• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu – individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk tetap hidup (Rakhmat, 1985:1).

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggrisnya Communication berasal dari kata komunis yang berarti sama. Pengertian sama yang dimaksud disini adalah sama makna. Menurut William Albig (Djoenaesih, 1983:12) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambing-lambang yang berarti (mempunyai makna) diantara individu-individu.

Berelson dan Steiner (Fisher, 1978:10) memberikan definisi komunikasi sebagai penyampaian informasi, ide, emosi, ketrampilan dan seterusnya melalui penggunaan symbol, gambar, angka, grafik, dan lain-lain. Dance (Fisher, 1978:10) mendefinisikan komunikasi dalam kerangka kerja psikologi manusia yang luas melalui pendefinisian komunikasi manusia sebagai pengungkapan respon- responmelalui simbol-simbol verbal itu bertindak sebagai perangsang atau (stimuli) bagi respon yang terungkap tadi. Effendy (1990:69) mengungkapkan

bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek. Menurut

Edward Depari (Wijaya, 1986:1-2) komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang- lambang tertentu yang mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan, ditujukan kepada penerima pesan dengan maksud mencapai kebersamaan (commons).

Wilson (Liliweri, 1992:21) mengatakan komunikasi adalah suatu proses yang menunjukkan kegiatan seorang individu membagi dan mempertukarkan informasi, ide serta sikapnya kepada orang lain.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan melalui penggunaan simbol/lambang yang dapat menimbulkan efek berupa perubahan tingkah laku yang biasa dilakukan dengan menggunakan media tertentu.

Dari definisi komunikasi diatas, maka komunikasi bukan sekedar penyampaian pesan, melainkan juga dengan tujuan mengubah tingkah laku orang lain sesuai dengan apa yang diinginkan komunikatornya. Jelasnya komunikasi itu mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Komunikan diharapkan mengerti apa yang disampaikan komunikator b. Komunikator harus mengetahui benar apa yang diinginkan komunikan.

c. Agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan maka komunikator harus mengadakan pendekatan baik itu secara persuasive maupun koersif kepada komunikan.

d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. (Effendy, 1990:71) Secara umum komunikasi mempunyai 4 (empat) fungsi pokok yaitu : a. Fungsi Informasi

b. Fungsi Edukasi/Pendidikan c. Fungsi Persuasi

d. Fungsi Hiburan (Effendy, 1990:83) II.1.2 Pengertian Komunikasi Massa

Menurut Cangara (2002:36) komunikasi massa adalah proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya missal melalui media atau alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film.

Gebner (Rakhmat, 1986:188) menulis, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki oleh orang dalam masyarakat industri. Selanjutnya menurut Rakhmat (1986:189), komunikasi massa dapat diartikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak terbesar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Lazimnya media massa modern menunjukkan seluruh system dimana pesan-pesan yang diproduksikan, dipilih, disiarkan, diterima, dan ditanggapi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Melakukan kegiatan komunikasi massa jauh lebih sukar daripada komunikasi antarpribadi. Seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada ribuan

pribadi yang berbeda pada saat yang sama, tidak akan bisa menyesuaikan harapannya untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi. Suatu pendekatan yang bisa merenggangkan kelompok lainnya. Seorang komunikator melalui media massa yang mahir adalah seseorang yang berhasil menemukan metode yang tepat untuk menyiarkan pesannya guna membina empati dengan jumlah terbanyak di antara komunikannya. Meskipun jumlah komunikan bisa mencapai jutaan, kontak yang fundamental adalah antara dua orang; benak komunikator harus mengenai benak setiap komunikan. Komunikasi massa yang berhasil ialah konta-pribadi dengan pribadi yang diulangi ribuan kali secara serentak.

Jadi, ada dua tugas komunikator dalam komunikasi massa: mengetahui apa yang ia ingin komunikasikan dan mengetahui bagaimana ia harus menyampaikan pesannya dalam rangka melancarkan penetrasi kepada benak komunikan. Komunikasi massa biasanya menghendaki oragnisasi resmi dan rumit untuk melakukan operasinya. Produksi surat kabar atau siaran televisi meliputi sumber pembiayaan dan karenanya juga pengawasan keuangan ini memerlukan pekerjaan yang benar-benar mempunyai keahlian, jadi memerlukan manajemen yang baik. (Effendy, 2003:79-81)

Terdapat beberapa ciri khusus dari komunikasi massa yang membedakannya dari komunikasi interpersonal, yaitu:

a) Komunikasi massa berlangsung satu arah, berbeda dengan komunikasi interpersonal, komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.Denganperkataan lain, wartawan sebagai komunikator tidak

mengetahui tanggapan para pembacanyaa terhadap pesan atau berita yang disiarkannya. Sebagai konsekuensi dari situasi komunikasi seperti ini, komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan dan persiapan sedemikian rupa sehingga, pesan yang disampaikannya kepada komunikan harus komunikatif.

b) Komunikator pada komunikasi massa melembaga; media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Karena itu komunikatornya melembaga. Komunikator pada komunikasi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televisi, dikarenakan media yang ia pergunakan adalah suatu lembaga, dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya ia bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar dan stasiun televisi yang diwakilinya. Ia tidak mempunyai kebebasan individual Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu , maka peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. c) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum, karena ditujukan kepada

umum (public) dan mengenai kepentingan umum. Hal itulah yang antara lain membedakan media massa dengan media nir-massa. Surat, telepon, telegram dan teleks misalnya adalah media nir-massa, bukan media massa. d) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan; ciri lain dari media

massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilah yang merupakan ciri paling hakiki dibandingkan dengan media

komunikasi lainnya.

e) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen; komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota-anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator, bersifat heterogen. Dalam keberadaannya secara terpencar- pencar, di mana antara satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak terdapat kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal: jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan lain sebagainya. Heterogenitas khalayak seperti itulah yang menjadi kesulitan seorang komunikator dalam menyebarkan pesannya melalui media massa, karena setiap individu dari khalayak itu mengkehendaki agar keinginannya dipenuhi.

Dari definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada banyak orang yang berbeda- beda dengan menggunakan saluran-saluran media massa sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Joseph R. Dominick (1990:24) menjabarkan fungsi komunikasi massa sebagai berikut :

a) Pengawasan

Fungsi ini mengacu pada peranan berita dan informasi dari media massa. Media massa mengambil tempat para pengawal yang pekerjaannya mengadakan pengawasan. Orang-orang media itu adalah para wartawan

yang berada dimana-mana di seluruh dunia, mengumpulkan informasi masyarakat. Informasi tersebut disampaikan kepada organisasi-organisasi media massa dengan jaringan luas dan alat-alat canggih yang disebarkan ke seluruh penjuru dan untuk itu memerlukan pengawasan yang baik dan benar.

b) Interpretasi

Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Hal ini dapat dilihat dalam pengantar redaksi di tabloid, tajuk rencana di suatu surat kabar dan komentar radio atau siaran televisi.

c) Hubungan

Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat didalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan. Misalnya dalam bidang periklanan yang menghubungkan kebutuhan dengan produk penjualnya.

d) Sosialisasi

Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi prilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok. Media massa menyajikan gambaran masyarakat dengan membaca, menonton, dan mendengar maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berprilaku dan nilai-nilai apa yang penting dan dapat timbul. e) Hiburan

Hal ini tampak jelas pada televisi seperti film, nyanyian dan sebagainya. Media massa lainnya seperti surat kabar meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam pemberitaan, rubric-rubrik hiburan selalu ada seperti cerita pendek, bersambung dan sebagainya.

Empat tanda pokok dari komunikasi massa menurut Elizabeth-Noelle Neuman (Rakhmat, 1986:189), yaitu :

a. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis.

b. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikan. c. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada public yang tidak terbatas dan anonim. d. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar

Dokumen terkait