• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. TINJAUAN PUSTAKA

4. Efek Komunikasi

Menurut Wilbur Schram di dalam bukunya The Process and Effect of Mass Communications, (Abdurrachman, 2001:71) bahwa bila persuasi menghendaki efek yang baik, maka di dalam approachnya harus melalui apa yang disebut “A-A Procedure” atau proses “from attentions to attentions”. Dengan melalui proses ini, komunikator harus berusaha untuk terlebih daulu membangkitkan perhatian (attentions) komunikan terhadap usaha-usaha komunikator. Bila perhatian komunikan sudah bangkit, maka komunikator

harus berusaha untuk menggerakkan komunikan agar ia berbuat atau bertindak (actions) seperti yang diharapkan oleh komunikator.

Komunikasi antara atasan dan bawahan merupakan upaya bagaimana caranya suatu pesan yang disampaikan itu dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat diklasifikasikan menurut efeknya, yakni:

1. Efek Kognitif  pesan yang diterima tersebut berdasarkan segi rasionalitas dan tingkat kemampuan intelektualitas, serta pemahamannya akan meningkat.

2. Efek Afektif  kadar penerimaan pesan oleh komunikan adalah lebih tinggi, karena bukan hanya segi rasionalitas atau pengetahuannya yang meningkat, tetapi juga melibatkan segi-segi perasaannya atau emosi tertentu.

3. Efek Behavior  dalam tingkat ini, komunikasi tidak lagi sekedar ingin tahu dan melibatkan emosi atau perasaannya. Komunikasi juga sudah menentukan sikap perilaku atau memutuskan untuk bertindak dalam melakukan sesuatu. (Effendy, 1986:7-8).

Efek komunikasi adalah perubahan dalam : a. Opini

b. Opini pribadi ( Personal Opinion ) c. Opini public ( Public Opinion ) d. Opini mayoritas ( Mayority Opinion )

f. Pandangan, persepsi dan ide. (Conception, perception and idea ). g. Kepercayaan dan citra ( Trust and image ). (Rusady Ruslan, 2003 :21 ).

Ada dua factor yang utama yang menjadi penentu besar tidaknya factor efek yang dilakukan oleh media :

a. Faktor individu

Faktor individu yang ikut berpengaruh pada proses penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi. Factor pribadi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi antara lain selective attention, selective perception dan selective retention, motivasi dan pengetahuan, kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan, kepribadian dan penyesuaian diri.

b. Faktor sosial.

Faktor sosial yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan antara lain umur dan jenis kelamin, pendidikan dan latihan, pekerjaan dan pendapatan, agama dan tempat tinggal. ( Nurudin,2003 :214 - 220 ).

Sedangkan untuk model-model efek dari komunikasi dapat dijelaskan dalam tabel 2.1 :

Tabel 2.1

Model – model efek komunikasi

Aspek / Tahap

Model

AIDA Hierarki Efek Difusi Inovasi Kognitif Attention ( perhatian ) Awareness (kesadaran ) Knoledge ( pengetahuan ) Knowledge ( pengetahuan ) Afektif Interest ( minat ) Desire ( keinginan ) Decision ( keputusan ) Liking ( menyukai ) Preference ( pilihan ) Conviction ( meyakini ) Persuasion ( persuasi ) Decision ( keputusan ) Konatif Action ( tindakan ) Purchase ( membeli ) Implementation ( pelaksanaan ) Konvirmation ( konfirmasi ) Sumber : Belch, G.E & Belch, M.A (1990) : Introduction to Advertising and

Promotion Management

5. Minat

Minat merupakan suatu gejala jiwa yang tercermin dari adanya rasa suka terhadap suatu objek yang timbul secara internal (Nurkancana, 2001:88).

“ Minat (menurut Kartini Kartono dalam Kurniawati, 2000:14), merupakan momen dari kecendrungan yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap penting. Minat juga dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang dapat menyebabkan individu memberikan perhatian terhadap suatu obyek tertentu (dapat berupa orang, benda ataupun suatu aktivitas). Minat mengandung unsur perhatian dan hal ini menjadikan individu cenderung untuk mengadakan kontak yang lebih aktif dengan sesuatu yang menjadi obyeknya.”

“Minat (menurut Crow and Crow dalam Kurniawati, 2001:17), dapat menunjukkan kemampuan untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang atau suatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan itu.” “Minat (menurut Amir Hamzah dalam Kurniawati, 2001:16), bergantung kepada penilaian dan perasaan terhadap sesuatu. Jika sesuatu itu mendapat penghargaan dan menghidupkan perasaan senang seseorang, maka ia akan terterik kepada hal tersebut. Minat berhubungan erat sekali dengan penghargaan dan perasaan. Minat bersifat lebih lama dan tetap.”

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kesadaran individu terhadap suatu obyek yang terkait dengan dirinya, sehingga individu memusatkan seluruh perhatiannya kepada obyek tersebut dan melakukan aktivitas yang ada kaitannya dengan obyek tersebut dengan sukarela.

1. Karakteristik Minat

Seiring dengan pemahanman mengenai minat sebagaimana diuraikan diatas Crow & Crow memberikan ciri-ciri atau karakteristik minat yang antara lain adalah sebagai berikut :

a. Minat timbul dari perasaan senang terhadap suatu obyek atau situasi yang menarik perhatian orang.

mudah, wajar, tanpa dipaksakan dan selektif.

c. Minat dapat merangsang seseorang untuk mencari obyek atau situasi yang diminati.

d. Minat bersifat personal karena setiap individu memiliki perbedaan dalam menentukan minatnya dan hal ini berkaitan dengan kepentingan pribadi seseorang.

e. Dapat bersifat konsisten sepanjang obyek yang diminati efektif bagi individu.

f. Minat bersifat diskriminatif sepanjang obyek yang diminati efektif bagi individu.

g. Minat bersifat diskriminatif karena dapat membantu seseorang membedakan hal-hal yang harus dan tidak harus dilakukan sehubungan dengan minatnya. h. Minat tidak dapat bersifat native atau bawaan melainkan tumbuh dan berkembang dengan pengalaman-pengalaman selama perkembangan individu dan minat dapat juga menjadi “sebab” atau “akibat” dari pengalaman.

2. Jenis-Jenis Minat

Menurut Fitriyah (2001:12) minat digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Minat primitif (biologis) yakni minat yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang terasa secara langsung seperti pemenuhan kebutuhan pokok yang meliputi soal makanan, beras, gula dan sebagainya.

b. Minat kultural (sosial) yakni minat yang berhubungan dengan hasil proses belajar.

Sedangkan Menurut Blum minat dibedakan menjadi dua macam :

a. Minat Subyektif, sesuatu yang dapat memberikan rasa senang dan tidak senang pada suatu obyek yang didasarkan pada pengalaman.

b. Minat Obyektif, suatu minat tehadap obyek yang dapat memberikan reaksi menerima atau menolak pada diri individu itu sendiri.

Kedua minat tersebut saling berhubungan yang muncul lebih dahulu adalah minat subyektif yang dapat memberikan rasa senang atau tidak kemudian akan timbul minat obyektif yang bersifat menerima atau menolak obyek tersebut.

Berdasarkan penggolongan minat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu: pertama minat primer yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari. Kedua minat sekunder yang berhubungan dengan kebutuhan lain setelah kebutuhan pokok terpenuhi, seperti kebutuhan untuk rekreasi, olahraga dan sebagainya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat bersifat pribadi dan berkembang dimulai sejak kanak-kanak. Banyak hal yang dapat mempengaruhi timbulnya minat, baik yang berasal dari individu itu sendiri atau lingkungan masyarakat.

Menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Fitriyah (2001:12), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat adalah:

a. Faktor dorongan dari dalam , merupakan faktor yang berhubungan dengan dorongan fisik, motif mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa sakit dan sebagainya.

b. Faktor motif sosial, merupakan faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan aktivitas demi memenuhi kebutuhan untuk diakui atau diterima oleh lingkungan sosial.

c. Faktor emosional, dapat menimbulkan minat individu apabila

menghasilkan emosi atau perasaan senang. Perasaan ini akan membangkitkan minat terhadap aktivitas tersebut. Dengan demikian kesuksesan yang dicapai dalam suatu usaha dapat menimbulkan minat dan memperkuat yang sudah ada.

F. KONSEPTUAL

Dokumen terkait