• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENUALAN TUNAI, PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UMUM STUDI KASUS CV SOLOFOOD INDONUSA DI SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENUALAN TUNAI, PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UMUM STUDI KASUS CV SOLOFOOD INDONUSA DI SUKOHARJO"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENUALAN TUNAI, PENJUALAN

KREDIT DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UMUM

STUDI KASUS : CV SOLOFOOD INDONUSA DI SUKOHARJO

TESIS

Diajukan untuk melengkapi Tugas –Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Univesitas Sebelas Maret Surakarta

Diajukan Oleh :

Anang Endiyarko

NIM : S 4307007

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan

judul “DESAIN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI,

PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UMUM STUDI

KASUS : CV. SOLOFOOD INDONUSA DI SUKOHARJO”. Diajukan untuk

melengkapi tugas–tugas dan memenuhi syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Magister

Sains Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Dalam Penulisan tesis ini banyak mendapat bimbingan, dorongan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak & Ibuku yang selalu memberi dukungan baik materiil dan moril.

2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.,Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

3. Ibu Prof.Dr.Rahmawati, ,M.Si, Ak selaku dosen pembimbing I.

4. Bapak Doddy Setiawan, SE.,M.Si, IMRI,Ak selaku dosen pembimbing II.

5. Bapak Dr. Bandi, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi.

6. Bapak Joko Mintuno,STP selaku Direktur Utama CV. Solofood Indonusa.

7. Bapak Drs. Widi Nugraha selaku Direktur Operasional CV. Solofood Indonusa.

8. Seluruh Dosen Fakultas ekonomi yang telah membantu memberikan bekal ilmu

dalam perkuliahan.

9. Seluruh staf dan karyawan Fakultas ekonomi yang telah membantu dalam

(8)

10.Seluruh Staf dan karyawan CV. Solofood Indonusa.

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas segala bentuk bantuan

moril maupun materiil yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan

kemampuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata penulis berharap bahwa penulisan tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 2010

(9)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Sistem ... 6

2.2 Definisi Sistem ... 7

(10)

2.4 Informasi ... 10

2.5 Sistem Informasi Akuntansi ... 13

2.6 Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi…………... 14

2.7 Contoh SIA sebagai Pusat Informasi Perusahaan……… 15

2.8 Sistem Informasi akuntansi dan Lingkungan Bisnis …………...……… 17

2.9 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.10 Data dan Informasi Akuntansi ... 19

2.11 Informasi Operasi, Informasi Akuntansi Manajemen dan Informasi Akuntansi Keuangan ... 22

2.12 Pencapaian Sistem Informasi Akuntansi yang Memadai ... 24

2.13 Aspek Pengendalian Intern Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 25

2.14 Pendekatan Teknologi Informasi ... 29

2.15 Tahapan Analisis Sistem ... 30

2.16 Studi Kelayakan ... 30

2.17 Analisa Kebutuhan ... 31

2.18 Model Penelitian Untuk Sistem Akuntansi Umum………….………...……. . 34

2.19 Unsur –unsur dalam Siklus Akuntansi Umum ……….. 34

2.20 Bentuk Laporan Keuangan Manufaktur ……….………...……..…….. 35

2.20.1 Laporan Keuangan… ……….. 37

2.20.2 Harga Pokok Produksi ……….. 39

2.20.3 Jurnal Penutup ………... 43

(11)

commit to user BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian ... 67

3.2 Sejarah singkat Perusahaan ... 68

3.3 Aktifitas CV Solofood Indonusa ... 69

3.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 69

3.5 Metode Penelitian ... 75

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1Rancangan Sistem Akuntansi Umum ……… 77 4.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Umum ………... 77

4.1.1.1Komponen Siklus Akuntansi Umum ……… 77

4.1.1.2Kebijakan Akutansi Umum ………... 85

4.1.1.3Kebijakan Operasional Akuntansi Umum ……….... 85

4.1.1.4Sistem dan Prosedur Akuntansi Umum ………. 85

4.2Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit... 88

4.2.1 Kebijakan Operasional Penjualan ………. 88

4.2.2 Sistem dan Prosedur Penjualan Kredit ………. 88

4.2.3 Penjelasan Mengenai Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ………… 88

4.2.4 Form – form yang digunakan dalam sistem penjualan ... 89

4.2.5 Jaringan Prosedur yang membentuk sistem penjualan Kredit.………... 90

4.2.6 Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit ... 91

(12)

4.2.8 Bagian atau fungsi yang terkait dalam sistem penjualan

Kredit ... 93

4.2.9 Unsur – unsur pengendalian intern dalam sistem penjualan Kredit ... 94

4.2.10 Uraian Bagan Alir Dokumen dari Sistem Penjualan Kredit pada CV. Solofood Indonusa………. 97

4.2.11 Pembahasan ... 99

4.2.12 Sistem Informasi Akuntansi Piutang ………. 106

4.3Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai... 108

BAB V KESIMPULAN ... 115

5.1 Kesimpulan ………... 115

5.2 Keterbatasan ……….. 116

(13)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tahapan Pengembangan Sistem………... 29

Gambar 2.2 : Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai………... 58

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Neraca Perusahaan Manufaktur………... 36

Tabel 2.2. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur ………... 37

Tabel 2.3. Skedul Harga Pokok Produksi………... 38

Tabel 2.4. Neraca Lajur Sebagian………... 42

(15)

commit to user

xii

PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI UMUM (STUDI KASUS : CV. SOLOFOOD INDONUSA DI SUKOHARJO).

Disusun Oleh : ANANG ENDIYARKO

NIM S4307007

CV. Solofood Indonusa merupakan perusahaan UKM yang berdiri pada tgl 29 Maret 2009. Dengan demikian perusahaan ini masih merupakan perusahaan

yang belum mapan baik itu secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal perusahaan ini belum memiliki sistem informasi akutansi, untuk itulah peneliti mencoba untuk merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem informasi akuntansinya. Dari sisi eksternal, perusahaan ini merupakan perusahaan yang memiliki kompetitor yang banyak, dengan kata lain entry barrier dari usaha ini cukup tinggi. Untuk itu informasi untuk industri ini sangat penting karena digunakan untuk mengelola perusahaan (internal) dan untuk bersaing dengan kompetitor (eksternal).

Sistem informasi akuntansi disini berperan penting untuk keterlangsungan hidup dari perusahaan, karena jika belum ada sistem informasi maka ketersediaan data untuk pengambilan keputusan, perencanaan dan pengendalian tidak dapat dilakukan, sedangkan untuk membentuk sistem informasi akuntansi dibutuhkan dana yang cukup

besar. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk untuk merancang,

mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada perusahaan ini dengan penggunaan sumber daya dengan batasan tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu metode yang memusatkan perhatian secara mendalam dan intensif pada objek yang diteliti. Objek penelitiannya adalah CV.Solofood Indonusa di Sukoharjo.

Pembahasan sistem informasi akuntansi pada penelitian ini mencakup (1) sistem akuntansi penjualan tunai, (2) sistem akuntansi penjualan kredit, (3) sistem akuntansi umum. Sistem Informasi akuntansi umum yang diterapkan di CV. Solofood Indonusa memiliki beberapa unsur yaitu jurnal kas masuk, jurnal kas keluar, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penyesuaian, buku besar, laporan laba rugi, laporan neraca. Untuk sistem informasi penjualan yang diterapkan di CV.Solofood Indonusa menghasilkan beberapa data yaitu data penjualan harian, laporan persediaan barang jadi, laporan piutang, data retur penjualan, data barang tidak laku atau Bad Stock, data peforma area penjualan.

(16)

commit to user

xii

(CASE STUDY : CV. SOLOFOOD INDONUSA DI SUKOHARJO).

Disusun Oleh : ANANG ENDIYARKO

NIM S4307007

CV. Solofood Indonusa is a small medium company. This company was build on March, 29 2009, so this company is still need to organize. According to the internal condition researcher try to design and implemented accounting information system because in the present moment the company does not have accounting information system. According to the external condition, This company have a lot of competitor, high entry barrier to the market. According to the condition information in this industry is very important because it is used to manage the company and to compete with the competitor.

Accounting information system play the important role in dealing with the going concern of this company, if there is no information system during this period then the company will difficult to make a decision, planning and controlling. To build an information system is expensive, according to those condition researcher want to try build an information system with limited resources. Researcher use case study method to doing the research. Case study method is a research method that concentrate the research intensively and deeply to the research object, Which is CV. Solofood Indonusa.

Limitation of this research is only concentrate on (1) Credit Sales Information System, (2) Cash Sales Information System, (3) General Accounting System. Overall, the conclusion from this research are (1) Accounting information system can be implemented on the CV. Solofood Indonusa, (2) There is a problem with human resources necessity, but it can be solve with a few adjustment on the Accounting Information System.

(17)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang unik akan informasi.

Kebutuhan tersebut tidak hanya terbatas pada jenis maupun karakteristik

informasi saja, namun lebih jauh lagi menyangkut relevansi informasi yang

dihasilkan, kecepatan alur informasi dari satu bagian ke bagian lain dalam

organisasi, kualitas keakuratan informasi, target nilai ekonomis informasi

yang diperoleh, batasan biaya yang harus dikeluarkan dalam pengolahan

informasi, struktur para pengguna informasi, dan lain sebagainya. Untuk

menjamin agar informasi dapat mengalir dengan baik dalam sebuah

organisasi dan dapat mendukung segala perencanaan yang telah disusun,

maka perlu dikembangkan sebuah sistem informasi untuk perusahaan.

Melihat bahwa dalam sistem informasi tersebut banyak sekali terlibat

komponen internal organisasi dan komponen eksternal lain, maka perlu

adanya strategi khusus untuk menjamin terjadinya the flow of information

yang efektif dan berkualitas.

Untuk membentuk sistem informasi akuntansi dibutuhkan sumber

dana yang tidak sedikit, hal itulah yang mendasari penulis untuk mendesain

sistem informasi akuntansi dengan batasan sumber daya tertentu.

Penelitian mengenai perancangan sistem informasi akuntansi telah

dilakukan oleh Zafir (2008) dengan obyek penelitian RSUD Karanganyar

(18)

system analysis, dan system design. Pada tahap system design akan

dilakukan pengembangan dan perancangan sistem informasi akuntansi yang

meliputi kegiatan perancangan output, input, proses dan file. Dari hasil

analisis dapat disimpulkan bahwa kondisi Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar adalah sebagai berikut: (1) kurangnya informasi keuangan

yang up to date dan kontinyu baik yang bersifat keuangan maupun

manajemen. Hal ini terlihat dari laporan yang diterbitkan terlambat dan

tidak kontinyu setiap akhir bulan. (2) laporan-laporan akuntansi per bidang

dibuat terpusat yaitu pada bidang keuangan, baik laporan akuntansi

keuangan maupun manajemen. Hal ini berdampak pada sulitnya

pemantauan biaya per bidang selama satu periode, (3) belum terdapat

standar operasi dan prosedur yang baku untuk mengatur operasional

organisasi. Penelitian lainnya adalah Hananto (1997) mengenai perancangan

sistem informasi akuntansi pada Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan

Hukum Milik Negara.

Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan

sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah

data keuangan dan data lainnya menjadi informasi (Bodnar dan Hopwood,

2000:1). Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai organisasi

formulir, catatan, dan laporan keuangan yang dikoordinasi sedemikian rupa

untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen

(19)

commit to user

catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku besar pembantu, serta

laporan (Mulyadi, 2000:3).

Dari definisi tersebut diatas maka sistem informasi akuntansi dalam

perusahaan memiliki peran yang penting. Perusahaan yang menjadi objek

penelitian penulis ini merupakan perusahaan yang baru saja berdiri, tentunya

kesiapan mengenai sistemnya masih belum sempurna. Sebagai contoh,

dalam melakukan transaksi pembelian, pembayaran dan penerimaan barang

dilakukan oleh satu orang/personel saja. Hal ini tentu saja sangat rawan dari

sisi pengendalian internal.

Dewasa ini pemerintah mulai memberdayakan Usaha Kecil dan

Menengah, yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik

Indonesia. Dalam hal ini tentunya untuk membantu mengelola usaha

tersebut dibutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung kelangsungan

usahanya. Untuk membentuk sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan

UKM tentunya akan berbeda dengan membentuk SIA di perusahaan yang

sudah besar. Sebagai contoh dari sudut pandang biaya dan kesulitannya.

Dengan kondisi seperti ini sistem informasinya harus bisa menyesuaikan

dengan karakter bisnis perusahaan ini. Artinya Sistem informasi yang

dibentuk dapat menyesuaikan dengan karakter bisnis dan mendukung bagi

pengguna informasi.

Ada beberapa alasan penyusunan sistem ini dilakukan (Jogiyanto,

(20)

a. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat

berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

b. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau

lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan

sistem informasi untuk mendukung organisasi.

c. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.

d. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Saat ini perusahaan belum memiliki sistem informasi akuntansi, dan

oleh sebab itu penulis melakukan penelitian dan perancangan sistem

informasi akuntansi pada perusahaan CV. Solofood Indonusa. Pada saat ini

CV. Solofood Indonusa dalam melakukan pencatatan transaksi masih

menggunakan sistem informasi akuntansi yang belum sesuai dengan

kebutuhan data yang digunakan oleh perusahaan. Sebagai contoh, saat ini

untuk klasifikasi biaya tiap departemen tidak ada sehingga penghitungan

atas harga pokok produksi dan laba kotor masih tidak dapat ditentukan.

MAKSI UNS sebagai salah satu wadah pendidikan akuntansi akan

dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem informasi

akuntansi untuk UKM (Usaha Kecil Menengah). Dengan melalui penelitian

ini diharapkan kontribusi MAKSI UNS kepada masyarakat akan menjadi

(21)

commit to user 1.2. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat

dinyatakan dalam kalimat tanya sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana rancangan sistem informasi akuntansi pokok di

CV. Solofood Indonusa ?

1.2.2 Bagaimana rancangan sistem informasi akutansi penjualan tunai di

CV.Solofood Indonusa ?

1.2.3 Bagaimana rancangan sistem informasi akutansi penjualan kredit di

CV.Solofood Indonusa ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian diatas, maka penelitian

ini bertujuan:

1.3.1 Mendesain sistem informasi akuntansi pokok yang sesuai dengan

karakter perusahaan pada CV. Solofood Indonusa.

1.3.2 Mendesain sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang sesuai

dengan karakter perusahaan pada CV. Solofood Indonusa.

1.3.3 Mendesain sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang sesuai

dengan karakter perusahaan pada CV. Solofood Indonusa.

(22)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :

1.4.1 Bagi Perusahaan.

Dapat memperoleh sistem informasi yang riil untuk lebih

meningkatkan reputasi dan pengambilan keputusan yang terkait

dengan akuntansi dan keuangan.

1.4.2 Bagi Akademisi.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

(23)

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sekilas Sistem

Tiap bentuk usaha mempunyai struktur organisasi. Organsasi

merupakan kumpulan unit–unit pengambilan keputusan untuk

mewujudkan tujuan, sebagai sistem tiap organisasi menerima masukan

dan menjadi keluaran dalam bentuk produk dan jasa. Secara konseptual

seluruh sistem organisasi mencapai tujuannya melalui proses alokasi

sumber daya yang diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan

manajerial (Bodnar & Hopward , 2000:2), bentuk usaha yang baik akan

mempunyai suatu sistem yang baik. Sistem diciptakan untuk menangani

semua masalah yang sering terjadi atau kejadiannya rutin terjadi

(Mulyadi, 2000:3), oleh karena itu sistem yang baik akan mampu

menangani semua masalah dengan resiko yang minimal. Sistem adalah

kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan

tertentu (Bodnar & Hopward ,2000:3).

Menurut Mulyadi (2000:48) dalam analisis sistem, Sumber

informasi untuk pengembangan sistem informasi akuntansi adalah:

1. Sistem akuntansi yang digunakan.

2. Sumber Intern yang lain.

(24)

Terdapat beberapa manfaat dari analisis ini yaitu:

1. Efektifitas sistem akuntansi yang saat ini digunakan.

2. Ide Rancangan.

3. Identifikasi Sumber Daya.

4. Pengetahuan Konversi.

5. Titik Awal yang sama dalam menuju perubahan baru.

Terdapat 4 siklus dalam aktifitas bisnis yang umum yaitu Siklus

Pendapatan, Pengeluaran, Produksi dan Keuangan. Siklus pendapatan

dan pengeluaran merupakan bagian dari siklus pemrosesan transaksi.

Pendapatan adalah peningkatan kotor atas ekuitas pemilik sebagai hasil

dari penjualan barang dagang, penerimaan jasa yang diberikan pada

pengguna, sewa atas hak milik, pinjaman uang, dan kegiatan bisnis dan

kegiatan profesional lain yang dimasukkan dalam penghasilan.

Pengeluaran adalah biaya-biaya yang telah digunakan dalam proses untuk

menghasilkan pendapatan.

2.2. Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Moscove dan Simkin (1984:4)

mendefinisikan sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi

bagian–bagian atau subsistem–subsistem yang berusaha untuk mencapai

(25)

commit to user

Sistem adalah kumpulan elemen–elemen yang menimbulkan

hubungan satu dengan yang lainnya (Bodnar, 2000:2). Menurut Midjan

dan Susanto (2003:3) definisi sistem dan prosedur adalah suatu jaringan

pekerjaan yang berhubungan dengan prosedur-prosedur yang erat

hubungannya satu sama lain yang dikembangkan menjadi suatu skema

untuk melaksanakan sebagian besar aktifitas perusahaan. Sedangkan

prosedur adalah suatu urutan pekerjaan tata usaha (clerical operations)

yang biasanya melibatkan beberapa petugas di dalam suatu bagian/lebih

yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan yang seragam dari

transaksi-transaksi yang berulang-ulang dalam perusahaan.

Mulyadi (2000:2) merinci lebih lanjut pengertian umum seperti

berikut ini :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur–unsur.

2. Unsur–unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

(26)

2.3. Karakteristik Sistem

Karakteristik suatu sistem menurut Jogiyanto (2005) seperti

berikut ini:

1. Komponen sistem.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi

artinya saling bekerja sama membentuk 1 kesatuan. Komponen

sistem dapat berupa subsistem dari sistem.

2. Batas Sistem.

Batas sitsem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar sistem.

Lingkungan luar sitsem dapat bersifat menguntungkan atau

merugikan suatu sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan

dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan

atau dikendalikan jika tidak akan menggangu kelangsungan hidup

sistem.

4. Penghubung sistem.

Penghubung sistem merupakan media pendukung / penghubung

(27)

commit to user

5. Masukan sistem.

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan dan masukan

sinyal. Maintenance input (perawatan) adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi signal input

adalah energi yang diproses untuk dapat menjadi keluaran.

6. Keluaran sistem.

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang telah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat

berupa masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolah sistem berfungsi merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem.

Sasaran dari sistem sangat menentukan seklai masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasarannya.

2.4. Informasi

Informasi merupakan hal yang penting bagi manajemen dalam

mengambil keputusan yang dihasilkan dari suatu sistem informasi.

Informasi adalah data yang bergna dan diolah sehingga dapat dijadikan

(28)

Pengertian Informasi menurut Wilkinson (2000:5) adalah

sebagai berikut: ”Informa tion is intelligence that is meaningful and

useful to persons for whom it is intended”.

Menurut definisi tersebut, informasi berguna bagi seseorang

yang mengharapkannya. Informasi mempunyai nilai bagi perusahan dan

manajernya karena inforamsi diperlukan untukmembuat suatu

keputusan dan melakukan suatu kegiatanyang diinginkan. Informasi

sangat membantu dalam pengambilan keputusan untuk mencapai

tujuan. Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas dari informasi tergantung

dari 3 hal yaitu :

1. Akurat.

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias serta

menyesatkan selain itu informasi harus jelas menemui maksudnya.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai. Informasi

merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kerelevanan informasi untuk masing – masing orang berbeda satu

dengan yang lain. Nilai dari suatu sistem informasi ditentukan dari 2

(29)

commit to user

dikatakan bernilai apabila manfaat lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya.

Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur –

prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi dapat

menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan

dan pengendalian organisasi (Jogiyanto, 2005:35).

Menurut Jogiyanto (2005:12) Informasi terdiri dari komponen

antara lain:

1. Blok masukan input mewakili data masuk ke dalam sistem

informasi yang meliputi metode–metode dan media–media untuk

mengungkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa

dokumen dasar.

2. Blok Model yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran produk dari sistem informasi adalah keluaran yang

merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

(30)

2.5. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi adalah suatu set aktifitas bisnis yang sering

terjadi dan pemrosesan data berkaitan dengan operasi dalam pengolahan

produk – produk (Romney dan Steinbart, 2006 : 468).

Menurut Mulyadi (2000:15-18) sistem akuntansi dalam perusahaan

manufaktur adalah sebagai berikut :

1. Sistem akuntansi pokok

Merupakan organisasi formulir atau dokumen (business pa pers),

jurnal, buku besar, buku pembantu dan laporan. Dokumen sumber

adalah dokumen yang datanya dipakai sebagai sumber pencatatan ke

dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku pembantu). Dokumen

sumber dan dokumen pendukung merupakan keluaran berbagai sistem

berikut ini: (1) sistem akuntansi piutang, (2) sistem akuntansi utang,

(3) sistem akuntansi penggajian dan upah, (4) sistem akuntansi biaya,

(5) sistem akuntansi kas, (6) sistem akuntansi persediaan, (7) sistem

akuntasi aktiva tetap.

2. Sistem akuntansi piutang

Sistem akuntansi piutang untuk mencatat transaksi terjadinya piutang

dan berkurangnya piutang.

3. Sistem akuntansi utang

Sistem akuntansi yang dirncang untuk mencatat transaksi terjadinya

(31)

commit to user

4. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan

Sistem akuntansi yang dirancang untuk menangani transaksi

perhitungan gaji dan upah.

5. Sistem akuntansi biaya

Sistem akuntansi biaya dirancang untuk menangani pengendalian

produksi dan pengendalian biaya.

6. Sistem akuntansi kas

Sistem akuntansi kas dirancang untuk menangani transaksi

penerimaan kas dan pengeluaran kas.

7. Sistem akuntansi persediaan

Sistem akuntasi persediaan dirancang untuk menangani transaksi yang

bersangkutan dengan mutasi persediaan yang disimpan di gudang.

8. Sistem akuntansi aktiva tetap

Sistem akuntansi aktiva tetap dirancang untuk menangani transaksi

yang bersangkutan dengan mtuasi aktiva tetap.

2.6. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi

Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi (Mulyadi,

2000:19) adalah:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun

(32)

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,

yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (relia bility) informasi

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

Menurut Wilkinson (2000:1) tujuan pengembangan sistem

informasi akuntansi adalah:

1. Untuk medukung operasional harian (To support da y to day

operations).

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil

keputusan internal (To support decion ma king by internal decision

ma kers).

3. Untuk meneuhi kewajiban yang terkait dengan pelayanan (To fullfill

obligations relating to stewardishing).

2.7. Contoh SIA sebagai Pusat Informasi Perusahaan

Bagian penjualan mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis

produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut

meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari

usulan produk baru tersebut.

(33)

commit to user

yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya

dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian

pemasaran. Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa

tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan

dengan sistem bisnis modern yaitu:

1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah

untuk tercapainya suatu keputusan.

2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu

departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi

dua, yaitu:

1. Informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan

keuangan yang ditujukan kepada pihak ekstern.

2. Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi

manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.8. Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka

pengkordinasian sumber daya (data, ma teria ls, equipment, suppliers,

personal, dan funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik

menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk

melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi

(34)

Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi,

menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to da te, dan mencerminkan

aktivitas organisasi. Transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran

yang mempunyai nilai ekonomis.

Tipe transaksi dasar adalah: (1) Penjualan produk atau jasa, (2)

Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier,

(3) Penerimaan kas, (4) Pengeluaran kas kepada suplier, (5) Pengeluaran

kas gaji karyawan. Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi

akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas

transaksi perusahaan.

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan

informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang

dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian

dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh

sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem

pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain,

baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Pengguna utama

pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Konsep perancangan

(35)

commit to user

Berikut ini dasar-dasar yang perlu diperhatikan dalam prioritas

perancangan sistem menurut Wilkinson (2000):

1. Tujuan dalam perencanaan sistem dan usulan proyek seharusnya

dicapai untuk menghasilkan kemajuan dan kemampuan sistem yang

lebih besar.

2. Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari

tujuan perancangan sistem dengan biaya yang dikeluarkan.

3. Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem.

4. Melayani berbagai macam tujuan.

5. Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna sistem.

2.9. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas,

data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk

mendukung dan meningkatkan operasi harian sebuah bisnis, juga

menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi,

personal dan multiuser.

Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain

untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari seorang pengguna

tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi multiuser didesain

untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen,

(36)

sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah

mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen sistem

informasi, yaitu prosedur kerja, informasi (data), orang dan teknologi

informasi (ha rdware dan software).

Suatu sistem dibentuk untuk suatu tujuan (lihat Lampiran 2.1.).

Tujuan tersebut diterjemahkan dalam prosedur kerja yang akan dilakukan

oleh orang/ manusia. Dalam melakukan prosedur kerja tersebut orang /

manusia dibantu oleh teknologi informasi (ha rdwa re dan software). Dari

prosedur kerja yang dilakukan tersebut akan menghasilkan informasi

yang dapat digunakan oleh pengguna informasi.

2.10. Data dan Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama,

yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data,

pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.

1. Pengumpulan Data

Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data

transaksi melalui formulir, mensahkan serta memeriksa data untuk

memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Untuk data bersifat

kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari

lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu.

(37)

commit to user

Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi

output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang

telah ditetapkan.

b. Menyalin data ke dokumen atau media lain.

c. Mengurutkan, atau menyusun data menurut karakteristiknya.

d. Mengelompokkan atau mengumpulkan transaksi sejenis.

e. Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau

arsip.

f. Melakukan penghitungan.

g. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.

h. Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau

perbedaan yang ada.

3. Manajemen Data

Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu

penyimpanan, pemutakhiran dan pemunculan kembali (retrieving).

Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan

atau basis data yang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data

yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa

(38)

dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk

keperluan pembuatan laporan.

Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan

yang sangat erat. Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data

dari fungsi pemrosesan data, misalnya sering dilakukan sebagai

pendahuluan sebelum dilakukan tahap pemutakhiran dalam fungsi

manajemen data. Manajemen data dapat dipandang sebagai bagian

dari pemrosesan data.

4. Pengendalian Data

Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar, (1) untuk

menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data,

dan (2) untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan

lengkap serta diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur

dapat dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian dan keamanan

yang memadai.

5. Penghasil Informasi.

Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan

informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan

(39)

commit to user

2.11. Definisi Informasi Operasi, Informasi Akuntansi Manajemen dan

Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi yang dihasilkan oleh SIA adalah informasi akuntansi

yang dapat berupa informasi operasi (IO), informasi akuntansi

manajemen (IAM), dan informasi akuntansi keuangan (IAK). IO

disiapkan hampir mirip dengan IAM. Bedanya adalah IO dikhususkan

untuk membuat laporan yang memuat kegiatan operasi perusahaan.

Kegiatan operasi yang dimaksud adalah aktivitas utama dan

aktivitas lain yang timbul dalam peusahaan tersebut. Aktivitas utama

biasanya berasal dari aktivitas pembelian bahan mentah, pengolahan atau

pemrosesan, dan penjualan produk hasil dari pemrosesan sebelumnya.

Aktivitas lain dapat berupa aktivitas akuntansi, administrasi dan umum

dan lain-lainnya.

Aktivitas operasi selain dapat menghasilkan informasi operasi,

dapat pula diolah untuk menghasilkan informasi akuntansi manajemen

dan informasi akuntansi. Informasi akuntansi manajemen disiapkan

untuk kebutuhan pihak internal untuk membantu manajemen dalam

pembuatan keputusan. Informasi ini tidak dibatasi oleh PABU,

merupakan informasi inovatif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

(40)

Informasi akuntansi keuangan adalah informasi bertujuan umum

(general purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi

Berterima Umum (PABU). Informasi ini bertujuan umum sebab

disiapkan untuk pihak internal dan eksternal. IAK disajikan dengan

asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan investor, calon investor dan

kreditor, manajemen, pemerintah, dan sebagainya dapat mewakili

kebutuhan informasi pihak lain selain investor dan kreditor.

Dengan demikian dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua

pihak yang berkepentingan dengan bisnis perusahaan. Umumnya, IAK

disusun dan dilaporkan secara periodik, sehingga tidak dapat memenuhi

kebutuhan manajemen terhadap informasi yang tepat waktu. Selain itu,

IAK disajikan dengan format yang terlalu kaku, sehingga kurang mampu

memenuhi informasi yang dibutuhkan manajemen.

2.12. Pencapaian Sistem Informasi Akuntansi yang Memadai

Pada pelaksanaan metodologi pengembangan sistem, maka perlu

pemahaman terhadap kebijakan dan sekumpulan hal-hal mendasar yang

menjadi keyakinan manajemen suatu organisasi terhadap sistem

informasi. Kebijakan ini berkaitan dengan filosofi manajemen, dan

sistem informasi yang proaktif.

(41)

commit to user

senjata pertahanan taktik dan senjata ofensif strategik. Pertama, sistem

informasi dipandang sebagai senjata pertahanan taktik dan operasional

untuk menentukan data dasar, kebutuhan pemrosesan dan kewajiban

pelaporan untuk membantu perusahaan tetap pada jalur yang harus dilalui

dan bertahan hidup. Kedua, sistem informasi akuntansi dipandang

sebagai senjata ofensif yang strategik untuk dapat memenangkan

persaingan.

Kebijakan sistem informasi yang proaktif akan menghilangkan

pemisah antara departemen, personalia dan fungsi garis, serta

menghilangkan batas wilayah negara. Kebijakan sistem informasi

proaktif mengakui penerapan teknologi informasi, seperti

telekomunikasi, komputer, electronic mail, computer -integra ted

ma nufa cturing, teleshopping, teleconference, multifunctional

worksta tions secara terintegrasi. Tujuan sistem informasi dan kebutuhan

informasi yang didefinisikan secara jelas adalah salah satu kunci untuk

suksesnya sistem informasi. Kesuksesan suatu sistem membutuhkan

tujuan-tujuan yang terdefinisikan.

2.13. Aspek Pengendalian Intern Sistem Informasi Berbasis Komputer

Elemen pengendalian intern yang ada pada sistem informasi

(42)

berikut menjadikan adanya penekanan yang berbeda pada pengendalian

intern untuk kedua jenis sistem itu:

1. Sistem informasi terkomputerisasi lebih luas lingkup

pengendaliannya karena sebagian besar proses tidak terlihat secara

nyata oleh indra manusia.

2. Sedikitnya bukti berupa dokumen. Diperlukan desain sistem yang

mampu meninggalkan jejak untuk keperluan pengauditan (a udit

tria l).

3. Pengendalian harus diintegrasikan kedalam rancangan sistem sebagai

salah satu elemen yang mendukung kekuatan desain sistem tersebut.

4. Diperlukan prosedur dokumentasi yang baik sehingga mampu

merekam seluruh proses sekaligus pengmbangan sistem itu sendiri.

Prosedur back-up termasuk dalam hal ini.

5. Perlu dilakukan sentralisasi informasi untuk memudahkan

pengendalian.

6. Memungkinkan pengendalian intern melalui program-program

komputer.

7. Pengendalian pada salah satu fungsi mungkin dapat melemahkan

(43)

commit to user

Elemen-elemen pokok pengendalian intern sistem informasi

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pengendalian Manajemen (Ma na gement Control).

Pengendalian manajemen yang diperlukan oleh sebuah sistem

informasi meliputi:

a. Pengendalian terhadap rencana induk sistem informasi, apakah

desain sistem informasi telah memenuhi garis besar dan

spesifikasi yang dimaksud dalam rencana induk.

b. Pemisahan fungsi, berbeda sedikit dengan sistem manual. Fungsi

yang perlu dipisahkan adalah:

1) Perancangan dan penyusunan program sistem.

2) Operasi pengolahan data.

3) Dokumentasi program dan kepustakaan.

4) Seleksi dan pelatihan karyawan.

5) Perlu adanya buku petunjuk operasional sistem dan prosedur

yang ada dalam sistem tersebut.

6) Pengendalian anggaran.

2. Pengendalian Terhadap Pengembangan Sistem.

Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan

investasi yang besar, demikian pula untuk pengembangan

(44)

mengembangkan sistem informasinya, jenis pengendalian yang

diterapkan untuk hal ini adalah:

a. Pengendalian siklus pengembangan sistem. Setiap usulan

pengembangan sistem sebaiknya melalui sebuah prosedur yang

memerlukan otorisasi dari manajer pengembangan sistem atau

semacamnya.

b. Pengendalian terhadap dokumentasi sistem. Pengendalian ini

diperlukan karena dokumentasi sistem merupakan alat

komunikasi antara perancang sistem dengan users. Sistem dan

pengembangan sistem yang tidak didokumentasikan dengan

baik akan menambah biaya pengembangan karena harus

mencari informasi mengenai detail sistem ke pihak perancang

terdahulu.

c. Pengendalian terhadap pengubahan program. Perlu otorisasi

seperti halnya pada pengendalian siklus pengembangan sistem.

3. Pengendalian Akses (Access Control).

Pengendalian akses merupakan kunci dari sistem informasi berbasis

komputer. Penerapan berbagai teknik pa ssword bertingkat untuk

mengendalikan akses setiap personil merupakan teknik yang paling

banyak digunakan. Pengendalian akses mencakup lingkup berikut :

(45)

commit to user

komputer induk dan media penyimpanan diletakkan. Selain itu

perlu pula prosedur pengamanan perangkat keras dari berbagai

bencana dan kecelakaan yang disebabkan oleh hal lain.

b. Pengendalian akses terhadap perangkat lunak.

c. Pengendalian terhadap dokumentasi program. Akses terhadap

program ini hendaknya dilindungi melalui otorisasi dari pihak

tertentu. Dengan memiliki dokumentasi program maka sangat

memungkinkan seseorang memodifikasi program untuk

kepentingan pribadi.

d. Pengendalian terhadap program dan file-file data. Pengendalian

ini mutlak diperlukan karena sangat banyak data yang dihasilkan

dari sebuah sistem informasi yang bersifat rahasia yang perlu

dilindungi dari pihak-pihak tertentu.

2.14. Pendekatan Teknologi Informasi

Sistem Informasi Akuntansi dengan pendekatan teknologi informasi

seperti halnya siklus pengembangan sistem yang lainnya, dimana hal ini

mensyaratkan adanya suatu metode daur hidup pengembangan sistem.

Pola daur hidup pengembangan sistem dapat menggunakan beberapa

model. Adapun tahapan pengembangan sistem yang umum digunakan

(46)
[image:46.595.141.440.104.492.2]

Gambar 2.1 Tahapan Pengembangan Sistem

2.15. Tahapan Analisis Sistem

Dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Proyek

baru ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analis

sistem, dan para spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali

juga auditor internal. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk

menentukan hal-hal detil tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang

diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup

studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Analisis sistem mencakup studi

(47)

commit to user 2.16. Studi Kelayakan

Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.

Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut

benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan

kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap

lingkungan sekeliling (lihat Lampiran 2.2.).

Analis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah

dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek pengembangan

sistem. Tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi:

1. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem.

2. Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan.

3. Pengidentifikasian para pemakai sistem.

4. Pembentukan lingkup sistem.

2.17. Analisa Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi

kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional). Spesifikasi kebutuhan

adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem

ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk

(48)

menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain (misalnya

auditor internal).

Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan:

1. Keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2. Masukan yang diperlukan sistem.

3. Lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi

keluaran.

4. Volume data yang akan ditangani sistem.

5. Jumlah pemakai dan kategori pemakai.

6. Kontrol terhadap sistem.

Adapun tools yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :

1. Data Flow Diagram

Tujuan dari Da ta Flow Dia gra m yaitu mendiskripsikan interaksi

antara data dan pemrosesan dengan menggunakan Data Flow Diagra m.

DFD (Da ta F low Diagra m) memberikan gambaran bagaimana data

masuk dan keluar dalam dari dan ke suatu entity/ representasi dari

sumber dan tujuan aliran data tersebut, aturan dari pemrosesan

data,penyimpanan data, dan entitas eksternal (lihat Lampiran 2.3.).

2. Entity Rela tiona l Diagram

(49)

commit to user

ada dalam suatu organisasi ER Diagram merupakan representasi dari

model data konseptual antara data dictionary yang mengorganisasi data

yang direpresentasikan oleh entitas-entitas yang ada dalam suatu

organisasi.

3. Basic Relational Model

ER diagram yang direpresentasikan ini menggunakan

simbol-simbol yang dasar dengan menghubungkan hubungan antar entitas

yang ada dalam satu organisasi (lihat Lampiran 2.4.).

4. Da taba se Rela tiona l Model

ER diagram dalam model ini menggunakan struktur data sebagai

acuan yang merepresentasikan hubungan antar entitas/ modul/

departemen. Struktur data ini biasanya diklasifikasikan sesuai

kebutuhan data yang harus tersedia, tabel yang digunakan sebagai satu

kualifikasi dari struktur data yang ada (lihat Lampiran 2.5.).

Database relational model merepresentasikan hubungan antar

entitas dalam organisasi dengan lebih detail mengarah pada struktur

data yang disebut sebagai Rela tional Databa se Accounting System.

5. Flowchart

Bertujuan mendiskripsikan aliran data baik masuk dan keluar antar

entitas berbasis aliran fisik dokumen yang menggunakan prosedur

(50)

F lowchart merupakan representasi dari sistem pemrosesan dan

aliran transaksi organisasi yang memuat sistem dan prosedur

pemrosesan transaksi. Kategori utama dari flowchart adalah :

a. Dokumen.

b. Program.

c. Proses.

d. Sistem.

F lowchart memberikan informasi mengenai:

a. Dari “mana” input diterima dan dari “siapa”.

b. Output diolah dalam bentuk form tertentu.

c. Langkah - langkah dan lanjutan dari proses transaksi.

d. Data dan materi akuntansi yang terlibat dan terkena dampaknya.

e. Prosedur akuntansi dan pengendalian organisasi yang terlibat.

2.18. Model Penelitian Untuk Sistem Akuntansi Umum (Lihat Lampiran

2.7.)

2.19. Unsur – unsur dalam Siklus Akuntansi Umum

1. Transaksi

(51)

commit to user

c. Pengeluaran Kas.

d. Penjualan.

e. Memorial/ Non Tunai.

2. Jurnal

a. Jurnal Pembelian.

b. Jurnal Penjualan.

c. Jurnal Penerimaan Kas.

d. Jurnal Pengeluaran Kas.

Dalam melakukan jurnal terebih dahulu dilakukan

pengelompokan transaksi berdasarkan bagan perkiraan/ chart of

a ccount. Bagan Perkiraan adalah daftar yang memuat nomor – nomor

rekening yang menjadi dasar pengelompokan.

3. Buku Besar.

4. Buku Besar Pembantu.

5. Neraca Saldo / Neraca Percobaan.

6. Jurnal Penyesuaian.

7. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.

(52)

2.20. Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

 Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah

bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.

 Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :

 Persediaan Bahan Baku.

 Persediaan Barang Dalam Proses.

 Persediaan Barang Jadi.

2.20.1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan

laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian

Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan

Rugi-Laba. Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan

Manufaktur:

Perusahaan Manufaktur Neraca sebagian 31 Desember 2005

Aktiva Lancar: Passiva:

Kas Rp 1.200 Utang Dagang Rp 20.000

Piutang (bersih) 4.000

P ersediaa n: Modal Rp 20.800

Ba rang Ja di Rp 15.000 Laba Rp 8.000

Ba rang Da la m Proses 18.000

Ba han Ba ku 9.000

42.000

Sewa Dibayar di Muka 1.600

[image:52.595.55.569.192.711.2]

48.800 48.800

(53)

commit to user

Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Laba

Rugi antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Manufaktur

Laporan Laba Rugi sebagian

Periode Tahun 2005

Harga Pokok Penjualan:

Persediaan Barang Jadi 1 Januari ………. Rp 12.000

(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) ……… 688.000

Barang Tersedia Untuk Dijual ………. Rp 700.000

(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember …………. 15.000

[image:53.595.114.573.196.518.2]

Harga Pokok Penjualan Rp 685.000

Tabel 2.2. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur:

Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan

Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk

menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba

hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam

Skedul Harga P okok P roduksi.

Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupa ka n la mpira n La poran

(54)

Skedul Harga Pokok Produksi

Tahun 2005

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari ……….. Rp 10.000

Ditambah:

Ba han Ba ku:

Persediaan 1 Januari ……….. Rp 5.000

Ditambah: Pembelian ………. 100.000

Tersedia Dipakai …………..………... 105.000

Dikurangi : Persediaan 31 Desember 9.000

Bahan Baku Dipakai ……….. Rp 96.000

Bia ya Tena ga Kerja Langsung ……….…. 200.000

Bia ya Overhea d P a brik:

Tenaga Kerja Tidak Langsung ..…… Rp 50.000

Listrik dan Air ……… 140.000

Bahan Habis Pakai Pabrik …………. 30.000

Penyusutan Gedung Pabrik ………... 120.000

Penyusutan Mesin ………... 60.000

Total Biaya Overhead Pabrik ……… 400.000

Total Biaya Produksi tahun ini ……… 696.000 Total Biaya Barang Dalam Proses ……… 706.000 Dikurangi:

Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ……….. 18.000

[image:54.595.111.551.107.650.2]

Harga Pokok Produksi ……… 688.000

(55)

commit to user 2.20.2. Harga Pokok Produksi

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods

Ma nufa ctured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai

menjadi barang jadi.

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:

 Biaya Bahan Baku.

 Biaya Tenaga Kerja Langsung.

 Biaya Overhead Pabrik.

- Biaya Bahan Baku

 Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok)

seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.

 Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur

keberadaannya.

 Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi

pabrik yang lain.

- Biaya Tenaga Kerja Langsung

 Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja

langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan

(56)

 Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang

dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Bia ya

Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang

diberikan kepada tenaga kerja langsung.

- Biaya Overhead Pabrik

 Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam

proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

 Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik:

 Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti upah pengawas,

mandor, mekanik, bagian reparasi, dll

 Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang

digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya

sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada

barang jadi.

 Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll

 Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:

 Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk

mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal

(57)

commit to user

Transa ksi pembelia n Ba ha n ba ku tidak dicatat ke rekening

Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian

Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:

Mei 17 Pembelian Bahan Baku

Kas / Utang Dagang

Rp 100.000

Rp 100.000

 Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan

untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di

awal maupun akhir periode.

 Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk

mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.

 Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan

jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.

 Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama

dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan

(58)
[image:58.595.88.567.104.716.2]

 Contoh Neraca Lajur Sebagian:

Tabel 2.4. Neraca Lajur Sebagian

Perusahaan Manufaktur

Neraca Lajur sebagian

Periode tahun 2005

Nama Rekening NSSD Harga Pokok

Poduksi

Laporan Rugi-Laba

Neraca

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Persediaan Barang Jadi 12.000 12.000 15.000 15.000

Persed. Barang Dlm. Proses 10.000 10.000 18.000 18.000 Persediaan Bahan Baku 5.000 5.000 9.000 9.000 Pembelian Bahan Baku 100.000 100.000

Biaya Tenaga Kerja Lgsg. 200.000 200.000 Biaya Tenaga Kerja Tak

Lgsg.

50.000 50.000

Biaya Listrik dan Air 140.000 140.000 Biaya Bahan Habis Pakai 30.000 30.000 Biaya Penyst. Gedung

Pabrik

120.000 120.000

Biaya Penyst. Mesin 60.000 60.000

Biaya Pemasaran 40.000 40.000

Penjualan 1.500.000 1.500.000

………. ……….. 715.000 27.000

Harga Pokok Produksi 688.000

(59)

commit to user 2.20.3. Jurnal Penutup

Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan

perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga

Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang

akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening

ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.

Contoh:

Des. 31 Harga Pokok Produksi

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Pembelian Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung

Biaya Listrik dan Air

Biaya Bahan Habis Pakai

Biaya Penyusutan Gedung Pabrik

Biaya Penyusutan Mesin

(untuk menutup rekening-rekening

Persediaan Bahan Baku awal, Barang

Dalam Proses awal, dan

rekening-rekening Biaya produksi)

Rp 715.000

(60)

31 Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Harga Pokok Produksi

(untuk mencatat persediaan akhir barang

dalam proses dan bahan baku)

Rp 18.000

9.000

Rp 27.000

31 Persediaan Barang Jadi

Penjualan

Ikhtisar Rugi-Laba

(untuk mencatat persediaan akhir barang

jadi dan menutup rekening penjualan)

Rp 15.000

1.500.000

Rp 1.515.000

31 Ikhtisar Rugi-Laba

Persediaan Barang Jadi

Harga Pokok Produksi

(untuk menutup rekening persediaan awal

barang jadi dan harga pokok produksi)

Rp 700.000

Rp 12.000

688.000

31 Ikhtisar Rugi-Laba

Biaya Pemasaran

(untuk menutup biaya pemasaran)

Rp 40.000

[image:60.595.88.536.109.722.2]
(61)

commit to user

2.21. Model Penelitian Untuk Sistem Akuntansi Penjualan

Definisi dari sistem akuntansi menurut Mulyadi (2000:3) adalah

organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sedangkan kegiatan penjualan terdiri dari penjualan barang atau

jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Sistem informasi

akuntansi penjualan terdiri dari kelompok unsur sebagai berikut:

1. Fungsi yang terkait

Menurut Mulyadi (2000:211), fungsi yang terkait dalam sistem

akuntansi penjualan kredit adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Penjualan

Dalam sistem penjualan kredit, fungsi penjualan

bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli,

mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi

penting yang belum ada pada surat order tersebut, meminta

otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan

menentukan dari gudang mana barang tersebut akan dikirim,

(62)

b. Fungsi Kredit

Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam

transaksi penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti

status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian

kredit kepada pelanggan.

c. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang

dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta

menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Dalam sistem penjualan kredit, fungsi ini bertanggung

jawab menyerahkan barang atas dasar surat order

pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi

ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada

barang yang keluar dari perusahaan tanpa otorisasi dari

pihak yang berwenang.

e. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan

mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan serta

(63)

commit to user

f. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini

bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari

transaksi penjualan kredit, membuat dan mengirimkan

pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan

penjualan. Di samping itu, fungsi ini bertanggung jawab untuk

mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu

persediaan.

Menurut Mulyadi (2000:41) fungsi ini bertanggung jawab

mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai dalam

jurnal penjualan, dan transaksi retur penjualan, pencadangan

kerugian piutang, dan penghapusan kerugian piutang dalam

jurnal umum.

Sedangkan dalam pelaksanaan penjualan tunai menurut

Mulyadi (2000:462), fungsi yang terkait adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Penjualan

Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab

untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan

tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk

pembayaran harga barang ke fungsi kas. Sedangkan menurut

(64)

bertanggung jawab membuat faktur penjualan tunai yang

memungkinkan fungsi penerimaan kas menerima kas dari

customer dan merupakan perintah kepada fungsi pengiriman

untuk menyerahkan barang kepada customer.

b. Fungsi kas

Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab

sebagai penerima kas dari pembeli.

c. Fungsi Gudang

Sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab

untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta

menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus dan

menyerahkan barang yang telah dibayar kepada pembeli.

e. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab

sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan

(65)

commit to user

2. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit

menurut Mulyadi (2000:214) adalah sebagai berikut:

a. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order

pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi

pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan informasi

seperti yang tertera di atas surat order pengiriman tersebut.

b. Faktur dan Tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai

sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang.

c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen

pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga

pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

d. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk

mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode

(66)

Sedangkan dokumen yang digunakan dalam sistem

penjualan tunai menurut Mulyadi (2000:463) adalah sebagai berikut:

a. Faktur Penjualan Tunai dan Tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan untuk

kepentingan pembayaran harga barang ke bagian kasa.

b. Pita Register Kas

Pita register kas ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara

mengoperasikan mesin register kas. Pita register ini

merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi

kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai

yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Credit Ca rd Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit ca rd center bank yang

menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang

menjadi anggota kartu kredit, dokumen ini diisi oleh fungsi kas

dan juga berfungsi sebagai alat untukmenagih uang tunai dari

bank yang mengeluarkan kartu kredit.

d. Bill of Lading

Bill of Lading merupakan bukti penyerahan barang dari

(67)

commit to user

e. Faktur Penjualan COD (Ca sh on Delivery)

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD dan

untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan.

f. Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat

Gambar

Gambar 2.2 : Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit…………………………............60
Tabel 2.4. Neraca Lajur Sebagian………………………………………………... 42
Gambar 2.1 Tahapan Pengembangan Sistem
Tabel 2.1. Neraca Perusahaan Manufaktur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Profil pasien HIV di Klinik VCT RSUD Dr.TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka pada tahun 2014 sebagai berikut: rute transmisi terbanyak adalah hubungan seksual heteroseksual

Pembuatan kabel OPPC dengan memvariasikan jumlah penguat kawat baja galvanis dan besarnya tegangan puntir pemilinan untuk menganalisa sifat mekanik mulai kekuatan impak

Maksud Penyusunan Revisi Renstra ini adalah untuk menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015 yang

Pada penelitian ini dilakukan analisis hubungan kuantitatif antara struktur senyawa turunan estradiol dengan aktivitas antikanker, khususnya yang memanfaatkan komputer

Saya mohon untuk tidak menambah jumlah mahasiswa baru, karena banyak alasan yang bisa dipertimbangkan. Di UB terlalu banyak mahasiswa, tidakkah kalian tidak merasa kasihan

bahwa Retribusi penjualan produksi usaha daerah bidang perikanan merupakan salah satu sumber potensi pendapatan daerah sebagaimana yang ditetapkan dalam

Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) adalah sebuah inisiatif global untuk mengurangi

Bentuk pengenalan ini bertujuan untuk memahamkan beberapa istilah yang digunakan terkait verb, sekaligus agar siswa tidak rancu dengan modal, have, do, to be, auxiliary