• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN JEMBRANA - DOCRPIJM 1536554024BAB 6 RPIJM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN JEMBRANA - DOCRPIJM 1536554024BAB 6 RPIJM"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

KABUPATEN JEMBRANA

6.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

Beberapa kebijakan sebagai landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPIJM pada pemerintah kabupaten/kota, diantaranya:

1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi maka dibentuk organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan factor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang berkaitan dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

PP tesebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.

(2)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang

Pekerjan Umum”.

3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

Berdasarkan PP 41 Tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk Dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 Sub-bagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010 – 2014

Dalam Buku II Bab VII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya.

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government

di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

5) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan Menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah.

6) Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

(3)

7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat (2) dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2JM.

Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam

koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan

Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

8) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

Peraturan Menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran Tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur (Pergub), dan SKPD Kabupaten/Kota dengan Peraturan Bupati (Perbup)/ Peraturan Walikota (Perwali).

9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2010 tentang Pedoman Standar

Pelayanan Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasr untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, sepreti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

10) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 75 Tahun 2004

tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.

(4)

definitive untuk menangani urusan pemerintah pada bidang/sub bidang Cipta Karya di Kabupaten Jembrana, dalam hal penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya dilaksanakan oleh Dinas PU Bidang Cipta Karya, didukung Bappeda dan Penanaman Modal, Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan, dan PDAM Amertha Jati Kabupaten Jembrana.

6.2 Kondisi Kelembagaan Saat ini

Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) – keterampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan.

Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jembrana sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efisien serta terjamin keterlanjutannya. Di dalam pelaksanaan/implementasi RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jembrana melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga.

Adapun Arahan Kebijakan Kelembagaan di Kabupaten Jembrana berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana

Kelembagaan Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jembrana menyangkut 3 (tiga) SKPD dan 1 (satu) BUMD yakni : Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana, Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana, dan PDAM Amertha Jati Kabupaten Jembrana.

6.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

(5)

Di dalam pelaksanaan/implementasi RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jembrana melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/kegiatan dibidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga.

Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-unang Nomor 32 Tahun 2004 tetang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi didaerah tercapai. Selanjutnya pedoman/acuan pengembangan kapasitas sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), ketrampilan dan kualifikasi perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruh kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memnuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.

Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) adalah:

1. Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);

2. Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

3. Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar tetapi datang dari stakeholder-nya sendiri;

4. Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

Penanganan prasarana dan sarana bidang Keciptakaryaan di Kabupaten Jembrana dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD):

A. Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman

(PUPRPKP) Kabupaten Jembrana, dengan susunan organisasi terdiri dari: 1. Kepala Dinas;

2. Sekretaris , didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yaitu:

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

 Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan

 Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Bina Marga, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

 Seksi Perencanaan dan Pembinaan Bina Marga;

(6)

 Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bina Marga

4. Bidang Sumber Daya Air, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

 Seksi Perencanaan dan Pembinaan Sumber Daya Air;

 Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air;

 Seksi Pengawasan Sumber Daya Air.

5. Bidang Cipta Karya, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

 Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan;

 Seksi Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman;

 Seksi Bangunan Gedung

6. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, didukung oleh 3 (tiga) seksi

yaitu:

 Seksi Perumahan;

 Seksi Lingkungan;

 Seksi Prasarana, Sarana dan Fasilitas Umum

Dinas Pekerjaan Umum Penatan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Jembrana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. merumuskan rencana strategis (renstra) Dinas yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

b. menyusun perencanaan pencapaian sasaran Dinas agar terlaksana dengan efektif dan efisien;

c. mengkoordinasikan perencanaan, penelitian/ pengembangan,

pengendalian/evaluasi dan pelaporan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang,

pertanahan, perumahan dan permukimandengan organisasi perangkat daerah yang

terkait agar terjalin harmonisasi pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh bawahan melalui sistem pengendalian intern agar program dan kegiatan berjalan dan berhasil sesuai dengan indikator sasaran strategis yang diperjanjikan;

e. melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan Retribusi Daerah sesuai dengan

(7)

f. menindaklanjuti dan mempedomani amanat peraturan perundang-undangan terkait dengan bidang tugasnya agar tidak terjadi penyimpangan berdampak pada kegagalan pencapaian target yang diperjanjikan;

g. memonitor terhadap pemenuhan laporan dan data oleh pemerintah, pemerintah provinsi, dan organisasi perangkat daerah serta instansi lain yang berkepentingan

agar kesesuaian maupaun ketepatan laporan dan data dapat

dipertanggungjawabkan;

h. merumuskan kebijakan teknis, dan inovasi berdasarkan kewenangan yang ada dan

kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya;

j. memberikan petunjuk penyelesaian permasalahan kepada bawahan terkait dengan

pelaksanaan program dan kegiatan agar program dan kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan dan standar operasional prosedur (SOP);

k. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kinerja dan kedisiplinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas guna pencapaian sasaran organisasi;dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya.

yang dibantu oleh

1. Bagian Sekretariat

Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), dipimpin oleh Sekretaris

yang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi

petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum, rumah tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.

Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

menyelenggarakan fungsi :

(8)

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan sub bagian; dan

d. penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian.

Rincian tugas Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan operasionalisasi administrasi umum, rumah tangga,

kepegawaian, penyusunan program, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta keuangan sesuai dengan RPJMD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Renstra agar mendukung pencapaian Visi dan Misi Kabupaten maupun Dinas secara berkesinambungan;

b. memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta keuangan agar terlaksana sesuai dengan perencanaan; c. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas

dibidang tugasnya agar tidak terjadi penyimpangan berdampak pada kegagalan pencapaian target yang diperjanjikan;

d. mengkoordinasikan penyusunan dan melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan pedoman kerja dan SOP pada Dinas agar pelaksanaannya efektif dan efisien;

e. menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta penata usahaan keuangan dinas;

f. menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan perawatan/pemeliharaan sarana prasarana, perlengkapan, peralatan dan inventaris Dinas;

g. melaksanakan penyusunan perencanaan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKjIP) dan penetapan kinerja dinasberdasarkan masukan bidang-bidang dan persetujuan Kepala Dinas;

h. melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang secara berkala agar program dan kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan;

i. mengevaluasi dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

j. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan karier;

(9)

m. menyusun laporan hasil kegiatan;

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan; dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub bagian yaitu :

1.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang

mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian.

Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup Sub bagian; dan

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian.

Rincian tugas Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. membuat rencana operasionalisasi program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;

b. mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan;

c. melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga;

d. melaksanakan tugas humas dan keprotokoleran dinas, mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian dinas;

e. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai, penyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian;

f. mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai dinas;

(10)

h. melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perlengkapan dinas;

i. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan

dan kendaraan dinas;

j. menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan,

kenaikan pangkat, gaji berkala dan administarsi pensiun; k. membuat laporan kepegawaian dan daftar urutan kepangkatan (DUK)

dan bahan pembuatan SKP setiap pegawai; l. menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

m. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

n. mengevaluasi hasil program kerja sub bagian; o. menyusun laporan hasil kegiatan sub bagian;dan

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan; dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 1.2. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas di bidang penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian; dan

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian.

Rincian tugas Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

(11)

b. mengendalikan rencana tahunan;

c. menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;

d. mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil pelaksanaan kegiatan dinas;

e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi dinas;

f. melaksanakan pengumpulan bahan penyusunan renstra, IKU, dan penetapan kinerja;

g.menyusun jadwal pelaksanaan monitoring dan evaluasi pencapai rencana aksi penetapan kinerjadinas secara berkala;

h. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA dan DPA Dinas;

i. melaksanakan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKjIP) dinas;

j. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf;

k. memberikan pertimbangan/kajian kepada atasan;

l.melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan;

m. menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

n. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

o. membuat laporan hasil kegiatan sub bagian;

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya; dan

q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 1.3. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas urusan keuangan, kegiatan kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

(12)

b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian; dan

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian.

Rincian tugas Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja sub bagian keuangan; b. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf;

c. mengendalikan rencana tahunan;

d. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian;

e. menyiapkan proses administrasi terkait dengan

penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum;

g. melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas;

h. melaksanakan Pengendalian pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas;

i. mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap

dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran;

j. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi;

k. mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang

kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna

anggaran;

l. melaksanaan kegiatan meneliti, mengoreksi dan memberi paraf Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaan dan

pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan;

m. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karir;

n. memberikan pertimbangan/kajian kepada atasan;

o. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf; p. membuat laporan hasil kegiatan sub bagian;

(13)

r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

2. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas

merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang bina marga.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang; dan

e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja bidang bina marga berdasarkan renstra dinas;

b. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan bidang bina marga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektif dan efisien;

c. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

d. menyelenggarakan penanganan jalan dan jembatan serta fasilitasnya; e. memberikan bantuan teknis kepada instansi lainnya;

f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengkoordinasikan kepala seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. menyelenggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan penanggulangan jalan dan jembatan;

(14)

j. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

3. Bidang Sumber Daya Air

Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas

merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang sumber daya air.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang; dan

e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja bidang sumber daya air berdasarkan renstra dinas; b. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan di

bidang sumber daya air berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektif dan efisien;

c. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

d. menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan di bidang sumber daya air; e. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

(15)

g. menyelenggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan di bidang sumber daya air;

h. melakukan pengendalian internal dengan sistem pengendalian intern secara berkala agar permasalahan-permasalahan cepat dapat tertangani;

i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya; dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

4. Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas

merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang keciptakaryaan.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang; dan

e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja bidang cipta karya berdasarkan renstra dinas;

b. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan di bidang cipta karya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektif dan efisien;

(16)

d. menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan di bidang keciptakaryaan;

e. memberikan pertimbangan teknis mengenai pemberian izin mendirikan bangunan;

f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan; g. memberikan bantuan teknis kepada instansi lainnya;

h. mengkoordinasikan kepala seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

i. menyelenggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan di bidang cipta karya;

j. melakukan pengendalian internal dengan sistem pengendalian intern secara berkala agar permasalahan-permasalahan cepat dapat tertangani;

k. menilai hasil kerja kepala seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya; dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

5. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dipimpin oleh Kepala Bidang yang

mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang perumahan dan kawasan permukiman.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang; dan

e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja Bidang Perumahan dan Kawasan

(17)

b. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal

pelaksanaan urusan di bidang perumahan dan kawasan

permukiman berdasarkan ketentuan peraturan

undangan agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun

dapat terlaksana secara efektif dan efisien;

c. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada

Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan

pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

d. menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan di bidang

perumahan dan kawasan permukiman;

e. melakukan penataan dan peningkatan kualitas perumahan dan kawasan permukiman;

f. memberikan pertimbangan teknis mengenai penerbitan izin

pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman;

g. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan; h. memberikan bantuan teknis kepada instansi lainnya;

i. mengkoordinasikan kepala seksi agar terjalin kerja sama yang

baik dan saling mendukung;

j. menyelenggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan

pelaporan dalam urusan di Bidang Perumahan dan Kawasan

Permukiman;

k. melakukan pengendalian internal dengan sistem pengendalian

intern secara berkala agar permasalahan-permasalahan cepat

dapat tertangani;

l. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan

memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan

pengembangan karier;

m.melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai

tugas dan fungsinya; dan

n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

6. Bidang Tata Ruang dan Pertanahan

Bidang Tata Ruang dan Pertanahan dipimpin oleh Kepala Bidang yang

(18)

petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang tata ruang dan pertanahan.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang; dan

e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja bidang tata ruang dan pertanahan berdasarkan renstra

dinas;

b. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan di Bidang tata ruang dan pertanahan berdasarkan ketentuan peraturan undangan agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektif dan efisien;

c. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

d. menyelenggarakan pembinaan dan penyuluhan di Bidang tata ruang dan pertanahan;

e. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan bidang tata ruang dan pertanahan;

f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengkoordinasikan kepala seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di bidang, serta mencari alternatif pemecahannya;

(19)

j. melakukan pengendalian internal dengan sistem pengendalian intern secara berkala agar permasalahan-permasalahan cepat dapat tertangani;

k. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya; dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

ESELONERING

Eselonering jabatan struktural pada Dinas sebagai berikut : a. Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon II.b;

b. Sekretaris adalah Jabatan Eselon III.a;

c. Kepala Bidang adalah Jabatan Eselon III.b; dan

d. Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IV.a.

JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Dengan Tata Kerja sebagai berikut : (1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing

dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(20)

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan hasil lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

(6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (7) Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab

masing-masing dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, diharapkan mengadakan rapat-rapat berkala.

(8) Dalam memperlancar pelaksanaan tugas masing-masing pimpinan organisasi dan/atau pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan pembinaan, pengawasan melekat, pengendalian serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pejabat struktural dan/atau staf di lingkungan unit kerjanya sesuai dengan bidang tugasnya .

(9) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai pada bawahannya. (10) Masing-masing pejabat struktural dalam melaksanakan tugasnya bertanggung

(21)

Gambar 6.1: STRUKTUR ORGANISASI DINAS PUPRPKP KABUPATEN JEMBRANA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL SEKRETARIAT

DIN AS

PEKERJAAN UMUM, PEN ATAAN RUAN G,PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PEN GELOLAAN SUMBER DAYA

AIR

PEN GAWASAN SUMBER DAYA AIR

(22)
(23)

B.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (BAPPEDA LITBANG) Kabupaten Jembrana Susunan Organisasi Bappeda Litbang, terdiri dari:

1. Kepala Bappeda

2. Sekretaris Bappeda Litbang, yang membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Penyusunan program dan Keuangan

3. Bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah, yang membawahi :

a. Sub Bidang Ekonomi

b. Sub Bidang Sarana Prasarana c. Sub Bidang Tata Wilayah

4. Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan, yang membawahi:

a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan b. Sub Bidang Perumusan Kebijakan

c. Sub Bidang Data Evaluasi dan Pelaporan

5. Bidang Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya, yang membawahi

a. Sub Bidang Pemerintahan Umum

(24)

Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nonor 41 Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah

Kabupaten Jembrana Nomor 10 tahun 2016 tentang ”Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah” dan Peraturan Bupati Jembrana

Nomor 55 Tahun 2016 , tentang “Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan”, dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah mempunyai Tugas membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten dengan fungsi :

 perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

 pelaksanan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

 Pelaksana evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

 Pelaksana administrasi Badan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

 Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan bidang tugasnya.

Gambaran layanan Bappeda Litbang sebagaimana Peraturan Bupati Jembrana Nomor 55 Tahun 2016 adalah :

(25)

Kedua : melakukan tugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang pemerintahan daerah yang meliputi pelaksanaan kelitbangan, pengkajian kebijakan dan fasilitasi inovasi daerah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintahan daerah.

Ketiga : Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor.806/Bappeda.PM/2010 Bappeda Litbang berfungsi sebagai sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Jembrana.

Sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana merupakan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 10 Tahun 2016. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih ( Good Governance ) maka penyusunan rencana strategis ( Renstra ) untuk kurun waktu 5 (lima) tahun merupakan suatu keharusan. Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 didasarkan pada struktur orgaisasi daerah, di mana Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah berfungsi dalam Pengelolaan Perencanaan dan Kelitbangan serta wajib melaporkan hasil kerjanya guna mewujudan Good Governance. Untuk lebih jelasnya terkait dengan Tugas pokok, fungsi dan rincian tugas Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut :

1) Kepala Bappeda Litbang :

Berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 55 tahun 2016, Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Jembrana dipimpin oleh Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah penelitian dan pengembangan. Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana mempunyai fungsi dan rincian tugas sebagai berikut:

(26)

Dalam Menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana mempunyai fungsi :

- perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

- pelaksana kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

- pelaksana evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

- pelaksana administrasi Badan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

- pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait bidang

tugasnya.

 Rincian Tugas Kepala Bappeda Litbang

Kepala Bappeda Litbang dalam melaksanakan tugas pokoknya mempunyai Fungsi :

a. merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan yang selaras dengan Rencana Pembagunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD);

b. menyusun perencanaan pencapaian sasaran Badan agar terlaksana dengan efektif dan efisien;

c. mengkoordinasikan perencanaan, penelitian/pengembangan, pengendalian/evaluasi dan pelaporan di bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait agar terjalin harmonisasi pelaksanaan tugas; d. melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh bawahan

melalui system pengendalian interen (SPI) agar program dan kegiatan berjalan dan berhasil sesuai dengan indikator sasaran strategis yang diperjanjikan;

e. menindaklanjuti dan mempedomani amanat peraturan perundang-undangan terkait dengan bidang tugasnya agar tidak terjadi penyimpangan berdampak pada kegagalan pencapaian target yang diperjanjikan;

(27)

g. mengkoordinasikan kebijakan dalam penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Penjang Daerah (RPJPD), rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD);

h. mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan penelitian dan pengembangan;

i. memberikan petunjuk penyelesaian permasalahan kepada bawahan terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan agar program dan kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan dan SOP;

j. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan kinerja dan kedisiplinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas guna pencapaian sasaran organisasi;dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya.

2) Sekretariat Bappeda Litbang :

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya Sekretaris Bappeda Litbang dibantu oleh 2 (dua) orang Kepala Sub Bagian dan beberapa orang staf yaitu:

- Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

- Kepala Sub Bagian Penyususunan Program dan Keuangan.

(28)

 Fungsi Sekretaris Bappeda Litbang

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Sekretaris Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana mempunyai fungsi :

a. penyusun kebijakan teknis kesekretariatan sesuai kebijakan teknis badan; b. penyelenggara program dan kegiatan kesekretariatan;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan sub bagian;dan

d. penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian.

 Rincian Tugas Sekretaris Bappeda Litbang

Sekretaris Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. merencanakan operasionalisasi administrasi umum, rumah tangga, kepegawaian, penyusunan program, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta keuangan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Kerja Pembangunan Daerah dan Rencana Strategis agar mendukung pencapaian Visi dan Misi Kabupaten maupun Badan secara berkesinambungan; b. memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian

, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta keuangan agar terlaksana sesuai dengan perencanaan;

c. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas di bidang tugasnya agar tidak terjadi penyimpangan yang berdampak pada kegagalan pencapaian target yang diperjanjikan;

d. mengkoordinasikan penyusunan dan melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan pedoman kerja dan SOP pada

Badan agar pelaksanaan efektif dan efisien;

e. mengkoordinasikan penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), rancangan Rencana

(29)

g. menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta penatausahaan keuangan Badan;

h. menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan perawatan/pemeliharaan sarana prasarana, perlengkapan, peralatan dan inventaris Badan;

i. melaksanakan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan penetapan Kinerja Badan berdasarkan masukan bidang-bidang dan persetujuan Kepala Badan

j. melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang secara berkala agar program dan kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan; k. mengevaluasi dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

l. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; m.memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;

n. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala sub bagian; o. menyusun laporan hasil kegiatan;

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuae tugas pokok dan pungsinya; q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

3) Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan.

Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan penyusunan dan analisis data/informasi, pengendalian, pelaporan, penelitian dan pengembangan dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan Kabupaten Jembrana dibantu oleh 3 ( tiga ) orang Kepala Sub Bidang dan beberapa orang staf yaitu :

- Kepala Sub Bidang Litbang.

- Kepala Sub Bidang Perumusan Kebijakan.

- Kepala Sub Bidang Data,Evaluasi dan Pelaporan.

(30)

 Fungsi Kepala Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan :

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan Kabupaten Jembrana mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;dan e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

 Rincian Tugas Kepala Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan Bappeda Litbang

Kepala Bidang Litbang dan Perumusan Kebijakan Bappeda Litbang Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perumusan Kebijakan berdasarkan Rencana Strategis Badan; b. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan Penelitian, Pengembangan dan Perumusan Kebijakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektip dan efisien;

c. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada

Kepala Sub Bidang dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

d. menyusun dan mengkoordinasikan kegiatan kelitbangan;

e. memfasilitasi dan penerapan di Bidang Penelitian

(31)

f. melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan desiminasi hasil

kelitbangan.

g. melaksanakan penyusunan rancangan RPJPD, rancangan

RPJMD dan RKPD;

h. mengkoordinasikan evaluasi terkait dokumen perencanaan

Pembangunan Daerah;

i. mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

j. menyelenggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan

pelaporan dalam urusan Litbang & Perumusan Kebijakan;

k. melakukan pengendalian internal dengan Sistem Pengendalian

Intern (SPI) secara berkala agar permasalahan-permasalahan

cepat dapat tertangani;

l. menilai hasil kerja Kepala Sub Bidang dan bawahan dengan

jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk

(32)

m. menyiapkan bahan rancangan kebijakan terhadap

inovasi daerah.

n. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada

atasan.

4. Bidang Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya

Bidang Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan

operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusa n

bidangpemerintahan Umum dan Sosial Budaya.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana, Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program

dan kegiatan Kepala Sub Bidang dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala sub bidang

dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang

(33)

Kepala Bidang mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja Bidang Pemerintahan Umum dan

Sosial Budaya berdasarkan Rencana Strategis Badan;

b. mengkoordinasikan rencana kerja masing masing Sub Bidang

c. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektip dan efisien;

d. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan untuk mewujudkan dan

memantapkan pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

e. menilai hasil kerja Kepala Sub Bidang dan bawahannya;

f. mengkoordinasikan penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Penjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) di bidang Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya;

g. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja perangkat daerah di bidang Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya;

h. mengkoordinasikan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah Kabupaten di bidang Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya

i. menyelenggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan Pemerintahan Umum dan Sosial Budaya

j. melakukan pengendalian internal dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara berkala agar permasalahan-permasalahan cepat dapat tertangani;

k. menilai hasil kerja Kepala Sub Bidang dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

(34)

5. Bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah

Bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,

memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah .

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala sub bidang dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala sub bidang dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;dan e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Kepala Bidang mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja Bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah berdasarkan Rencana Strategis Badan;

b. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan Ekonomi dan Prasarana Wilayah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektip dan efisien;

c. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

(35)

e. mengkoordinasikan penyusunan perencanaan urusan ekonomi dan prasarana wilayah sebagai bahan masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD);

f. mengevaluasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dalam urusan ekonomi dan prasarana wilayah;

g. mengkoordinasikan kepala sub bidang dan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

h. menyelenggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan Ekonomi dan Prasarana Wilayah.

i. melakukan pengendalian internal dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara berkala agar permasalahan-permasalahan cepat dapat tertangani;

j. menilai hasil kerja Kepala Sub Bidang dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

2. Jabatan Fungsional

(36)
(37)

C. Dinas Lingkungan Hidup

Susunan organisasi Dinas LH Kabupaten Jembrana, meliputi:

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program

3. Bidang 1 Penataan dan Penaatan PPLH :

a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak;

b. Seksi Pengaduan dan Sengketa Lingkungan;

c. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan

4. Bidang 2 Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan, Pengembangan Kapasitas LH, dan Pertamanan

a. SeksPengembangan dan Kerusakan Lingkungan Hidup

b. SeksPengembangan Kapasitas LH

c. Seksi Pertamanan

5. Bidang 3 Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

a. Seksi Penlayanan Sampah dan Bidang B3

b. Seksi Pengelolaan Persampahan

c. Seksi Limbah B3

(38)

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang “ Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana ” dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 63 Tahun 2011, tentang “ Rincian Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana ” maka Tugas Pokok Dinas Lingkungan Hidup ( DINAS

LINGKUNGAN HIDUP ) adalah: merumuskan konsep sasaran, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan urusan pemerintah daerah di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, DINAS LINGKUNGAN HIDUP mempunyai fungsi: (a) merumuskan kebijakan teknis lingkungan hidup, kebesihan dan pertamnan; (b) penyelenggaraan pelestarian lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; (c) pengorganisasian pelestarian lingkungan hidup, pemeliharaan kebersihan dan penataan pertamanan; dan (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Selanjutnya berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 63 Tahun 2011, tentang “ Rincian Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana ” maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas sebagai berikut:

2.1.1. Kepala Dinassebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), dengan rincian tugas dan fungsi sebagai berikut :

m. merumuskan rencana strategis Dinas yang selaras dengan RPJMD;

n. menyusun perencanaan pencapaian sasaran Dinas agar terlaksana dengan efektif dan efisien;

o. mengkoordinasikan perencanaan, penelitian/pengembangan, pengendalian/evaluasi dan pelaporan di bidang Lingkungan Hidup dengan

Organisasi Perangkat Daerah yang terkait agar terjalin harmonisasi pelaksanaan tugas;

(39)

q. menindaklanjuti dan mepedomani amanat peraturan perundang-undangan terkait dengan bidang tugasnya agar tidak terjadi penyimpangan berdampak pada kegagalan pencapaian target yang diperjanjikan;

r. memonitor terhadap pemenuhan laporan dan data oleh pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, dan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana serta instansi lain yang berkepentingan agar kesesuaian maupaun ketepatan laporan dan data dapat dipertanggungjawabkan;

s. merencanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup kabupaten/kota;

t. membuat kajian lingkungan hidup strategis kabupaten / kota untuk kebijakan rencana dan atau program kabuapten / kota;

u. melakukan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup;

v. melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati daerah;

w. melakukan pengelolaan B3 ( bahan berbahaya dan beracun );

x. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan / atau kegiatan yang memiliki dampak lingkungan;

y. menetapkan pengakuan serta peningkatan kapasitas masyarakat hukum adat ( MHA ), kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA yang terkait pada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup ( PPLH );

z. menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan;

aa. memberikan penghargaan lingkungan hidup;

bb. menyelesaiakan pengaduan masyarakat dibidang PPLH terhadap usaha dan / atau kegiatan memiliki izin lingkungan dan / atau izin PPLH serta memiliki dampak lingkungan;

cc. melakukan pengelolaan sampah serta menerbitkan izin terkait dalam urusan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh swasta serta melakukan pembinaan serta pengawasan dalam hal pengelolaan sampah yang selenggarakan oleh pihak ketiga;

dd. melakukan penataan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau ( RTH )

(40)

ff. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil kinerja dan kedisiplinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

dd. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas guna pencapaian sasaran organisasi;dan

hh. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasn ya.

2.1.2. Sekretaris sebagaimana dipimpin oleh mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk,

menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum, rumah

tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.

Sekretaris Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :

a. penyusun kebijakan teknis kesekretariatan sesuai kebijakan teknis dinas;

b. penyelenggara program dan kegiatan kesekretariatan;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan Sub bagian;dan

d. penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian.

Rincian tugas Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalaha sebagai berikut :

r. merencanakan operasionalisasi administrasi umum, rumah tangga, kepegawaian, penyusunan program, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta keuangan sesuai dengan RPJMD, RKPD dan Renstra agar mendukung pencapaian Visi dan Misi Kabupaten maupun Dinas secara berkesinambungan;

(41)

t. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas dibidang tugasnya tidak terjadi penyimpangan berdampak pada kegagalan pencapaian target yang diperjanjikan;

u. mengkoordinasikan penyusunan dan melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan pedoman kerja dan SOP pada Dinas

agar pelaksanaan efektif dan efisien;

v. menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan serta penata usahaan keuangan Dinas;

w. menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan perawatan/pemeliharaan sarana prasarana, perlengkapan, peralatan dan inventaris Dinas; x. melaksanakan penyusunan perencanaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan penetapan kinerja Dinas

berdasarkan masukan bidang-bidang dan persetujuan kepala Dinas;

y. melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang secara berkala agar program dan kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan;

z. mengevaluasi dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

å. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

ä. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;

ö. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala sub bagian; aa. menyusun laporan hasil kegiatan;

(42)

2.1.3 Bidang Penataan dan Penaatan PPLH dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan

operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas

urusan bidang Penataan dan Penaataan PPLH.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang mempunyai fungsi :

f.penyusunan kebijakan teknis bidang;

g.penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

h.pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

i.penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;dan

j.pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

(3) Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

n. menyusun rencana kerja Bidang Penataan dan Penaatan PPLH berdasarkan Rencana Strategis Dinas;

o. menyusun/mengevaluasi pedoman kerja, SOP dan jadwal pelaksanaan urusan Bidang Penataan dan Penaatan PPLH berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan rencana kerja yang disusun dapat terlaksana secara efektip dan efisien;

p. membimbing dan memotivasi serta memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan

pelaksanaan urusan agar mencapai target sebagaimana diperjanjikan;

q.melakukan inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;

(43)

s. melaksanakan koordinasi dan singkronisasi pemuatan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM);

t. melaksanakan pemantuan dan evaluasi pelaksanaan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH);

u. menentukan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

v. melaksanakan singkronisasi RLPLH Nasional, Pulau / kepulauan dan ekoregion;

w. meyusun Nilai Sumber Daya Alam (NSDA) dan Lingkungan Hidup (LH);

x. menyusun status lingkungan hidup daerah ( SLHD );

y. menyusun indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH);

z. melaksankan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH);

aa. menyusun kajian lingkungan hidup startegis (KLHS) kabupaten;

bb. mengesahan kajian lingkungan hidup startegis (KLHS);

cc. memberikan fasilitas keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);

dd. memberikan fasilitas pembinaan penyelenggaran Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);

ee. melaksanakan pemantauan dan evaluasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);

ff.melaksanakan koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ( Amdal, UKL – UPL, izin lingkungan, audit lingkungan hidup, analisa resiko lingkungan hidup );

gg. melaksanakan penilaian terhadap dokumen lingkungan ( AMDAL dan UKL- UPL );

(44)

ii. melaksanakan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi;

jj. melaksanakan pemantauan kualitas lingkungan hidup;

kk. melaksanakan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber

pencemar institusi dan non institusi;

ll. melaksanakan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi;

mm. mengembangkan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;

nn. menyusun kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;

oo. melaksnakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;

pp. melaksnakan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi;

qq. menyediakan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan)

rr. melaksankan pemantauan kerusakan lingkungan;

ss. melaksanakan penanggulangan (pemberian informasi pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan; dan Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan.

tt. menyusun kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat;

uu. memfasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

Gambar

Gambar 6.1: STRUKTUR ORGANISASI DINAS PUPRPKP KABUPATEN JEMBRANA
Gambar 6.2 : STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN
Gambar 6.3: SRTUKTUR ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JEMBRANA
Gambar 6.4:  Bagan Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Jembrana
+3

Referensi

Dokumen terkait

Formulir Penjualan Kembali yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif FS INDOEQUITY OPPORTUNITIES FUND – USD, Prospektus

Untuk mengetahui isotermi sorpsi air dari benih cabai merah maka dilakukan percobaan penentuan keseimbangan kadar air secara adsorpsi dan desorpsi, dengan cara memasukkan

Dalam Pengelolaan/penerapan Tata Kelola Perusahaan PT BPR Bank Rembang (Perseroda) baik Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif menghindarkan diri dari

Adalah modul aplikasi sistem sebagai sarana forum komunikasi interaktif antar petani dengan peternak dan antar Dinas Pertanian & Peternakan dengan petani

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah gendar nasi, gendar kering, gendar yang digoreng dengan minyak goreng baru dan gendar yang digoreng dengan

Metode analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Analisis-Diskriptif, Analisis-diskritif yaitu memberikan uraian-uraian diskripsi terkait perspektif

Data pembelajaran radiasi matahari Stasiun Pulau Baai – Bengkulu tahun 1994 – 2002 dan prediksi 9 bulan ke depan (atas), serta error/kesalahannya (bawah)……….. Hasil prediksi

LARASATI PUTRI, 2014 : Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Bermain Menggambar dan Mewarnai pada PAUD Anak Indonesia. Skripsi Program Sarjana Kependidikan