• Tidak ada hasil yang ditemukan

TKLB-A, SDLB-A, SMPLB-A KARYA MURNI MEDAN

2.8 Profil Anak Tunanetra

2.8.1 Kondisi Anak Tunanetra

Banyak orang tua yang menginginkan anak mereka lahir dan tumbuh sempurna tanpa kekurangan satu apa pun. Namun kehidupan tidak bisa diterka, melainkan orang tua harus dapat menerima kelahiran seorang anak bagaiman pun bentuk fisik dari anak mereka, karena semua yang diharapkan dan diinginkan orang tua pada anaknya tidak selalu sama asal orang tua dapat mendidik anak mereka dari mereka terlahir kedunia. Pada saat mereka melahirkan seorang bayi mereka hanya menginginkan keadaan anak mereka baik-baik, namun pada saat anak tumbuh maka orang tua harus dapat menerima kondisi seorang anak. Seperti wawancara yang mendukung :

“ketika saya melahirkan anak saya pertama, awalnya saya mengira dia anak

normal karena awal dia lahir tidak memiliki tanda-tanda kebutaan bahkan kedua matanya bisa terbuka dan tidak ada terlihat pertanda kebutaan sama sekali. Umur dua bulan masih dapat saya lihat jelas kalau mata anak saya itu bagus. Namun umur empat bulanan sebelah matanya sudah agak mengecil

Nah, sebelah lagi matanya terbuka namun ada selaput putih di dalam mata tersebut dan semakin sering dia meremah-remas matanya samapai sekarang kalau sudah dia sendiri sebelah mata yang terbuka sering sekali di remas-remas. Dari kejadian anak saya ini saya sering bawa ke dokter mata. Namun tidak dapat di tolong lagi saya mulai mengasuh anak saya dengan penuh perhatian, dan selalu mengajarkan kepadanya mengenai benda-benda yang ada di dekatnya. Terutama yang paling awal saya ajarkan mengenai agama karena dalam sekolah ini hanya mengajarkan agama katolik karena kami muslim saya memberikan guru haji kepada anak saya agar dia mengerti tentang agamanya. (tutur ibu Tya)”

“berbeda juga dengan anak saya, tutur seorang ibu yang sedang menyuapin anaknya makan. Anak saya ini mulai dia lahir sudah ketahuan kalau dia ini akan seperti ini. Karena seminggu setelah lahir matanya itu tidak terbuka dan dari situ saya sudah mulai tidak enak perasaan. Namun bagaimana pun saya harus merawat dan membesarkan anak saya. Setelah dia kelas satu saya berani membawa dia operasi mata, karena terkadang ada keluaran cairan putih dari dalam matanya setelah operasi maka cairan itu berkurang namun kelopak matanya terbuka. Namun operasi yang dilakukan tidak berhasil saya harus berbesar hati dapat menerima anak saya dan harus membesarkan anak saya. Karena dia merupakan titipan dari Tuhan, bagaimana pun anak saya say harus dapat mengurus dia dengan tegar. Di rumah sering sekali dia bertanya tentang, bagaimana hujan itu turun, bagaimana bentuk dari meja dan sering dia menanyakan ketika sedang belajar mengaji di rumah bagaimana Allah itu dan dimana dia tinggal. Terkadang saya juga sulit untuk menjelaskan jawaban dari anak saya ini. Namun saya mengajarkan kepadanya banyak hal dan ketika makan juga dia sering menanyakan makan apa yang di makannya” (tutur ibu Raihan)

Menurut wawancara yang saya lakukan kepada salah seorang murid SLB dia baru sebulan masuk sekolah SLB. Kelihatan sekali perbedaan diantara mereka, anak yang baru masuk itu terasa berbeda dengan dunia sebelumnya. Walaupun tidak langsung buta total anak itu hanya dapat melihat seberkas cahaya saja untuk membaca matanya tidak mampu lagi melihat. Seorang anak yang sudah kelas sembilan smp, dia juga merupakan anak yang dulunya dapat melihat dia juga tidak tahu bagaimana dia bisa mengalami kebutaan seperti itu, dia merasa tidak adil dengan keadaan seperti itu waktu itu usianya berkisar tujuh tahun dan dia masih kelas empat. Dia harus dapat menghadapi kenyataan dan mulai semagat lagi untuk

bersekolah walaupun di sekolah luar biasa bagi anak tunanetra. seperti wawancara kepada anak yang mengalami kebutaan saat dia kelas empat sd:

“saya tidak langsung buta ketika lahir dulu, kelas satu sampai kelas tiga pengelihatan saya masih normal, namun pada saat memasuki usia sembilan tahun, waktu itu saya duduk di bangku kelas empat sd. Awalnya saya kira sakit mata biasa aja, tidak pernah mengatakan kepada orang tua. Dulu memang sering terbentur ke tembok dekat bagian mata waktu bermain-main dengan teman di sekolah. Sering mengucek-ngucek mata juga dengan kuat sehingga saya juga lupa gimana kejadiannya. Sedikit demi sedikit pengelihatan saya itu menjadi kabur, saya tidak mau di operasi sejak saat itu orang tua saya tidak mau saya ketinggalan pelajaran maka saya di sekolahkan di sekolah ini. Karena kampung jauh di daerah siantar maka saya di buat di asrama.”

Ada pun beberapa Faktor yang menyebabkan terjadinya ketunanetraan antara lain :

1. Pre-natal

Faktor penyebab ketunanetraan pada masa pre-natal sangat erat hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorang anak dalam kandungan25, antara lain:

a. Keturunan

Ketunanetraan yang disebabkanoleh faktor keturunan terjadi dari hasil perkawinan bersaudara, sesama tunanetra atau mempunyai orang tua yang tunanetra.

Ketunanetraan akibat faktor keturunan antara lain Retinitis Pigmentosa26. b. Pertumbuhan seorang anak dalam kandungan

Ketunanetraan yang disebabkan karena proses pertumbuhandalam kandungan dapat disebabkan oleh:

a) Gangguan waktu ibu hamil.

b) Penyakit seperti TBC, sehingga merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan       

25

 Hidayat, Asep AS.Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusu Tuanetra.PTLuxima Metro Media.Jakarta (hal 7) 

janin dalam kandungan.

c) Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau cacar air, dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga, jantung dan sistem susunan saraf pusat pada janin yang sedang berkembang.

d) Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera penglihatan atau pada bola mata itu sendiri.

e) Kurangnya vitamin tertentu, dapat menyebabkan gangguan pada mata sehingga hilangnya fungsi penglihatan.

2. Post-natal

Penyebab ketunanetraan yang terjadi pada masa post-natal dapat terjadi sejak atau setelah bayi lahir27 antara lain:

a. Kerusakan pada mata atau saraf mata padawaktu persalinan, akibat benturan alat-alat atau benda keras.

b. Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe, sehingga baksil gonorrhoe menular pada bayi, yang pada akhirnya setelah bayi lahir mengalami sakit dan berakibat hilangnya daya penglihatan.

c. Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan, seperti:

Xeropthalmia 28 , Catarac 29 ,Glaucoma 30 , Diabetik Retinopathy 31 , Macular

Degeneration32, Retinopathy of prematurity33,        27  Hidayat, Asep AS.Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusu Tuanetra.PTLuxima Metro Media.Jakarta (hal 8)  28  Xeropthalmia adalah penyakit mata karena kekurangan vitamin A  29 Catarac adalah penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga mata menjadi keruh dan kelihatan putih  30  Glaucoma, penyakit mata karena bertambahnya cairan dalam bola mata  31  Diabetik retinophaty, gangguan pada retina yang disebabkan oleh diabetes  32 Macular degeneration, daerah tengah retina secara berangsur memburuk 

d. Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan, dll.

Dokumen terkait