• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Komposisi Pada Kemasan Krim Malam

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 15 sampel krim malam diketahui bahwa 5 sampel tidak mempunyai komposisi pada kemasannya dan 10 sampel mempunyai komposisi pada kemasannya. Terhadap 10 sampel yang mempunyai komposisi pada kemasannya, diketahui bahwa tidak ada yang mengandung merkuri dalam kemasannya. Komposisi/zat yang paling banyak terdapat dalam krim malam adalah

water (air), Steric acid (asam stearat), Glycerine (gliserin), Titanium dioxide, Steryl

alcohol, dan Methylparaben.

Menurut Harmonisasi ASEAN di bidang Regulasi dan Legalisasi Kosmetik, komposisi kosmetika adalah zat/bahan yang digunakan dalam menyusun suatu produk kosmetik yang di manfaatkan sesuai dengan peruntukkannya. Kosmetika tidak boleh mengandung bahan yang dilarang dan/atau melebihi batas kadar dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang diperyaratkan. Bahan kosmetika merupakan senyawa kimia atau campuran dari senyawa kimia yang berasal dari alam atau sintetik. Pemilihan bahan kosmetik yang selektif merupakan kunci dari keamanan suatu produk.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 965/Menkes/Sk/XI/1992 Tentang Persyaratan Bahan Kosmetika, yang menyatakan bahwa kosmetik yang baik meliputi seluruh aspek yang menyangkut produksi dan pengendalian mutu untuk menjamin produk kosmetik yang beredar. Bahan baku adalah semua bahan bermanfaat dan bahan pembantu yang digunakan dalam

pengolahan kosmetika. Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan pada produk kosmetika dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan jasad renik.

Bahan penyusun krim umumnya berupa emulsi minyak dalam air atau air dalam minyak. Formulasi yang umum digunakan adalah zat berkhasiat (sebagai penentu apakah krim bersifat minyak dalam air atau air dalam minyak), minyak (sebagai fase cair nonpolar), air (sebagai fase cair polar), dan pngemulsi (sebagai surfaktan atas jenis dan sifat krim yang dikehendaki).

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa krim malam yang ada di klinik kecantikan dan yang dijual bebas di Kota Medan tahun 2015 merupakan krim malam tipe m/a, yaitu dimana minyak terdispersi dalam air. Hal ini dikarenakan komposisi yang ada pada krim malam seperti steryl alcohol dan steric acid sebagai fase minyak, sedangkan air dan glyserine sebagai fase air.

Sebuah produk krim malam yang bagus akan mengandung retinol yang berfungsi sebagai salah satu unsur vitamin A. Selain retinol, krim malam yang bagus dan bermutu biasanya mempunyai komposisi seperti : Kafein sebagai antioksidan, Coenzyme Q10 sebagai nutrisi kulit yang mencegah kerusakan kulit, Ekstrak teh hijau yang mempunyai kandungan antioksidan tinggi, Copper peptides yang merangsang produksi kolagen dibawah kulit, Hyalorunic acid berfungsi membuat kulit menjadi lebih elastis, dan Vit C berfungsi membantu produksi kolagen. Bahan-bahan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai pemutih alami dan aman digunkan pada kulit wajah. Krim malam mempunyai komposisi yang lebih mengutamakan proses perawatan dan kesehatan kulit wajah, ini dikarenakan aktifitas tubuh lebih banyak digunakan untuk beristirahat (Anief, 1997).

Menurut Anief (2000), penambahan bahan kimia dalam suatu krim akan mengurangi manfaat dari bahan-bahan alami yang ada dalam krim. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 sampel krim malam yang mempunyai komposisi pada kemasannya didapat bahan kimia tambahan yang digunakan, seperti : Alcohol yang dapat membuat kulit menjadi kering sehingga kulit akan memproduksi minyak dua kali lipat lebih banyak, metylparaben yang digunakan sebagai zat pengawet yang apabila digunakan secara berlebihan akan berbahaya bagi tubuh, propylene glycol

dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak, isopropyl alcohol

menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri mudah tumbuh dengan subur, monoethanolamine menyebabkan reaksi alergi jika digunakan dalam waktu yang lama akan meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati,

potassium hydroxide yang bersifat racun, dan seterusnya.

5.2 Karakteristik Sediaan Krim Malam

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 15 sampel produk krim malam yang diamati karakteristiknya, maka ditemukan pada beberapa produk krim malam dengan karakteristik bau menyengat, warna kuning/kuning terang, dan konsistensi lengket memiliki kandungan merkuri yang melebihi baku mutu yang diperbolehkan yaitu ≤

1mg/kg (1ppm). Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan antara karakteristik krim malam dengan uji laboraturium. Adapun karakteristik dengan bau tidak menyengat, warna putih/putih kekuningan, dan konsistensi tidak lengket menunjukkan hasil uji laboratutium positif, namun kandungan merkuri yang ada

Logam merkuri mempunyai bau logam yang khas, sehingga untuk menutupi bau logam merkuri didalam krim malam digunakan parfum agar bau logam merkuri tidak terdeteksi. Penggunaan parfum pada krim malam dengan jumlah yang berbeda-beda, tergantung kepada jumlah merkuri yang ada pada krim malam. Semakin banyak logam merkuri yang ada pada krim malam maka pemberian parfum juga akan semakin tinggi, sehingga bau yang dihasilkan akan sangat menyengat apabila dihirup akan menusuk sampai kedalam hidung.

Krim malam pada umumnya memiliki warna putih dan putih kekuningan. Pewarna yang digunakan pada krim malam berasal dari pewarna kosmetik dan bukan pewarna tekstil. Penggunaan pewarna tekstil (cap kupu-kupu) pada krim malam biasanya akan menghasilkan warna kuning terang. Merkuri yang ada pada krim malam biasanya akan memiliki warna yang sangat mencolok. Hal ini dikarenakan logam merkuri memiliki warna putih perak yang mengkilap, sehingga pewarna kosmetik tidak mampu menutupi warna yang dihasilkan logam merkuri dan digunakan pewarna tekstil.

Konsistensi/tekstur krim malam pada umumnya memiliki konsistensi yang tidak lengket serta lembut. Menurut Anief (2000), konsistensi suatu krim dipengaruhi oleh kadar air yang digunakan dalam krim tersebut. Kadar air yang tinggi akan mempercepat proses pelarutan dan pencampuran bahan/zat yang digunakan didalam krim. Konsistensi/tekstur yang lengket pada suatu krim dikarenakan adanya penambahan bedak (powder) kedalam krim malam. Selain itu, saat krim digunakan maka kulit akan terasa panas dan perih. Jika didiamkan dalam waktu yang cukup lama maka akan terlihat bagian padat dengan bagian yang berminyak akan terpisah.

Merkuri sendiri memiliki tekstur yang cair pada suhu kamar (25◦C) dengan titik beku paling rendah sekitar 39◦C dan mudah menguap.

Karakteristik krim malam pada umumnya tidak memiliki bau yang khas, namun masih dapat diterima oleh indera penciuman (hidung). Warna dari krim malam umumnya berwarna putih dan putih kekuningan, serta tidak terdapat perbedaan warna antara krim pagi dengan krim malam. Warna putih dan putih kekuningan didapat dari penggunaan pewarna kosmetik dan bukan pewarna tekstil. Penggunaan pewarna tekstil akan mengahsilkan warna yaitu kuning terang pada krim malam. Krim malam harus memiliki tekstur/konsistensi yang tidak lengket dan merata, hal ini mengindikasikan kadar air yang terdapat dalam suatu krim malam. Kadar air yang tinggi akan membuat krim mudah diserap oleh kulit.

Dokumen terkait