• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI QURAN INDONESIA PROJECT DALAM MENYAMPAIKAN AL-QURAN BERBAHASA ISYARAT KEPADA PENYANDANG TULI. Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI QURAN INDONESIA PROJECT DALAM MENYAMPAIKAN AL-QURAN BERBAHASA ISYARAT KEPADA PENYANDANG TULI. Skripsi"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI QURAN INDONESIA PROJECT DALAM MENYAMPAIKAN AL-QURAN BERBAHASA

ISYARAT KEPADA PENYANDANG TULI Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

OLEH :

RISHA SHAFIRA DESKHANSA NIM : 11150510000002

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2019 M / 1440 H

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Risha Shafira Deskhansa, 11150510000002, STRATEGI KOMUNIKASI QURAN INDONESIA PROJECT DALAM MENYAMPAIKAN AL-QURAN BERBAHASA ISYARAT KEPADA PENYANDANG TULI, Dosen Pembimbing Dra.

Rochimah Imawati, M.Psi.

Agama merupakan pedoman untuk setiap manusia menjalankan kehidupan duniawi dan ajarannya harus menyentuh seluruh lapisan manusia tanpa terkecuali. Namun, tidak mudah untuk penyandang Tuli di Indonesia mendapatkan akses yang sama dalam mempelajari Islam dan al-Quran. Tuli memiliki bahasa Isyarat yang menjadi alat untuk berkomunikasi. Quran Indonesia Project merupakan sebuah organisasi non profit yang menginisiasi al-Quran berbahasa Isyarat yang dapat diakses melalui media sosial Youtube guna untuk memudahkan penyandang Tuli mendapatkan akses dalam memahami dan mempelajari al-Quran.

Bagaimana proses Strategi Komunikasi Quran Indonesia Project dalam menyampaikan al-Quran berbahasa isyarat kepada penyandang Tuli? Langkah-langkah apa saja yang diambil dalam baik dalam proses perencanaan strategi, implementasi strategi, hingga evaluasi strategi komunikasinya pada setiap kegiatannya?

Perspektif yang digunakan adalah manajemen strategik milik Fred R. David, yang mana dikemukakan ada tiga tahapan startegi yaitu, Perumusan Strategi, Implementasi Strategi, dan Evaluasi strategi.

Adapun konsep yang sesuai dengan teori adalah Onong Uchjana Effendy (2008), yang menyatakan bahwa, Strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. (Effendy, 2008 : 29).

Perencanaan yang diambi oleh Quran Indonesia Project telah difikirkan dan riset yang matang. Dalam tahap kegiatan produksi Quran Indonesia Project bekerja sama dengan The Little Hijabi Homeschooling untuk pemilihan materi yang akan disampaikan dan beberapa key opinion leader yang cukup berpengaruh dimasyarakat.

Kolaborasi dan penggunaan media sosial menjadi salah satu strategi utama dalam proses penyebaran dan menarik khalayak.

Kata Kunci : Quran Indonesia Project, Tuli, al-Quran, Strategi Komunikasi, Youtube.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang sampai detik ini selalu memberikan segala nikmat, rahmat, taufik, hidayah, dan inayahnya yang tanpa henti dan patut untuk disyukuri. Karena sesungguhnya hanya karena izin Allah SWT penulis masih bisa terus bernafas dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda besar kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan umatnya. Aamiiin.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kendala yang menghambat langkah penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Namun, berkat do‘a, bimbingan, arahan semangat dan motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis secara khusus ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.

Sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D. selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag sekalu Wakil Dekan I bidang akademik, Dr. Sihabbudin Noor, M.Ag. sekalu Wakil Dekan II bidang administrasi, dan Dr. Cecep Castrawijaya, MA. sekalu Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan.

3. Dr. Armawati Arbi selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. H. Edi Amin, MA. selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta

5. Fita Faturrokhmah, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahakn penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Dra. Rochimah Imawati, M.Psi, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, saran, motivasi, serta ilmunya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

(7)

iii

7. Segenap seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu dan akhlak yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Orang tua tercinta, sources of my life, Papa Ir. Ambul Fazri dan Mama Sri Haryani, SE, Terima kasih atas semua keikhlasan doa dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk mereka.

9. Adik-adikku tersayang, Rania Shafira Talida dan alm.

Rifat Syafwan yang selalu menjadi alasan nomor satu penulis untuk berjuang, bangkit dan tidak pernah menyerah. Terima kasih untuk selalu semangat berjuang demi meraih mimpi.

10. Segenap Keluarga Besar Quran Indonesia Project yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian ini, Khususnya Mas Archie Wirija yang telah membantu dan memberikan banyak sekali ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan juga terima kasih untuk Bunda Galuh, Founder The Little Hijabi Homeschooling, telah menginspirasi penulis dan mengajarkan arti perjuangan serta ketulusan hati untuk menyebarkan kebaikan. Masya Allah, Barakallah.

11. Keluarga keduaku, para Pejuang Cumlaude, Millatun Hanifah, Sivaul Fuadah, Firda Nur Fildzah, Seli Nursolihat dan Tasya Yustina AA, Terima kasih sudah saling menjaga, melindungi, dan berjuang bersama.

Terima kasih atas segala kebaikan, motivasi, nasihat, dan cerita yang selalu memberikan warna disetiap halamannya.

12. Keluarga besar DNK TV. Terkhusus Bapak Dedi Fahrudin yang telah sabar membimbing dan membina kami selama ini. Teman-teman angkatan 6 (Iim, Faizah, Icus, Ines, Ergita, Redita, Ehan, Farah, Kun, Maul, Kak Fahri, Kak Niki, Bang Fiqi, Dadow, Asri, Haris, Nana, dkk), terima kasih banyak atas pengalaman, perjuangan

(8)

iv

dan pembelajaran yang berharga yang telah dilalui.

Semoga sukses dan bahagia selalu.

13. Keluarga besar KPI 2015. Terkhusus KPI A (Mida, Kabir, Azzam, Fatimah, Martini, Tuti, Dani, Ilsya, Nida, Aini, Fizna, Tomi, Andre, Imam, Selsa, Sherly, Fatia, Ryan, Amy, dan Alisha), terima kasih atas segala bantuan, dukungan dan motivasi selama 4 tahun ini.

14. Saudara-saudaraku, Modern03 (Selvia, Nur, Selli, Weni dan Septi), dan teman-teman TwInter (Nadia, Silvika, Mesy, Loli, dkk), terima kasih untuk selalu berbagi cerita, inspirasi dan memberikan pecutan semangat kepada penulis. Semoga selalu dalam lindungan-Nya.

15. Semua pihak yang telah membantu memberikan kontribusi dalam masa studi 4 tahun ini dan juga dalam tahap penyelesaian skripsi, yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.

Semoga atas seluruh kontribusinya diberikan pahala yang berlimpah dan dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT, Aamiiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat tidak hanya untuk penulis tetapi juga untuk pembaca serta segenap keluarga besar civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Juli 2019

Risha Shafira Deskhansa

(9)

v DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 9

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ... 10

G. Metodologi Penelitian ... 12

1. Paradigma Penelitian ... 12

2. Pendekatan Penelitian... 12

3. Metode Penelitian ... 13

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 15

A. Strategi Komunikasi ... 15

1. Pengertian Strategi ... 15

2. Pengertian Komunikasi ... 16

3. Strategi Komunikasi ... 18

4. Sifat Strategi Komunikasi ... 20

5. Komponen Strategi Komunikasi ... 20

(10)

vi

6. Tahapan-Tahapan Strategi ... 21

B. Tuli ... 24

1. Pengertian Tuli ... 24

2. Klasifikasi Tuli ... 25

C. Komunikasi Non Verbal ... 27

D. New Media... 29

1. Pengertian New Media ... 29

2. Media sosial ... 31

3. YouTube ... 33

E. Kerangka Berfikir ... 34

BAB III : GAMBARAN UMUM ... 35

A. Komunitas Quran Indonesia Project ... 35

B. Struktur Organisasi Quran Indonesia Project ... 38

BAB IV : DATA TEMUAN ... 39

BAB V : PEMBAHASAN ... 54

A. Strategi Komunikasi ... 54

B. Perumusan Strategi ... 59

C. Implementasi Strategi ... 62

D. Evaluasi Strategi ... 67

E. Tabel Startegi Komunikasi Quran Indonesia Project dalam Menyampaikan Al-Quran Berbahasa Isyarat Kepada Penyandang Tuli ... 70

BAB VI : PENUTUP ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN... 83

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Laman Youtube Quran Indonesia

Project ... 40 Gambar 3.2 : Laman Playlist #Quranidprojectisyarat . 40 Gambar 3.3 : Video Unggahan Dalam Playlist

Quranidprojectisyarat ... 41 Gambar 3.4 : Struktur Organisasi Quran Indonesia

Project ... 42 Gambar 4.1 : Logo Quran Indonesia Project ... 43 Gambar 5.1 : Kegiatan Rapat Quran Indonesia Project

Dengan The Little Hijabi Homeschooling 68 Gambar 5.2 : Kegiatan Rekaman Audio Lagu “Cahaya

Dalam Sunyi “ Dengan Para Musisi ... 70 Gambar 5.3 : Kegiatan Produksi Klip Video Dari Lagu

“Cahaya Dalam Sunyi “ Dengan Komunitas Tuli ... 71 Gambar 5.4 : Kegiatan Produksi Klip Video Dari Lagu

“Cahaya Dalam Sunyi “ Dengan

Komunitas Tuli ... 72 Gambar 5.5 : Kegiatan Produksi Talent Tuli Diawasi Dan

Diarahkan Oleh Guru The Little Hijabi Homeschooling Dan Juru Bahasa Isyarat 73 Gambar 5.6 : Kegiatan Evaluasi Produksi Quran Indonesia Project ... 74

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecepatan informasi yang disajikan dan mudah diakses oleh banyak orang, internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian kehidupan manusia. Worldstats mencatat per 30 Juni 2018, pendudukan Asia adalah pengguna internet terbanyak yakni sebesar 2,062,197,366 jiwa di dunia.

Populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 266,794,980 jiwa, dengan pengguna internet di indonesia mencapai 143,260,000 di Desember 2017.1

Keberadaan internet memunculkan istilah media baru (New Media) yang merupakan bentuk dari perkembangan teknologi komunikasi. Media sosial merupakan bagian dari media baru sebagai sarana interaksi untuk bersosialisasi antar sejumlah orang melalui ―sharing‖ informasi dan ide-ide melalui jaringan internet untuk membentuk ruang publik baru semacam komunitas virtual. Media sosial merupakan sekelompok komunikasi berbasis internet yang dibentuk berdasarkan ideologi dan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan orang secara mobile dapat menciptakan dan bertukar konten.

Youtube merupakan salah satu platform media sosial yang digunakan untuk berbagi konten video yang tengah populer

1 Https://www.Internetworldstats.Com/Stats.Htm. Diakses Pada Hari Senin Tanggal 20 Januari 2019, Pukul 14:54.

(13)

pada saat ini. Hampir semua penggunanya berlomba-lomba untuk membuat konten menarik di Youtube. YouTube juga memiliki karakteristik unik karena platform ini meniadakan jarak dengan penonton dan mengundang penonton untuk ambil bagian dalam pengalaman menonton interaktif kapan saja, di mana saja, di berbagai perangkat. Jenis konten yang disajikan pun beragam, mulai dari vlog (video blog), video tips dan trik, music cover, dan masih banyak lagi.

Kebutuhan untuk saling terhubung dan berinteraksi dengan sesama membuat media sosial semakin dikembangkan untuk membantu kebutuhan manusia akan media komunikasi.

Kehadiran media sosial membuat manusia dapat berbagi perspektif, wawasan, pengalaman dan opini satu dengan lainnya. Namun penggunaan media sosial ini belum sepenuhnya dapat membantu kaum disabilitas dalam hal ini Tuli, untuk mendapatkan informasi pembelajaran agama Islam dengan mudah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang menyatakan sebanyak 9,9 juta anak Indonesia adalah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam kategori penyandang disabilitas.

Susenas 2012 mendapatkan penduduk Indonesia yang menyandang disabilitas sebesar 2,45% dan sekitar 7,87% dari jumlah tersebut mengalami keterbatasan mendengar atau tunarungu.2

2 K. Kesehatan, ―Infodatin Disabilita.‖ Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014.

(14)

Tunarungu atau gangguan dengar dalam kedokteran adalah kondisi fisik yang ditandai adanya penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk menangkap gelombang suara. Menurut Andreas Dwidjosumarto, seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara dikatakan tunarungu.

Tunarungu dibedekan menjadi dua kategori, yaitu Tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).3 Orang Tuli adalah yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran.4

Terminologi Tuna rungu, menurut beberapa kelompok penyandang disabilitas pendengaran dianggap sebagai keterbatasan fisik dalam mendengar sekaligus berbicara.

Sedangkan penggunaan istilah Tuli merupakan keragaman budaya, cara atau ragam komunikasi alternatif yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Dalam berkomunikasi, mereka menggunakan komunikasi non verbal untuk memudahkan penyandang tuli dalam melakukan interaksi serta mempertegas bahasa verbal yang kurang jelas. Penggunaan bahasa isyarat dan abjad jari yang telah dipatenkan secara internasional memudahkan penyandang Tuli dalam berinteraksi. Sehingga isi pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami.

3 Somatri Sujihati, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung : Refika Aditama, 2006: 93).

4 Murni Winarsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu dalam Pemerolehan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2014

(15)

Agama merupakan pedoman untuk setiap manusia menjalankan kehidupan duniawi. Ajarannya harus menyentuh seluruh lapisan manusia. Tidak terkecuali, individu yang memiliki keterbatasan fisik. Orang pada umumnya dapat dengan mudah mendengarkan, membaca dan memahami al- Quran. Untuk memahami makna al-Quran pun dapat dengan mudah kita dengar pada kajian-kajian keagamaan. Tetapi, tidak mudah bagi penyandang Tuli untuk mempelajari Islam dan al-Quran hanya dari bahasa Indonesia (teks) saja. Mereka membutuhkan bimbingan dari orang yang dapat menyampaikan pesan Islam dalam bahasa Isyarat. Juru Bahasa Isyarat yang tidak hanya mengartikan saja, tapi juga mencoba untuk memahamkan maknanya. Terlebih dengan minimnya media belajar yang bisa diakses oleh penyandang Tuli di Indonesia, membuat pembelajaran Islam menjadi semakin terhambat.

Fenomena penggunaan media sosial YouTube semakin banyak dan sangat pesat saat ini. YouTube dimanfaatkan pula oleh penggunanya untuk membagikan hal-hal yang positif dan saling membantu sesama. Seperti halnya Yayasan Quran Indonesia Project yang memanfaatkan media sosial YouTube untuk menyebarkan al-Quran untuk semua kalangan¸ termasuk penyandang Tuli dalam mengakses al-Quran.

Quran Indonesia Project adalah komunitas yang mengusung sebuah project kebaikan, yang didirikan oleh anak muda bernama Archie Wirija, Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka. Quran Indonesia Project ini merupakan

(16)

inisiatif anak muda untuk berbagi nilai al-Qur'an melalui rekaman audio berisi bacaan ayat dalam bahasa Arab, Indonesia & Inggris yang mudah diakses dan dapat diunduh secara gratis.

Visi dari Quran Indonesia Project adalah untuk memudahkan akses masyarakat terhadap al-Qur'an &

terjemahannya melalui teknologi modern yang dekat dengan keseharian mobilitas generasi produktif yang dinamis. Sejalan dengan misinya yaitu al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an menembus jarak dan waktu, Menyampaikan nilai al-Qur'an pada lebih banyak generasi produktif di era globalisasi yang dinamis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memahami arti bacaan al-Qur'an.5

Sejak Ramadhan 2015, Quran Indonesia Project yang dikenal dengan sebutan QuranIDproject hadir mengajak anak muda agar lebih tertarik kepada kitab suci al-Qur'an melalui rekaman audio ayat al-Qur'an dalam bahasa Arab, Indonesia &

Inggris yang melibatkan lebih dari 300 kontributor.

Dalam melakukan perekaman audio ayat al-Quran, Quran Indonesia Project tidak hanya mengajak para artis dan public figure Indonesia, tapi dibuka pula kesempatan untuk para anak-anak muda Indonesia dengan mendaftarkan diri untuk menjadi kontributornya.

Quran Indonesia Project juga memberikan kemudahan kepada penyandang disabilitas, dalam hal ini penyandang Tuli

5 https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul 18.30 WIB

(17)

yang berada di mana pun, untuk bisa mengakses bacaan al- Quran. Quran Indonesia Project ini juga memiliki playlist YouTube #QuranIDprojectISYARAT, yaitu rekaman visual bacaan al-Qur'an dengan menggunakan bahasa isyarat guna mempermudah akses untuk penyandang Tuli dalam memahami bacaan al-Quran. Pada tanggal 17 Maret 2018 lalu

#QuranIDprojectISYARAT ini resmi diluncurkan.

Program ini merupakan program pengembangan materi pembelajaran agama Islam secara kaffahulfitrah (utuh dan jernih) dengan menggunakan bahasa isyarat yang inovatif, kreatif dan dapat diakses dengan mudah untuk penyandang Tuli. Dalam program ini, Qur‘an Indonesia Project ini berkolaborasi dengan The Little Hijabi Home schooling untuk memberikan akses pembelajaran agama Islam dan al-Qur‘an dalam bahasa isyarat untuk pertama kalinya di Indonesia.

Pengembangan materi pelajaran Islam yang dapat diakses oleh Tuli melalui visual yang lebih menarik dan juga aksesibel yang dinamakan #QuranIDprojectISYARAT ini bertujuan agar penyandang Tuli dapat mengakses, mengenal, dan memahami Islam lebih dalam dan lebih komprehensif melalui bahasa isyarat.

Dalam proses penyebarannya perlu adanya strategi yang bertujuan agar inovasi ini dapat diterima oleh semua khalayak yang diinginkan, baik khalayak umum dan juga khalayak khusus dalam hal ini para penyandang disabilitas. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan, gagasan, perencanaan, dan eksekusi dalam

(18)

sebuah aktivitas sehingga apa yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Menurut Hamel dan Prahalad dalam buku yang berjudul Management, Strategi adalah metode atau rencana yang dipilih untuk membawa masa depan yang dinginkan, seperti pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah.6 Sejalan dengan itu, strategi komunikasi menurut Effendy, dalam buku berjudul Dinamika Komunikasi menyatakan bahwa, strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.7

Maka berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, penulis ingin melihat lebih dalam dan mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Quran Indonesia Project dalam penyebaran inovasi dan informasi tentang pemahaman al-Quran kepada penyandang disabilitas dalam hal ini Tuli dengan bahasa isyarat.

6 Gary Hamel, dan CK Prahalad, Management, (New Delhi: Tata McGraw Hill, 1995 : 16)

7 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2008 : 29).

(19)

B. Identifikasi Masalah

Agama merupakan pedoman untuk setiap manusia menjalankan kehidupan duniawi. Ajarannya harus menyentuh seluruh lapisan manusia. Pada umumnya, kita dapat dengan mudah mendengarkan, membaca dan mendapatkan informasi mengenai makna al-Quran. Untuk mendapatkan informasi tersebut, kita dapat membaca teks Bahasa Indonesia dan mendengarkan penjelasannya pada kajian-kajian keagamaan.

Tuli juga harus mendapatkan akses yang mudah untuk memahami dan mempelajari pendidikan Islam. Mereka membutuhkan bimbingan dari orang yang dapat menyampaikan pesan Islam dalam Bahasa Isyarat. Juru Bahasa Isyaratnya pun tidak hanya mengartikan saja, tapi juga mencoba untuk memahamkan maknanya. Pembelajaran Islam dengan menggunakan visual illustration dalam bahasa isyarat di Indonesia masih dikatakan belum ada. Komunitas Quran Indonesia Project memanfaatkan platform media sosial YouTube untuk proses penyebaran makna al-Quran dalam playlist

#QuranIDprojectISYARAT. Playlist memberikan informasi dan akses kepada Tuli untuk dapat mengenal dan memahami Islam terlebih tentang al-Quran dengan bahasa isyarat. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui strategi komunikasi dalam proses penyebaran makna al-Quran kepada tuli di komunitas Quran Indonesia Project sehingga dapat menjangkau khalayaknya.

(20)

C. Batasan Masalah

Dalam Penelitian ini, penulis mencoba membuat fokus masalah penelitian yang terletak pada strategi komunikasi pada komunitas Quran Indonesia Project dalam proses penyebaran informasi dalam menyampaikan Al-Quran berbahasa isyarat untuk penyandang Tuli.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang akan dibahas, maka penulis merumuskan masalahnya, bagaimana strategi komunikasi Yayasan Quran Indonesia Project dalam proses penyebaran informasi Al-Quran dengan bahasa isyarat kepada penyandang Tuli?

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi Quran Project Indonesia dalam penyebaran informasi dalam menyampaikan Al-Quran dalam bahasa isyarat untuk penyandang Tuli melalui Youtube.

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi baru dan dapat menambah studi mengenai strategi komunikasi dan pemanfaatan media sosial sebagai media berbagi, terlebih untuk penyandang Tuli.

(21)

b. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penulisan ini dapat memberikan informasi, wawasan, manfaat dan masukan terhadap pemanfaatan sosial media Youtube untuk berdakwah dan membantu sesama bagi mahasiswa, masyarakat dan pihak-pihak lain.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Untuk menghindari segala bentuk plagiat, dalam penulisan laporan penelitian ini telah dikaji di perpustakaan. Dalam kajiannya, penulis telah menemukan hasil penulisan terdahulu yang membahas tentang strategi komunikasi dan bahasa isyarat. Yaitu:

a. Skripsi oleh Diyah Kardini Maulida dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik tahun 2017 dengan judul ―Bahasa Isyarat Indonesia di Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia‖.8 Hasil penelitian ini penggunaan bahasa isyarat BISINDO mempermudah proses kelancaran komunikasi antara individu, baik sesama Tuna rungu atapun dengan individu normal.

b. Skripsi oleh Umi Nur Atiyah dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2011 dengan

8 Diyah Kardini Maulida, ―Bahasa Isyarat Indonesia di Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia‖, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik, 2017.

(22)

judul ―Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen FM Pada Minat Pemasang Iklan‖.9 Hasil penelitian ini mengungkapkan strategi komunikasi pada Radio Gen FM dalam menarik pemasang iklan dilakukan dengan cara mengoptimalkan peran public relations, sales dan programming yang terbukti mampu memperoleh hasil yang sesuai dengan proses dan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada penelitian ini menggunakan teori Diffusi Inovasi yang dikembangkan oleh Roger M. Everett.

c. Skripsi oleh Dita Andriani dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universirtas Sumatera Utara Program studi Ilmu Komunikasi tahun 2018 dengan judul ―Komunikasi Antarpribadi Dalam Pembentukan Konsep Diri Pada Kaum Tuli‖. 10 Hasil penelitian ini mengungkapkan pembentukan konsep diri dari kaum Tuli pada komunitas Gerkatin merupakan konsep diri yang positif. Lingkungan sosial dan peran keluarga sangat berpengaruh bagi proses pembentukan konsep diri, dan salah satu ciri konsep diri yang didapatkan peneliti adalah dengan melihat informan menyadari bahwa mereka setara dengan orang normal lainnya.

9 Umi Nur Atiyah, ―Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen FM Pada Minat Pemasang Iklan‖, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2011.

10Dita Andriani, ―Komunikasi Antarpribadi Dalam Pembentukan Konsep Diri Pada Kaum Tuli”, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universirtas Sumatera Utara Program studi Ilmu Komunikasi, 2018.

(23)

G. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma postpositivisme. Paradigma postpositivisme lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan – kelemahan yang terdapat pada paradigma positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat bahwa peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak (distance) dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif. Oleh karena itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacam – macam metode, sumber data, dan data.11 2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Menurut Poerwandari,12 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lain-lain. Sedangkan menurut Bagdan dan Taylor, penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaku yang diteliti. Penelitian kualitatif berusaha melihat kebenaran dan membenarkannya, berusaha mencari apa yang ada di balik tindakan, bukan fenomena luar tetapi fenomena dalam dan

11 Muh. Tahir, Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makasar : Universitas Muhammadiyah Makasar. 2011 : 57-58).

12 E. K. Poerwandari, Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia, (Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 2007:

47)

(24)

lebih menekankan pada makna dan proses dari pada hasil dari suatu aktivitas.13

3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.14 Dalam penelitian ini menggunakan studi kasus.

a. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Komunitas Quran Indonesia Project, sedangkan objek penelitiannya adalah playlist YouTube QuranIDProjectIsyarat yang membuat materi pembelajaran al-Quran dengan bahasa isyarat untuk penyandang Tuli di YouTube.

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah :

a. Observasi

Dalam hal ini peneliti mengikuti kegiatan produksi Quran Indonesia Project di Jl. Tebet Mas Indah Regensi, Tebet Barat, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, untuk memperoleh data-data mengenai strategi komunikasi dalam proses produksinya Quran Indonesia Project.

13 Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001 : 3).

14 Issac, S. dan W.B. Michael, Handbook in Research and Evaluation, (San Diego : Edits Publishers 1981 : 18).

(25)

b. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data dan informasi secara langsung dan bertatap muka dengan informan guna mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Peneliti melakukan wawancara tentang strategi komunikasi yang dilakukan Quran Indonesia Project dalam proses penyebaran materi pembelajaran al-Quran dengan bahasa isyarat umtuk penyandang Tuli dengan mewawancarai Archie Wirija selaku founder dari Quran Indonesia Project.

c. Dokumentasi

Peneliti mengambil dan mengumpulkan data berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan dari hasil wawancara, pemberitaan dan dokumen-dokumen terkait Quran Indonesia Project dan proyek QuranIDprojectIsyarat.

c. Teknik Analisis Data

Dalam proses penelitian akan melibatkan data verbal yang ditranskripkan, objek-objek, situasi ataupun peristiwa.

Informasi tersebut akan dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan diolah dengan menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Model interaktif ini terdiri atas 3 hal utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.15

15 B. Mathew Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, (Jakarta:UIP. 1992 : 23).

(26)

15 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Komunikasi 1. Pengertian Strategi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus,16 atau rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan, serta distribusi. Strategi secara perspektif terminologis, dikemukakan oleh banyak ahli. Menurut Effendy, Strategi adalah ‗perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan tersebut’.17 Dalam melakukan strategi terdapat perencanaan dan pengaturan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck menyatakan bahwa Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat

16 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, hal.1092).

17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 : 40).

(27)

oleh perusahaan.18 Strategi merupakan keunggulan perusahaan yang terencana dan terpadu dalam memastikan tercapainya sebuah tujuan yang tepat.

Sedangkan menurut Din Syamsudin, Strategi mengandung arti seni dalam menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan dan sebagai sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran penting dalam keberhasilan.19 Strategi juga merupakan proses penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi serta menjadi penentu dalam keberhasilan.

Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan kekuatan dan keunggulan perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat tercapai melalui langkah yang tepat.

2. Pengertian Komunikasi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.20 Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico,

18 Lawfence R Jauch, dan William F. Glueck, Manajemen Startegis dan Kebijaksanaan Perusahaan, (Jakarta : Erlangga, 1997 : 12).

19 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, Jakarta: Logos, 2000 : 127).

20 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.

(28)

communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common).21 Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.

Menurut Hovland, Komunikasi dapat didefinisikan sebagai sebuah rangsangan dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan, seorang komunikator mampu mengubah perilaku individu lainnya atau komunikan.22 Proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama dan mampu mengubah perilaku pihak lainnya.

Harold D. Laswell mengatakan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan ―siapa‖

dan mengatakan ―apa‖, ―dengan saluran apa‖, ―kepada siapa‖ dan ―dengan hasil apa‖(who? Says what? In which channel? to whom? With what effect?).23 Komunikasi sebagai transmisi pesan memunculkan efek perubahan yang dapat diamati dan diukur dari proses disampaikannya pesan tersebut hingga sampai ke penerima pesannya.

Sedangkan menurut Flores de Gortari, manusia, masyarakat, kebudayaan, peradaban dan kemajuan merupakan konsep yang berkaitan erat satu sama lain, namun komunikasi yang menjadikannya sebagai

21 Onong Uchjana Effendi, Ilmu komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007 : 9).

22 Nina Mutmainah, dan M. Budyatna, Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1994 : 25).

23 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 : 34).

(29)

penggerak, menjadi sebab terjadinya, menjadi dasar, atau sebagai fakta untuk menunjukan keberadaan sesorang.24 Hakikat komunikasi adalah suatu proses pernyataan antar manusia, yang dikatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan Bahasa sebagai alat penyalurnya.

Untuk tegasnya komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan komunikasi pun terdiri dari 2 aspek, yaitu isi pesan ―the content of the message‖ dan Lambang ―symbol‖. Isi pesan tesebut adalah pikiran atau perasaan, sedangkan lambang adalah Bahasa yang digunakan. Komunikasi menjadi alat pemersatu ide, gagasan dan pemikiran guna memberikan informasi dari satu pihak kepada pihak yang lainnya.

3. Strategi Komunikasi

Definisi lain dikemukakan oleh Arni, mengenai Strategi komunikasi yaitu semua yang terkait mengenai rencana dan taktik atau cara yang akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan menampilkan pengirim, pesan dan penerimanya pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.25

Strategi komunikasi menurut Effendy, dalam buku berjudul Dinamika Komunikasi menyatakan bahwa, Strategi komunikasi merupakan paduan dan perencanaan

24 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015 : 3).

25 Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi. (Jakarta : Bumi Aksara.

2004 : 65).

(30)

komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.26

Dalam strategi komunikasi, terdapat fungsi ganda, yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi yang bertujuan untuk menginformasikan, menginstruksi serta terperinci kepada sasaran untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kemudian untuk menjembatani kesenjangan budaya atau dengan kata lain fungsi ini terjadi akibat kemudahan akses terhadap media massa yang dapat merusk moral budaya27

Tujuan strategi komunikasi dituturan oleh Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett, yaitu yang pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa penerima pesan mengerti pesan yang diterimanya.

Dan apabila sudah dapat mengerti dan menerima, maka yang menerima tersebut harus dijalin dan dibina (to establish acceptance). Yang pada akhirnya setelah di

26 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008 : 29).

27 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008 : 29).

(31)

mengerti, kemudian dijalin atau dibina, maka selanjutnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action).28

4. Sifat Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan sebuah perencanaan komunikasi yang ada didalamnya. Sifat dari strategi komunikasi sebenarnya memiliki sifat adaptif yang dimana kondisi dan kajiannya bersumber dari sejumlah objek dalam bidang komunikasi. Dengan demikian, sifat dari strategi komunikasi, yaitu :29

a. Bagian terintegrasinya dari kajian perencanaan komunikasi.

b. Membutuhkan peran dari kredibilitas komunikator.

c. Membutuhkan setting komunikasi yang jelas.

d. Dapat digunakan sebagai salah satu proses komunikasi dalam berbagai situasi.

e. Banyak dirasakan implementasinya dalam kajian organisasi.

f. Memberikan manfaat yang sifatnya mengukur tingkat efektivitas pesan tersampaikan dan dimengerti oleh komunikan.

5. Komponen Strategi Komunikasi

Dalam keberhasilan strategi komunikasi diperlukan adanya komponen-komponen yang terlibat di dalamnya.

Komponen strategi komunikasi, dalam praktiknya akan

28 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2007 : 32).

29 Edi Suryadi, Strategi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2018 : 10).

(32)

berhubungan dengan etos dari seorang komunikan.

Komponen-komponen tersebut merupakan jawaban terhadap pertanyaan yang sejalan dengan rumus Lasswell, yaitu;

a. Who? (siapakah komunikatornya) b. Says what? (pesan yang disampaikan) c. In which channel? (media yang digunakan) d. To whom? (siapa komunikannya)

e. With what effect? (efek apa yang diharapkan) 6. Tahapan-Tahapan Strategi

Menurut Chris Fill (1995) dalam bukunya yang berjudul Marketing Communication, strategi komunikasi terbagi menjadi tiga teori utama, yaitu yang pertama adalah pull strategy, dimana strategi komunikasi pada bagian ini difokuskan untuk meraih khalayak, yang bertujuan untuk mengarahkan khalayak untuk dapat melihat produk, mempertimbangkan , kemudian masuk ke dalam jaringan perusahaan. Kemudian ada push startegy, strategi ini mengarahkan pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong kesetiaan dan komitmen karyawan. Dan strategi yang terakhir adalah profile strategy, strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan dan prosesnya mengarahkan pada tujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan pelanggan perusahaan.30

30 Chris Fill, Marketing Communication, (Amerika : Prentice Hall Inc., 2005 : 256-257).

(33)

Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan implementasi terhadap strategi tersebut melainkan menurut Fred R. David, dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.

Dalam teori manajemen startegik milik David mengemukakan tiga tahapan startegi di antaranya:

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi. Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus berfikir matang mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan menetapkan kekuatan dan kekurangan dari dalam perusahaan, serta menentukan sasaran yang tepat.

Menghasilkan strategi cadangan dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan strategi berusaha menentukan masalah-masalah di dalam perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk keberhasilan menuju tujuan strategi tersebut.31

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tersebut berupa penerapan atau aksi dari strategi.32 Strategi yang

31 Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.

2002 : 3).

32 Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.

2002 : 3).

(34)

dimaksudkan adalah strategi yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Pada tahap ini membutuhkan komitmen serta kerjasama dari seluruh divisi dalam perusahaan. Jika komitmen dan kerjasama dari seluruh divisi tidak terjalin dengan baik maka kecil kemungkinan strategi terwujud. Sebab ujung tombak dari strategi adalah kepemimpinan perusahaan dan budaya perusahaan yang saling mendukung.

c. Evaluasi Strategi

Tahapan terakhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan berikutnya33 evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah benar atau masih butuh perbaikan.

Misalnya, dari strategi yang direncanakan awal belum tentu pada saat penerapannya situasi serta kondisinya berjalan beriringan, akan ada suatu halangan yang menghambat.

33 Fred R David, Manajemen Strategi Dan Konsep, (Jakarta : Prehalindo.

2002 : 3).

(35)

B. Tuli

1. Pengertian Tuli

Menurut Andreas Dwidjosumarto, seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara dikatakan Tuna rungu. Tuna rungu dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).34 Tuli adalah terjadinya kerusakan bertaraf berat dalam indera pendengaran seseorang sehingga tidak dapat berfungsi lagi.

Sedangkan kurang dengar (hard of hearing) adalah terjadinya kerusakan dalam indera pendengaran seseorang, tetapi masih dapat berfungsi untuk mendengar, baik dengan menggunakan alat bantu dengar atau tidak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah tuna rungu diambil darikata ―tuna‖ dan ―rungu‖, tuna artinya kurang dan rungu artinya pendengaran.35 Namun menurut komunitas Tuli sendiri dipandang lebih sopan dan mereka lebih nyaman dipanggil dengan sapaan Tuli dibandingkan dengan Tuna rungu. Tuli dalam kedokteran adalah kondisi fisik yang ditandai adanya penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk menangkap gelombang suara. Orang Tuli adalah yang kehilangan kemampuan

34 Somatri Sujihati, Psikologi Anak Luar Biasa (Bandung : Refika Aditama. 2006 : 93).

35 Permanarian Somad dan Tati Hernawati. 1996. Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung:DEBIDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. h. 26.

(36)

mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran.36.

2. Klasifikasi Tuli

Menurut Boothroyd, klasifikasi ketulian adalah sebagai berikut37 :

a. Kelompok I : kehilangan 15-30 dB, mild hearing losses atau ketulian ringan, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia normal.

b. Kelompok II: kehilangan 31-60 dB, moderate hearing losses atau ketulian sedang, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia hanya sebagian.

c. Kelompok III: kehilangan 61-90 dB, serere hearing losses atau ketulian berat, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada.

d. Kelompok IV: kehilangan 91-120 dB, profound hearing losses atau ketulian sangatberat, dimana daya tangkap

terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.

e. Kelompok V: kehilangan lebih dari 120 dBt, total hearing losses atau ketulian total, dimana daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.

36 Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. h. 23.

37 Murni Winarsih. 2007. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. h. 23.

(37)

Selanjutnya Uden, membagi klasifikasi ketulian menjadi tiga, yakni berdasar pada terjadinya ketulian, berdasarkan tempat kerusakan pada organ pendengaran dan berdasar pada taraf penguasaan bahasa38.

1) Berdasarkan sifat terjadinya

1. Tuli bawaan, artinya ketika lahir anak sudah mengalami/menyandang tuli dan indera pendengarannya sudah tidak berfungsi lagi.

2. Tuli setelah lahir, artinya terjadinya tuli setelah anak lahir diakibatkan oleh kecelakaan atau suatu penyakit.

2) Berdasarkan tempat kerusakan pada organ pendengaran.

a. Kerusakan pada telinga luar dan tengah, sehingga menghambat bunyi-bunyian yang akan masuk ke dalam telinga, disebut Tuli Konduktif.

b. Kerusakan pada telinga bagian dalam sehingga tidak dapat mendengar bunyi atau suara, disebut Tuli Sensoris.

3) Berdasarkan taraf penguasaan bahasa.

a. Tuli pra bahasa (prelingually deaf) adalah mereka yang menjadi tuli sebelum dikuasainya suatu bahasa (usia 1,6 tahun) artinya anak menyamakan tanda (signal) tertentu seperti mengamati, menunjuk, meraih dan sebagainya namun belum membentuk sistem lambang.

38 Murni Winarsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu Dalam Pemerolehan Bahasa,. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007 : 23).

(38)

b. Tuli purna bahasa (post lingually deaf) adalah mereka yang menjadi tuli setelah menguasai bahasa, yaitu telah menerapkan dan memahami sistem lambang yang berlaku di lingkungan.

Dalam berkomunikasi, penggunaan komunikasi non verbal dapat memudahkan penyandang tuli dalam melakukan interaksi serta mempertegas bahasa verbal yang kurang jelas.

Penggunaan bahasa isyarat dan abjad jari yang telah dipatenkan secara internasional memudahkan penyandang tuli dalam berinteraksi. Sehingga isi pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami. Dalam kelompok masyarakat tuli, budaya yang paling menonjol adalah budaya bahasa isyarat.

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) merupakan bahasa asli atau bahasa ibu yang biasa digunakan dalam berinteraksi.

C. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal merupakan kegiatan komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau dengan bantuan bahasa tubuh. Pertukaran pesan tidak akan menggunakan kata-kata seperti komunikasi verbal yang diucapkan dengan lisan, tetapi komunikasi non verbal hanya mengunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, ekspresi muka dan lain sebagainya. Komunikasi non verbal membawakan pesan pesan non linguistik dalam prosesnya.

Komunikasi non verbal dapat diartikan sebagai komunikasi dengan menggunakan gejala yang menyangkut

(39)

gerak-gerik (gesture), sikap (posture), ekspresi wajah (facial expression), dan hal-hal yang bersifat simbolik, isyarat dan tidak menggunakan bahasa lisan.39

Richard L.Weaver mengatakan, pada umumnya kata-kata memicu salah satu sekumpulan alat indra, seperti pendengaran.

Sedangkan komunikasi nonverbal dapat memicu sejumlah alat indra seperti penglihatan, penciuman, perasaan, untuk menyebutkan beberapa hal.40

Terdapat beberapa bentuk komunikasi non-verbal seperti kinesics berupa gerakan tubuh, paralanguage, proxemics yang berkenan dengan penggunaan ruang, territory, artifacts, physical appearance, chronemics berkenaan dengan penggunaan waktu dan olfactory communication berkaitan dengan masalah penciuman.

Kinesics atau gerakan tubuh sebenarnya merupakan suatu abstraksi dari proses penggantian ciri-ciri suatu sistem psikologis pengelompokan gerakan-gerakan, yang berhubungan nyata dengan proses komunikasi dan sistem interaksi dari kelompok sosial. Gerakan tubuh ini merupakan perilaku non verbal, dimana komunikasi terjadi melalui gerakan tubuh seseorang atau bagian-bagian tubuh. Gerakan

39 Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004: 28).

40 M. Budyatna, dan Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta:

Kencana, 2011 :110).

(40)

tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, gerak isyarat, postur atau perawakan dan sentuhan.41

D. New Media

1. Pengertian New Media

New media atau media baru adalah konsep yang menjelaskann kemampuan media yang didukung dengan perangkat digital yang dapat mengakses konten kapan saja, dimana saja sehingga memberikan kesempatan bagi siapa saja-baik penerima atau pengguna-untuk berpartisipasi aktif, interaktif, dan kreatif terhadap umpan balik pesan yang pada gilirannya membentuk komunitas/masyarakat baru melalui isi media.

Pada tahun 1960, hubungan antara komputer dan seni mulai bertumbuh secara radikal dan pada tahun 1980-an, perusahaan Xerox menginspirasi lahirnya PC (Personal Computer). 25 tahun setelahnya, terjadilah transformasi yang sangat cepat dimana semua media mulai memanfaatkan teknologi digital untuk memanipulasi gambar dan lainnya.

Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital memiliki lima karakteristik, yaitu:42

41 M Budyatna, dan Ganiem, Teori Komunikasi Antar Pribadi, (Jakarta:

Kencana, 2011 :125 – 130).

42 Terry Flew, New Media: An Introduction (3rd Edition), (South Melbourne : Oxford University Press, 2008: 2-3).

(41)

a. Manipulate. Informasi digital mudah diubah dan diadaptasi dalam berbagai bentuk, penyimpanan, pengiriman dan penggunaan.

b. Networkable. Informasi digital dapat dibagi dan dipertukarkan terus-menerus oleh sebagian besar user diseluruh penjuru dunia.

c. Dense. Informasi digital berukuran besar dapat disimpan di ruang penyimpanan yang kecil (USB flash disk) atau penyedia layanan jaringan (Google Drive).

d. Compressible. Ukuran informasi digital dapat diperkecil atau dikompres dan dapat di dekompres kembali saat dibutuhkan.

e. Impartial. Informasi digital yang disebarkan melalui jaringan bentuknya sama dengan yang dipresentasikan dan digunakan oleh pemiliknya.

Kecepatan informasi yang disajikan dan mudah diakses oleh banyak orang, internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian kehidupan manusia. Worldstats mencatat per 30 Juni 2018, pendudukan Asia adalah pengguna internet terbanyak sebesar 2,062,197,366 jiwa di dunia. Populasi penduduk Indonesia sebesar 266,794,980 jiwa, dengan pengguna internet di Indonesia mencapai 143,260,000 di Desember 2017.43

43 Https://www.Internetworldstats.Com/Stats.Htm. Diakses Pada Hari Senin Tanggal 20 Januari 2019, Pukul 14:54.

(42)

2. Media sosial

Keberadaan internet memunculkan istilah media baru (New Media) yang merupakan bentuk dari perkembangan teknologi komunikasi. Media sosial dapat diartikan sebagai medium di internet yang memungkinkan pengguna mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.

Hafied Cangara menjelaskan bahwa, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.44 Dan pengertian media sosial menurut Kaplan dan Haenlein adalah sekelompok aplikasi berbasis internet yang dibagun atas dasar ideologis dan teknologi web 2.0 yang memungkinkan terjadi penciptaan dan pertukaran yang dihasilkan dari pengguna konten.45

Croteau dan Hoynes mengatakan bahwa evolusi jaringan interkoneksi universal audio, video dan komunikasi teks yang berbasis elektronik yang semuanya telah mengaburkan perbedaan antara komunikasi antar personal dan massa, juga antara komunikasi publik dan privat.

Media baru berhasil mengubah makna jarak geografis, memungkinkan peningkatan kecepatan komunkasi, memberikan kesempatan bagi terjadinya komunikasi

44 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007 :123).

45 Kaplan dan Haenlein, Users Of The Worlds, Unite! The Challenge And Opportunities Of Social Media, (Bussines Horizon, 2010 : 59).

(43)

interaktif dan memungkinkan bentuk komunikasi yang sebelumnya tepisah dan tumpang tindih, kini dapat melakukan interkoneksi.46

Media sosial telah memungkinkan seseorang untuk berbagi informasi yang telah di-update dengan orang lain.

Hubungan jarak jauh yang sebelumnya ditandai oleh tiadanya komunikasi kini akan terus terpelihara. Singkatnya media sosial juga membantu seeorang untuk membangun jaringan komunitas antarpersonal yang bisa saja efektif melintasi batas-batas fisik lingkungannya.

Media sosial memiliki karakteristik tersendiri, yaitu: 47 1. Participan, media sosial mendukung penuh kontribusi

dan feed back dari setiap orang yang tertarik.

Dukungan ini membuat batas antara media dan audien menjadi kabur.

2. Openess, sebagai dasar media sosial terbuka untuk feedback dan partisipasi. Hal ini memungkinkan dilakukan voting, pemberian komentar dan berbagi informasi jarang sekali ada halangan dalam mengakses dan membuat konten dalam media sosial.

3. Conversation. Ketika media tradisional mengedepankan broadcast (transmisi atau distribusi pesan kepada audient) media sosial justru melihat komunikasi sebagai percakapan dua arah.

46 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Personal, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015 :284).

47 Anthony Mayfield, dan Michael stelzner, What is Social Media Includes Annual Marketing Report, (T,tp,: Penerbit Crossing,2008 : 5).

(44)

4. Comunity, media sosial memungkinkan komunitas untuk berkomunikasi secara tepat dan efektif.

Komunitas juga dapat berbagi common interest, seperti kesukaannya terhadap fotografi, politik dan TV.

5. Connectedness, sebagian besar media sosial memungkinkan penggunanya untuk terhubung dengan siapapun.

3. YouTube

Youtube merupakan salah satu platform media sosial yang digunakan untuk berbagi konten video yang tengah populer pada saat ini. Hampir semua penggunanya berlomba-lomba untuk membuat konten menarik di Youtube. Situs yang menyediakan informasi dalam bentuk video ini disediakan untuk para penggunanya menonton langsung dan berpartisipasi langsung untuk memberikan informasi keseluruh dunia dengan mengunggah video informasi ke server Youtube.48

Youtube didirikan oleh tiga mantan karyawan Paypal yaitu Steve Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim pada bulan februari 2005 ini memiliki banyak konten yang dapat dinikmati para penggunanya. Konten-konten tersebut berasal dari penggunanya yang menggungah videonya ke Youtube.49 Berbagai jenis konten pun tersedia, seperti film,

48 Adi Baskoro, Panduan Praktis Searching di Internet (Jakarta : PT.

TransMedia, 2009: 58).

49 https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube (diakses pada tanggal 20 Maret 2019 pukul 20.18 WIB).

(45)

olahraga, kuliner, kesehatan, kecantikan, pendidikan dan lain sebagainya. Para penggunanya dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.

Youtube memiliki misi memberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan menunjukkan dunia kepada setiap orang. Kebebasan berekspresi, kebebasan mendapatkan informasi, kebebasan menggunakan peluang, dan kebebasan memiliki tempat berkarya menjadikan empat dasar kebebasan dalam berekspresi di Youtube.50

E. Kerangka Berfikir

50 https://www.youtube.com/intl/id/yt/about (diakses pada tanggal 20 Maret 2019 pukul 20.20 WIB).

Quran Indonesia Project

Strategi Komunikasi

Al-Quran dalam bahasa Isyarat

Perumusan Strategi

Implementasi Strategi Evaluasi Strategi

(46)

35 BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Komunitas Quran Indonesia Project

Quran Indonesia Project awalnya adalah sebuah project kebaikan, yang didirikan oleh anak muda bernama Archie Wirija, Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka. Quran Indonesia Project ini merupakan inisiatif anak muda untuk berbagi nilai al- Qur'an melalui rekaman audio berisi bacaan ayat dalam bahasa Arab, Indonesia & Inggris yang dapat diunduh gratis.

Sejak Ramadhan 2015, Quran Indonesia Project yang dikenal dengan sebutan QuranIDproject hadir mengajak anak muda agar lebih tertarik kepada kitab suci al-Qur'an melalui rekaman audio ayat al-Qur'an dalam bahasa Arab, Indonesia & Inggris yang melibatkan lebih dari 300 kontributor.

Dalam melakukan rekaman audio ayat al-Quran, Quran Indonesia Project tidak hanya mengajak para artis dan public figure Indonesia, tapi dibuka pula kesempatan untuk para anak- anak muda Indonesia dengan mendaftarkan diri untuk menjadi kontributornya.

Visi dari Quran Indonesia Project adalah untuk memudahkan akses masyarakat terhadap al-Qur'an & terjemahannya melalui teknologi modern yang dekat dengan keseharian mobilitas generasi produktif yang dinamis. Sejalan dengan misinya yaitu al-Qur'an untuk semua dan al-Qur'an menembus jarak dan waktu, Menyampaikan nilai al-Qur'an pada lebih banyak generasi produktif di era globalisasi yang dinamis dengan memanfaatkan

(47)

perkembangan teknologi dalam memahami arti bacaan al- Qur'an.51

Terdapat juga nilai-nilai dasar dalam Quran Indonesia Project ini, yaitu Kebersamaan, Quran Indonesia Project ini ingin mengajak untuk memahami ayat Qur‘an bersama. Modern, berpikiran maju

& berkembang berlandaskan nilai Islam. Ramah, berbagi keramahan Islam yang terbuka & bersahabat. Dan Positif, menyebarkan energi damai yang harmonis keseluruh dunia. 52

Melalui platform media sosial Youtube, Quran Indonesia Project berbagi kepada sesama dengan berbagai macam konten yang disajikan. Terhitung pada bulan Maret 2019, Quran Indonesia Project telah memiliki 11 ribu subscribers. Dan akun Youtube yang dibuat sejak gustus 2014 ini, telah menggunggah 104 video yang terdiri dari 9 playlist dengan berbagai macam jenis konten yang disajikan.

Gambar 3.1

Laman Youtube Quran Indonesia Project

51 https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul 18.30 WIB.

52 https://quranindonesiaproject.com. Diakses pada 14 Januari 2019 pukul 18.30 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Based on two political anec- dotes collected during fieldwork among Darhads in Northern Mongolia as well as on recent studies of social memory in Mongolia and Buryatia by

Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2011. tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Keria RS Jiwa Prof

Lebih jauh lagi, publisher dan subscriber tidak perlu ada pada waktu yang bersamaan saat pengiriman pesan berlangsung.Dengan konsep seperti ini, informasi

memanjemen, mengendalikan, dan mengolah isi situs. Pada halaman utama admin terdapat beberapa sub halaman yang didalamnya terdiri dari : halaman kategori barang bekas, halaman

Menurut Dewan , tujuan pelaporan keuangan harus 'cukup luas untuk mencakup semua keputusan yang investor kreditur, kreditor, kreditur lain buat dalam kapasitas mereka sebagai

(Abdullah, Penerj.) Jakarta: Senayan Publishing. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Tar-Q Lebih dekat dengan al-Quran. Bandung: Graha Tarqi Center. Akar-akar

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Panduan Manajemen Prilaku Siswa. Gania, Penerj.) Jakarta: Erlangga. Perkembangan Peserta Didik. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:

kemaslahatan ummat, supaya hak pilih nya tidak hilang dengan syarat-syarat tertentu yaitu: Pertama, berumur 17 tahun/pernah kawin. Kedua, surat rekomendasi