• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL

2.2. Kajian Teori

2.2.7. Laporan Keuangan

2.2.7.9. Komponen Atas Laporan Keuangan

Menurut SAK No. 101, (2009 : 7) laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut :

a. Neraca

Rahmawati (2008 : 51) neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa neraca adalah informasi mengenai jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan serta informasi yang membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi jangka panjang seperti yang diungkapkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK 2009).

b. Laporan Laba Rugi

Baridwan (1992 : 30) menyatakan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya – biaya selama suatu periode akuntansi, sehingga laporan laba rugi dapat disimpulkan bahwa jumlah pendapatan dikurangi biaya – biaya sampai menjadi Net Profit.

c. Laporan Arus Kas

Niswonger (1999 : 26) menyatakan bahwa laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu.

d. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode

bersangkutan berdasarkan prinsip – prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan pernyataan dalam PSAK No. 21 tahun 2009 mengenai Akuntansi Ekuitas.

e. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan dana investasi berdasarkan jenisnya.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah mukayyadah atau sebagai agen investasi.

f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak dan Sadaqah

Unsur dasar pelaporan sumber dan penggunaan dan zakat, infak,

sadaqah meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka

waktu, serta saldo zakat, infak, sadaqah pada tanggal tertentu.

g. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis, setiap pos neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

2.2.7.10.Keterbatasan Laporan Keuangan

Pengambilan keputusan ekonomi tidak dapat semata – mata didasarkan atas informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena laporan keuangan memiliki keterbatasan (Muhammad, 2004 : 144) :

1. Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau.

2. Bersifat umum, baik dan sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata – mata dari laporan keuangan.

3. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau aktiva yang paling kecil.

4. Lebih menekankan pada penyajian suatu peristiwa atau transaksi sesuai substansinya dan realitas ekonomi dari pada bentuk hukumnya (formalitas).

5. Disusun dengan menggunakan istilah – istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

6. Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran.

7. Hanya melaporkan informasi yang material.

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar bank.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.2.7.11.Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bila membandingkan dua periode atau lebih dan dianalisis lebih lajut sehingga dapat diambil data yang mendukung keputusan yang diambil

Analisis laporan keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta perkiraan terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditor serta dapat melihat ke dalam tentang bagaimana langkah –

langkah yang dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana (Baridwan, 2000 : 17).

Menurut Riyanto (2001 : 329), penganalisa finansiil dalam mengadakan analisa rasio finansiil pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua macam cara pembandingan, yaitu :

1. Membandingkan rasio sekarang (Present Ratio) dengan rasio – rasio dari waktu – waktu yang lalu (Ratio Historis) atau dengan rasio – rasio yang diperkirakan untuk waktu – waktu yang akan dating dari perusahaan yang sama.

2. Membandingkan rasio – rasio dari suatu perusahaan (rasio perusahaan / Company ratio) dengan rasio – rasio semacam ini perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri / rasio rata – rata /Ratio

Standar) untuk waktu yang sama, dalam menganalisa dan menilai

posisi keuangan suatu bank, hal utama yang diperhatikan (Muljono, 1992 : 62) adalah :

1. Analisa Likuiditas

Kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban hutang – hutangnya, dapat membayar kembali semua depositnya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukannya tanpa terjadi penangguhan.

2. Analisa Solvabilitas

3. Analisa Rentabilitas

Digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

4. Analisa Resiko

Digunakan untuk bisnis perbankan.

5. Efisiensi Usaha

Digunakan untuk mengukur performance manajemen suatu bank.

2.2.7.12.Metode dan Teknik Analisis

Tehnik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan bank (Muljono, 1992 : 34) adalah sebagai berikut :

1. Analisa Komparatif

Dalam bentuk analisa ini dibedakan pada dua hal, yaitu :

a. Analisa Trend / Analisa Horisontal

Membandingkan kegiatan usaha suatu bank baik secara absolut maupun dalam bentuk relatif atas bagian kegiatan yang ada dengan kegiatan - kegiatan yang telah dicapai pada periode sebelumnya.

b. Analisa Vertikal / Analisa Common Size

Untuk mengetahui seberapa besar peran serta dari suatu pos terhadap kegiatan bank secara keseluruhan.

2. Analisa Bank Environtment

Untuk mengetahui kemampuan bersaing suatu bank atau suatu cabang ataupun dalam rangka untuk mengetahui market share bank atau cabang yang bersangkutan baik secara regional maupun secara normal.

3. Analisa laporan keuangan pada masa inflasi

Untuk menghindarkan pengambilan keputusan yang salah atau hasil analisa dan juga mengingat adanya basic asumtion dalam akuntansi.

4. Analisa titik pulang pokok atau Break Even Point Analysis

Analisis ini bertujuan :

a. Untuk profit planning and control baik dalam log run maupun dalam short run periode.

b. Untuk menetapkan minimal target baik unit bank secara keseluruhan maupun bagian – bagian yang ada.

c. Sebagai bahan pengukuran efisiensi dan efektifitas kerja bank cabang maupun bagian – bagian.

5. Analisa Variansi

Merupakan perbandingan antara target yang ditetapkan dalam anggaran dengan realisasi yang dicapai apakah menguntungkan atau justru terjadi penyimpangan yang merugikan.

6. Faktor Separation Analysis

Suatu analisa untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan turun naiknya earning per share dari saham yang dikeluarkan suatu bank yang telah go public.

Dokumen terkait