• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PADA AC SPLIT DUCT SCA MODEL SMOV-100C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PADA AC SPLIT DUCT SCA MODEL SMOV-100C"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN

PADA AC

SPLIT DUCT SCA MODEL

SMOV-100C

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (AhliMadya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Diajukan oleh :

Nama : Edo Nodius Eka Saputra NIM : 1201013006

Program Studi : Teknik Mesin

Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI PADANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PADA AC SPLIT DUCT SCA MODEL

SMOV-100C

Disusun Oleh :

Nama : Edo Nodius Eka Saputra

Nomor Bp. : 1201013006 Program Studi : Teknik Mesin

Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

Telah Lulus Sidang Pada Tanggal : 17 September 2015

Pembimbing I Maimuzar, ST., MT Nip. 19610523 198803 1 002 Pembimbing II Eka Sunitra, ST., MT Nip: 19681016 200212 1 001 Disahkan Oleh :

Kepala Program Studi Teknik Mesin

Sir Anderson, ST., MT Nip. 19720818 200003 1 002

Kepala Konsentrasi

Perawatan dan Perbaikan

Rivanol Chadry, ST., MT Nip. 19691215 199303 1 002

Ketua Jurusan Teknik Mesin

Hanif, ST., MT Nip. 19710902 199802 1 001

(3)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN

PADA AC

SPLIT DUCT SCA MODEL

SMOV-100C

Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Pada Tanggal :17 September 2015

Tim Penguji : Ketua/Penguji I Maimuzar, ST., MT Nip. 19580727 198803 1 002 Sekretaris/Penguji II Dian Wahyu, ST., MT Nip: 19850311 200812 1 005

Anggota I/ Penguji III

Rivanol Chadry, ST., MT Nip. 19691215 199303 1 002

Anggota II/ Penguji IV

Adriansyah, ST., MT Nip. 19641109 199702 1 001

(4)

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal : 17 September 2015

Abstrak telah disetujui penguji :

Mengetahui :

Ketua Jurusan Teknik Mesin : Hanif, ST., MT

Nip.19710902 199802 1 001 Tanda Tangan Alumnus telah mendaftar ke Fakultas / Universitas Andalas dan mendapatakan nomor alumnus :

Petugas Fakultas / Universitas

Nomor Alumni Fakultas Nama Tanda Tangan

No. Alumni EDO NODIUS EKA SAPUTRA

BIODATA

(a) Tempat / Tgl Lahir : Jambi / 14 Juni 1995 (b) Nama Orang Tua : Nola Refnida (c) Fakultas : Politeknik (d) Jurusan : Teknik Mesin. Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan (e) No. BP : 1201013006 (f) Tanggal Lulus : 17 September 2015 (g) Predikat Lulus : ... (h) IPK :…… (i) Lama Studi : 3 Tahun (j) Alamat Orang Tua : Komlek Bumi Minang III Blok H No 8 RT 005 RW 001 Kec. Sei. Sapih Kec. Kuranji, Padang

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PADA AC SPLIT DUCT

SCA MODEL SMOV-100C

Tugas Akhir D-III Oleh : Edo Nodius Eka Saputra

Pembimbing I : Maimuzar, ST., MT. dan Pembimbing II: Eka Sunitra, ST., MT. ABSTRAK

AC Split Duct SCA Model SMOV-100C merupakan salah satu alat pengkondisian udara yang digunakan oleh Hotel Ibis Padang. Pada era globalisasi ini penyegaran udara merupaka usaha untuk mengontrol suhu dah ruangan tetentu sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi yang menempati.

Dalam pelaksaan tugas akhir ini penulis menemukan malasah pada AC ini yaitu, Kotornya Kondensor dan Evaporator serta kurangnya tekanan freon yang ada dalam sistem pendinginan ini, ditemukan dalam melakukan metoda delapan langkah menemukan analisa masalah. Stelah ditemukan masalah dapat dilaksakan analisa penyebab masalah, yaitu lalainya teknisi dalam melakukan perawatan.

Perawatan pencegahan perlu dilaksanakan secara teliti, mengingat dampak yang bisa ditimbulkan sangat beresiko tinggi, Preventive Maintenance, dilakukan untuk memperpanjang mur pemakaian serta meminimalisir terjadi kerusakan berat yang akan menyebabkan AC beroperasi tidak baik dan biaya perbaikan yang mahal.

Tanda Tangan

1 2 3 4

Nama Terang

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisa Kerusakan dan Perbaikan pada AC Split Duct Model SMOV-100C”.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa saran, masukan ataupun informasi, bimbingan serta dorongan sehingga Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya, antara lain kepada :

1. Kedua orang tua dan kedua adikku yang telah memberikan do’a serta dukungan moril maupun materil.

2. Bapak Maimuzar, ST., MT selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam pembuatan tugas akhir ini. 3. Bapak Eka Sunitra, ST., MT selaku pembimbing II yang telah memberikan

arahan serta bimbingan kepada penulis dalam pembuatan tugas akhir ini. 4. Bapak Aidil Zamri, ST.,MT selaku direktur Politeknik Negeri Padang. 5. Bapak Hanif, ST.,MT selaku Ketua Jurusan Mesin Politeknik Negeri Padang. 6. Bapak Sir Anderson, ST., MT selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

Politeknik Negeri Padang.

7. Bapak Rivanol Chadry, ST., MT selaku Ketua Konsentrasi Maintenance Politeknik Negeri Padang.

8. Teknisi Hotel Ibis Padang yang telah banyak memberikan informasi mengenai judul tugas akhir yang penulis angkat.

(6)

9. Rekan-rekan seangkatan jurusan Teknik Mesin angkatan 2012 dan semua pihak yang telah ikut membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang penulis milliki, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua demi kesempurnaan Tugas Akhir ini dengan harapan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Padang, September 2015

Edo Nodius Eka Saputra 1201013006

(7)

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL LEMBARAN TUGAS LEMBARAN ASISTENSI

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ………...……….……… iii

DAFTAR GAMBAR ……… v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Alasan Pemilihan Judul ……… 2

1.3.Tujuan ………...…… 2

1.4. Batasan Masalah ………..……....…. 2

1.5. Metode Penulisa ………..………. 3

1.6. Sistematika Penulisan ………..….…… 4

BAB II TEORI DASAR 2.1. Pengertian Air Conditioner ……… 5

2.2. Komponen Utama pada Sistem Air Conditioner 2.2.1. Kompresor ………..……….……… 6

2.2.2. Kondensor ……….……….…… 6

2.2.3. Katup Ekspansi dan Pipa Kapiler ………...……… 7

2.2.4. Evaporator ……….……… 9

2.2.5. Refrigeran………...……… 9

2.3. Prinsip Kerja Sistem Mesin Pendingin ……… 11

2.4. Jenis-jenis Pendingin Ruangan 2.4.1. AC Split ……….… 12

2.4.2. AC Window ………..…. 13

2.4.3. AC Sentral ……….…… 14

2.4.4. AC Mobil ………...… 15

(8)

2.6. Prinsip Kerja dari AC Split Duct ……….……… 21 BAB III METODOLOGI

3.1. Spesifikasi AC Split Duct SCA Model SMOV-100C ……….…….. 22 3.2. Langkah dalam Menemukan Masalah ………... 23 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kerusakan ………..………..… 28 4.2. Perbaikan Kerusakan ………..………..……… 28 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ……….………..………… 33 5.2. Saran ………...…..……… 34 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kompresor ………..……… 5

Gambar 2.2. Air Cooled Condensor ……… 6

Gambar 2.3. Water Cooled Condensor ……….….……… 6

Gambar 2.4. Katup Ekspansi ……….…..……… 7

Gambar 2.5. Pipa Kapiler………...……… 7

Gambar 2.6. Evaporator ………..……… 8

Gambar 2.7. Refrieran ………..………...… 9

Gambar 2.8. Siklus dari Prinsip kerja Sistem Pendingin …...……….. 10

Gambar 2.9. AC Split Wall ………...…………...……… 11

Gambar 2.10. AC Split Duct ……….………..……… 12

Gambar 2.11. AC Window ………...………...… 13

Gambar 2.12. Komponen AC Sentral dengan sistem air cooled bagian outdoor 13 Gambar 2.13. Komponen AC Sentral Bagian Indoor ……..………... 14

Gambar 2.14. AC pada Kabin Mobil ………..…… 15

Gambar 2.15. Fan Coil Unit dan Ducting ………..…………. 16

Gambar 2.16. Filter Fan Coil Unit ………...………..……… 16

Gambar 2.17. Evaporator ………...………… 17

Gambar 2.18. Kompresor ………...…...………… 18

Gambar 2.19. Kondensor ………..……...……… 19

Gambar 2.20. Orifice Tube ………...…………...……… 19

Gambar 2.21. Katup Ekspansi ………..………...………… 20

Gambar 2.22. Prinsip kerja dari AC Split Duct ………...………… 20

Gambar 3.1. Unit Outdoor Pada AC Split Duct ………...………… 22

Gambar 4.1. Pencucian Kondensor .………..………..…… 32

Gambar 4.2. Pencucian Filter ……...……… 33

(10)

DAFTAR TABEL

3.1. Spesifikasi AC Split Dcut SCA Modl SMOV-100C ………….……… 22 3.2. Sumber Informasi Operator ……….……… 23 3.3. Kesimpulan dari data yang diperoleh ……….………. 23

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan teknologi memacu tumbuh pesatnya perkembangan industri, seiring hal tersebut menyebabkan terciptanya dunia kerja yang membutuhkan tenaga kerja yang terampil, professional dan berpengetahuan yang luas pada bidang masing-masing.

Pada era globalisasi ini penyegaran udara merupakan usaha untuk mengontrol suhu dalam ruangan tertentu sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi yang menempati, juga berfungsi untuk menjaga suhu ruangan yang berfungsi untuk menjaga suatu alat, dalam hal ini peralatan yang rawan terhadap panas panas. Dalam perencanaaanya sistem penyegaran udara dapat direncanakan, terutama pada tempat-tempat tertentu tentang cara mengatasi kedinginan dan kepanasan sehingga suhu udara dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan demikian penyegaran udara bukan lagi merupakan barang mewah, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam perkembangan dunia pada saat ini. Namun secanggih apapun suatu peralatan atau mesin yang dibuat dan diproduksi akan tetap membutuhkan perawatan dan perbaikan. Hal ini berkaitan dengan penggunaannya yang terus menerus dan secara berlebihan, sehingga suatu peralatan atau mesin tersebut akan mengalami kerusakan dan penurunan performance.

Saat melakukan Praktek kerja lapangan di Hotel Ibis Padang penulis menemukan permasalah pada AC Split Duct SCA model SMOV-100C yaitu, tidak dinginnya udara yang dihasilkan. Sehingga perlu dilakukan perbaikan pada unit AC

Split duct ini.

Dari permasalah tersebut maka dari itu penulis mengambil keputusan untuk mengambil judul tugas akhir “ Analisa Kerusakan Dan Perbaikan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-100C “.

(12)

1.2. Alasan Pemilihan Judul

Judul dari Tugas Akhir penulis adalah “ Analisa Kerusakan Dan Perbaikan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-100C “. Alasan penulis dalam memilih judul ini adalah :

a. Dapat menganalisa dari suatu kerusakan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-100C.

b. Dapat memperbaiki kerusakan pada AC Split duct SCA Model

SMOV-100C.

1.3. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum:

a. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program diploma III Politeknik Negeri Padang.

b. Sebagai pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara teori maupun praktek.

2. Tujuan Khusus:

a. Dapat menganalisa dari suatu kerusakan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-100C.

b. Dapat memperbaiki kerusakan pada AC Split Duct SCA Model

SMOV-100C.

1.4. Batasan Masalah

Untuk lebih memperjelas pokok permasalahan yang akan dibahas, maka penulis membatasi pada Analisa kerusakan dan perbaikan AC Split Duct SCA Model SMOV-100C. Adapun yang akan dibahas adalah menganalisa dalam menemukan kerusakan serta cara memperbaiki komponen dari AC Split Duct SCA Model SMOV-100C yang rusak.

(13)

1.5. Metode Penulisan

Adapun Metodologi yang digunakan penuli dalam mencari dan memperoleh data yang diperlukan dalam menyusun laporan ini adalah :

a. Observasi

Yaitu dengan metode penulis menyelami dan terlibat langsung dalam kegiatan di lingkungan kerja tersebut. Metode ini dilakukan dengan alasan dapat memahami langsung permasalahan yang nampak di lapangan sehingga memudahkan dalam penulisan laporan.

b. Wawancara

Yaitu dengan metode bertanya. Wawancara dilakukan terhadap pimpinan dan karyawan yang ada di lingkungan kerja di mana penulis melakukan kerja praktek. Metode ini dilakukan dengan alasan karena tidak semua apa yang dilakukan dalam kerja praktek dapat dikuasai oleh penulis.

Maka sebagai tambahan informasi didalam melakukan Kerja Praktek tersebut penulis perlu bertanya dan mendapatkan penjelasan dari pihak-pihak yang mengetahui permasalahan tersebut. Penulis dapat mengajukan pertanyaan secara terperinci serta meminta penjelasan mengenai apa saja yang berhubungan dengan bahan untuk menyusun laporan ini.

c. Studi Kepustakaan

Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca literature yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode ini dilakukan dengan alasan untuk Memperjelas Metode Pertama dan Kedua.

(14)

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan berbagai macam perihal, seperti Latar Belakang, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan, Batasan masalah, metode penulisan laporan, dan sistematika dari penulisan Tugas akhir ini.

BAB II. TEORI DASAR

Berisikan tentang Pengertian Air Conditoner, Prinsip kerja dari sistem mesin pendingin, Komponen utama mesin pendingin, Jenis-jenis Air conditioner, serta komponen utama dari AC Split Duct SCA Model SMOV-100C.

BAB III. METODA MENEMUKAN MASALAH

Bab ini berisikan delapan cara untuk menemukan masalah pada AC

Split Duct SCA Model SMOV-100C.

BAB IV. PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang cara memperbaki komponen dari AC

Split Duct SCA Model SMOV-100C yang permasalahnya telah ditemukan pada bab sebelumnya.

BAB V. PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dari materi yang disimpulkan sebelumnya dan saran dari penulis selama melaksanakan tugas Akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

BAB II TEORI DASAR

2.1. Pengertian Umum Air Conditioner

Air Conditioner (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Untuk negara beriklim tropis yang terdiri dari musim hujan dan musim panas, pada saat musim panas suhu ruangan tinggi sehingga penghuni tidak nyaman.

Di lingkungan tempat kerja, AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara. Untuk dapat menghasilkan udara dengan kondisi yang diinginkan, maka peralatan yang dipasang harus mempunyai kapasitas yang sesuai dengan beban pendinginan yang dimiliki ruangan tersebut.

2.2. Komponen Utama Pada Sistem Air Conditioner 2.2.1. Kompresor

Kompresor atau pompa hisap mempunyai fungsi yang vital. Dengan adanya kompresor, refrigerant bisa mengalir ke seluruh sistem pendingin. Sistem kerjanya adalah dengan mengubah tekanan, sehingga terjadi perbedaan tekanan yang memungkinkan refrigeran mengalir (berpindah) dari sisi bertekanan rendah ke sisi bertekanan tinggi. Ketika bekerja, refrigerant yang dihisap dari evaporator dengan suhu dan tekanan rendah dimampatkan sehingga suhu dan tekanannya naik. Gas yang dimampatkan ini ditekan keluar dari kompresor lalu dialirkan ke kondensor, tinggi rendahnya suhu dikontrol dengan thermostat.

(16)

Gambar 2.1. Kompresor

2.3.2. Kondensor

Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap dari evaporator dan panas yang diperoleh dari kompresor, serta mengubah wujud gas menjadi cair. Banyak jenis kondensor yang dipakai, untuk kulkas rumah tangga digunakan kondensor dengan pendingin air. Jenis lain kondensor berpendingin air memiliki pipa-pipa yang dapat dibersihkan. Kondensor dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

a. Air-cooled Condensor

Dalam Air-cooled condensor, kalor dipindahkan dari refrigeran ke udara dengan menggunakan sirkulasi alamiah atau paksa. Kondensor dibuat dari pipa baja, tembaga dengan diberi sirip untuk memperbaiki transfer kalor pada sisi udara. Refrigeran mengalir didalam pipa dan udara mengalir diluarnya. Air cooled condensor hanya digunakan untuk kapasitas kecil seperti refrigerator dan small water cooler.

(17)

Gambar 2.2. Air-cooled Condensor

b. Water cooled Condensor

Kondensor dengan pendingin air disebut juga Water cooled Condensor, adalah kondensor rangkaian pipa dan tabung mengunakan air sebagai media pedingin

Gambar 2.3. Water Cooled Condenser

2.2.3. Katup Ekspansi dan Pipa Kapiler a. Katup Ekspansi

Komponen utama yang lain untuk mesin refrigerasi adalah katup ekspansi. Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan tekanan dan untuk mengekspansikan cairan yang bertekanan dan bertemperatur tinggi

(18)

sampai mencapai tingkat tekanan dan temperatur rendah, atau mengekspansikan refrigeran cair dari tekanan kondensasi ke tekanan evaporasi, refrigeran cair diinjeksikan keluar melalui oriffice, refrigeran segera berubah menjadi kabut yang tekanan dan temperaturnya rendah.

Gambar 2.4. Katup Ekspansi

b. Pipa Kapiler

Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi ini mempunyai dua kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan refrigeran cair dan untuk mengatur aliran refrigeran ke evaporator. Cairan refrigeran memasuki pipa kapiler tersebut dan mengalir sehingga tekanannya berkurang akibat dari gesekan dan percepatan refrigeran.

(19)

2.2.4. Evaporator

Evaporator adalah komponen pada sistem pendingin yang berfungsi sebagai penukar kalor, serta bertugas menguapkan refrigeran dalam sistem, sebelum dihisap oleh kompresor. Panas udara sekeliling diserap evaporator yang menyebabkan suhu udara disekeliling evaporator turun. Suhu udara yang rendah ini dipindahkan ketempat lain dengan jalan dihembus oleh kipas, yang menyebabkan terjadinya aliran udara.

Gambar 2.6. Evaporator

2.2.5 Refrigeran

Refrigeran adalah suatu zat yang digunakan untuk memperoleh efek pendinginan. Refrigeran bisa berupa cariran, gas atau padat. Pada umumnya refrigeran adalah suatu zat yang bekerja sebagai cairan yang bergerak di dalam alat pendingin dan bersikulasi melalui komponen-komponen yang fungsional, untuk memperoleh efek pendinginan dengan menyerap panas melalui ekspansi dan penguapan.

(20)

Gambar 2.7. Refrigeran

1. Sifat- sifat refrigeran

Sifat-sifat yang diperlukan didalam refrigeran adalah sebagai berikut:

a. Harus mudah menguap.

b. Dapat menyerap panas laten sebanyak-banyaknya. c. Tidak beracun dan tidak mudah meledak.

d. Tidak mudah terbakar.

e. Tidak bereaksi dengan oli pelumas f. Mudah dideteksi apabila bocor.

2. Tipe-tipe Refrigeran

Refrigeran dapat diklasifikasikan kedalam : a. Inorganic Compounds.

b. Hydrogarbons.

c. Carbide Halogenated.

(21)

2.3. Prinsip Kerja Sistem Mesin Pendingin

Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigerant), jadi refrigerant yang masuk ke dalam kompresor AC dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor. Di bagian kondensor ini refrigerant yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigeran fase uap menjadi refrigeran fase cair, maka refrigerant mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigeran.

Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondensor adalah jumlah dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigerant yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigeran yang berada pada pipa-pipa evaporator.

Prinsip pendinginan udara pada AC melibatkan siklus refrigerasi, yakni udara didinginkan oleh refrigerant (freon), lalu freon ditekan menggunakan kompresor sampai tekanan tertentu dan suhunya naik, kemudian didinginkan oleh udara lingkungan sehingga mencair. Proses tersebut diatas berjalan berulang-ulang sehingga menjadi suatu siklus yang disebut siklus pendinginan pada udara yang berfungsi mengambil kalor dari udara dan membebaskan kalor ini ke luar ruangan.

(22)

2.4. Jenis-Jenis Pendingin Ruangan 2.4.1. AC Split

Ada beberapa jenis Ac Split,yaitu : a. AC Split Wall

Pada AC Split komponen AC dibagi menjadi dua unit yaitu unit indoor yang terdiri dari penyaring udara, evaporator dan evaporator blower, ekspansion valve dan control unit, serta unit outdoor yang terdiri dari kompresor, kondenser, kondenser blower dan refrigeran. Selanjutnya antara unit indoor dengan unit outdoor dihubungkan dengan 2 buah saluran refrigerant, satu buah untuk menghubungkan evaporator dengan kompresor dan satu buah untuk menghubungkan refrigeran filter dengan ekspansion valve serta kabel power untuk memasok arus listrik untuk kompresor dan kondenser blower.

Gambar 2.9.AC Split Wall

b. AC Split Duct

AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya menggunakan Sistem Ducting. Dengan kata lain AC SplitDuct tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas.

(23)

AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan.

Gambar 2.10. Komponen AC Split Duct

2.4.2. AC Window

Pada AC jenis window, semua komponen AC seperti penyaring udara,

evaporator, blower, kompresor, kondensor, refrigerant filter, ekspansion valve

dan control unit terpasang pada satu base plate, kemudian base plate beserta semua komponen AC tersebut dimasukkan kedalam kotak plat sehingga menjadi satu unit yang kompak. Biasanya dipilih karena pertimbangan keterbatasan ruangan, seperti pada rumah susun.

(24)

Gambar 2.11. AC Window

2.4.3. AC Sentral

Air Conditioner Sentral merupakan suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat pasa satu lokasi dan kemudian dialirkan ke semua lokasi (satu indoor dan beberapa outdoor).

Pada AC jenis ini udara dari ruangan didinginkan pada cooling plant di luar ruangan tersebut, kemudian udara yang telah dingin dialirkan kembali kedalam ruangan tersebut. Biasanya cocok untuk dipasang di sebuah gedung bertingkat (berlantai banyak), seperti di hotel atau mall.

Chiller Pipa sirkulasi Pompa Sirkulasi Gambar 2.12. Komponen AC Sentral dengan

(25)

Fan Unit Coil

Ducting

(26)

2.4.4. AC Mobil

AC Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan pada kabin kendaraan, pada dasarnya sistem kerja ac mobil adalah sirkulasi udara dimana komponen-komponen berfungsi saling berkaitan satu dengan yang lainnya, dengan Freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi itu sendiri. aliran tersebut terus-menerus bersirkulasi selama mesin dihidupkan.

Gambar 2.14. AC pada Kabin Mobil

2.5Komponen utama pada AC Split Duct

Adapun komponen utama dari AC Split Duct yaitu : 1. Fan Coil Unit(FCU)

Fan Coil Unit Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin di dalam FCU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.

(27)

Fan Coil Unit Ducting Gambar 2.15. Fan Coil Unit dan Ducting

Di dalam Fan Coil Unit terdapat beberapa komponen antara lain: a. Filter

Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih.

(28)

b. Centrifugal fan

Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

c. Evaporator (Koil Pendingin)

Refrigeran menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

(29)

2. Ducting (Saluran udara)

Ducting adalah alat untuk mendistribusikan udara di dalam gedung terdapat berbagai macam ducting dalam penggunaannya, fungsi sebagai supply udara dingin ke ruang yang dikondisikan (supply air), ducting yang berfungsi sebagai supply dari udara luar (fresh air) dan ada pula ducting yang berfungsi untuk membuang udara dari dalam ke luar (exhaust air) secara fisik bentuk ducting supply air ini berinsulasi karena untuk mempertahankan udara dingin yang didistribusikan tidak terbuang, sedangkan untuk ducting fresh air dan

exhaust air ini tidak menggunakan insulasi, lapisan dari insulasi ini antara lain : Glasswool, Alumunium Foil, Spindle pin/pengikat.

3. Kompresor

Kompressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, Kompresor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

(30)

4. Kondensor

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube.

Gambar 2.19. Kondensor

5. Orifie tube dan Katup Ekspansi a. Orifice tube

Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

(31)

b. Katup Ekspansi

Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.

Gambar 2.21. Katup Ekspansi

2.6. Prinsip kerja dari AC Split Duct

(32)

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju FCU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

(33)

METODA MENEMUKAN MASALAH

3.1. Spesifikasi AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

Gambar 3.1. Kondensing Unit AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

Tabel 3.1. Speksifikasi AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

MODEL SMOV-100C COOLING CAPACITY 96000Btu/h POWER SOURCE 360-415V RATED CURRENT 21A RATED INPUT 12000W WEIGHT 218 Kg RERIFERANT R22

EXCESSIVE OPERATING DISCHARGE 2.5 Mpa PRESSURE SUCTION 1.5 Mpa

(34)

Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat laporan menggunakan metoda delapan langkah analisa masalah. Pada metoda ini penulis akan menyusun langkah-langkah penyelesaian masalah pada AC Split Duct yang bertujuan mempercepat proses pengerjaan guna menghemat waktu.

Penerapan analisa masalah dapat disusun menjadi delapan tahapan untuk membantu seseorang analisis melakukan analisa dengan baik. Apabila langkah-langkah ini tidak diikuti dengan baik dan tidak berurutan dapat menimbulkan masalah dalam mengidentifikasi root cause, tindakan perbaikan yang tidak tepat, mengakibatkan downtime yang tinggi dan kekecewaaan pelanggan.

Dalam melakukan analisa ada delapan langkah yang harus dilakukan, kedelapan langkah tersebut adalah:

1. Pastikan masalah tersebut dengan singkat dan jelas. 2. Menyusun semua fakta yang diperoleh.

3. Periksa secara visual.

4. Catat kemungkinan penyebab masalah.

5. Lakukan pengecekan terhadap penyebab masalah. 6. Temukan akar masalah.

7. Lakukan perbaikan. 8. Analisa masalah.

Dalam penerapannya, penulis hanya menerapkan sampai langkah keenam, Karana enam langkah awal ini yang membantu penulis dalam melakukan analisa sampai menemukan akar masalah. Langkah ketujuh dan kedelapan akan dibahas pada bab selanjutnya.

Adapun penerapan dari langkah analisa kerusakan yang dilakukan sebagai berikut:

1. Pastikan masalah tersebut dengan singkat dan jelas.

Pada langkah ini kita harus memastikan apakah masalah ini benar terjadi. Disini dibutuhkan komunikasi yang jelas antara operator unit dengan mekanik. Beberapa informasi yang harus diperoleh:

(35)

b. Mendengarkan keluhan costumer:

Apa yang terjadi

Apa yang dilakukan costumer saat timbul problem

Sebelum problem terjadi, apakah unit beroperasi dengan baik?

Tabel 3.2. Sumber Informasi dari operator

Pertanyaan Jawaban

1.Apa masalah yang terjadi ? 1. AC Tidak mengehembuskan udara dingin

2.Apa yang anda lakukan setelah adanya masalah ini ?

2. Merendahkan temperatur pada

thermostat.

3.Sebelum masalah ini terjadi, apakah unit beroperasi dengan baik?

3. AC beroperasi dengan baik, namun performace AC mulai menurun.

2. Menyusun semua fakta yang diperoleh.

Pada langkah ini kita harus mencari semua fakta yang berkaitan dengan mesin. Berikut beberapa fakta yang ditemukan

Tabel 3.3. Kesimpulan dari data yang diperoleh. 1. Menyusun fakta yang

ditemukan

Dari informasi yang disampaikan oleh operator, maka teknisi meperkirakan bahwa AC tidak menghembuskan udara yang dingin disebabkan kotornya kondensor atau evaporator. Kemudian teknisi mengambil keputusan bahwa

(36)

Unit AC ini rusak dan perlu segera diperbaiki.

2.Kondisi georafis Unit beroperasi pada daerah yang panas dan berdebu.

3. Periksa secara visual.

Periksa secara visual dimaksudkan melihat secara kesat mata keganjalan atau sesuatu perubahan pada kondisi engine. Serta mendengarkan apakah ada bunyi engine yang terasa asing. Sistem yang berpengaruh pada kasus tidak dinginnya AC Split Ductserta komponen lain yang mendukung sistem pendinginan. Beberapa komponen yang dilakukan cek visual sebagai berikut:

a. Kondensor b. Evaporator c. Sistem Pemipaan d. Katup ekspansi

4. Catat kemungkinan penyebab masalah

Beberapa kemungkinan penyebab masalah yang menyebabkan AC kurang dingin diantaranya meliputi:

a. Adanya kotoran debu pada permukaan evaporator atau kondensor yang menghalang kelancaran laju perpindahan panas. b. Bocor atau tersumbatnya Pipa kapiler.

c. Kurangnya tekanan refrigeran(Freon).

(37)

a. Lakukan pengecekan pada komponen evaporator dan kondensor Dilakukan dengan cara melihat secara visual ini bertujuan apakah ada kotoran yang menyumbat sirip-sirip pada Evaporator dan kondensor. Setelah dilakukan pengecekan adanya kotoran yang menenpel pada sirip-sirip pada kondensor.

Gambar 3.1. Kondensor yang kotor akibat debu

b. Lakukan pengecekan terhadap pipa kapiler.

Pipa kapilerPipa kapiler berfungsi sebagai alat untuk menurunkan tekanan, merubah bentuk dari gas menjadi bentuk cairan dan mengatur banyaknya cairan refrigerant yang berasal dari pipa kondensor untuk diuapkan di evaporator.Lakukan pengecekan menggunakan alat leak detectordengan mengikuti arah sepanjang pipa kapiler, dimana saat ditemukan kebocoran pada pipa kapiler leak detector akan mengeluarkan bunyi.Setelah dilakukan pengecekan secara visual, pipa kapiler dalam keadaan normal.

c. Lakukan pengecekan terhadap tekananrefrigerant(Freon).

Refrigeran(Freon) adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin(refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda atau

(38)

udara yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke udara sekeliling di luar benda/ruangan yang didinginkan.

Cara pengecekan Tekanan Freon secara visual dengan menggunakan manifold gauge.yang dihubungkan pada pipa kapiler pada ac.

Gambar 3.4. Pengecekan tekanan Freon pada AC Split Duct

Setelah dilakukankan pengecekan tekanan Freon secara visual, ditemukan kurangnya tekanan Freon yang ada pada komponen AC Split Duct. Ditemukannya Freon AC tersebut bertekanan pada 55 Psi, dimana standar dari tekanan Freon adalah 65-70 Psi.

(39)

6. Temukan akar masalah

Dari hasil pemeriksaan secara visual dan pengetesan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan penyebab tidak dinginnya Ac Split Duct yaitu kotornya kisi-kisi pada kondesor sehingga udara tidak dapat bebas melalui kondesor dan kurangnya tekanan Freon yang ada pada AC Split Duct ini.

(40)

PEMBAHASAN

4.1. Analisa Penyebab kerusakan pada AC Split Duct SCA Model SMOV-100C Pada bagian ini akan membahas hasil analisa dan pembahasan dimana langkah-langkah pengerjaannya sesuai dengan apa yang diuraikan pada bagian sebelumnya. Yang merupakan penerapan dari delapan langkah analisa kerusakan yang dilakukan padadanhal-hal yang perlu dianalisa dari hasil tersebut.

Pada saat dilakukan pengerjaan langkah-langkah mencari penyebab kerusakan, Didapatkan bahwa akar masalah yang meyebabkan adalah sebagai beikut :

1. Kotornya unit kondensor pada unit AC SplitDuct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut terjadi akibat dari kelalaian mekanik.

2. Kotornya unit evaporator pada unit AC SplitDuct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut terjadi akibat dari kelalaian mekanik.

3. Kurangnya tekanan Freon pada unit AC SplitDuct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Dari data yang ada, baik secara visual dilapangan maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan tersebut akibat dari kelalaian mekanik.

4.2. Perbaikan AC Split Duct SCA Model SMOV-100C

Pada bagian ini akan membahas perbaikan dimana langkah-langkah pengerjaannya sesuai dengan apa yang diuraikan pada bagian sebelumnya. Yang merupakan pengerjaan perbaikan pada komponen-komponen penyebab kerusakan. Didapatkan bahwa akar masalah yang meyebabkan kotornya unit kondensor dan

(41)

dan evaporator serta kurangnya tekanan Freon pada unit AC Split Duct yang menyebabkan tidak sempurnanya kerja dari AC tersebut. Langkah-langkah perbaikan tersebut yaitu :

4.2.1. Perbaikan Pada Kondesor yang kotor.

Adapun cara untuk membersihkan komponen kondensor yang kotor adalah sebagai berikut:

a. Pastikan AC dalam keadaan mati.

b. Lakukan Pencucian Kondensor dengan menggunakan air yang disemprotkan ke sirip-sirip kondensor, seperti gambar dibawah ini.

(42)

c. Lakukan pencucian dengan hati-hati, jangan sampai merusak sirip-sirip kondensor.

4.2.2. Perbaikan pada Evaporator yang kotor. a. Buka baut pengunci penutup Fan coil unit. b. Buka baut pengunci Filter

c. Lakukan Pencucian Filter dengan menggunakan air seperti gamabar dibawah ini.

Gambar 4.4. Pencucian Filter

d. Lakukan Pencucian Pada Evaporator.

e. Lakukan pencucian dengan hati-hati, jangan sampai merusak sirip-sirip evaporator.

f. Pasang kembali Filter. g. Pasang cover penutup FCU.

(43)

Adapun cara pengisian Freon adalah sebagai berikut: 4.2.2.1. Prosedur membuat vakum sistem

a. Buka cover dari kondesing unit pada AC Split duct. b. Bukalah penutup pada 2-way dan 3-way valve

c. Bukalah penutup saluran 3-way valve

d. Saluran isi terbuka, dihubungkan dengan Manifold gauge dengan sambungan saluran tekanan rendah dengan slang warna biru.

e. Sambungkan vacuum pump bagian tengah manifold gauge, dengan slang warna kuning dihubungkan dengan pompa vakum.

f. Bukalah katup tekanan rendah ke kiri dan tutup katup tekanan tinggi kekanan.

g. Hidupkan switch pada pompa vakum.

h. Seluruh udara dan kotoran yang ada dalam unit pendingin akan terhisap, lakukan dalam waktu 30 menit.

4.2.2.2. Mengisi Refrigeran

Setelah pengvakuman, selanjutnya cara pengisisan kembali gas refrigerant. Cara pengisiannya adalah sebagai berikut :

a. Saluran isi terbuka, dihubungkan dengan manifold gauge dengan sambungan saluran tekanan rendah.

b. Sambungkan selang pengisian ke tabung gas refrigerant.

* Jangan mengisi cairan dengan jumlah besar saat AC dalam keadaan hidup

c. Buka katup tekanan rendah manifold da nisi sistem dengan refrigeran. * Lakukan pengisian dengan jumla sedikit demi sedikit.

* Sambilmenghidupkan unit pada operasi pendinginan

d. Buka dengan segera selang pengisian dari saluran 3-way valve.

* Pelepasan selang dilakukan dengan cepat, Bila berhenti sesaat gas refrigerant akan terbuang dan keluar dari sistem.

(44)

e. Pasang Mur penutup stem dan saluran isi.

(45)

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pelaksanaan terhadap kerusakan pada AC Split Duct ini terhadap latar belakang yang dikemukakan pada bab I dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kerusakan yang terjadi pada unit AC Split Duct Model SMOV-100C ini adalah

a. Kotornya bagian kondensor akibat debu yang menempel pada sirip-sirip. b. Kotornya bagian evaporator akibat debu yang menempel pada Filter dan

pada sirip-sirip evaporator.

c. Kurangnya tekanan Freon dalam sistem AC tersebut.

2. Adapun analisa yang dapat diambil dari kerusakan yang terjadi disebabkan oleh beberapa kemungkinan, kemungkinan sebagai berikut :

a. Kotornya komponen kondensor merupakan dari kelalaian mekanik dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

b. Kotornya komponen Evaporator merupakan dari kelalaian mekanik dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

c. Kurangnya tekanan Freon yang ada dalam sistem pada AC tersebut merupakan kelalaian mekanik dalam melalkukan proses perawatan, dimana proses perawatan tidak dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Perawatan pencegahan sangat penting dan perlu dilaksanakan secara teliti, mengingat dampak yang bisa ditimbulkan sangat beresiko tinggi, perawatan yang dilakukan pada AC Split Duct Model SMOV-100C yaitu

Preventive Maintenance, meliputi perawatan harian, perawatan bulanan, perawatan tahunan, Predictive Maintenance, metode perawatan ini dilakukan untuk memperpanjang umur pemakaian, serta meminimalisir

(46)

terjadinya kerusakan berat yang akan menyebabkan AC beroperasi dengan baik dan biaya perbaikan yang mahal.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

a. Lakukan pengecekan yang rutin dengan check list untuk mengetahui setiap perubahan-perubahan yang terjadi selama beroperasi .

b. Buatkan schedule perawatan dan perbaikan secara sistematis agar memudahkan dalam memonitoring pengoperasian.

c. Dengan melaksanakan pemeliharan yang benar maka akan dapat menjamin kahandalan mesinselama beroperasi dan menambah life time-nya.

Gambar

Gambar 2.1. Kompresor
Gambar 2.3. Water Cooled Condenser
Gambar 2.5. Pipa Kapiler
Gambar 2.6. Evaporator
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian ekperimental yang menggunakan suatu alat uji sistem AC dengan penambahan bak penampungan dengan metode pengumpulan data yang

Penelitian ini adalah penelitian ekperimental yang menggunakan suatu alat uji sistem AC dengan penambahan bak penampungan dengan metode pengumpulan data yang

Penelitian ini adalah penelitian ekperimental yang menggunakan suatu alat uji sistem AC dengan penambahan bak penampungan dengan metode pengumpulan data yang

Dari hasil kajian maka dapat disimpulkan: Hambatan aliran udara pada kondenser dapat berakibat merugikan kinerja sistem AC Split, terbukti seperti terjadinya hal sebagai

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang menggunakan suatu alat uji sistem AC dengan penambahan tabung water heater dengan metode pengumpulan data yang bertujuan

Penelitian ini adalah penelitian ekperimental yang menggunakan suatu alat uji sistem AC dengan penambahan bak penampungan dengan metode pengumpulan data yang