• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT MASYARAKAT UNTUK MENONTON TAYANGAN VARIETY SHOW GEBYAR BCA (Studi Pada Masyarakat di Kelurahan Purwantoro Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MINAT MASYARAKAT UNTUK MENONTON TAYANGAN VARIETY SHOW GEBYAR BCA (Studi Pada Masyarakat di Kelurahan Purwantoro Kota Malang)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

MINAT MASYARAKAT UNTUK MENONTON TAYANGAN

VARIETY SHOW

GEBYAR BCA

(Studi Pada Masyarakat di Kelurahan Purwantoro Kota Malang)

SKRIPSI

Oleh:

NAMA : FEBRIANA RAHMADITA

NIM : 07220091

Dosen Pembimbing :

1.

Sugeng Winarno S.sos, MA

2.

Dr. Vina Salviana M.si

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin, Segala Puja dan Puji hanya Milik Allah SWT, dengan

segenap rasa syukur akan ke-Esaan nya yang telah memberi nikmat dan anugerah yang sangat

indah pada waktunya, akhirnya peneliti dapat merampungkan penulisan skripsi yang berjudul

Minat Masyarakat Untuk Menonton Tayangan Variety Show Gebyar BCA ( Studi Pada

Masyarakat Kecamatan Purwantoro Kota Malang ).

Semakin ketatnya persaingan acara televisi maka upaya yang harus dilakukan stasiun

televisi yaitu dengan meningkatkan program siarannya kalau tidak ingin ditinggalkan

penontonnya. Karena itulah masalah perencanaan program acara harus mengacu pada selera,

keinginan serta kebutuhan khalayak dan tentu saja teknik penyajiannya, salah satunya yaitu

tayangan iklan TV Gebyar BCA. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah

minat untuk menonton tayangan

variety show

Gebyar BCA ?

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1.

Rektor Universitas Muhammadiya Malang, Bapak Drs. H. muhadjir Efendi, MAP

dan seluruh pembantu rektor UMM.

2.

Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Muhammadiyah Malang.

3.

Bapak Sugeng Winarno selaku pembimbing I dan dosen wali saya yang telah

banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat

berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4.

Ibu Dr. Vina Salviana M.Si yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak

awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

5.

Kedua orang tuaku yang senantiasa mengiringi dengan do’a, kasih sayang,

dorongan, dukungan, nasehat, dan perhatian yang tidak pernah berhenti selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

6.

Untuk Ulum Oktavianto ST dan Prillian Syaifourridzal Putra, terima kasih atas doa,

semangat, pengertian, perhatian, dukungan, dan nasehatnya selama ini sampai

akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsinya.

(7)

sedih. Terima kasih teman-teman untuk semua cerita, pengalaman, keseruan, dan

hari indah yang sudah kita lewati bareng-bareng selama ini. Kalian akan selalu jadi

sahabat terbaikku

8.

Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak

memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih atas semuanya yang telah mendukungku dan mendoakan ku. penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Malang, 31Oktober 2012

Penyusun

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAKSI………vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I.

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 5

C.

Tujuan Penelitian ... 5

D.

Manfaat Penelitian ... 5

E.

Tinjauan Pustaka ... 6

1.

Televisi Sebagai Media Massa Elektronik ... 6

a.

Televisi ... 6

b.

Fungsi Televisi ... 7

c.

Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi ... 10

d.

Terpaan Media Televisi ... 11

2.

Teori SOR ... 12

3.

Konsep AIDDA... 14

4.

Efek Komunikasi ... 14

5.

Minat ... 17

1.

Karakter Minat ... 18

2.

Jenis-Jenis Minat ... 19

3.

Faktor Yang Mempengaruhi Minat ... 20

F.

Konseptual ... 21

1.

Definisi Konseptual ... 21

2.

Definisi Operasional Variabel ... 22

G.

Metode Penelitian ... 23

1.

Jenis Penelitian ... 23

2.

Sumber Data ... 23

3.

Teknik Pengumpulan Data ... 23

4.

Populasi dan Sampel ... 24

1.

Populasi ... 24

2.

Sampel ... 24

5.

Teknik Sampling ... 25

6.

Teknik Pengukuran Data ... 25

(9)

BAB II.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Gambaan Umum Varirty Show Gebyar BCA ... 27

Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 29

a.

Luas Dan Tata letak Desa ... 29

b.

Misi Kelurahan Purwantoro ... 29

c.

Keadaan Geografis ... 30

d.

Keadaan Sosial Ekonomi dan Budaya ... 31

1.

Mata Pencaharian ... 31

2.

Penduduk Menurut Usia ... 32

3.

Agama ... 33

4.

Pendidikan ... 34

5.

Kesehatan ... 35

6.

Fasilitas Umum ... 36

a.

Fasilitas Air Bersih ... 36

b.

Fasilitas Listrik ... 36

c.

Fasilitas Komunikasi... 37

d.

Sarana dan Prasarana Perhubungan ... 37

BAB III. ANALISIS DATA

Karakteristik Responden ... 38

Jenis Kelamin Responden ... 38

Usia Responden ... 39

Tingkat Keseringan Menonton Tayangan Promo Gebyar BCA

Selama Satu Bulan ... 40

Hasil Analisis Data... 41

Uji Instrumen Penelitian ... 41

a.

Uji Validitas ... 41

b.

Uji Reliabilitas ... 44

Hasil Analisis Prosentase ... 45

Tayangan Gebyar BCA ... 45

1.

Pernyataan Responden Dengan Adanya Segmen Kuis Interaktif

Pada Tayangan Gebyar BCA ... 45

2.

Pernyataan Responden Tertarik Untuk Mengikuti Kuis Interaktif

Pada Tayangan Gebyar BCA ... 46

3.

Pernyataan Responden Dengan Adanya Segmen Pengundian

Hadiah Tahapan Pada Tayangan Gebyar BCA ... 47

4.

Pernyataan Responden Dengan Cara Atau Sistem Pengundian

Hadiah Pada Tayangan Gebyar BCA ... 48

5.

Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Perempuan Yang

Ditampilkan Pada Tayangan Gebyar BCA ... 49

6.

Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Muda Berbakat Yang

Ditampilkan Pada Tayangan Gebyar BCA ... 50

(10)

8.

Pernyataan Responden Dengan

group

Musik Pada Tayangan

Acara Gebyar BCA ... 52

9.

Pernyataan Responden Dengan Trio Komedi Yang Ditayangkan

Pada Acara Gebyar BCA ... 53

10.

Pernyataan Responden Dengan Performa Trio Komedi Pada

Tayangan Acara Gebyar BCA ... 54

Minat Menonton Acara Gebyar BCA ... 54

11.

Pernyataan Responden Dengan Danya Segmen Kuis Interaktif

Pada Tayangan Gebyar BCA ... 55

12.

Pernyataan Responden Untuk Tertarik Mengikuti Kuis Interaktif

Pada Tayangan Gebyar BCA ... 56

13.

Pernyataan Responden dengan Segmen Pengundian Hadiah

Tahapan Pada Tayangan Gebyar BCA ... 57

14.

Pernyataan Responden Dengan Cara Atau Sistem Pengundian

Hadiah Pada Tayangan Gebyar BCA ... 58

15.

Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Perempuan Yang

Ditampilkan Pada Tayangan Gebyar BCA ... 59

16.

Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Muda Berbakat Yang

Ditampilkan Pada Tayangan Gebyar BCA ... 60

17.

Pernyataan Responden Dengan Jenis Musik Yang Mengiringi

Penyanyi Pada Tayangan Acara Gebyar BCA ... 61

18.

Pernyataan Responden Dengan

Group

Musik Pada Tayangan

Acara Gebyar BCA ... 62

19.

Pernyataan Responden Dengan Trio Komedi Yang Ditayangkan

Pada Acara Gebyar BCA ... 63

20.

Pernyataan Responden Dengan Performa Trio Komedi Pada

Tayangan Acara Gebyar BCA ... 64

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1

Teori SOR ... 13

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Model – Model Efek Komunikasi ... 17

Tabel 2.1 Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 30

Tabel 2.2 Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 31

Tabel 2.3 Data Penduduk Menurut Usia Tahun 2010 ... 32

Tabel 2.4 Data Penduduk Menurut Agama ... 34

Tabel 2.5 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 35

Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 39

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Keseringan Menonton Tayangan

Promo Gebyar BCA Selama Satu Bulan... 40

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Tayangan Gebyar BCA ... 42

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Untuk Menonton Tayangan

Variety Show

Gebyar BCA ... 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 44

Tabel 4.7 Pernyataan Responden Dengan Adanya Segmen Kuis Interaktif Pada Tayangan

Gebyar BCA ... 45

Tabel 4.8 Pernyataan Responden Tertarik Untuk Mengikuti Kuis Interaktif Pada Tayangan

Gebyar BCA ... 46

(13)

Tabel 4.10 Pernyataan Responden Dengan Cara Atau Sistem Pengundian Hadiah Pada

Tayangan Gebyar BCA ... 48

Tabel 4.11 Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Perempuan Yang Ditampilkan Pada

Tayangan Gebyar BCA ... 49

Tabel 4.12 Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Muda Berbakat Yang Ditampilkan

Pada Tayangan Gebyar BCA ... 50

Tabel 4.13 Pernyataan Responden Dengan Jenis Musik Yang Mengiringi Penyanyi Pada

Tayangan Acara Gebyar BCA ... 51

Tabel 4.14 Pernyataan Responden Dengan

group

Musik Pada Tayangan Acara Gebyar

BCA ... 52

Tabel 4.15 Pernyataan Responden Dengan Trio Komedi Yang Ditayangkan Pada Acara

Gebyar BCA ... 53

Tabel 4.16 Pernyataan Responden Dengan Performa Trio Komedi Pada Tayangan Acara

Gebyar BCA ... 54

Tabel 4.17 Pernyataan Responden Dengan Danya Segmen Kuis Interaktif Pada Tayangan

Gebyar BCA ... 55

Tabel 4.18 Pernyataan Responden Untuk Tertarik Mengikuti Kuis Interaktif Pada Tayangan

Gebyar BCA ... 56

Tabel 4.19 Pernyataan Responden dengan Segmen Pengundian Hadiah Tahapan Pada

Tayangan Gebyar BCA ... 57

Tabel 4.20 Pernyataan Responden Dengan Cara Atau Sistem Pengundian Hadiah Pada

(14)

Tabel 4.21 Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Perempuan Yang Ditampilkan Pada

Tayangan Gebyar BCA ... 59

Tabel 4.22 Pernyataan Responden Dengan Penyanyi Muda Berbakat Yang Ditampilkan

Pada Tayangan Gebyar BCA ... 60

Tabel 4.23 Pernyataan Responden Dengan Jenis Musik Yang Mengiringi Penyanyi Pada

Tayangan Acara Gebyar BCA ... 61

Tabel 4.24 Pernyataan Responden Dengan

Group

Musik Pada Tayangan Acara Gebyar

BCA ... 62

Tabel 4.25 Pernyataan Responden Dengan Trio Komedi Yang Ditayangkan Pada Acara

Gebyar BCA ... 63

Tabel 4.26 Pernyataan Responden Dengan Trio Komedi Pada Tayang Acara Gebyar BCA

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993.

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2004.

Metode Penelitian

. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Budiman, Kris 2002.

Menonton televisi sebagai praktek konsumsi

. Jogja: galang printika.

Bungin, Burhan. 2005.

Metode Penelitian Kuantitatif

. Jakarta: Pernada Media.

Denis Mc. Qual.1987.

Teori Komunikasi Massa

. Jakarta: Erlangga.

Devito, Joseph.1997.

Komunikasi Antar Manusia

. Jakarta: Proffesional Books.

Daryanto, 2011, Ilmu Komunikasi, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung.

Effendy, Onong Uchjana 2000.

Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek

: Bandung. PT Remaja

Rosda Karya.

_____________________,

Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,

Bandung: PT. Citra Aditya

Sakti.

Mulyana, 2010, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan dan Marzuki. 2000.

Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu

Sosial. Cetakan Pertama. Gadjah Mada. University Press (UGM). Yogyakarta.

Nurudin .2003.

Komunikasi Massa

. Malang :Cespur

Rakhmad, Jalaludin. 1994.

Psikologi Komunikasi

. Bandung :PT Remaja Rosda Karya

________________, 2004,

Metode Penelitian Komunikasi,

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

(16)

Subroto, Darwanto Sastro, 1994,

Produksi Acara Televisi,

Yogyakarta: Duta Wacana

University Press.

Umar, Husein, 2000

,

Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi,

Edisi Revisi,

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wibowo, Fred, 1997,

Dasar-Dasar Produksi Program Televisi,

Jakarta: Grasindo.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

kemajuan. Mulai dari jaman prasejarah hingga di jaman modern seperti sekarang

ini. Proses modernisasi tersebut selalu bergerak dinamis yang menciptakan

perubahan struktur sosial budaya masyarakat serta sistem yang ada di dalamnya.

Hal itu dikarenakan adanya globalisasi. Hal ini juga menyebabkan terjadinya

globalisasi media massa, baik itu media cetak maupun media elektronik, sehingga

arus informasi mampu meluas ke seluruh penjuru dunia.

Teknologi komunikasi sangat berperan penting di dalam kehidupan

modern seperti sekarang ini. Salah satu wujud dari perkembangan teknologi

komunikasi yang sangat populer di kalangan masyarakat adalah televisi, karena

dengan penetrasinya yang begitu kuat, ia mampu melahirkan suatu peradaban

baru dalam kehidupan sosial masyarakat. Dibandingkan dengan media massa

lainnya, seperti radio, televisi mempunyai daya tarik yang lebih kuat. Kalau

radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, musik

dan sound effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut juga memiliki unsur

visual berupa gambar. Selain itu gambar ini bukan gambar mati, melainkan

gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton.

Daya tarik televisi ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab

(18)

yang dihidangkan juga bermacam-macam, selain film juga programa menarik

lainnya (Effendy, 2000:177). Melalui televisi seluruh penonton dapat mengetahui

peristiwa atau kejadian yang aktual, dimana peristiwa atau kejadiannya terjadi

bersamaan waktunya dengan saat menonton, disamping itu para penonton di

seluruh belahan bumi secara bersamaan mendapat informasi yang sama. Hal ini

berarti televisi mampu menghadirkan sesuatu yang aktual dan secara serempak

dapat diterima oleh khalayak penontonnya (Subroto, 1994:3).

Dari masa ke masa televisi terus mengalami perkembangan. Di

Indonesia pertelevisian juga berkembang dengan pesat. Jika dulu Indonesia hanya

memiliki satu stasiun televisi pemerintah, yaitu TVRI yang berdiri pada tahun

1962, sekarang di Indonesia telah berdiri beberapa stasiun televisi swasta, yaitu :

RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, Lativi, TV7, Trans TV dan

Global TV. Belum lagi televisi-televisi lokal yang tersebar hampir di setiap kota

besar di Indonesia, misalnya saja JTV, Batu TV dan Malang TV, dimana jumlah

tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

Dengan menjamurnya stasiun televisi berarti khalayak penonton

mempunyai berbagai pilihan untuk menonton program acara televisi. Hal ini

menimbulkan terjadinya persaingan program acara televisi. Kondisi ini tentu saja

harus mendapatkan perhatian secara khusus bagi mereka yang berkecimpung di

dalam dunia pertelevisian. Salah satunya, mereka harus terus berupaya

meningkatkan program siarannya kalau tidak ingin ditinggalkan penontonnya.

Karena itulah masalah perencanaan program acara harus mengacu pada selera,

(19)

Wibowo (1997:45), secara umum jenis-jenis program acara televisi antara

lain adalah (1) program seni budaya, misalnya, acara musik dan puppet show, (2)

program mimbar televisi (talk show) termasuk acara wawancara (interview),

suara masyarakat (vox pop) dan diskusi, (3) program berita (news programme)

yang terbagi dalam berita harian dan berita berkala, program majalah udara

(magazine), (7) program spot, (8) program doku drama (9) program hiburan

(entertainment) termasuk sinetron, drama televisi (telepay).

Dengan adanya televisi, maka para pemirsa bisa mendapatkan segala

macam informasi yang dibutuhkan secara gratis. Melalui program-program acara

yang ditayangkan, peristiwa yang terjadi di Indonesia atau di negara lain dapat

disimak dengan mudah. Seperti halnya informasi yang menyangkut masalah

politik, ekonomi maupun sosial budaya telah disajikan lewat acara berita (news).

Selain itu keberadaan televisi merupakan sarana untuk mendapatkan hiburan,

misalnya tayangan sinetron, film, kuis maupun acara musik. Program tersebut

juga menawarkan berbagai keunggulan sehingga pemirsa dapat tertarik mengikuti

tayangan acara yang ditampilkan tersebut.

Tayangan variety show Gebyar BCA merupakan tayangan rutin di Stasiun

Televisi Indosiar setiap hari Sabtu pukul 21.00 WIB. Tayangan acara tersebut

memberikan infromasi terkait dengan produk-produk dan pelayanan yang

diberikan oleh Bank Central Asia yang dikemas sebagai bentuk acara hiburan.

Acara tersebut juga menampilkan undian berhadiah serta memberikan informasi

(20)

rutin yang ditayangkan dengan durasi satu setengah jam dengan tayangan iklan

sepenuhnya produk atau informasi dari BCA.

Pada tayangan acara Gebyar BCA tersebut masyarakat akan diberikan

wawasan terkait dengan upaya untuk hidup yang lebih terencana serta

memberikan infomasi yang berbagai keuntungan dengan perencanaan dengan

menggunakan fasilitas pelayanan yang ditawarkan oleh Bank Central Asia.

Adapun yang membedakan dengan acara sejenis dengan Gebyar BCA yaitu

mengenai durasi atau waktu tayangan, dimana Gebyar BCA secara rutin

ditayangkan setiap minggu sedangkan untuk acara yang sejenis misalnya acara

undian hadiah Banak Mandiri biasanya dengan durasi 2 atau 4 minggu sekali.

Kondisi tersebut dapat membuktikan bahwa acara Gebyar BCA selalu berupaya

untuk memaksimalkan informasi dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat

untuk menonton acara tersebut. Selain itu acara Gebyar BCA juga melakukan

promo on air sebelum tayang sehingga dapat diketahui secara luas oleh

masyarakat.

Demikian pula halnya pada masyarakat di Kelurahan Purwantoro

Kecamatan Blimbing, dimana acara Gebyar BCA merupakan suatu acara hiburan

bagi masyarakat. Hal tersebut dapat diketahui pada saat acara ditayangkan banyak

keluarga menonton acara tersebut. Kenyataan tersebut dapat menunjukkan bahwa

acara tersebut menjadi pilihan pada warga yang terdapat di wilayah tersebut

untuk mendapatkan hiburan di televisi. Untuk itu peneliti tertarik untuk

(21)

Tayangan Variety Show Gebyar BCA (Studi Pada Masyarakat di

Kecamatan Purwantoro Kota Malang)”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut: Bagaimanakah minat masyarakat untuk menonton tayangan

variety show Gebyar BCA ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui minat untuk menonton tayangan variety show Gebyar

BCA

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Praktis

Penelitian ini dapat menjadi kontribusi dan sebagai sumber pengetahuan yang

dapat dikembangkan bagi mahasiswa dan mahasiswi di jurusan Ilmu

Komunikasi.

2. Akademis

Hasil penelitian ini berguna untuk membangun ilmu pengetahuan dalam

bidang komunikasi terutama komunikasi massa di Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Muhammadiyah Malang khususnya tentang kajian persepsi

tayangan variety show dan diharapkan dapat memberikan kontribusi

pengetahuan dalam penelitian–penelitian selanjutnya yang memiliki kaitan

(22)

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Televisi Sebagai Media Massa Elektronik

Televisi merupakan salah satu bentuk media dalam komunikasi

masaa. Dewasa ini seringkali para pemasar menggunakan siaran televisi

sebagai media utama untuk memasarkan produknya. Televisi merupakan

paduan audio dari segi penyiarannya (broadcast) dan video dari segi gambar

bergeraknya (moving images). Dari paduan dua prinsip televisi inilah maka

pemirsa dapat melihat dan mendengar semua yang disajikan di televisi.

Televisi sebagai media massa elektronik dimaksudkan adalah televisi

siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang

dimiliki komunikasi massa sebagaimana diuraikan dimuka yakni; berlangsung

satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya

menimulkan keserempakan dan komunikannya heterogen. (Efendy, 1993:21)

a. Televisi

Salah satu media komunikasi massa modern adalah media televisi, yang

merupakan media termuda setelah perang dunia kedua. Televisi adalah salah

satu media massa yang memancarkan “suara” dan “gambar” yang berarti

sebagai reproduksi daripada kenyataan yang disiarkannnya, melalui

gelombang-gelombang elektronik,sehingga dapat diterima oleh pesawat

penerima dirumah. (Sunarjo, 1995: 316).

Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele (bahasa

Yunani) yang berarti jauh, dan visi (bahasa latin) yang berarti penglihatan.

(23)

dengan gambar dan suara yang diproduksi disuatu tempat (studio televisi)

dapat dilihat ditempat lain melalui sebuah perangkat penerima (televisi set).

JB Wahyudi, dalam bukunya Komunikasi Jurnalistik (1991) menjelaskan

bahwa komunikasi massa media televisi adalah proses komunikasi antara

komunikator dengan komunikan (massa) melalui sarana, yaitu televisi,

komunikasi massa media televisi bersifat periodik. Dalam komunikasi massa

media tersebut lembaga penyelenggara komunikasi bukan secara perorangan.

b. Fungsi Televisi

Sebagai salah satu bentuk media massa modern, banyak sekali kegunaan

dari televisi. Pada awalnya televisi hadir membawa andil bagi suatu negara.

Hal ini karena perannya sebagai subsistem dari suatu sistem negara dan

pemerintah, dimana suatu stasiun televisi beroperasi, maka sifat penerangan,

pendidikan dan hiburan yang disiarkanya tergantung pada sistem negara dan

pemerintah yang bersangkutan. Lebih jelasnya Effendy (1993;24) memaparkan

mengenai tiga fungsi tersebut, yaitu :

a. Fungsi Penerangan

Televisi dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang

amat memuaskan. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yang terdapat pada

media massa audio visual tersebut. (1) merupakan faktor “immediate

mencakup pengertian langsung dan dekat. Maksudnya, peristiwa yang

disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat, dan didengar oleh pemirsa pada

saat peristiwa itu berlangsung. (2) adalah faktor “realism” yang

(24)

b. Fungsi Pendidikan

Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang ampuh

untuk menyiarkan pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu

banyak secara simultan. Stasiun televisi menyiarkan acara-acara tertentu

secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, pesan- dan lain-lain.

c. Fungsi Hiburan

Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran tampaknya dominan.

Sebagian besar alokasi waktu siaran diisi oleh acara-acara hiburan.

Seiring perkembangan zaman, fungsi televisi menjadi semakin luas. Hal

ini dikarenakan perkembangan dalam dunia usaha saat ini yang banyak

menggunakan media televisi sebagai sarana mempromosikan produknya.

Sehingga dalam literatur lain Wahyudi (1986;215) menambahkan fungsi

televisi sebagai media massa, secara umum menjadi lima fungsi utama, yaitu :

a) Pendidikan

b) Hiburan

c) Penerangan / Informasi

d) Iklan

e) Seleksi

Adapun fungsi televisi menurut Denis Mc. Quail (1987:70) adalah

sebagai berikut :

a) Informasi

1. Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam

(25)

2. Menunjukkan hubungan kekuasaan.

3. Memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan.

b) Korelasi

1. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan

informasi.

2. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.

3. Melakukan sosialisasi.

4. Mengkoordinasi beberapa kegiatan.

5. Membentuk kesepakatan.

6. Menentukan urusan prioritas dan memberikan status relatif.

c) Kesinambungan

1. Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan

kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.

2. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

d) Hiburan

1. Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana rileksasi.

(26)

e) Mobilisasi

Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik,

pembangunan ekonomi, pekerjaan dan kadangkala juga dalam bidang

agama.

c. Kelebihan dan Kekurangan media televisi

Kelebihan media televisi di bandingkan dengan media lain adalah

sebagai berikut :

a. Menguasai jarak dan ruang karena teknologi televise telah menggunakan

elektromagnetik, kabel dan fiber yang di pancarkan (transmisi) melalui

satelit.

b. Sasaran yang di capai untukmenjangkau massa cukup besar.

c. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan sangat cepat.

d. Daya rangsang seseorang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini

disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya begerak (ekspresif).

e. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas,

sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam

menagkap siaran televisi (Kuswandi,1996:23).

Sedangkan kekurangan media televisi adalah sebagai berikut :

a. Karena bersifat “transitory” maka isi pesannya tidak dapat di memori oleh

pemirsa (lain halnya dengan media cetak, informasi dapat di simpan dalam

bentuk kliping koran).

b. Media televisi terikat oleh waktu tontonan, sedangkan media cetak dapat

(27)

c. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara

langsung dan vulgar seperti halnya media cetak. Hal ini terjadi karena

faktor penyebaran siaran televisi yang begitu luas kepada massa yang

heterogen (status sosial ekonominya), juga karena kepentingan politik dan

stabilitas keamanan negara.

d. Pengaruh televisi lebih cender ung menyentuh aspek psikologis massa,

sedangakan media cetak lebih mengandalkan efek rasionalitas

(Kuswandi,1996:23).

d. Terpaan media Televisi

Televisi dengan cirikhasnya yang bisa dilihat dan didengar akan dapat

membantu seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya seperti

informasi, hiburan dan lain-lain. Hal ini bisa digambarkan dari definisi yang

dijelaskan oleh Effendy (1993:62) bahwa ada kecenderungan orang akan

sangat perlu terhadap suatu hubungannya dengan kepentingan maupun

kebutuhan sendiri. Adanya prilaku yang bersumber pada hubungan pribadi

(personality Need) yang berhubungan dengan media massa yang dipilihnya.

Dalam hal ini menunjukkan bahwa masyarakat atau khalayak memilih

selection attention yaitu memilih acara musik yang sesuai dengan

kepentingannya untuk mengetahui lagu-;agu dari kelompok musik yang

disukai.

Mengacu pada teori Uses and Gratification bahwa khalayak dianggap

aktif maka terpaan yang terjadi pada khalayak tersebut adalah terpaan yang

(28)

dapat terjadi bila khalayak televisi bertindak selektif terhadap program acara

yang ditayangkan media massa tersebut.

Komunikasi massa yang menggunakan media televisi menyajikan

berbagai hal yang bisa memberikan kepuasan pada khalayak, betapapun

kepuasan yang diberikan media televisi. Terpaan media banyak dipengaruhi

oleh faktor lingkungan atau eksternal, tetapi untuk melanjutkan terpaan

diperlukan motif dan pemuasnya.

Jalaludin (1994;207) perilaku tidak akan mendatangkan kesenangan, tidak

akan diulangi. Hal ini mengandung arti bahwa kita tidak akan tertarik untuk

menggunakan media massa bila media tersebut tidak memberikan pemuasan

pada kebutuhan khalayak. Televisi sebagai media massa yang mempunyai

program-program acara yang membuat seseorang tertarik untuk menonton

acara tersebut. Contohnya adalah acara musik menjadi salah satu hiburan yang

disajikan televisi.

3. Konsep AIDDA

Menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001:159) konsep promosi AIDDA

mengasumsikan bahwa promosi mendorong konsumen memasuki empat

langkah berikut ini dalam proses keputusan pembelian:

1. Awareness (kesadaran): Pemasangan iklan harus pertama kali mencapai

kesadaran dengan target pasar. Sebuah perusahaan tidak dapat menjual

(29)

2. Interest (minat): Kesadaran sederhana dari suatu merek jarang mengarah

pada suatu penjualan. Langkah berikutnya adalah menciptakan minat pada

produk.

3. Desire (keinginan): Sebuah perusahaan yang berusaha untuk

memaksimalkan penjualan harus berusaha untuk memberikan kepuasan

yang maksimal, sehingga dalam hal tersebut usaha-usaha periklanan harus

mampu mendukung kearah tersebut dalam hal ini adalah tayangan acara

Gebyar BCA.

4. Decision (keputusan): Pada tahap ini sikap sesungguhnya pada konsumen

mulai terlihat. Di tahap ini konsumen mulai memutuskan untuk menyukai

atau membenci semua produk.

5. Action (tindakan): Beberapa anggota yang menjadi target pasar ini

mungkin untuk membeli suatu produk masih harus membuat suatu

keputusan pembelian.

4. Efek Komunikasi

Menurut Wilbur Schram di dalam bukunya The Process and Effect of

Mass Communications, (Abdurrachman, 2001:71) bahwa bila persuasi

menghendaki efek yang baik, maka di dalam approachnya harus melalui apa

yang disebut “A-A Procedure” atau proses “from attentions to attentions”.

Dengan melalui proses ini, komunikator harus berusaha untuk terlebih daulu

membangkitkan perhatian (attentions) komunikan terhadap usaha-usaha

(30)

harus berusaha untuk menggerakkan komunikan agar ia berbuat atau bertindak

(actions) seperti yang diharapkan oleh komunikator.

Komunikasi antara atasan dan bawahan merupakan upaya bagaimana

caranya suatu pesan yang disampaikan itu dapat menimbulkan dampak atau

efek tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat

diklasifikasikan menurut efeknya, yakni:

1. Efek Kognitif  pesan yang diterima tersebut berdasarkan segi

rasionalitas dan tingkat kemampuan intelektualitas, serta pemahamannya

akan meningkat.

2. Efek Afektif  kadar penerimaan pesan oleh komunikan adalah lebih

tinggi, karena bukan hanya segi rasionalitas atau pengetahuannya yang

meningkat, tetapi juga melibatkan segi-segi perasaannya atau emosi

tertentu.

3. Efek Behavior  dalam tingkat ini, komunikasi tidak lagi sekedar ingin

tahu dan melibatkan emosi atau perasaannya. Komunikasi juga sudah

menentukan sikap perilaku atau memutuskan untuk bertindak dalam

melakukan sesuatu. (Effendy, 1986:7-8).

Efek komunikasi adalah perubahan dalam :

a. Opini

b. Opini pribadi ( Personal Opinion )

c. Opini public ( Public Opinion )

d. Opini mayoritas ( Mayority Opinion )

(31)

f. Pandangan, persepsi dan ide. (Conception, perception and idea ).

g. Kepercayaan dan citra ( Trust and image ). (Rusady Ruslan, 2003 :21 ).

Ada dua factor yang utama yang menjadi penentu besar tidaknya factor

efek yang dilakukan oleh media :

a. Faktor individu

Faktor individu yang ikut berpengaruh pada proses penerimaan

pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi. Factor pribadi

yang ikut mempengaruhi proses komunikasi antara lain selective attention,

selective perception dan selective retention, motivasi dan pengetahuan,

kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan, kepribadian dan

penyesuaian diri.

b. Faktor sosial.

Faktor sosial yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan

antara lain umur dan jenis kelamin, pendidikan dan latihan, pekerjaan dan

pendapatan, agama dan tempat tinggal. ( Nurudin,2003 :214 - 220 ).

Sedangkan untuk model-model efek dari komunikasi dapat

(32)
[image:32.612.128.512.107.372.2]

Tabel 2.1

Model – model efek komunikasi

Aspek / Tahap

Model

AIDA Hierarki Efek Difusi Inovasi Kognitif Attention

( perhatian )

Awareness (kesadaran )

Knoledge ( pengetahuan )

Knowledge ( pengetahuan )

Afektif Interest ( minat )

Desire ( keinginan )

Decision ( keputusan )

Liking ( menyukai )

Preference ( pilihan ) Conviction ( meyakini )

Persuasion ( persuasi )

Decision ( keputusan )

Konatif Action ( tindakan )

Purchase ( membeli )

Implementation ( pelaksanaan ) Konvirmation

( konfirmasi ) Sumber : Belch, G.E & Belch, M.A (1990) : Introduction to Advertising and

Promotion Management

5. Minat

Minat merupakan suatu gejala jiwa yang tercermin dari adanya rasa

suka terhadap suatu objek yang timbul secara internal (Nurkancana, 2001:88).

“ Minat (menurut Kartini Kartono dalam Kurniawati, 2000:14), merupakan

momen dari kecendrungan yang terarah secara intensif kepada suatu obyek

yang dianggap penting. Minat juga dapat diartikan sebagai faktor

pendorong yang dapat menyebabkan individu memberikan perhatian

terhadap suatu obyek tertentu (dapat berupa orang, benda ataupun suatu

aktivitas). Minat mengandung unsur perhatian dan hal ini menjadikan

individu cenderung untuk mengadakan kontak yang lebih aktif dengan

(33)

“Minat (menurut Crow and Crow dalam Kurniawati, 2001:17), dapat

menunjukkan kemampuan untuk memberi stimuli yang mendorong kita

untuk memperhatikan seseorang atau suatu barang atau kegiatan atau

sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah

distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi

sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan itu.”

“Minat (menurut Amir Hamzah dalam Kurniawati, 2001:16), bergantung

kepada penilaian dan perasaan terhadap sesuatu. Jika sesuatu itu mendapat

penghargaan dan menghidupkan perasaan senang seseorang, maka ia akan

terterik kepada hal tersebut. Minat berhubungan erat sekali dengan

penghargaan dan perasaan. Minat bersifat lebih lama dan tetap.”

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat yang dimaksudkan

dalam penelitian ini adalah kesadaran individu terhadap suatu obyek yang terkait

dengan dirinya, sehingga individu memusatkan seluruh perhatiannya kepada

obyek tersebut dan melakukan aktivitas yang ada kaitannya dengan obyek tersebut

dengan sukarela.

1. Karakteristik Minat

Seiring dengan pemahanman mengenai minat sebagaimana diuraikan

diatas Crow & Crow memberikan ciri-ciri atau karakteristik minat yang antara

lain adalah sebagai berikut :

a. Minat timbul dari perasaan senang terhadap suatu obyek atau situasi yang

menarik perhatian orang.

(34)

mudah, wajar, tanpa dipaksakan dan selektif.

c. Minat dapat merangsang seseorang untuk mencari obyek atau situasi yang

diminati.

d. Minat bersifat personal karena setiap individu memiliki perbedaan dalam

menentukan minatnya dan hal ini berkaitan dengan kepentingan pribadi

seseorang.

e. Dapat bersifat konsisten sepanjang obyek yang diminati efektif bagi

individu.

f. Minat bersifat diskriminatif sepanjang obyek yang diminati efektif bagi

individu.

g. Minat bersifat diskriminatif karena dapat membantu seseorang membedakan

hal-hal yang harus dan tidak harus dilakukan sehubungan dengan minatnya.

h. Minat tidak dapat bersifat native atau bawaan melainkan tumbuh dan

berkembang dengan pengalaman-pengalaman selama perkembangan

individu dan minat dapat juga menjadi “sebab” atau “akibat” dari

pengalaman.

2. Jenis-Jenis Minat

Menurut Fitriyah (2001:12) minat digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Minat primitif (biologis) yakni minat yang berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang terasa secara langsung seperti

pemenuhan kebutuhan pokok yang meliputi soal makanan, beras, gula dan

sebagainya.

b. Minat kultural (sosial) yakni minat yang berhubungan dengan hasil proses

(35)

Sedangkan Menurut Blum minat dibedakan menjadi dua macam :

a. Minat Subyektif, sesuatu yang dapat memberikan rasa senang dan tidak

senang pada suatu obyek yang didasarkan pada pengalaman.

b. Minat Obyektif, suatu minat tehadap obyek yang dapat memberikan reaksi

menerima atau menolak pada diri individu itu sendiri.

Kedua minat tersebut saling berhubungan yang muncul lebih dahulu

adalah minat subyektif yang dapat memberikan rasa senang atau tidak

kemudian akan timbul minat obyektif yang bersifat menerima atau menolak

obyek tersebut.

Berdasarkan penggolongan minat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa minat dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu: pertama minat

primer yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari. Kedua minat

sekunder yang berhubungan dengan kebutuhan lain setelah kebutuhan pokok

terpenuhi, seperti kebutuhan untuk rekreasi, olahraga dan sebagainya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat bersifat pribadi dan berkembang dimulai sejak kanak-kanak.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi timbulnya minat, baik yang berasal dari

individu itu sendiri atau lingkungan masyarakat.

Menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Fitriyah (2001:12),

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat adalah:

a. Faktor dorongan dari dalam , merupakan faktor yang berhubungan dengan

dorongan fisik, motif mempertahankan diri dari rasa lapar, rasa sakit dan

(36)

b. Faktor motif sosial, merupakan faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan aktivitas demi memenuhi kebutuhan untuk diakui atau diterima

oleh lingkungan sosial.

c. Faktor emosional, dapat menimbulkan minat individu apabila

menghasilkan emosi atau perasaan senang. Perasaan ini akan

membangkitkan minat terhadap aktivitas tersebut. Dengan demikian

kesuksesan yang dicapai dalam suatu usaha dapat menimbulkan minat dan

memperkuat yang sudah ada.

F. KONSEPTUAL

1. Definisi Konseptual

Singarimbun (2006:33), menjelaskan bahwa konsep adalah istilah

dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian.

Keadaan kelompok/individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Nazir

(2003:123), menyatakan bahwa sebuah konsep menggambarkan suatu

fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi

terhadap sesuatu yang jelas.

Dalam penelitian ini terdapat dua konsep adalah sebagai berikut :

a. Tayangan Acara Gebyar BCA

Merupakan tayangan acara variety show yang diselenggarakan oleh

(37)

b. Minat masyarakat untuk menonton acara Gebyar BCA

Merupakan keinginan dari masyarakat untuk menonton dan

mengikuti acara Gebyar BCA.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu

meliputi:

1. Tayangan Acara Gebyar BCA (X)

Merupakan suatu acara yang digunakan memberikan hiburan dan informasi

atas keberadaan produk BCA, dengan indikator yaitu:

a. Kuis interaktif

b. Hadiah tahapan

c. Penyayi

d. Musik

e. Segmen komedi

2. Minat masyarakat untuk menonton acara Gebyar BCA (Y)

Minat merupakan faktor pendorong yang dapat menyebabkan individu

memberikan perhatian terhadap suatu obyek tertentu dalam hal ini adalah

menonton acara Gebyar BCA, dengan indikator yaitu meliputi:

a. Penonton selalu mengikuti tayangan kuis interaktif

b. Penonton tertarik dengan hadiah tahapan

c. Penonton menyukai penyayi ditampilkan.

d. Penonton selalu mengikuti musik yang mengiringi para penyayi.

(38)

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah kuantitatif, yaitu merupakan

suatu pendekatan penelitian yang menekankan pada analisisnya pada data-data

numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika.

(Azwar, 2004:5). Peneliti menggunakan teknik penelitian ini karena data yang

didapat akan diteliti dengan cara dikonversi terlebih dahulu dalam bentuk

angka, setelah itu dilakukan analisis terhadap data yang sudah dikuantitatifkan.

2. Sumber Data

Data merupakan suatu hal yang penting dalam suatu penelitian, hal ini

dikarenakan data berhubungan dengan maksud diadakannya analisa data

untuk dapat menjelaskan fenomena yang diteliti. Data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini meliputi :

1. Data primer, yaitu data yang dapat diperoleh melalui pengamatan secara

langsung dari sumber yang diteliti. Data primer diperoleh melalui

penyebaran kuesioner pada responden yaitu masyarakat di Kelurahan

Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang.

2. Data sekunder, yaitu data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain. Data

sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi jam tayang

acara Gebyar BCA.

3. Teknik Pengumpulan Data

Suatu cara pengumpulan data merupakan suatu hal yang perlu

diperhatikan pada setiap penelitian, karena dengan data yang akurat akan

(39)

salah satu komponen penelitian yang penting, artinya tanpa data tidak akan

ada penelitian. Data yang dipakai dalam penelitian haruslah data yang benar,

karena data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah Umar

(2000;167-169). Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Angket (Quetionare)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang efisien apabila penelitian mengetahui dengan pasti variabel yang

akan diukur dan mengetahui apa yang bisa diharapkan dari responden.

2. Observasi

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan

pengamatan berkaitan dengan kondisi yang terdapat di obyek penelitian.

4. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Singgih dan Tjiptono (2000:115) populasi adalah sekumpulan

orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang

dapat membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Adapun dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat di Kecamatan

Purwantoro Kota Malang.

2. Sampel

Sedangkan yang dimaksud dengan sampel menurut Widayat dan

(40)

dalam penelitian. Selain itu adanya pengambilan sampel dimaksudkan untuk

memperoleh keterangan mengenai obyek-obyek penelitian dengan cara

mengamati sebagian populasi. Sampel adalah sebagian dari jumlah yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun ciri dan kriteria dari sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang memiliki usia di atas 17

tahun dan memiliki pendidikan minimal SMP.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu

teknik purposive sampling merupakan teknik non probability sampling yang

memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri khusus

yang dimiliki oleh sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut

dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya

(Singgih dan Fandy, 2000: 90). Adapun ciri khusus responden dalam penelitian

ini adalah orang yang pernah menonton tayangan variety show Gebyar BCA.

Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebesar

100 responden. Adapun yang menjadi landasan atau dasar dari jumlah

pengambilan sampel adalah Fraenkel dan Wallen dalam Widayat dan

Amirullah (2002:67) mengatakan bahwa: “Besarnya sampel minimum untuk

penelitian yang bersifat deskriptif yaitu sebanyak 100 sampel.”

6. Teknik Pengukuran Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala ordinal sebagai skala

pengukuran data dengan nilai skala likert untuk setiap variabel. Dengan

(41)

terhadap setiap pernyataan dengan memilih salah satu jawaban diantara lima

kategori. Responden diminta untuk menjawab pernyataan tentang. Adapun

pengukuran datanya adalah sebagai berikut :

a. Jawaban sangat setuju diberi skor 5

b. Jawaban setuju diberi skor 4

c. Jawaban cukup setuju diberi skor 3

d. Jawaban tidak setuju diberi skor 2

e. Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisa deskriptif survey dengan menggunakan prosentase. Kemudian

dideskripsikan dengan tujuan untuk menyederhanakan data menjadi suatu

kajian yang lebih mudah dipahami oleh orang lain. Adapun rumus prosentase

yang akan digunakan untuk menganalisa sebagai berikut:

P = N F

x 100%

Keterangan:

P = prosentase

F = frekuensi

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Budiman, Kris 2002. Menonton televisi sebagai praktek konsumsi. Jogja:

galang printika.

Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Pernada

Media.

Denis Mc. Qual.1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.

Devito, Joseph.1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional

Books.

Daryanto, 2011, Ilmu Komunikasi, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, Bandung.

Effendy, Onong Uchjana 2000. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek: Bandung. PT Remaja Rosda Karya.

_____________________, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Sakti.

Mulyana, 2010, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan dan Marzuki. 2000. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Cetakan Pertama. Gadjah Mada. University Press (UGM). Yogyakarta.

Nurudin .2003. Komunikasi Massa . Malang :Cespur

Rakhmad, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung :PT Remaja Rosda Karya

________________, 2004, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2001, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Penerbit CV.

(43)

Subroto, Darwanto Sastro, 1994, Produksi Acara Televisi, Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Umar, Husein, 2000, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Edisi Revisi, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wibowo, Fred, 1997, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, Jakarta: Grasindo.

Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Malang: Cahaya Press.

(44)

MINAT MASYARAKAT UNTUK MENONTON TAYANGAN VARIETY SHOW GEBYAR BCA

(Studi Pada Masyarakat di Kelurahan Purwantoro Kota Malang)

SKRIPSI

Oleh:

NAMA : FEBRIANA RAHMADITA NIM : 07220091

Dosen Pembimbing : 1. Sugeng Winarno S.sos, MA 2. Dr. Vina Salviana M.si

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Gambar

Tabel 2.1 Model – model efek komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, perangkat pembelajaran biologi dengan pendekatan scientific skill memiliki tingkat keterterapan yang baik, sehingga dapat digunakan

1) Hasil pengolahan data dan pengujian serempak pada taraf nyata ( # ) = 0,05 menunjukkan pengalaman kerja, jam kerja, dan produktivitas secara serempak

Prosesi pelaksanaan tradisi Mundut Bhatara Istri pada Upacara Melasti di Desa Pakraman Budeng dimulai dari waktu dan tempat pelaksanaan tradisi mundut Bhatara Istri

Pada tahap ini model fungsi transfer input tunggal ditentukan melalui korelasi silang antara variabel output curah hujan dengan masing-masing variabel inputnya

Melihat pentingnya sebuah surat untuk dikelola dengan baik maka penyajian informasi terbaru mengenai pengelolaan sangat penting karena memegang peran utama dalam

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah simbol-simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk menampilkan halaman pada web browser.. Tag-tag HTML

Ketika user mengklik tulisan tersebut, maka akan muncul halaman input data atestasi keluar untuk memasukkan data yang diperlukan, seperti pada Gambar 4.41. Gambar