BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.1.1 Komponen Siklus Akuntansi Umum
a. Transaksi
Transaksi dapat terjadi antara perusahaan dengan pemegang saham maupun dengan pihak ketiga dan dapat bersifat tunai maupun non tunai. Transaksi antara perusahaan dengan pemegang saham adalah transaksi setoran modal, penarikan modal, dividen maupun hutang piutng antara perusahaan dengan pemegang saham,
khususnya perusahaan yang baru mulai
beroperasi.Transaksi dengan pihak ketiga dapat berupa pembelian atau penjualan barang maupun hutang piutang. Transaksi-transaksi yang bersifat tunai antara lain pembelian atau penjualan tunai, pembayaran hutang atau penerimaan piutang, penerimaan atau pelunasan pinjaman dan pembayaran biaya-biaya secara
tunai.Transaksi-transaksi yang bersifat non tunai antara lain pembelian atau penjualan kredit, pengeluaran barang untuk produksi atau penjualan, penyusutan, dan amortisasi.Transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu :
1. Pembelian 2. Penjualan 3. Penerimaan Kas 4. Pengeluaran Kas 5. Memorial/non tunai b. Jurnal
Karena adanya lima kelompok transaksi, maka di dalam akuntansi kita mengenal lima kelompok jurnal, yaitu : 1. Jurnal Pembelian
2. Jurnal Penjualan 3. Jurnal Penerimaan Kas 4. Jurnal Pengeluaran Kas 5. Jurnal Memorial/non tunai
Sebelum dibuatkan jurnal, transaksi-transaksi tersebut harus didukung oleh bukti-bukti yang cukup dan mendapat persetujuan sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan.
commit to user
Bukti-bukti yang cukup meliputi Surat Jalan atau Delivery Order, Tanda Terima Barang, Faktur, Faktur Pajak (jika ada PPN), Kuitansi dan buku bukti lain yang diperlukan sehingga transaksi tersebut sah bagi perusahaan.
Persetujuan berarti ada paraf atau tanda tangan yang berwenang pada setiap dokumen yang dijadikan dasar untuk pembukuan, misalnya untuk penerimaan atau pengeluaran kas/bank, paraf atau tanda tangan dibubuhkan pada Bukti Penerimaan atau Bukti Pengeluaran Kas/Bank. Transaksi-transaksi yang terjadi dikelompokkan terlebih dahulu sesuai pos atau nomor rekeningnya sebelum dibukukan/diposting ke buku besar.
Pengelompokan tersebut menggunakan suatu sarana yang dinamakan Chart of Accounts (Bagan Perkiraan), yaitu suatu daftar yang memuat nomor-nomor perkiraan/ rekening yang menjadi dasar pengelompokkan.
Cara membuat Bagan Perkiraan bisa berdasarkan urutan berupa huruf, angka, serta kombinasi huruf dan angka, atau bisa juga menggunakan blok/kelompok.
Dengan sistem blok/kelompok Bagan Perkiraan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok besar perkiraan/ rekening, yaitu :
1. Kelompok Aktiva, yang dapat dibagi lagi menjadi :
Aktiva Lancar.
Investasi.
Aktiva Tetap.
Biaya yang Ditangguhkan.
2. Kelompok Hutang/Kewajiban, yang dapat dibagi lagi menjadi :
Kewajiban Jangka Pendek.
Pendapatan yang Diterima di Muka.
Kewajiban Jangka Panjang.
3. Kelompok Ekuitas, terdiri dari :
Modal Setor.
Premium / Discount.
Laba Ditahan.
Laba Tahun Berjalan.
4. Kelompok Penjualan, dapat dibagi lagi menjadi
beberapa bagian sesuai kebutuhan
5. Kelompok Harga Pokok, dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan
6. Kelompok Biaya Operasional pada umumnya dibagi
commit to user
7. Kelompok Pendapatan dan Biaya lain-lain
Pengelompokan di atas sesuai dengan kaidah akuntansi
yang membagi perkiraan/rekening menjadi dua
kelompok besar, yaitu :
Rekening Neraca; yang terdiri dari kelompok Aktiva, Hutang / Kewajiban, dan Ekuitas
Rekening Laba Rugi; yang terdiri dari Kelompok Penjualan, Harga Pokok, Biaya Operasional, serta Pendapatan dan Biaya Lain-lain. Rekening Neraca merupakan rekening yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada awal dan akhir periode. Sedangkan Rekening Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan serta biaya yang harus dikeluarkan selama satu periode. Pada akhir periode, Rekening Laba Rugi akan ditutup dan hasilnya (laba atau rugi) akan dipindahkan Rekening Neraca (Laba Ditahan).
c. Buku Besar
Disebut demikian karena pada era manual buku tersebut memang besar dan panjang dengan tujuan untuk mengklasifikasikan/ mengelompokkan pendapatan atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kemudian dibukukan/diposting secara bulanan.
Pada era komputerisasi sekarang ini, buku besar lebih merupakan rincian transaksi yang terjadi selama satu periode. Buku besar dengan berbagai bentuknya minimal harus menampung informasi sebagai berikut:
1. Nama perusahaan.
2. Judul ”Buku Besar”. 3. Periode laporan.
4. Nomor rekening.
5. Nama rekening.
6. Tanggal transaksi. 7. Nomor bukti transaksi. 8. Keterangan transaksi. 9. Debit.
10. Kredit. 11. Saldo.
d. Buku Besar Pembantu
Buku Pembantu merupakan Sub Rekening dari Buku Besar, yang cara pencatatannya sama dengan Buku Besar. Dalam era manual, Buku Pembantu dikerjakan oleh orang lain dan berfungsi sebagai alat kontrol, artinya total saldo Buku Pembantu harus sama dengan saldo Buku Besar.
commit to user
e. Neraca Saldo
Sesuai namanya, Neraca Saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo (debit dan kredit) yang ada dalam Buku Besar. Sesuai prinsip keseimbangan dalam akuntansi, total debit dan total kredit saldo harus seimbang (sama). Jika tidak sama, maka laporan keuangan menjadi tidak benar.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam Neraca Saldo, yaitu : Nomor rekening dan saldo masing-masing rekening harus mencerminkan posisi yang sebenarnya.
Total debit dan total kredit dari seluruh rekening harus seimbang (sama). Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Neraca Saldo tidak benar, khususnya pada era manual :
Nomor rekening yang ada dalam bukti transaksi (misalnya Bukti Pengeluaran Kas/Bank) tidak benar, misalnya pengeluaran / biaya tiket perjalanan untuk tamu diberikan nomor rekening biaya perjalanan (staf).
Nomor rekening yang tercantum sudah benar, tetapi
dibukukan/diposting ke Buku Besar yang salah
Salah memindahkan nomor rekening Buku Besar ke Neraca Saldo, misalnya Nomor Rekening Bank A dipindahkan ke Neraca Saldo sebagai nomor rekening Bank B.
Neraca saldo yang sudah seimbang (sama) total debit dan kreditnya belum tentu benar, karena masih ada kemungkinan kesalahan nomor rekening.
f. Jurnal Penyesuaian
Neraca saldo masih memerlukan Jurnal Penyesuaian karena adanya
prinsip ”Matching Costs with Revenue” dalam akuntansi, antara
lain : alokasi Biaya Dibayar Dimuka dan Pendapatan Diterima Dimuka, Penyusutan Aktiva, dan lain-lain.
Pengertian ”Matching Costs with Revenue” berarti biaya-biaya harus dialokasikan ke periode pengakuan pendapatannya. Sebagai contoh, perusahaan yang memberikan garansi after sales service selama 1 (satu) tahun maka perkiraan biaya yang akan harus dikeluarkan untuk memenuhi service tersebut pada masa yang akan datang harus diperhitungkan dibukukan dalam periode berjalan. Biaya Dibayar Dimuka dan Pendapatan Diterima Dimuka harus dialokasikan pada periodenya agar mencerminkan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Penyusutan Aktiva juga harus dibebankan/dialokasikan pada periode dimana aktiva itu digunakan, karena aktiva tersebut dipakai untuk memperoleh pendapatan pada beberapa periode.
commit to user
Jurnal Penyesuaian juga harus diposting ke Buku Besar dan Buku Pembantu agar Buku Besar dan Buku Pembantu mencerminkan posisi yang sebenarnya.