• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.8.2 Komponen Pengendalian Sistem Informasi

2.1.8.2 Komponen Pengendalian Sistem Informasi

Komponen kontrol merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Sistem pengendalian atau kontrol dalam sistem informasi dapat

diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian secara umum (general control

system) dan sistem pengendalian aplikasi (application control system).

Pengendalian secara umum dapat terdiri dari pengendalian-pengendalian sebagai berikut:

1) pengendalian organisasi;

2) pengendalian dokumentasi;

3) pengendalian perangkat keras;

4) pengendalian keamanan fisik;

5) pengendalian keamanan data; dan

6) pengendalian komunikasi.

Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan sebagai pengendalian masukan (input control), pengendalian proses (processing control), dan pengendalian

keluaran (output control). Pengendalian aplikasi umumnya merupakan

pengendalian yang sudah diprogramkan di perangkat lunaknya. Pengendalian

aplikasi diantaranya adalah control digit check, reasonable check, zero balance

check, matching check, echo check, danbatch control check.Adapun keseluruhan

28

Gambar 2.1.

Komponen Pengendalian Sistem Informasi

2.2 Penelitian Terdahulu

Choirunisah (2008) mengeksplorasi variabel-variabel independen sebagai pembentuk faktor yang mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan. Hasil statistik mengindikasikan bahwa kemampuan sumber daya manusia, dukungan pimpinan dan alat, fasilitas, organisasi tim, dan sistem pengendalian merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan SAI pada satuan kerja di wilayah kerja KPPN Malang. Indriasari (2008) menguji secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh positip dan signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah

Input Control Processing Control Output Control Pengendalian Aplikasi Pengendalian organisasi Pengendalian dokumentasi Pengendalian perangkat keras Pengendalian keamanan fisik Pengendalian keamanan data

29

daerah. Sementara itu kapasitas SDM tidak berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini juga membuktikan bahwa kapasitas SDM dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positip dan signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Darwanis (2009) menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi mempengaruhi keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Winidyaningrum (2010) membuktikan bahwa sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positip terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah melalui pengendalian intern

akuntansi sebagai variabel intervening. Penelitian juga membuktikan bahwa

sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Yuliani (2010) menyimpulkan bahwa pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi keuangan daerah, dan peran internal audit berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.

Irwan (2011) menguji pengaruh kompetensi SDM, penerapan SPIP, dan

penerapan SAP terhadap kualitas laporan keuangan dengan analisa jalur (path

analysis). Hasil penelitian membuktikan secara empiris bahwa kompetensi SDM

berpengaruh terhadap penerapan SPIP, penerapan SAK dalam menyusun laporan keuangan di SKPD dipengaruhi oleh penerapan SPIP dan kompetensi SDM, serta kualitas laporan keuangan pemerintah Provinsi Sumatera Barat dipengaruhi oleh

30

penerapan SPIP, kompetensi SDM dan penerapan SAK. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hullah (2012) menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah.

Wansyah (2012) menguji pengaruh kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi informasi, dan kegiatan pengendalian terhadap nilai informasi pelaporan keuangan SKPD pada Provinsi Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi informasi dan kegiatan pengendalian secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan SKPD pada Provinsi Aceh. Yudianta (2012) menyimpulkan kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.

Sukirman (2013) meneliti pengaruh kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi informasi, dan komitmen organisasi pada keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah dengan pengendalian intern akuntansi sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian membuktikan secara empiris kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi informasi, dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh pada keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan pengendalian intern akuntansi mampu memoderasi pengaruh kapasitas SDM dan pemanfaatan teknologi informasi pada keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Namun pengendalian intern akuntansi tidak mampu memoderasi pengaruh komitmen organisasi pada keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

31

Diani (2014) membuktikan secara empiris pemahaman akuntansi dan peran internal audit berpengaruh positip dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Sementara itu pemanfaatan SIKD tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Ihsanti (2014) menyimpulkan bahwa kompetensi SDM berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan penerapan SAKD tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Mahaputra (2014) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh

kapasitas SDM, pemanfaatan SIKD, sistem pengendalian intern, dan

implementasi SAP pada kualitas informasi pelaporan keuangan di SKPD Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian membuktikan secara empiris bahwa kapasitas SDM, pemanfaatan sistem informasi keuangan daerah, sistem pengendalian intern dan implementasi SAP berpengaruh positif dan signifikan pada kualitas informasi pelaporan keuangan di SKPD Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ponamon (2014) menunjukkan bahwa pengendalian intern, pemahaman tentang sistem akuntansi keuangan, dan kapasitas SDM secara simultan berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Namun kapasitas SDM tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.

Sugandi (2014) menganalisis pengaruh kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi, pengendalian akuntansi internal, dan komitmen organisasi terhadap keterandalan pelaporan keuangan di Kabupaten Kuansing. Hasil penelitian menyimpulkan kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi, pengendalian akuntansi

32

internal, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan di Kabupaten Kuansing. Nurillah (2014) membuktikan secara empiris bahwa kompetensi SDM, penerapan SIKD, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian intern berpengaruh positip dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Fikri (2015) melakukan penelitian pada SKPD di Pemerintah Provinsi NTB untuk mengetahui pengaruh penerapan SAP, kompetensi aparatur, dan peran audit internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan dengan sistem pengendalian

intern sebagai variabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penerapan SAP, kompetensi aparatur, dan peran audit internal tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Sedangkan sistem pengendalian intern tidak mampu memoderasi pengaruh penerapan SAP, kompetensi aparatur, dan peran audit internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandar (2015) menyatakan bahwa Kualitas sistem informasi akuntansi dapat ditingkatkan melalui komitmen manajemen dan kompetensi pengguna. Wardhana (2015) melakukan penelitian tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kompetensi pada akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan komitmen organisasi memoderasi pengaruh kompetensi pada akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

33

Macmillan (2003) melakukan penelitian untuk mengetahui peran teknologi informasi, akuntan profesional, dan komitmen pemerintah di berbagai negara dalam menyusun laporan keuangan berbasis akrual. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa penerapan teknologi informasi dapat mempersingkat penyesuaian penerapan pelaporan keuangan berbasis akrual dari basis kas. Proses bagaimana negara bisa mencapai pelaporan keuangan berdasarkan IPSASs akrual sangat tergantung pada ketersediaan akuntan profesional dan komitmen pemerintah dalam melaksanakan reformasi pelaporan. Xu (2003) meneliti faktor kunci dari kualitas informasi akuntansi (studi kasus di Australia). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa sumber daya manusia, sistem organisasi, dan faktor eksternal merupakan faktor kritis yang menentukan kualitas informasi akuntansi. Keandalan sistem harus didukung oleh keandalan SDM dan harus dikontrol agar dapat berjalan dengan baik.

Dokumen terkait