• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada Dinas PU Kabupaten Jembrana sebanyak 83 orang. Pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada Dinas PU Kabupaten Jembrana didominasi tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA/STM sedangkan yang berpendidikan sarjana muda (D-III) dan sarjana (S-1 dan S-2) masih terbatas.

C. Kondisi SDM Kantor LHKP Kabupaten Jembrana

Dalammelaksanakankegiatansehari-hari, sampai saat ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana, didukung oleh sumber daya manusia / personil sebanyak 648 orang antara lain : Pegawai : 182 orang; Tenaga Kebersihan 385 orang; Tenaga Pertamanan : 81 orang. Komposisi pegawai DKP menurut pendidikan, meliputi : S2 = 2 orang; S1 = 23 orang; SMA/sederajat = 85 orang; SMP = 32 orang; SD = 40 orang.

Secara ringkas Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya disajikan pada tabel berikut:

Tabel 6.3 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

UNIT KERJA GOLONGAN JENIS KELAMIN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN JABATAN FUNGSIONA L BAPPEDA DAN PM

Gol II : 9 org Pria: 30 org SMA: 12 org Fungsional

Gol III : 23 org Wanita: 11 org S1: 21 org Perencana: 4 org

Gol IV: 9 org S2: 8 org

DINAS Gol I : 9 org Pria: 144 org <SMA: 14 org JF TBP: org

PEKERJAAN Gol II : 72 org Wanita: 25 org SMA: 95 org JF TPL: org

Gol IV: 7 org S1: 48 org S2: 3 org S3: - org

Kantor LHKP Gol I : 8 org Pria: 54 org <SMA: 72 org JF TBP: org

Gol II : 29 org Wanita: 12 org SMA: 85 org JF TPL: org

Gol III : 25 org D3: - org

Gol IV: 4 org S1: 23org

S2: 2 org S3: - org

PDAM Gol A : 4 org Pria: 285 org <SMA: 11 org JF TBP: org

Gol B : 177 org Wanita: 32 org SMA: 253 org JF TPL: org

Gol C : 91 org D3: - org

Gol D: 6 org S1: 50 org

S2: 3 org S3: - org

6.3 Analisis Kelembagaan

6.3.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Jembrana Tahun 2008-2012 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jembrana adalah Dinas PU Kabupaten Jembrana, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan PDAM Jembrana.

Untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas-tugas khususnya di bidang Cipta Karya diperlukan struktur organisasi yang memiliki tugas dan fungsi yang jelas. Di samping itu diperlukan inventarisasi tugas dalam menangani bidang Cipta Karya sehingga seluruh sub sektor dapat ditangani dengan baik.

Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, maka semua keorganisasian masing-masing SKPD telah sesuai dan mengacu dengan Perda tersebut.

Keorganisasian Bidang Cipta Karya yang menangani RPI2JM secara khusus telah terbentuk dengan SK Bupati Jembrana tentang Satgas Randal Kabupaten Jembrana. Satgas Randal ini perlu dimantapkan dengan melengkapi Bagan Struktur organisasi.

Permasalahan dari aspek keroganisasian :

 Diperlukan struktur organisasi yang memiliki tugas dan fungsi yang jelas

 Diperlukan inventarisasi tugas dalam menangani bidang Cipta Karya sehingga seluruh sub sektor dapat ditangani dengan baik

 Diperlukan pengembangan pelaksanaan pekerjaan agar bidang yang ditangani dapat dilaksanakan dengan lebih profesional

6.3.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Beberapa faktor tersebut antara lain :

 Diperlukan tata laksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja;

 Belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas sebagai pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.

 Internal DKP perlu melakukan penyesuaian dan pemantapan pelaksanaan tugas dengan adanya organisasi baru UPT Pengelolaan Sampah dan Lumpur Tinja.

 Masih adanya ketidaksesuaian antara struktur organisasi formal dengan pelaksanaan tugas secara nyata.

 Permaslahan eksternal,belum adanya ketegasan secara formal dalam bentuk Perda penanganan limbah yang ditangani BLH, DKP, PU d an

Dinas Kesehatan.

6.3.3 Analisis Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya

Beberapa permasalahan terkait Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan kegiatan bidang Cipta Karya yaitu:

1. Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di Dinas PU Kabupaten Jembrana. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dll masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

2. Penempatan personil yang tidak tepat dengan latar belakang pendidikan profesionalitas yang dimiliki.

3. Pergantian personil (mutasi) dalam waktu yang singkat sehingga menimbulkan kondisi kerja yang kurang kondusif sehingga tugas-tugas tidak dapat terlaksana dengan baik.

4. Regenerasi pegawai yang terlambat dimana adanya personil/pegawai yang memiliki keahlian dalam bidangnya yang sudah selesai ma sa tugasnya namun tidak ada pegawai yang menggantikannya.

5. Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dll. Sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

6. Keterbatasa kegiatan pembinaan pegawai.

6.4 RENCANA

6.4.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian

Dari segi keorganisasian diperlukan pemantapan Satgas Randal Kabupaten Jembrana dengan melengkapi bagan struktur organisasi sebagai wadah organisasi penanganan pembangunan Bidang Cipta Karya

6.4.2 Rencana Pengembangan Tata Laksana

Dalam pelaksanaan kegiatan bidang Cipta Karya perlu dirumuskan rencana pengembangan organisasi dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi dari penataan struktur organisasi sesuai tupoksinya. Untuk pengembangan tata laksana bidang Cipta Karya diperlukan beberapa hal yaitu :

 Penyusunantatalaksanadantatahubungankerjaantarsatuankerja;

 PenysusunanStandarOperasionalProsedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas sebagai pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.

 Legalisasi dalam Perda tentang penanganan limbah yang ditangani oleh BLH, DKP, PU, dan Dinas Kesehatan.

6.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity builiding) dibidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen

Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jembrana ditekankan kepada pelatihan dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dll. yang diharapkan selama 5 (lima) tahun kedepan ada peningkatan kualitas SDM. Diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Jembrana ini, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

Di samping itu diperlukan komitmen pemerintah untuk pemberdayaan SDM dalam pelaksanaan tugas pokok bidang Cipta Karya dengan mempertimbangkan profesionalitas pegawai dan persiapan regenerasi yang matang sehingga pelaksanaan tugas pokok bidang Cipta Karya dapat terlaksana dengan baik.

Dokumen terkait