• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.2 Komunikasi Pemakai Pengembang

Menurut Gibson, Donelly, Ivancevich (1997, 51) komunikasi adalah pengiriman (transmisi) pemahaman umum melalui penggunaan isyarat (simbol).

Komunikasi adalah menyampaikan informasi dan suatu sumber melalui suatu saluran kepada penerima atau pengguna (Shanon dan Weaver seperti yang dikutip Wilkinson, 1993: 128).

Menurut Goetsch dan Davis (1997 : 2) komunikasi adalah peralihan suatu pesan (informasi, gagasan, emosi, maksud, perasaan atau segala sesuatu) baik yang diterima maupun di pahami.

Dari pendapat ketiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi antara dua orang atau lebih untuk saling memahami suatu makna dengan melibatkan gagasan dan perasaan.

Sumber : Goetsch dan Davis, 1997, Manajemen Mutu Total, Pearson Education Asia Ptc., dan PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 2

2.2.2.2. Tingkatan Komunikasi

Tingkatan ini dijelaskan sebagai berikut : (Goetsch dan Davis, 1997: 2)

1. Komunikasi tingkatan satu lawan satu mencakup satu orang

berkomunikasi dengan satu orang lain contohnya percakapan lewat tatap muka.

2. Komunikasi tingkat tim atau unit adalah komunikasi dalam satu

kelompok sebaya.

3. Komunikasi tingkat perusahaan adalah komunikasi di antara kelompok.

Satu pertemuan mencakup berbagai departemen berbeda dalam satu perusahaan adalah suatu peluang bagi komunikasi tingkat perusahaan. 4. Komunikasi tingkat masyarakat (komunitas) terjadi di antara

kelompok-kelompok dalam sebuah perusahaan dan kelompok-kelompok-kelompok-kelompok di luar perusahaan.

2.2.2.3. Unsur-Unsur Komunikasi Dalam Organisasi

Menurut Gibson, Donnelly dan Ivancevich (1997: 51), unsur-unsur komunikasi ada :

1. Komunikator (orang)

Komunikator dalam sebuah organisasi terdiri dari para manajer, bukan manajer organisasi itu sendiri. Komunikasi dalam organisasi merupakan sarana penting untuk mengkoordinasikan pekerjaan pada bagian-bagian yang terpisah.Setiap komunikator mempunyai pesan, gagasan atau informasi untuk disampaikan kepada seseorang.

2. Persepsi dan Interprestasi

Persepsi adalah kenyataan bagi seseorang, yaitu bagaimana seseorang tersebut memandang pesan yang disampaikan. Di dalam persepsi, seseorang sering kali harus membuat interprestasi.

3. Encoding (Membuat berita dalam Bahasa Sandi).

Bentuk utama encoding adalah bahasa. Fungsi encoding adalah menyediakan bentuk yang dapat mengekspresikan gagasan dan maksud sebagai sebuah pesan.

4. Saluran (Channel)

Fokus manajemen berikut ini menggambarkan beberapa teknologi lebih baru yang digunakan oleh organisasi untuk memberi sarana penyediaan informasi.

5. Komunikasi tanpa menggunakan kata (non verbal)

Isyarat tanpa kata dapat diinterprestasikan seperti pesan secara verbal kata-kata, contohnya adalah bahasa tubuh.

6. Menerjemahkan Sandi (Decoding)

Decoding adalah istilah teknis untuk peoses pikiran penerima. Penerima menginterprestasikan (decode) pesan dari sudut pengalaman mereka sendiri sebelumnya dan kerangka acuan.

7. Penerima

Komunikasi memerlukan seorang komunikator dan seorang penerima. Komunikasi yang efektif menuntut komunikator mengantisipasi kemampuan decoding dari penerima, untuk mengetahui darimana asal penerima tersebut.

8. Umpan Balik

Proses komunikasi satu arah tidak memungkinkan adanya umpan balik penerima kepada komunikator. Perusahaan perlu mempertimbangkan adanya umpan balik dalam proses komunikasi.

9. Noise

Noise adalah faktor gangguan bila ada, yang dapat mendistorsi pesan yang dimaksud.

2.2.2.4. Pengertian Komunikasi Pemakai Pengembang

Setiap fungsi dapat memandang proyek pengembangan sistem dari sudut pandang masing-masing pihak, dengan asumsi segala sesuatu

berdasarkan pengetahuan masing-masing. Oleh karena itu diperlukan komunikasi yang lengkap. Komunikasi yang tersamar akan mendorong timbulnya perbedaan persepsi yang di kembangkan.

Definisi dari komunikasi pemakai-pengembang adalah proses penyampaian pesan atau informasi antara pemakai sistem dengan pengembang sistem informasi mulai dari tahap perencanaan sampai tahap implementasi sistem informasi.

Yang dimaksud dengan pemakai di sini adalah pemakai internal yaitu pihak-pihak yang ada dalam lingkungan perusahaan yang menggunakan atau mengambil manfaat dari sistem informasi akuntansi. Yang dimaksud dengan pengembang sistem adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi, termasuk di dalamnya adalah desainer (system designer), pembangun sistem (System builder) dan spesialis sistem informasi (IS Specialist).

2.2.2.5. Perlunya Komunikasi Pemakai Pengembang dalam Pengembangan Sistem Informasi

Semua personel yang terlibat dalam sistem informasi pasti terdiri dari berbagai macam orang yang berbeda latar belakang, sehingga kemungkinan besar akan menimbulkan berbagai masalah dalam hal sikap dan tanggapan mereka terhadap sistem informasi yang dikembangkan. Banyak perubahan yang akan terjadi jika suatu sistem dikembangkan, dan tidak semua orang akan menerima perubahan tersebut. Problem ini

cenderung meningkat seiring dengan semakin terotomatisasinya sistem. Untuk mengatasi ini, segala perubahan dan pengembangan yang akan dilakukan haruslah dikomunikasikan kepada seluruh personel yang terlibat dalam sistem tersebut.

Masalah yang hampir serupa adalah mengenai hubungan interpersonal antara orang-orang yang terlibat dalam sistem. Semua personel yang terlibat dalam sistem pasti terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda dalam hal pendidikan, pelatihan, posisinya dalam organisasi dan sikap yang berbeda pula. Sistem akan berjalan dengan sukses jika personel-personel tersebut dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah tim. Sehingga komunikasi antara personel tersebut sangatlah diperlukan untuk menjamin berjalannya sistem dengan sukses.

Rommey dan Steinbart (2000 : 629) mengemukakan bahwa salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan untuk memperkecil reaksi perilaku yang merugikan adalah komunikasi. Menurutnya para pekerja tidak akan mendukung suatu perubahan kecuali kalau alasan dibalik perubahan itu dijelaskan kepada mereka.

2.2.2.6. Teori Pendukung Kepuasan Pemakai-Pengembang Teori ERG

Teori ini berasal dari Clayton Alderfer (1972) yang mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan yaitu: kebutuhan akan

keberadaan, kebutuhan berhubungan dan kebutuhan untuk berkembang. Diantara ketiga kebutuhan tersebut, yang membentuk keefektifan komunikasi dan kerja sama adalah kebutuhan berhubungan, yaitu suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya, melakukan hubungan sosial dan kerja sama dengan orang lain. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan interpersonal, yang dapat memberikan kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja (Thoha, 1992 : 227).

Berdasarkan teori diatas, komunikasi yang efektif diperlukan adanya interaksi dan kerja sama antar individu, sehingga bila interaksi dan kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan maka kepuasan akan tercapai dalam lingkungan kerja. Begitu pula dengan kepuasan pemakai informasi, bila komunikasi antara pemakai dan pengembang berjalan maka kepuasan pemakai akan terwujud.

2.2.2.7. Hubungan Komunikasi Pemakai-Pengembang dengan Kepuasan Pemakai

Romney dan Steinbart (2000: 631) menyatakan bahwa untuk mencegah terjadinya masalah perilaku pemakai adalah salah satunya dengan menjaga agar jalur komunikasi dengan pemakai tetap berjalan dengan lancar. Para manajer dan pemakai harus segera diberikan informasi mengenai perubahan sistem. Mereka harus diberitahu mengenai perubahan apa yang akan terjadi dan mengapa perubahan tersebut dilakukan. Dan

mereka juga harus diberitahu bagaimana sistem yang baru dapat memberikan mereka keuintungan.

Tujuan dari komunikasi ini adalah membantu karyawan dalam mengenali upaya perusahaan dalam memperbaiki sistem. Bantuan ini bisa memastikan bahwa karyawan tersebut tetap diperlukan dalam upaya pencapaian tujuan dimasa yang akan datang. Komunikasi yang terbuka juga akan mencegah timbulnya berbagai rumor dan salah pengertian.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan komunikasi yang terbuka maka para pemakai akan mengetahui bagaimana sistem yang baru akan mempengaruhi mereka dan pemakai juga akan mengetahui bagaimana posisi mereka selanjutnya dalam sistem yang baru. Sehingga pemakai akan merasakan kepuasan terhadap sistem yang sedang dikembangkan.

2.2.3. Partisipasi Pemakai

Dokumen terkait