau standar kompetensi kami di sini tentunya harus sesuai dengan peraturan - peraturan yang berlaku di pemerintahan“ (wawancara TJ, 12 Oktober 2016)
Dari hasil pengumpulan data dan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa standar kompetensi teknis yang telah disusun secara jelas dengan mencantumkan kualifikasi dan syarat kompetensi jabatan yang berbeda – beda pada setiap jabatan dan hal tersebut dijadikan syarat utama dalam menduduki jabatan. Hal tersebut diperlukan untuk menciptakan profesionalisme SDM aparatur dalam melaksanakan tugas – tugasnya.
Standarisasi kompetensi teknis pada setiap jabatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial RI di Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa sangat sesuai dengan tahapan – tahapan perumusan standar kompetensi teknis dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil. Standar kompetensi teknis juga dipakai sebagai rumusan model atau format standar dengan menyebutkan kualifikasi kompetensi yang dipersyaratkan.
b. Kompetensi Teknis (Tehnical Competence) di lingkungan Kementerian Sosial RI Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa.
Kompetensi teknis yang akan dikemukakan penulis merupakan kompetensi teknis SDM Aparatur yang memangku jabatan fungsional. Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya dalam suatu satuan organisasi, misalnya pekerja sosial, penyuluh sosial, perawat, fisioterapis dan lain-lain. Jabatan fungsional pada Pegawai Negeri Sipil terbagi atas 2 jenis yaitu Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Fungsional Umum. Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan jabatan dan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit sedangkan Jabatan Fungsional Umum (JFU) adalah suatu kedudukan yang rnenunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit. Berikut adalah sebuah tabel yang menggambarkan kompetensi teknis
Tabel 9.
Tingkat Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional
di Lingkungan Kementerian Sosial – Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa
No Pemangku Jabatan (Inisial) Syarat Kompetensi (Hasil Evaluasi Jabatan) Syarat Lainnya (Hasil Evaluasi Jabatan)
Umum Inti Pilihan Pendidikan Pelatihan Pengalaman
A. Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) 1. SU, FL, SR, NK, HI, dan NR
Sebagai Pekerja Sosial Pertama, Muda dan Madya
Seluruh JFT dapat Mengoperasikan MS. Office Seluruh JFT dapat Merumuskan dan melaksanakan model pelayanan sosial Tidak semua JFT dapat mengevaluasi Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial Tidak semua JFT berpendidikan S.1 Pekerjaan Sosial (SU berpendidikan S1 Administrasi Negara) Tidak semua JFT pernah mengikuti Diklat Sertifikasi Penjenjangan Seluruh JFT pernah 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU, berpangkat III.a ke atas 2. MR, SK, dan CA Sebagai Penyuluh Sosial Pertama dan Muda
Seluruh JFT dapat Mengoperasikan MS. Office Seluruh JFT dapat Menyusun rancangan sosialisasi dan resosialisasi Seluruh JFT dapat Mengolah data penyuluhan sosial Seluruh JFT berlatar belakang pendidikan S.2 Pekerjaan Sosial, Sosiologi Seluruh JFT pernah mengikuti Diklat Sertifikasi Penjenjangan Ahli Seluruh JFT pernah 2 (dua) Tahun pada Jabatan JFU, berpangkat III.a ke atas 3. TJ
Sebagai Perencana Pertama
JFT ybs dapat Mengoperasikan MS. Office
JFT ybs mampu menyusun rencana program dan anggaran
JFT ybs mampu mengolah bahan dokumen perancanaan JFT ybs berlatar pendidikan S.2 Ekonomi Pembangunan JFT ybs Diklat Sertifikasi Penjenjangan Ahli JFT ybs pernah 2 (dua) tahun pada jabatan JFU, berpangkat III.b 4. AS
Sebagai Pranata Komputer Pelaksana JFT ybs dapat Mengoperasikan MS. Office JFT ybs mampu Mengoperasikan dan memelihara Komputer JFT ybs mampu mengolah Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) JFT ybs berlatar pendidikan D.3 Komputer JFT ybs belum mengikuti Diklat Penjenjangan Tk. Terampil JFT ybs pernah 2 (dua) tahun pada jabatan JFU, berpangkat II.d 5. AW
Sebagai Fisioterapis Pelaksana
JFT ybs dapat Mengoperasikan MS. Office
JFT ybs mampu melaksanakan terapi – terapi fisik terhadap klien
JFT ybs mampu menfasilitasi pelayanan fisik JFT ybs berlatar pendidikan D.3 Fisioterapi JFT ybs belum mengikuti Diklat Penjenjangan Tk. Terampil JFT ybs pernah 2 (dua) tahun pada jabatan JFU, berpangkat II.d
6. ANF, RN, dan EK
Sebagai Perawat Pelaksana
Seluruh JFT dapat Mengoperasikan MS. Office Seluruh JFT mampu melaksanakan asuhan keperawatan Seluruh JFT mampu mengolah data asuhan keperawatan Seluruh JFT berlatar belakang pendidikan D.3 Keperawatan JFT ybs belum mengikuti Diklat Penjenjangan Tk. Terampil Seluruh JFT pernah 2 (dua) tahun pada jabatan JFU, berpangkat II.d ke atas B. Jabatan Fungsional Umum (JFU)
1. NL
Sebagai Pembimbing Mental
JFU ybs dapat mengoperasikan MS. Office
JFU ybs mampu menyiapkan dan melaksanakan standar pelayanan Bimbingan
JFU ybs mampu standar pelayanan bimbingan Mental Spiritual
JFU ybs berlatar belakang pendidikan S.1 Agama Islam
JFU ybs belum mengikuti Diklat Jabatan Teknis JFU ybs berpengalaman 15 Tahun berstatus PNS, berpangkat III.d 2. SD Sebagai Pembimbing Psikologis
JFU ybs dapat mengoperasikan MS. Office
JFU ybs mampu Menyiapkan dan melaksanakan standar pelayanan
JFU ybs mampu Merumuskan standar pelayanan Bimbingan Psikologis
JFU ybs berlatar belakang pendidikan S.2 Psikologi
JFU ybs belum mengikuti Diklat Jabatan Teknis JFU ybs berpengalaman 10 Tahun berstatus PNS, berpangkat III.c 3. FM Sebagai Bendahara
JFU ybs dapat mengoperasikan MS. Office
JFU ybs mampu Membuat pembukuan dan mengatur keuangan
JFU ybs mampu Menyusun Laporan Keuangan
JFU ybs masih berpendidikan D.3 Akuntansi
JFU ybs telah Diklat Sertifikasi Perbendaharaan
JFU ybs telah 6 Tahun dan berstatus PNS 4. TN, SC
Sebagai Penata Laporan BMN
JFU ybs dapat mengoperasikan MS. Office
JFU ybs mampu Menyusun Laporan Barang Milik Negara
JFU ybs mampu Mengolah Sistem Manajeman Administrasi Aset Negara (SIMAN)
Seluruh JFU ybs berpendidikan D3 Manajemen dan D.3 Administrasi
Seluruh JFU belum mengikuti Diklat Teknis
Seluruh JFU telah 6 Tahun dan berstatus PNS, berpangkat II.d 5. MVM
Sebagai Verifikator Keuangan
JFU ybs dapat mengoperasikan MS. Office
JFU ybs mampu Mengelompokkan dan mencatat arsip keuangan
JFU ybs mampu Mengelompokkan dan mencatat arsip keuangan JFU ybs berpendidikan D.3 Manajemen
JFU ybs belum mengikuti Diklat Teknis
JFU telah 6 Tahun dan berstatus PNS, berpangkat II.d
No Pemangku Jabatan (Inisial) Syarat Kompetensi (Hasil Evaluasi Jabatan) Syarat Lainnya (Hasil Evaluasi Jabatan)
Umum Inti Pilihan Pendidikan Pelatihan Pengalaman
6. SM, TL, BTH, YS, dan Z Sebagai Pengadministrasi Umum
Seluruh JFU dapat mengoperasikan MS. Office
Seluruh JFU mampu menerima, mencatat dan menyimpan dokumen
Seluruh JFU mampu menyusun arsip umum
SM dan TL berlatar belakang pendidikan SMU dan BTH, YS dan Z berlatar belakang S1
JFU tidak ada Diklat Khusus
Seluruh JFU telah 1 (satu) Tahun atau berstatus PNS, berpangkat II.a ke atas
7. MK
Sebagai Teknisi Listrik
JFU ybs tidak mampu
mengoperasikan MS. Office
JFU ybs tidak mampu membuat laporan tertulis pelaksanaan kinerja
JFU ybs mampu Menyiapkan bahan perbaikan dan pemeliharaan JFU ybs berpendidikan SMK Kelistrikan
JFU tidak ada Diklat Khusus
JFU ybs telah 9 Tahun dan berstatus PNS, berpangkat II.c 8. AD
Sebagai Caraka
JFU ybs tidak mampu
mengoperasikan MS. Office
JFU ybs tidak mampu membuat laporan tertulis pelaksanaan kinerja
JFU ybs mampu Menyiapkan sarana dan prasarana pengiriman dokumen
JFU ybs masih berpendidikan SD
JFU tidak ada Diklat Khusus JFU telah 22 Tahun dan berstatus PNS, berpangkat II.c 9. SP
Sebagai Petugas Keamanan
JFU ybs tidak mampu
mengoperasikan MS. Office
JFU ybs tidak mampu membuat laporan tertulis pelaksanaan kinerja
JFU ybs mampu Menyiapkan bahan pelaksanaan tugas keamanan
JFU ybs masih berpendidikan SD
JFU tidak ada Diklat Khusus
JFU ybs telah 9 Tahun dan berstatus PNS, berpangkat I.c 10. BS, HR, dan ND
Sebagai Pramu Bakti
JFU ybs tidak mampu
mengoperasikan MS. Office
JFU ybs tidak mampu membuat laporan tertulis pelaksanaan kinerja
JFU ybs mampu Menyiapkan kebutuhan pimpinan dan jamuan tamu
Seluruh JFU masih berpendidikan SD
JFU tidak ada Diklat Khusus
JFU ybs telah 7 Tahun dan berstatus PNS, berpangkat I.b Sumber : Sub Bagian Tata Usaha, 2016
Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa pada dalam setiap kualifikasi dan syarat kompetensi teknis yang dibutuhkan pemangku jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Sosial RI Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa masih terdapat kekurangan dan ketidaksesuaian terhadap kompetensi yang dipersyaratkan. Hal tersebut mengakibatkan tidak terpenuhinya kompetensi teknis sehingga beberapa pemangku jabatan dapat dikatakan belum memiliki kompetensi teknis.
Hasil yang diperoleh dari pengolahan data penulis dijelaskan sebagai tingkat kompetensi pada kualifikasi yang dipakai sebagai standar kompetensi teknis di lingkungan Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa, sebagai berikut :
1) Kompetensi Umum
Pada keseluruhan pemangku Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa tidak ditemukan kekurangan untuk memenuhi kualifikasi kompetensi umum tersebut hal ini dapat terlihat bahwa seluruh pemangku jabatan pada JFT Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial, Perencana Pertama, Pranata Komputer, Fisioterapis dan Perawat dapat mengoperasikan komputer sesuai dengan kompetensi umum yang dipersyaratkan. Pada Jabatan Fungsional Umum (JFU) pemangku yang dapat memenuhi kualifikasi kompetensi umum hanya pada jabatan Pembimbing Mental, Pembimbing Psikologis, Bendahara, Penata Laporan, Verifikator Keuangan, dan Pengadministrasi Umum sedangkan kekurangan
kualifikasi kompetensi umum terdapat pada pemangku jabatan Teknisi Listrik, Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Bakti yang tidak mampu mengoperasikan aplikasi komputer microsoft office sehingga kualifikasi kompetensi umum tidak dapat terpenuhi. Kualifikasi kompetensi umum merupakan hal yang wajib dimiliki oleh semua pegawai di organisasi/instansi/unit di lingkungan Kementerian Sosial dan apabila terdapat pemangku jabatan yang belum dapat memenuhi kualifikasi kompetensi umum yang dipersyaratkan dapat menjadi perhatian lebih dalam program pengembangan pegawai. Dapat dikatakan bahwa pemangku jabatan Teknisi Listrik, Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Bakti tidak memiliki kompetensi teknis apabila kualifikasi kompetensi umum yang merupakan hal yang dianggap wajib dan keharusan seorang SDM Aparatur tidak dapat terpenuhi.
2) Kompetensi Inti
Kualifikasi kompetensi inti merupakan hal yang khusus dimiliki sesuai dengan masing – masing fungsi pekerjaan atau jabatan. SDM Aparatur dengan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) yang terdiri dari Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial, Perencana, Pranata Komputer, Fisioterapis dan Perawat mampu memenuhi kualifikasi kompetensi inti tersebut akan tetapi berbeda dengan pemangku Jabatan Fungsional Umum (JFU) hanya pemangku jabatan Pembimbing Mental, Pembimbing Psikologis, Bendahara, Penata Laporan, Verifikator
Keuangan, Pengadministrasi Umum dan Teknisi Listrik yang mampu memenuhi kualifikasi kompetensi inti sesuai dengan bidang tugasnya masing – masing sedangkan pemangku jabatan Teknisi Listrik, Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Bakti tidak dapat memenuhi kualifikasi tersebut. Secara umum pemangku jabatan Teknisi Listrik, Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Bakti tidak mampu membuat laporan hasil pekerjaan secara tertulis kepada atasan langsung dikarenakan ketidakmampuan mereka mengoperasikan aplikasi komputer Microsoft Office. Hal tersebut tentunya sangat mengganggu aktifitas kerja sehingga mempunyai dampak buruk terhadap kinerja SDM Aparatur pada organisasi unit kerja mereka.
3) Kompetensi Pilihan
Kualifikasi kompetensi ini merupakan hal yang diperlukan untuk menambah kompetensi pegawai dalam melaksanakan suatu fungsi atau pekerjaan lainnya. Dari hasil penyandingan data standar kompetensi teknis dan hasil evaluasi jabatan tidak ditemukan kekurangan SDM Aparatur dalam Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) dalam memenuhi kualifikasi ini. Secara umum hasil evaluasi jabatan dalam menggambarkan kompetensi pilihan pada jabatan Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial, Perencana, Pranata Komputer, Fisioterapis dan Perawat hasilnya mampu memenuhi kualifikasi kompetensi pilihan ini.
Pada Jabatan Fungsional Umum (JFU) yang terdiri dari Pembimbing Mental, Pembimbing Psikologis, Bendahara, Penata
Laporan, Verifikator Keuangan, Pengadministrasi Umum, Teknisi Listrik Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Bakti sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh SDM Aparatur dapat memenuhi kualifikasi kompetensi pilihan pada jabatannya masing- masing.
Hasil temuan awal penulis di atas dapat menggambarkan bahwa Syarat kompetensi teknis SDM Aparatur di Kementerian Sosial Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa tidak mampu dipenuhi oleh para pemangku jabatan fungsional umum dari Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Bakti.
Syarat lainnya juga merupakan hal yang tentunya tidak terpisahkan dalam unsur kompetensi teknis para pemangku jabatannya adalah sebagai berikut :
1) Kompetensi Pendidikan.
Tingkat Kompetensi pendidikan yang didapatkan dengan melihat tingkat dan latar belakang pendidikan yang menjadi kualifikasi syarat jabatan dengan tingkat dan latar belakang pendidikan para pemangku jabatan. Pada Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) ditemukan ketidaksesuaian syarat jabatan tersebut pada seorang pemangku jabatan Pekerja Sosial yang seharusnya berlatar pendidikan minimal S1 Ilmu Pekerjaan Sosial akan tetapi SU berlatar belakang pendidikan S1 Ilmu Administrasi Negara sehingga dapat dikatakan bahwa SU tidak memenuhi kompetensi pendidikan yang dipersyaratkan. Pada jabatan JFT lainnya seperti Penyuluh Sosial, Perencana, Pranata Komputer,
Fisioterapis dan Perawat telah sesuai dengan kompetensi pendidikan yang dipersyaratkan. Pada Jabatan Fungsional Umum (JFU) terdapat ketidaksesuaian terletak pada jabatan Caraka, Petugas Keamanan dan Pramu Bakti karena pendidikan yang dipersyaratkan adalah minimal Tamat SMP akan tetapi pendidikan pemangku masih dalam tingkat pendidikan Tamat SD sedangkan pada jabatan JFU lainnya seperti Pembimbing Mental, Pembimbing Psikologis, Bendahara, Penata Laporan, Verifikator Keuangan dan Teknisi Listrik telah memenuhi kompetensi pendidikan yang dipersyaratkan.
2) Kompetensi Pelatihan.
Syarat Pelatihan yang didapatkan dengan membandingkan Jenis Pelatihan yang menjadi kualifikasi syarat jabatan dengan Jenis Pelatihan yang pernah diikuti oleh para pemangku jabatan. Pada Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) ditemukan ketidaksesuaian syarat pelatihan tersebut pada sebagian jabatan Pekerja Sosial, Pranata Komputer, Fisiotrapis dan Perawat. Hal ini diakibatkan karena pemangku jabatan yang bersangkutan belum memiliki Sertifikat Diklat sesuai dengan kompetensi pelatihan yang dipersyaratkan. Pada Jabatan Fungsional Umum (JFU) terdapat ketidaksesuaian terletak pada jabatan Pembimbing Mental, Pembimbing Psikologis, Penata Laporan BMN dan Verifikator Keuangan. Hal tersebut juga diakibatkan karena pemangku jabatan yang bersangkutan belum memiliki Sertifikat Diklat sesuai dengan kompetensi pelatihan yang dipersyaratkan. Sebagian
lainnya seperti pada jabatan Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Sandang memang tidak mengharuskan jabatan tersebut memiliki Sertifikat Diklat.
3) Kompetensi Pengalaman.
Syarat Pengalaman di tampilkan dengan melihat status kepegawaian, masa kerja, jabatan sebelumnya dan golongan daan pangkat. Secara umum seluruh SDM Aparatur dengan jabatan fungsional memenuhi syarat pengalaman tersebut, hal ini terlihat dari tidak ditemukannya pemangku jabatan yang tidak mampu memenuhi syarat jabatan tersebut pada evaluasi jabatan. Baik itu dalam Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) maupun dalam Jabatan Fungsional Umum (JFU).
Hasil temuan lanjutan penulis di atas dapat menggambarkan bahwa Syarat kompetensi lainnya yang dipersyaratkan kepada SDM Aparatur sebagai pemangku jabatan di Kementerian Sosial Panti Sosial Tresna Werdha “Gau Mabaji” Gowa tidak mampu dipenuhi lebih banyak oleh para pemangku jabatan JFU dari Petugas Keamanan, Caraka dan Pramu Bakti serta 1 orang dari JFT pekerja sosial yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Lebih lanjut terhadap hasil temuan data di atas bahwa tingkat