• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen Utama pada AC Split Duct

BAB II TEORI DASAR

2.5. Komponen Utama pada AC Split Duct

Adapun komponen utama dari AC Split Duct yaitu :

1. Fan Coil Unit(FCU)

Fan Coil Unit Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas

dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin di dalam FCU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.

Fan Coil Unit Ducting Gambar 2.15. Fan Coil Unit dan Ducting

Di dalam Fan Coil Unit terdapat beberapa komponen antara lain: a. Filter

Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau

partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih.

b. Centrifugal fan

Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi

untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

c. Evaporator (Koil Pendingin)

Refrigeran menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

2. Ducting (Saluran udara)

Ducting adalah alat untuk mendistribusikan udara di dalam gedung terdapat berbagai macam ducting dalam penggunaannya, fungsi sebagai supply udara dingin ke ruang yang dikondisikan (supply air), ducting yang berfungsi sebagai supply dari udara luar (fresh air) dan ada pula ducting yang berfungsi untuk membuang udara dari dalam ke luar (exhaust air) secara fisik bentuk ducting supply air ini berinsulasi karena untuk mempertahankan udara dingin yang didistribusikan tidak terbuang, sedangkan untuk ducting fresh air dan

exhaust air ini tidak menggunakan insulasi, lapisan dari insulasi ini antara lain

: Glasswool, Alumunium Foil, Spindle pin/pengikat.

3. Kompresor

Kompressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, Kompresor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

4. Kondensor

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube.

Gambar 2.19. Kondensor

5. Orifie tube dan Katup Ekspansi

a. Orifice tube

Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi

diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

b. Katup Ekspansi

Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.

Gambar 2.21. Katup Ekspansi

2.6. Prinsip kerja dari AC Split Duct

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju FCU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

METODA MENEMUKAN MASALAH

3.1. Spesifikasi AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

Gambar 3.1. Kondensing Unit AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

Tabel 3.1. Speksifikasi AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

MODEL SMOV-100C

COOLING CAPACITY 96000Btu/h POWER SOURCE 360-415V RATED CURRENT 21A RATED INPUT 12000W

WEIGHT 218 Kg

RERIFERANT R22

EXCESSIVE OPERATING DISCHARGE 2.5 Mpa PRESSURE SUCTION 1.5 Mpa

Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat laporan menggunakan metoda delapan langkah analisa masalah. Pada metoda ini penulis akan menyusun langkah-langkah penyelesaian masalah pada AC Split Duct yang bertujuan mempercepat proses pengerjaan guna menghemat waktu.

Penerapan analisa masalah dapat disusun menjadi delapan tahapan untuk membantu seseorang analisis melakukan analisa dengan baik. Apabila langkah-langkah ini tidak diikuti dengan baik dan tidak berurutan dapat menimbulkan masalah dalam mengidentifikasi root cause, tindakan perbaikan yang tidak tepat, mengakibatkan downtime yang tinggi dan kekecewaaan pelanggan.

Dalam melakukan analisa ada delapan langkah yang harus dilakukan, kedelapan langkah tersebut adalah:

1. Pastikan masalah tersebut dengan singkat dan jelas. 2. Menyusun semua fakta yang diperoleh.

3. Periksa secara visual.

4. Catat kemungkinan penyebab masalah.

5. Lakukan pengecekan terhadap penyebab masalah. 6. Temukan akar masalah.

7. Lakukan perbaikan. 8. Analisa masalah.

Dalam penerapannya, penulis hanya menerapkan sampai langkah keenam, Karana enam langkah awal ini yang membantu penulis dalam melakukan analisa sampai menemukan akar masalah. Langkah ketujuh dan kedelapan akan dibahas pada bab selanjutnya.

Adapun penerapan dari langkah analisa kerusakan yang dilakukan sebagai berikut:

1. Pastikan masalah tersebut dengan singkat dan jelas.

Pada langkah ini kita harus memastikan apakah masalah ini benar terjadi. Disini dibutuhkan komunikasi yang jelas antara operator unit dengan mekanik. Beberapa informasi yang harus diperoleh:

b. Mendengarkan keluhan costumer:

 Apa yang terjadi

Apa yang dilakukan costumer saat timbul problem

Sebelum problem terjadi, apakah unit beroperasi dengan baik?

Tabel 3.2. Sumber Informasi dari operator

Pertanyaan Jawaban

1.Apa masalah yang terjadi ? 1. AC Tidak mengehembuskan udara dingin

2.Apa yang anda lakukan setelah adanya masalah ini ?

2. Merendahkan temperatur pada

thermostat.

3.Sebelum masalah ini terjadi, apakah unit beroperasi dengan baik?

3. AC beroperasi dengan baik, namun performace AC mulai menurun.

2. Menyusun semua fakta yang diperoleh.

Pada langkah ini kita harus mencari semua fakta yang berkaitan dengan mesin. Berikut beberapa fakta yang ditemukan

Tabel 3.3. Kesimpulan dari data yang diperoleh.

1. Menyusun fakta yang ditemukan

Dari informasi yang disampaikan oleh operator, maka teknisi meperkirakan bahwa AC tidak menghembuskan udara yang dingin disebabkan kotornya kondensor atau evaporator. Kemudian teknisi mengambil keputusan bahwa

Unit AC ini rusak dan perlu segera diperbaiki.

2.Kondisi georafis Unit beroperasi pada daerah yang panas dan berdebu.

3. Periksa secara visual.

Periksa secara visual dimaksudkan melihat secara kesat mata keganjalan atau sesuatu perubahan pada kondisi engine. Serta mendengarkan apakah ada bunyi engine yang terasa asing. Sistem yang berpengaruh pada kasus tidak dinginnya AC Split Ductserta komponen lain yang mendukung sistem pendinginan. Beberapa komponen yang dilakukan cek visual sebagai berikut:

a. Kondensor b. Evaporator c. Sistem Pemipaan d. Katup ekspansi

4. Catat kemungkinan penyebab masalah

Beberapa kemungkinan penyebab masalah yang menyebabkan AC kurang dingin diantaranya meliputi:

a. Adanya kotoran debu pada permukaan evaporator atau kondensor yang menghalang kelancaran laju perpindahan panas. b. Bocor atau tersumbatnya Pipa kapiler.

c. Kurangnya tekanan refrigeran(Freon).

a. Lakukan pengecekan pada komponen evaporator dan kondensor Dilakukan dengan cara melihat secara visual ini bertujuan apakah ada kotoran yang menyumbat sirip-sirip pada Evaporator dan kondensor. Setelah dilakukan pengecekan adanya kotoran yang menenpel pada sirip-sirip pada kondensor.

Gambar 3.1. Kondensor yang kotor akibat debu

b. Lakukan pengecekan terhadap pipa kapiler.

Pipa kapilerPipa kapiler berfungsi sebagai alat untuk menurunkan tekanan, merubah bentuk dari gas menjadi bentuk cairan dan mengatur banyaknya cairan refrigerant yang berasal dari pipa kondensor untuk diuapkan di evaporator.Lakukan pengecekan menggunakan alat leak detectordengan mengikuti arah sepanjang pipa kapiler, dimana saat ditemukan kebocoran pada pipa kapiler leak detector akan mengeluarkan bunyi.Setelah dilakukan pengecekan secara visual, pipa kapiler dalam keadaan normal.

c. Lakukan pengecekan terhadap tekananrefrigerant(Freon).

Refrigeran(Freon) adalah zat yang mengalir dalam

mesin pendingin(refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda atau

udara yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke udara sekeliling di luar benda/ruangan yang didinginkan.

Cara pengecekan Tekanan Freon secara visual dengan menggunakan manifold gauge.yang dihubungkan pada pipa kapiler pada ac.

Gambar 3.4. Pengecekan tekanan Freon pada AC Split Duct

Setelah dilakukankan pengecekan tekanan Freon secara visual, ditemukan kurangnya tekanan Freon yang ada pada komponen AC Split Duct. Ditemukannya Freon AC tersebut bertekanan pada 55 Psi, dimana standar dari tekanan Freon adalah 65-70 Psi.

6. Temukan akar masalah

Dari hasil pemeriksaan secara visual dan pengetesan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan penyebab tidak dinginnya Ac Split Duct yaitu kotornya kisi-kisi pada kondesor sehingga udara tidak dapat bebas melalui kondesor dan kurangnya tekanan Freon yang ada pada AC Split Duct ini.

PEMBAHASAN

4.1. Analisa Penyebab kerusakan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

Pada bagian ini akan membahas hasil analisa dan pembahasan dimana langkah-langkah pengerjaannya sesuai dengan apa yang diuraikan pada bagian sebelumnya. Yang merupakan penerapan dari delapan langkah analisa kerusakan yang dilakukan pada dan hal-hal yang perlu dianalisa dari hasil tersebut.

Pada saat dilakukan pengerjaan langkah-langkah mencari penyebab kerusakan, Didapatkan bahwa akar masalah yang meyebabkan adalah sebagai beikut :

1. Kotornya unit kondensor pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut terjadi akibat dari kelalaian mekanik.

2. Kotornya unit evaporator pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut terjadi akibat dari kelalaian mekanik.

3. Kurangnya tekanan Freon pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut akibat dari kelalaian mekanik.

4.2. Perbaikan AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

Pada bagian ini akan membahas perbaikan dimana langkah-langkah pengerjaannya sesuai dengan apa yang diuraikan pada bagian sebelumnya. Yang merupakan pengerjaan perbaikan pada komponen-komponen penyebab kerusakan. Didapatkan bahwa akar masalah yang meyebabkan kotornya unit kondensor dan

dan evaporator serta kurangnya tekanan Freon pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Langkah-langkah perbaikan tersebut yaitu :

4.2.1. Perbaikan Pada Kondesor yang kotor.

Adapun cara untuk membersihkan komponen kondensor yang kotor adalah sebagai berikut:

a. Pastikan AC dalam keadaan mati.

b. Lakukan Pencucian Kondensor dengan menggunakan air yang disemprotkan ke sirip-sirip kondensor, seperti gambar dibawah ini.

c. Lakukan pencucian dengan hati-hati, jangan sampai merusak sirip-sirip kondensor.

4.2.2. Perbaikan pada Evaporator yang kotor.

a. Buka baut pengunci penutup Fan coil unit. b. Buka baut pengunci Filter

c. Lakukan Pencucian Filter dengan menggunakan air seperti gamabar dibawah ini.

Gambar 4.4. Pencucian Filter

d. Lakukan Pencucian Pada Evaporator.

e. Lakukan pencucian dengan hati-hati, jangan sampai merusak sirip-sirip evaporator.

f. Pasang kembali Filter. g. Pasang cover penutup FCU.

Adapun cara pengisian Freon adalah sebagai berikut:

4.2.2.1. Prosedur membuat vakum sistem

a. Buka cover dari kondesing unit pada AC Split duct. b. Bukalah penutup pada 2-way dan 3-way valve c. Bukalah penutup saluran 3-way valve

d. Saluran isi terbuka, dihubungkan dengan Manifold gauge dengan sambungan saluran tekanan rendah dengan slang warna biru.

e. Sambungkan vacuum pump bagian tengah manifold gauge, dengan slang warna kuning dihubungkan dengan pompa vakum.

f. Bukalah katup tekanan rendah ke kiri dan tutup katup tekanan tinggi kekanan.

g. Hidupkan switch pada pompa vakum.

h. Seluruh udara dan kotoran yang ada dalam unit pendingin akan terhisap, lakukan dalam waktu 30 menit.

4.2.2.2. Mengisi Refrigeran

Setelah pengvakuman, selanjutnya cara pengisisan kembali gas refrigerant. Cara pengisiannya adalah sebagai berikut :

a. Saluran isi terbuka, dihubungkan dengan manifold gauge dengan sambungan saluran tekanan rendah.

b. Sambungkan selang pengisian ke tabung gas refrigerant.

* Jangan mengisi cairan dengan jumlah besar saat AC dalam keadaan hidup

c. Buka katup tekanan rendah manifold da nisi sistem dengan refrigeran. * Lakukan pengisian dengan jumla sedikit demi sedikit.

* Sambilmenghidupkan unit pada operasi pendinginan

d. Buka dengan segera selang pengisian dari saluran 3-way valve.

* Pelepasan selang dilakukan dengan cepat, Bila berhenti sesaat gas refrigerant akan terbuang dan keluar dari sistem.

e. Pasang Mur penutup stem dan saluran isi.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pelaksanaan terhadap kerusakan pada AC Split Duct ini terhadap latar belakang yang dikemukakan pada bab I dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kerusakan yang terjadi pada unit AC Split Duct Model SMOV-100C ini adalah

a. Kotornya bagian kondensor akibat debu yang menempel pada sirip-sirip. b. Kotornya bagian evaporator akibat debu yang menempel pada Filter dan

pada sirip-sirip evaporator.

c. Kurangnya tekanan Freon dalam sistem AC tersebut.

2. Adapun analisa yang dapat diambil dari kerusakan yang terjadi disebabkan oleh beberapa kemungkinan, kemungkinan sebagai berikut :

a. Kotornya komponen kondensor merupakan dari kelalaian mekanik dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

b. Kotornya komponen Evaporator merupakan dari kelalaian mekanik dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

c. Kurangnya tekanan Freon yang ada dalam sistem pada AC tersebut merupakan kelalaian mekanik dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Perawatan pencegahan sangat penting dan perlu dilaksanakan secara teliti, mengingat dampak yang bisa ditimbulkan sangat beresiko tinggi, perawatan yang dilakukan pada AC Split Duct Model SMOV-100C yaitu

Preventive Maintenance, meliputi perawatan harian, perawatan bulanan,

perawatan tahunan, Predictive Maintenance, metode perawatan ini dilakukan untuk memperpanjang umur pemakaian, serta meminimalisir

terjadinya kerusakan berat yang akan menyebabkan AC beroperasi dengan baik dan biaya perbaikan yang mahal.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

a. Lakukan pengecekan yang rutin dengan check list untuk mengetahui setiap perubahan-perubahan yang terjadi selama beroperasi .

b. Buatkan schedule perawatan dan perbaikan secara sistematis agar memudahkan dalam memonitoring pengoperasian.

c. Dengan melaksanakan pemeliharan yang benar maka akan dapat menjamin kahandalan mesin selama beroperasi dan menambah life time-nya.

Dokumen terkait