• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

D. Komponen-komponen Sistem Informasi Keuangan

Menurut O’Brien (2006 : 35-39), komponen sistem informasi keuangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Manusia (brainware)

Sumber daya manusia (SDM) atau brainware merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, sampai dengan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir, misalnya manajer, pelanggan, dan tenaga penjualan. Dan juga para pakar sistem informasi, misalnya pembuat software, operator sistem, dan staf administrasi sistem informasi lainnya.

2. Perangkat Keras (hardware)

Hardware merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi, misalnya Floppy disk, Hardisk, dan CD ROM/RW.

28

3. Perangkat Lunak (software)

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, misalnya word processor, powerpoint, dan internet explorer.

4. Sumber Daya Data (database)

Sumber daya data merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan disuatu perusahaan atau di dalam komputer misalnya database penjualan yang dijalankan melalui web.

5. Teknologi Jaringan Komunikasi (communication network technology) Teknologi jaringan komunikasi merupakan pemroses komunikasi yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi berupa teknologi gelombang mikro, dan satelit nirkabel yang dikendalikan melalui software komunikasi berupa penjelajah internet.

E. Model Sistem Informasi Keuangan

Perusahaan menggunakan istilah informasi keuangan untuk memberikan informasi kepada orang atau kelompok, baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.

Model sistem informasi keuangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.3 Model Sistem Informasi Keuangan Penjelasan dari gambar di atas ;

1. Subsistem input, terdiri dari :

a. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

Sistem informasi akuntansi adalah pencatatan data yang dihasilkan dari operasi harian yang digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan.

b. Sistem Audit Internal

Sistem audit internal adalah badan yang melaksanakan aktivitas intern auditing dengan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung dalam bentuk pengawasan untuk mengikuti perkembangan dunia usaha.

c. Subsistem Intelijen Keuangan

Sub sistem intelijen keuangan adalah pengumpulan data dari elemen-elemen lingkungan sebagai sumber terbaik modal tambahan yang

30

mempengaruhi arus uang perusahaan , yaitu masyarakat, pemegang saham, pemilik, dan pemerintah.

2. Subsistem output, terdiri dari : a. Subsistem Peramalan

Subsistem peramalan adalah memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi. Dalam menentukan peramalan pada perusahaan, kita harus mengingat 3 fakta dasar yaitu :

1) Semua peramalan merupakan prediksi dari masa lalu.

2) Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur.

3) Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.

b. Subsistem Manajemen Dana

Subsistem manajemen dana adalah mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem ini dikelola untuk mencapai dua tujuan, Untuk memastikan bahwa arus masuk dari pendapatan lebih besar dari arus keluarnya biaya. Untuk memastikan bahwa keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun.

c. Subsistem Pengendalian

Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia. Seperti sistem informasi fungsional lainnya, subsistem output berisi berbagai jenis perangkat lunak yang mengubah isi database menjadi informasi.

F. Mekanisme Sistem Informasi Keuangan dari Kantor Pusat Jakarta ke kantor KPBN Cabang Medan

Seperti telah diketahui, dengan makin tajamnya persaingan di dunia usaha, makin terasa pula perlunya perusahaan menentukan arah dan tujuannya dan makin terasa pula arti pentingnya anggaran. Anggaran adalah arah atau rencana yang diterjemahkan dalam sistematika keuangan.

Fungsi anggaran bagi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan adalah sebagai berikut :

1. Fungi Perencanaan

Sebelum perusahaan melakukan operasinya, ada baiknya pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa mendatang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka aktivitas akan dapat terlaksana dengan baik.

2. Fungsi Pengawasan

Pengawasan adalah membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para asisten manajer telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan dari pengawasan yaitu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

3. Fungsi Koordinasi

Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan sehingga visi dan misi perusahaan dapat terwujud.

32

4. Anggaran sebagai pedoman kerja

Dengan penyusunan anggaran maka rencana kegiatan yang telah disusun dijadikan sebagai pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan usahanya, dan juga untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran untuk hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan perusahaan.

Mekanisme sistem informasi keuangan dari Kantor Pusat Jakarta ke kantor KPBN Cabang Medan adalah sebagai berikut :

Gaji Perabotan Perbaikan inventaris

Gambar 2.4 Mekanisme Sistem Informasi Keuangan Kantor Pusat Jakarta - KPBN Cabang Medan

Penjelasan :

1. Dari gambar di atas, KPBN Cabang Medan menetapkan RKAP yang digunakan untuk kegiatan operasionalnya selama 1 (satu) tahun kepada Kantor Pusat Jakarta.

2. Kemudian Kantor Pusat Jakarta meninjau, memeriksa, dan memproses RKAP tersebut dengan membandingkan RKAP tahun berjalan dengan RKAP tahun sebelumnya.

3. Apabila disetujui, maka Kantor Pusat Jakarta akan mengirimkan format Break Down kepada PT. KPBN Cabang Medan.

4. Kemudian PT. KPBN Cabang Medan membuat dan mengirim Break Down (rencana anggaran selama 1 bulan) kepada Kantor Pusat Jakarta.

5. Selanjutnya Kantor Pusat Jakarta mentransfer uang tersebut ke rekening PT.

Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan.

G. Sistem Informasi Keuangan pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan

Dalam sebuah negara berkembang seperti Indonesia, peranan teknologi informasi untuk menunjang efisiensi perusahaan tentu menjadi sangat penting.

Teknologi informasi membuat setiap pelaku ekonomi dapat lebih cepat dan akurat mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Sejak tahun 2000 PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan telah menggunakan komputer dalam sistem operasionalnya, dalam menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, dan perubahan posisi keuangan yang dapat membantu manajemen dalam membuat keputusan untuk meningkatkan penjualan perusahaan.

Saat ini, aplikasi sistem informasi keuangan yang dipakai PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan adalah IFS 8 Applications ™ yang digunakan pada tahun 2014. Dengan menggunakan IFS

Application 8, dapat memudahkan top management dalam melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik. Selain itu, proses bisnis PT. KPBN Cabang Medan menjadi lebih efisien dan cepat dalam menerima

34

informasi dari KPBN Pusat Jakarta . Serta berfungsi sebagai penyedia informasi, dimana semua data disimpan di pusat penyimpanan data yang bisa diakses oleh semua bagian yang membutuhkan sehingga perusahaan tetap berjalan dengan baik apabila ditinggal pergi oleh pimpinannya.

H. Peranan Sistem informasi Keuangan Bagi PT. Kharisma Pemasaran Nusantara (KPBN) Cabang Medan

Peranan sistem informasi keuangan bagi PT. KPBN yaitu sebagai berikut : 1. Dengan sistem informasi keuangan, maka PT. KPBN Cabang Medan dapat

menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan para pelanggan, dan lembaga-lembaga terkait lainnya.

2. Menjadi perusahaan yang up to date dengan perkembangan teknologi saat ini, sehingga perusahaan menjadi lebih adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dengan sangat cepat.

3. Menyebarkan informasi secara lebih akurat dan menyeluruh dari top management, stakeholder, pelanggan, dan lembaga terkait lainnya sehingga dapat digunakan sebagai proses pengambilan keputusan dalam meningkatkan kinerja PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan.

4. Untuk memperluas akses pemasaran di daerah-daerah dan sebagai sarana pertukaran informasi sesama kantor KPBN atau lembaga lainnya dalam mengembangkan produk perusahaan.

5. Memudahkan karyawan dalam menginput dan mengolah data sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, penulis mencoba untuk menarik kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis kemukakan adalah :

1. Dengan penggunaan IFS Application 8 TM di komputer, pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan dapat meminimalkan terjadinya kesalahan.

2. Struktur organisasi di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan secara umum sudah dapat dikatakan baik, karena telah menunjukkan pembagian tugas dan wewenang secara jelas.

3. Dengan penggunaan sistem informasi keuangan, dengan penyajian laporan keuangan perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

B. Saran

Dari kesimpulan yang penulis kemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran yaitu :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan pemberdayaan SDM dalam pengelolaan komputer, seperti mengadakan pelatihan atas penggunaan komputer.

36

2. Seiring dengan berkembangnya bisnis pemasaran dan logistik ada baiknya PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan meningkatkan kualitasnya, dengan meningkatkan mutu sarana dan prasarana yang menunjang kinerja perusahaan.

3. SDM yang ada sebaiknya harus menguasai kegiatan operasional perusahaan agar pengembangan sistem pengawasan dan audit internal dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2001. Manajemen Sistem Informasi. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Edisi Sebelas. Alfabeta.

Bandung.

Gitman, Lawrence J. 2003. Principles of Managerial Finance. Ghalia Indonesia.

Jakarta.

Keown, Arthur J DKK. 2006. Financial Management : Principles and Aplications. Edisi Sepuluh. Prentice Hall.

Kumorotomo, Wahyudi dan Margono, Subando A. 2009. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-Organisasi Publik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Laudon, Kenneth C. 2013. Sistem Informasi Manajemen (Mengelola Perusahaan Digital). Edisi Tiga Belas. Salemba Empat. Jakarta.

Martin, Merle P. 2008. Analysis and Design of Business Information Systems.

Maxwell Macmillian International Group.

McLeod, Raymond Jr. 2003. Sistem Informasi Manajemen 1 (Studi Sistem Informasi Berbasis Komputer ). Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall.

O’Brien, James A. 2006. Pengantar Sistem Informasi (Perspektif Bisnis &

Manajerial). Edisi Dua Belas. Salemba Empat. Jakarta.

O’Brien, James A. 2012. Enterprise Information Systems. Edisi Tiga Belas.

Salemba Empat. Jakarta.

Sutedjo, Budi. 2002. Perancangan Dan Pembangunan Sistem Informasi. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta.

Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan 1 (Perencanaan, Analisis, dan Pengendalian Keuangan). USU Press. Medan.

Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Satu. Andi. Yogyakarta.

Sutabri, Tata. 2012. Sistem Informasi Manajemen Bisnis : Manajemen &

Keuangan. Andi. Yogyakarta.

Dokumen terkait