• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Komunikasi

5. Komponen Strategi Komunikasi

Dalam keberhasilan strategi komunikasi diperlukan adanya komponen-komponen yang terlibat di dalamnya.

Komponen strategi komunikasi, dalam praktiknya akan

28 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2007 : 32).

29 Edi Suryadi, Strategi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2018 : 10).

berhubungan dengan etos dari seorang komunikan.

Komponen-komponen tersebut merupakan jawaban terhadap pertanyaan yang sejalan dengan rumus Lasswell, yaitu;

a. Who? (siapakah komunikatornya) b. Says what? (pesan yang disampaikan) c. In which channel? (media yang digunakan) d. To whom? (siapa komunikannya)

e. With what effect? (efek apa yang diharapkan) 6. Tahapan-Tahapan Strategi

Menurut Chris Fill (1995) dalam bukunya yang berjudul Marketing Communication, strategi komunikasi terbagi menjadi tiga teori utama, yaitu yang pertama adalah pull strategy, dimana strategi komunikasi pada bagian ini difokuskan untuk meraih khalayak, yang bertujuan untuk mengarahkan khalayak untuk dapat melihat produk, mempertimbangkan , kemudian masuk ke dalam jaringan perusahaan. Kemudian ada push startegy, strategi ini mengarahkan pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong kesetiaan dan komitmen karyawan. Dan strategi yang terakhir adalah profile strategy, strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan dan prosesnya mengarahkan pada tujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan pelanggan perusahaan.30

30 Chris Fill, Marketing Communication, (Amerika : Prentice Hall Inc., 2005 : 256-257).

Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan implementasi terhadap strategi tersebut melainkan menurut Fred R. David, dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.

Dalam teori manajemen startegik milik David mengemukakan tiga tahapan startegi di antaranya:

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi. Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus berfikir matang mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan menetapkan kekuatan dan kekurangan dari dalam perusahaan, serta menentukan sasaran yang tepat.

Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi berusaha menentukan masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.31

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tersebut berupa penerapan atau aksi dari strategi.32 Strategi yang

31 Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.

2002 : 3).

32 Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.

2002 : 3).

dimaksudkan adalah strategi yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Pada tahap ini membutuhkan komitmen serta kerjasama dari seluruh divisi dalam perusahaan. Jika komitmen dan kerjasama dari seluruh divisi tidak terjalin dengan baik maka kecil kemungkinan strategi terwujud. Sebab ujung tombak dari strategi adalah kepemimpinan perusahaan dan budaya perusahaan yang saling mendukung.

c. Evaluasi Strategi

Tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan berikutnya33 evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah benar atau masih butuh perbaikan.

Misalnya, dari strategi yang direncanakan awal belum tentu pada saat penerapannya situasi serta kondisinya berjalan beriringan, akan ada suatu halangan yang menghambat.

33 Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.

2002 : 3).

B. Tuli

1. Pengertian Tuli

Menurut Andreas Dwidjosumarto, seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara dikatakan Tuna rungu. Tuna rungu dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).34 Tuli adalah terjadinya kerusakan bertaraf berat dalam indera pendengaran seseorang sehingga tidak dapat berfungsi lagi.

Sedangkan kurang dengar (hard of hearing) adalah terjadinya kerusakan dalam indera pendengaran seseorang, tetapi masih dapat berfungsi untuk mendengar, baik dengan menggunakan alat bantu dengar atau tidak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah tuna rungu diambil darikata ―tuna‖ dan ―rungu‖, tuna artinya kurang dan rungu artinya pendengaran.35 Namun menurut komunitas Tuli sendiri dipandang lebih sopan dan mereka lebih nyaman dipanggil dengan sapaan Tuli dibandingkan dengan Tuna rungu. Tuli dalam kedokteran adalah kondisi fisik yang ditandai adanya penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk menangkap gelombang suara. Orang Tuli adalah yang kehilangan kemampuan

34 Somatri Sujihati, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung : Refika Aditama. 2006 : 93).

35 Permanarian Somad dan Tati Hernawati. 1996. Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung:DEBIDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. h. 26.

mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran.36.

2. Klasifikasi Tuli

Menurut Boothroyd, klasifikasi ketulian adalah sebagai berikut37 :

a. Kelompok I : kehilangan 15-30 dB, mild hearing losses atau ketulian ringan, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia normal.

b. Kelompok II: kehilangan 31-60 dB, moderate hearing losses atau ketulian sedang, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia hanya sebagian.

c. Kelompok III: kehilangan 61-90 dB, serere hearing losses atau ketulian berat, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada.

d. Kelompok IV: kehilangan 91-120 dB, profound hearing losses atau ketulian sangatberat, dimana daya tangkap

terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.

e. Kelompok V: kehilangan lebih dari 120 dBt, total hearing losses atau ketulian total, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.

36 Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. h. 23.

37 Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. h. 23.

Selanjutnya Uden, membagi klasifikasi ketulian menjadi tiga, yakni berdasar pada terjadinya ketulian, berdasarkan tempat kerusakan pada organ pendengaran dan berdasar pada taraf penguasaan bahasa38.

1) Berdasarkan sifat terjadinya

1. Tuli bawaan, artinya ketika lahir anak sudah mengalami/menyandang tuli dan indera pendengarannya sudah tidak berfungsi lagi.

2. Tuli setelah lahir, artinya terjadinya tuli setelah anak lahir diakibatkan oleh kecelakaan atau suatu penyakit.

2) Berdasarkan tempat kerusakan pada organ pendengaran.

a. Kerusakan pada telinga luar dan tengah, sehingga menghambat bunyi-bunyian yang akan masuk ke dalam telinga, disebut Tuli Konduktif.

b. Kerusakan pada telinga bagian dalam sehingga tidak dapat mendengar bunyi atau suara, disebut Tuli Sensoris.

3) Berdasarkan taraf penguasaan bahasa.

a. Tuli pra bahasa (prelingually deaf) adalah mereka yang menjadi tuli sebelum dikuasainya suatu bahasa (usia 1,6 tahun) artinya anak menyamakan tanda (signal) tertentu seperti mengamati, menunjuk, meraih dan sebagainya namun belum membentuk sistem lambang.

38 Murni Winarsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa,. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007 : 23).

b. Tuli purna bahasa (post lingually deaf) adalah mereka yang menjadi tuli setelah menguasai bahasa, yaitu telah menerapkan dan memahami sistem lambang yang berlaku di lingkungan.

Dalam berkomunikasi, penggunaan komunikasi non verbal dapat memudahkan penyandang tuli dalam melakukan interaksi serta mempertegas bahasa verbal yang kurang jelas.

Penggunaan bahasa isyarat dan abjad jari yang telah dipatenkan secara internasional memudahkan penyandang tuli dalam berinteraksi. Sehingga isi pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami. Dalam kelompok masyarakat tuli, budaya yang paling menonjol adalah budaya bahasa isyarat.

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) merupakan bahasa asli atau bahasa ibu yang biasa digunakan dalam berinteraksi.

C. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal merupakan kegiatan komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau dengan bantuan bahasa tubuh. Pertukaran pesan tidak akan menggunakan kata-kata seperti komunikasi verbal yang diucapkan dengan lisan, tetapi komunikasi non verbal hanya mengunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, ekspresi muka dan lain sebagainya. Komunikasi non verbal membawakan pesan pesan non linguistik dalam prosesnya.

Komunikasi non verbal dapat diartikan sebagai komunikasi dengan menggunakan gejala yang menyangkut

gerak-gerik (gesture), sikap (posture), ekspresi wajah (facial expression), dan hal-hal yang bersifat simbolik, isyarat dan tidak menggunakan bahasa lisan.39

Richard L.Weaver mengatakan, pada umumnya kata-kata memicu salah satu sekumpulan alat indra, seperti pendengaran.

Sedangkan komunikasi nonverbal dapat memicu sejumlah alat indra seperti penglihatan, penciuman, perasaan, untuk menyebutkan beberapa hal.40

Terdapat beberapa bentuk komunikasi non-verbal seperti kinesics berupa gerakan tubuh, paralanguage, proxemics yang berkenan dengan penggunaan ruang, territory, artifacts, physical appearance, chronemics berkenaan dengan penggunaan waktu dan olfactory communication berkaitan dengan masalah penciuman.

Kinesics atau gerakan tubuh sebenarnya merupakan suatu abstraksi dari proses penggantian ciri-ciri suatu sistem psikologis pengelompokan gerakan-gerakan, yang berhubungan nyata dengan proses komunikasi dan sistem interaksi dari kelompok sosial. Gerakan tubuh ini merupakan perilaku non verbal, dimana komunikasi terjadi melalui gerakan tubuh seseorang atau bagian-bagian tubuh. Gerakan

39 Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004: 28).

40 M. Budyatna, dan Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta:

Kencana, 2011 :110).

tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, gerak isyarat, postur atau perawakan dan sentuhan.41

D. New Media

1. Pengertian New Media

New media atau media baru adalah konsep yang menjelaskann kemampuan media yang didukung dengan perangkat digital yang dapat mengakses konten kapan saja, dimana saja sehingga memberikan kesempatan bagi siapa saja-baik penerima atau pengguna-untuk berpartisipasi aktif, interaktif, dan kreatif terhadap umpan balik pesan yang pada gilirannya membentuk komunitas/masyarakat baru melalui isi media.

Pada tahun 1960, hubungan antara komputer dan seni mulai bertumbuh secara radikal dan pada tahun 1980-an, perusahaan Xerox menginspirasi lahirnya PC (Personal Computer). 25 tahun setelahnya, terjadilah transformasi yang sangat cepat dimana semua media mulai memanfaatkan teknologi digital untuk memanipulasi gambar dan lainnya.

Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital memiliki lima karakteristik, yaitu:42

41 M Budyatna, dan Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta:

Kencana, 2011 :125 – 130).

42 Terry Flew, New Media: An Introduction (3rd Edition), (South Melbourne : Oxford University Press, 2008: 2-3).

a. Manipulate. Informasi digital mudah diubah dan diadaptasi dalam berbagai bentuk, penyimpanan, pengiriman dan penggunaan.

b. Networkable. Informasi digital dapat dibagi dan dipertukarkan terus-menerus oleh sebagian besar user diseluruh penjuru dunia.

c. Dense. Informasi digital berukuran besar dapat disimpan di ruang penyimpanan yang kecil (USB flash disk) atau penyedia layanan jaringan (Google Drive).

d. Compressible. Ukuran informasi digital dapat diperkecil atau dikompres dan dapat di dekompres kembali saat dibutuhkan.

e. Impartial. Informasi digital yang disebarkan melalui jaringan bentuknya sama dengan yang dipresentasikan dan digunakan oleh pemiliknya.

Kecepatan informasi yang disajikan dan mudah diakses oleh banyak orang, internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian kehidupan manusia. Worldstats mencatat per 30 Juni 2018, pendudukan Asia adalah pengguna internet terbanyak sebesar 2,062,197,366 jiwa di dunia. Populasi penduduk Indonesia sebesar 266,794,980 jiwa, dengan pengguna internet di Indonesia mencapai 143,260,000 di Desember 2017.43

43 Https://www.Internetworldstats.Com/Stats.Htm. Diakses Pada Hari Senin Tanggal 20 Januari 2019, Pukul 14:54.

2. Media sosial

Keberadaan internet memunculkan istilah media baru (New Media) yang merupakan bentuk dari perkembangan teknologi komunikasi. Media sosial dapat diartikan sebagai medium di internet yang memungkinkan pengguna mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

Hafied Cangara menjelaskan bahwa, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.44 Dan pengertian media sosial menurut Kaplan dan Haenlein adalah sekelompok aplikasi berbasis internet yang dibagun atas dasar ideologis dan teknologi web 2.0 yang memungkinkan terjadi penciptaan dan pertukaran yang dihasilkan dari pengguna konten.45

Croteau dan Hoynes mengatakan bahwa evolusi jaringan interkoneksi universal audio, video dan komunikasi teks yang berbasis elektronik yang semuanya telah mengaburkan perbedaan antara komunikasi antar personal dan massa, juga antara komunikasi publik dan privat.

Media baru berhasil mengubah makna jarak geografis, memungkinkan peningkatan kecepatan komunkasi, memberikan kesempatan bagi terjadinya komunikasi

44 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007 :123).

45 Kaplan dan Haenlein, Users Of The Worlds, Unite! The Challenge And Opportunities Of Social Media, (Bussines Horizon, 2010 : 59).

interaktif dan memungkinkan bentuk komunikasi yang sebelumnya tepisah dan tumpang tindih, kini dapat melakukan interkoneksi.46

Media sosial telah memungkinkan seseorang untuk berbagi informasi yang telah di-update dengan orang lain.

Hubungan jarak jauh yang sebelumnya ditandai oleh tiadanya komunikasi kini akan terus terpelihara. Singkatnya media sosial juga membantu seeorang untuk membangun jaringan komunitas antarpersonal yang bisa saja efektif melintasi batas-batas fisik lingkungannya.

Media sosial memiliki karakteristik tersendiri, yaitu: 47 1. Participan, media sosial mendukung penuh kontribusi

dan feed back dari setiap orang yang tertarik.

Dukungan ini membuat batas antara media dan audien menjadi kabur.

2. Openess, sebagai dasar media sosial terbuka untuk feedback dan partisipasi. Hal ini memungkinkan dilakukan voting, pemberian komentar dan berbagi informasi jarang sekali ada halangan dalam mengakses dan membuat konten dalam media sosial.

3. Conversation. Ketika media tradisional mengedepankan broadcast (transmisi atau distribusi pesan kepada audient) media sosial justru melihat komunikasi sebagai percakapan dua arah.

46 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015 :284).

47 Anthony Mayfield, dan Michael stelzner, What is Social Media Includes Annual Marketing Report, (T,tp,: Penerbit Crossing,2008 : 5).

4. Comunity, media sosial memungkinkan komunitas untuk berkomunikasi secara tepat dan efektif.

Komunitas juga dapat berbagi common interest, seperti kesukaannya terhadap fotografi, politik dan TV.

5. Connectedness, sebagian besar media sosial memungkinkan penggunanya untuk terhubung dengan siapapun.

3. YouTube

Youtube merupakan salah satu platform media sosial yang digunakan untuk berbagi konten video yang tengah populer pada saat ini. Hampir semua penggunanya berlomba-lomba untuk membuat konten menarik di Youtube. Situs yang menyediakan informasi dalam bentuk video ini disediakan untuk para penggunanya menonton langsung dan berpartisipasi langsung untuk memberikan informasi keseluruh dunia dengan mengunggah video informasi ke server Youtube.48

Youtube didirikan oleh tiga mantan karyawan Paypal yaitu Steve Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim pada bulan februari 2005 ini memiliki banyak konten yang dapat dinikmati para penggunanya. Konten-konten tersebut berasal dari penggunanya yang menggungah videonya ke Youtube.49 Berbagai jenis konten pun tersedia, seperti film,

48 Adi Baskoro, Panduan Praktis Searching di Internet (Jakarta : PT.

TransMedia, 2009: 58).

49 https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube (diakses pada tanggal 20 Maret 2019 pukul 20.18 WIB).

olahraga, kuliner, kesehatan, kecantikan, pendidikan dan lain sebagainya. Para penggunanya dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.

Youtube memiliki misi memberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan menunjukkan dunia kepada setiap orang. Kebebasan berekspresi, kebebasan mendapatkan informasi, kebebasan menggunakan peluang, dan kebebasan memiliki tempat berkarya menjadikan empat dasar kebebasan dalam berekspresi di Youtube.50

E. Kerangka Berfikir

50 https://www.youtube.com/intl/id/yt/about (diakses pada tanggal 20 Maret 2019 pukul 20.20 WIB).

Quran Indonesia Project

Strategi Komunikasi

Al-Quran dalam bahasa Isyarat

Perumusan Strategi

Implementasi Strategi Evaluasi Strategi

35 BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Komunitas Quran Indonesia Project

Quran Indonesia Project awalnya adalah sebuah project kebaikan, yang didirikan oleh anak muda bernama Archie Wirija, Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka. Quran Indonesia Project ini merupakan inisiatif anak muda untuk berbagi nilai al-Qur'an melalui rekaman audio berisi bacaan ayat dalam bahasa Arab, Indonesia & Inggris yang dapat diunduh gratis.

Sejak Ramadhan 2015, Quran Indonesia Project yang dikenal dengan sebutan QuranIDproject hadir mengajak anak muda agar lebih tertarik kepada kitab suci al-Qur'an melalui rekaman audio ayat al-Qur'an dalam bahasa Arab, Indonesia & Inggris yang melibatkan lebih dari 300 kontributor.

Dalam melakukan rekaman audio ayat al-Quran, Quran Indonesia Project tidak hanya mengajak para artis dan public figure Indonesia, tapi dibuka pula kesempatan untuk para anak-anak muda Indonesia dengan mendaftarkan diri untuk menjadi kontributornya.

Visi dari Quran Indonesia Project adalah untuk memudahkan akses masyarakat terhadap al-Qur'an & terjemahannya melalui teknologi modern yang dekat dengan keseharian mobilitas generasi produktif yang dinamis. Sejalan dengan misinya yaitu al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an menembus jarak dan waktu, Menyampaikan nilai al-Qur'an pada lebih banyak generasi produktif di era globalisasi yang dinamis dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi dalam memahami arti bacaan al-Qur'an.51

Terdapat juga nilai-nilai dasar dalam Quran Indonesia Project ini, yaitu Kebersamaan, Quran Indonesia Project ini ingin mengajak untuk memahami ayat Qur‘an bersama. Modern, berpikiran maju

& berkembang berlandaskan nilai Islam. Ramah, berbagi keramahan Islam yang terbuka & bersahabat. Dan Positif, menyebarkan energi damai yang harmonis keseluruh dunia. 52

Melalui platform media sosial Youtube, Quran Indonesia Project berbagi kepada sesama dengan berbagai macam konten yang disajikan. Terhitung pada bulan Maret 2019, Quran Indonesia Project telah memiliki 11 ribu subscribers. Dan akun Youtube yang dibuat sejak gustus 2014 ini, telah menggunggah 104 video yang terdiri dari 9 playlist dengan berbagai macam jenis konten yang disajikan.

Gambar 3.1

Laman Youtube Quran Indonesia Project

51 https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul 18.30 WIB.

52 https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul 18.30 WIB.

Quran Indonesia Project juga memberikan kemudahan kepada penyandang Tuli untuk bisa mengakses bacaan al-Quran dalam bahasa isyarat. Quran Indonesia Project ini juga memiliki playlist YouTube #QuranIDprojectISYARAT, yaitu rekaman visual bacaan al-Qur'an dengan menggunakan bahasa isyarat guna mempermudah akses penyandang Tuli dalam memahami bacaan al-Quran. Pada tanggal 17 Maret 2018 lalu

#QuranIDprojectISYARAT ini resmi diluncurkan.

Gambar 3.2

Laman Playlist #QuranIDprojectISYARAT

Program ini merupakan program pengembangan materi pembelajaran agama Islam secara kaffahulfitrah (utuh dan jernih) dengan menggunakan bahasa isyarat yang inovatif, kreatif dan dapat diakses dengan mudah untuk penyandang tuli. Dalam program ini, Qur‘an Indonesia Project ini berkolaborasi dengan The Little Hijabi Home schooling untuk memberikan akses pembelajaran agama Islam dan al-Qur‘an dalam bahasa isyarat untuk pertama kalinya di Indonesia. #QuranIDprojectISYARAT telah menggunggah empat video pembacaan surah al-Quran dan satu video Adzan yang menampilkan visualisasi tulisan dalam bahasa Arab, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta terjemahan dari penerjemah bahasa isyarat.

Gambar 3.3

Video unggahan dalam playlist #QuranIDprojectISYARAT

B. Struktur Organisasi Quran Indonesia Project

Gambar 3.4

Struktur Organisasi Quran Indonesia Project

39 BAB IV DATA TEMUAN

Gambar 4.1

Logo Quran Indonesia Project

Quran Indonesia Project sebuah organisasi non profit yang memiliki sasaran membuat al-Quran yang dapat diakses untuk semua orang. Memiliki visi untuk memudahkan akses masyarakat terhadap al-Qur'an & terjemahannya melalui teknologi modern yang dekat dengan keseharian mobilitas generasi produktif yang dinamis, yang sejalan dengan misinya yaitu al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an menembus jarak dan waktu, Menyampaikan nilai al-Qur'an pada lebih banyak generasi produktif di era globalisasi yang dinamis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memahami arti bacaan al-Qur'an.53

Quran Indonesia Project yang didirikan oleh Archie Wirija, Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka sejak Ramadhan tahun 2015 ini, terinspirasi dari surah al-A‘raf ayat 204 :

53 https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul 18.30 WIB.

―Apabila dibacakan Quran, Maka dengarkanlah‖. Di zaman sekarang ini, audio menjadi salah satu alat bantu untuk mempermudah dalam memperoleh informasi dan dapat dilakukan juga ketika sedang melakukan pekerjaan lain, maka dari itu sesuai dengan visi dan misinya Quran Indonesia Project ingin mempermudah juga dalam mengakses makna al-Quran dalam bahasa Indonesia yang berbasis audio. Archie sebagai founder dari Quran Indonesia Project ini merencanakan strategi untuk pembuatan proyek al-Quran yang berbasis audio dan dapat diakses dengan mudah melalui gawai pintar.

“karena kita kadang dalam kehidupan di kota-kota besar yang serba mobile dengan audio itu sangat membantu. Akhirnya saya berfikir, kalo ingin mendengarkan al-Quran dengan bahasa yang kita mengerti dan media audio, itu bisa didengarkan kapan saja dan dimana saja. Karena biasanya kita baru punya waktu untuk membuka al-Quran di waktu habis solat subuh dan setelah solat isya, disela-sela itu kita sudah sibuk dengan deadline kerjaan dan sebagainya”54

Dalam memulai langkahnya Quran Indonesia Project mulai merumuskan startegi dan melakukan riset. Pada tahun pertama berdiri, Quran Indonesia Project mulai merumuskan ide untuk melakukan pengumpulkan rekaman audio al-Quran satu persatu.

54 Wawancara Archie Wirija di Inspigo | Ramadhan dan Qur‘an Indonesia Project https://ww.inspigo.id/audio/

Archie berkolaborasi dengan Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka yang menjadi tim desain audio dalam proyek ini. Perekaman audio bacaan al-Quran mulai dikumpulkan dengan mengajak teman-teman terdekatnya hingga sekarang rekaman audio yang membacakan sebanyak 6.236 ayat al-Quran tersebut telah rampung dibacakan.

WHAT Proyek audio al-Quran berbahasa Indonesia

WHY

Karena di belum ada dan ingin memahami makna

“idenya langsung saya tulis, disatu kertas 5W+1H nya saya tulis. Ide itu harus di dokumentasikan, karena

“idenya langsung saya tulis, disatu kertas 5W+1H nya saya tulis. Ide itu harus di dokumentasikan, karena

Dokumen terkait