• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah bartolinitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah bartolinitis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang Infeksi adalah

Infeksi adalah kolonalisasikolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadapyang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme  penginfeksi,

 penginfeksi, atauatau  patogen, patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik,

fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut  peradangan.

 peradangan.  Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme  Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup

mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup  bakteri, bakteri,  parasit,

 parasit, fungi, fungi, virus, virus, prion, prion, dan dan viroid. viroid.

Infeksi dapat terjadi dimana saja di bagian tubuh, salah satunya di kelenjar Infeksi dapat terjadi dimana saja di bagian tubuh, salah satunya di kelenjar  bartholini

 bartholini pada pada area area reproduksi reproduksi wanita. wanita. Bartholin Bartholin adalah adalah kelenjar kelenjar yang yang terletakterletak  pada

 pada kedua kedua sisi sisi bibir bibir vagina vagina pada pada alat alat kelamin kelamin perempuan. perempuan. Kelenjar Kelenjar BartholinBartholin mengeluarkan cairan yang berperan sebagai pelumas saat berhubungan seksual. mengeluarkan cairan yang berperan sebagai pelumas saat berhubungan seksual. Kelenjar ini kecil sehingga tidak mudah terdeteksi oleh tangan maupun mata. Kelenjar ini kecil sehingga tidak mudah terdeteksi oleh tangan maupun mata.

Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar Bartholin mengalir melewati Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar Bartholin mengalir melewati saluran langsung menuju vagina. Saluran tersumbat yang menampung kelebihan saluran langsung menuju vagina. Saluran tersumbat yang menampung kelebihan cairan kemudian berkembang menjadi kista. Kista Bartholin dapat makin cairan kemudian berkembang menjadi kista. Kista Bartholin dapat makin membesar setelah berhubungan seksual karena penambahan cairan yang membesar setelah berhubungan seksual karena penambahan cairan yang diproduksi kelenjar Bartholin saat terjadi hubungan seksual.

diproduksi kelenjar Bartholin saat terjadi hubungan seksual. Kista Bartholin Kista Bartholin yangyang tidak terinfeksi dapat berbentuk benjolan yang tidak terasa nyeri, tapi akan tidak terinfeksi dapat berbentuk benjolan yang tidak terasa nyeri, tapi akan menyebabkan daerah kewanitaan terlihat membengkak atau berwarna kemerahan, menyebabkan daerah kewanitaan terlihat membengkak atau berwarna kemerahan, serta membuat Anda tidak nyaman saat berhubungan seksual, duduk, maupun serta membuat Anda tidak nyaman saat berhubungan seksual, duduk, maupun  berjalan.

(2)

1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.2.1

1.2.1 Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien Bartholinitis ?Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien Bartholinitis ? 1.3

1.3 TujuanTujuan 1.3.1

1.3.1 Diketahuinya asuhan keperawatan pada pasien BartholinitisDiketahuinya asuhan keperawatan pada pasien Bartholinitis 1.4

1.4 ManfaatManfaat

Konsep asuhan keperawatan ini dapat menjadi referensi dalam belajar Konsep asuhan keperawatan ini dapat menjadi referensi dalam belajar mahasiswa keperawatan.

(3)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 2.1 PengertianPengertian

Bartolinitis adalah infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis juga dapat Bartolinitis adalah infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya,  pembengkakan disertai

 pembengkakan disertai dengan rdengan rasa asa nyeri nyeri hebat hebat bahkan bahkan sampai sampai tak tak bisa bisa berjalan.berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.

Bartolinitis adalah sumbatan duktus utama kalenjar bartolin menyebabkan Bartolinitis adalah sumbatan duktus utama kalenjar bartolin menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi kistik. Bartholinitis adalah infeksi pada glandula retensi sekresi dan dilatasi kistik. Bartholinitis adalah infeksi pada glandula  bartholin

 bartholin yang yang mana mana sering sering kali kali timbul timbul pada pada gonorea gonorea akan akan tetapi tetapi dapat dapat pulapula mempunyai sebab lain, misalnya streptococus atau basil coli.

mempunyai sebab lain, misalnya streptococus atau basil coli.

2.2

2.2 EtiologiEtiologi

Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Mula

terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Mulai dari chlamydia, gonorrhea, dani dari chlamydia, gonorrhea, dan sebagainya. Infeksi ini kemudian menyumbat mulut kelenjar tempat sebagainya. Infeksi ini kemudian menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina.

diproduksinya cairan pelumas vagina.

a.

a. Infeksi alat kelamin wanita bagian bawah biasanya disebabkan oleh :Infeksi alat kelamin wanita bagian bawah biasanya disebabkan oleh : Virus

Virus : : kondiloma kondiloma akuminata akuminata dan dan herpes herpes simplekssimpleks Jamur

Jamur : : kandida kandida albikanalbikan Protozoa

Protozoa : : amobiasis amobiasis dan dan trikomoniasistrikomoniasis Bakteri

Bakteri : : neiseria neiseria gonoregonore  b.

 b. Infeksi alat kelamin wanita bagian atas:Infeksi alat kelamin wanita bagian atas: Virus

Virus : : klamidia klamidia trakomatis trakomatis dan dan parotitis parotitis epidemikaepidemika Jamur

Jamur : : asinomisesasinomises Bakteri

(4)

2.3

2.3 PatofisiologiPatofisiologi

Obstruksi duktus utama kalenjar bartolini distal bisa karena retensi, sekresi Obstruksi duktus utama kalenjar bartolini distal bisa karena retensi, sekresi dan dilatasi kistik. Terjadi penumpukan sekret mukus pada kelenjar bartolini. dan dilatasi kistik. Terjadi penumpukan sekret mukus pada kelenjar bartolini. Kelenjar bartolini membesar menjadi kista bartolini. Kista mengalami peradangan Kelenjar bartolini membesar menjadi kista bartolini. Kista mengalami peradangan dengan tanda-tanda memerah, nyeri dan lebih panas dari daerah sekitarnya dengan tanda-tanda memerah, nyeri dan lebih panas dari daerah sekitarnya (bartolinitis). Isi dalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila (bartolinitis). Isi dalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat (biasanya akibat infeksi). Radang pada kelenjar bartolini dapat terjadi tersumbat (biasanya akibat infeksi). Radang pada kelenjar bartolini dapat terjadi  berulang-ulang dan akhirny

(5)

2.4

2.4 PathwayPathway

klamidis, gonore, escheria coli klamidis, gonore, escheria coli

Bartolinitis Bartolinitis

 peradangan dan melekat  peradangan dan melekat

satu sama lain satu sama lain

saluran keluar tersumbat saluran keluar tersumbat

cairan yang dihasilkan kelenjar cairan yang dihasilkan kelenjar

terakumulasi terakumulasi  pembengkakan  pembengkakan kista bartholini kista bartholini Mk : Ansietas Mk : Ansietas

tekanan didalam kista tekanan didalam kista

meningkat meningkat

dinding kelenjar kista dinding kelenjar kista

merenggang dan merenggang dan

meradang meradang

menekan jaringan saraf menekan jaringan saraf

 pelepasan mediator nyeri  pelepasan mediator nyeri

merangsang mediator merangsang mediator nyeri nyeri Mk: Nyeri Mk: Nyeri Keterbatasan gerak

Keterbatasan gerak Mk: DefisitMk: Defisit  perawatan diri  perawatan diri

(6)

2.5

2.5 ManefestManefestasi asi KlinisKlinis

Manifestasi klinis pada pasien dengan bartholinitis adalah sebagai berikut : Manifestasi klinis pada pasien dengan bartholinitis adalah sebagai berikut : 1)

1) Pada vulva: perubahan warna kulit, membengkak, timbunan nanahPada vulva: perubahan warna kulit, membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.

dalam kelenjar, nyeri tekan. 2)

2) Kelenjar bartolin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderitaKelenjar bartolin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita  berjalan atau duduk, juga dapat disertai demam.

 berjalan atau duduk, juga dapat disertai demam. 3)

3) Kebanyakkan wanita dengan penderita ini datang ke pelayananKebanyakkan wanita dengan penderita ini datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat kesehatan dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat  berhubungan

 berhubungan dengan dengan suami, suami, rasa rasa sakit sakit saat saat buang buang air air kecil, kecil, atau atau adaada  benjolan di sekitar alat kelamin.

 benjolan di sekitar alat kelamin. 4)

4) Terdapat abses pada daerah kelamin.Terdapat abses pada daerah kelamin. 5)

5) Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau danPada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan  bercampur dengan darah.

 bercampur dengan darah.

2.6

2.6 Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

Pemeriksaan kultur jaringan dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenis Pemeriksaan kultur jaringan dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenis  bakteri

 bakteri penyebab penyebab abses abses dan dan untuk untuk mengetahui mengetahui ada ada tidaknya tidaknya infeksi infeksi akibatakibat  penyakit

 penyakit menular menular seksual seksual seperti seperti Gonorrhea Gonorrhea dan dan Chlamydia. Chlamydia. Kultur Kultur jaringanjaringan diambil swab dari abses atau dari daerah lain seperti serviks. Hasil tes ini baru diambil swab dari abses atau dari daerah lain seperti serviks. Hasil tes ini baru dilihat setelah 48 jam kemudian.biopsi dilakukan apabila terjadi pada kasus yang dilihat setelah 48 jam kemudian.biopsi dilakukan apabila terjadi pada kasus yang dicurigai keganasan. dicurigai keganasan. Pemeriksaan Penunjang: Pemeriksaan Penunjang: a. Laboratorium a. Laboratorium  b.  b. VullvaVullva c. c. In In speculospeculo 2.7 2.7 PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Terapi pengobatan juga dilakukan melalui pemberian antibiotik spektrum Terapi pengobatan juga dilakukan melalui pemberian antibiotik spektrum luas.luas. Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan antibiotika golongan Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, dan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari, dan

(7)

asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis. meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis.

2.8

2.8 PencegahanPencegahan 1)

1) Hindari melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Ingat,Hindari melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika Anda berganti-ganti kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika Anda berganti-ganti  pasangan,

 pasangan, tak tak gampang gampang mendeteksi mendeteksi sumber sumber penularan penularan bakteri.bakteri. Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan  pola seksual bebas.

 pola seksual bebas. 2)

2) Biasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.Biasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual. 3)

3) Untuk mengatasi radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunyaUntuk mengatasi radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup bersih dan sehat diantaranya konsumsi makanan adalah gaya hidup bersih dan sehat diantaranya konsumsi makanan sehat dan bergizi. Usahakan agar Anda terhindar dari ke

sehat dan bergizi. Usahakan agar Anda terhindar dari ke gemukan yanggemukan yang menyebabkan paha bergesek. Kondisi ini dapat menimbulkan luka, menyebabkan paha bergesek. Kondisi ini dapat menimbulkan luka, sehingga keadaan

sehingga keadaan kulit di kulit di sekitar selsekitar selangkangan menjadi panas angkangan menjadi panas dandan lembap. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.

lembap. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut. 4)

4) Hindari mengenakan celana ketat, karena dapat memicu kelembapan.Hindari mengenakan celana ketat, karena dapat memicu kelembapan. Pilih pakaian dalam dari bahan yang menyerap keringat agar daerah Pilih pakaian dalam dari bahan yang menyerap keringat agar daerah vital selalu kering.

vital selalu kering. 5)

5) Periksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan cukup lama. TakPeriksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan cukup lama. Tak  perlu

 perlu malu malu berkonsultasi berkonsultasi dengan dengan dokter dokter kandungan kandungan sekalipun sekalipun belumbelum menikah. Karena keputihan dapat dialami semua perempuan.

menikah. Karena keputihan dapat dialami semua perempuan. 6)

6) Berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, adaBerhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, ada  penderita radang yang mengg

 penderita radang yang menggunakannya sebelum Anda.unakannya sebelum Anda. 7)

7) Biasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakanBiasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakan membasuh dari depan ke belakang.

membasuh dari depan ke belakang. 8)

8) Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner. PerempuanJika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner. Perempuan seringkali salah kaprah. Mereka merasa nyaman jika pakaian seringkali salah kaprah. Mereka merasa nyaman jika pakaian dalamnya bersih. Padahal penggunaan pantyliner dapat meningkatkan dalamnya bersih. Padahal penggunaan pantyliner dapat meningkatkan Kelembapan kulit di sekitar vagina.

(8)

9)

9) Alat reproduksi memiliki sistem pembersihan diri untuk melawanAlat reproduksi memiliki sistem pembersihan diri untuk melawan kuman yang merugikan kesehatan. Produk pembersih dan pengharum kuman yang merugikan kesehatan. Produk pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. Sebaliknya jika digunakan berlebihan bisa berbahaya.

(9)

BAB III BAB III

KONSEP ASUHAN

KONSEP ASUHAN KEPERAWATANKEPERAWATAN

3.1

3.1 PengkajianPengkajian 1)

1) Identitas utamaIdentitas utama

Pada identitas utama dianamnese nama, umur, suku, agama, Pada identitas utama dianamnese nama, umur, suku, agama,  pendidikan, pekerjaan, perkawinan y

 pendidikan, pekerjaan, perkawinan yang keberapa, dan alamat.ang keberapa, dan alamat. 2)

2) Riwayat keluhan utamaRiwayat keluhan utama

Pada riwayat keluhan utama dapat dianamneses, klien mengeluh adanya Pada riwayat keluhan utama dapat dianamneses, klien mengeluh adanya rasa panas, mengeluh gatal, mengeluh adanya benjolan / pembengkakan rasa panas, mengeluh gatal, mengeluh adanya benjolan / pembengkakan yang nyeri pada daerah kemaluan dan ada keputihan.

yang nyeri pada daerah kemaluan dan ada keputihan. 3)

3) Riwayat kesehatan laluRiwayat kesehatan lalu

Pada riwayat kesehatan lalu dapat dianamnese adanya riwayat penyakit Pada riwayat kesehatan lalu dapat dianamnese adanya riwayat penyakit menular seksual sebelumnya atau dikeluarga klien ada riwayat penyakit menular seksual sebelumnya atau dikeluarga klien ada riwayat penyakit kelamin.

kelamin. 4)

4) Riwayat menstruasiRiwayat menstruasi

Pada riwayat menstruasi dianamnese pertama kali klien mendapatkan Pada riwayat menstruasi dianamnese pertama kali klien mendapatkan haid pada umur berapa, lamanya haid berapa

haid pada umur berapa, lamanya haid berapa hari, siklus haidnya berapahari, siklus haidnya berapa hari dan nyeri yang menyertai haid (dismenorhoe).

hari dan nyeri yang menyertai haid (dismenorhoe). 5)

5) Riwayat GinekologiRiwayat Ginekologi

Pada riwayat ginekologi, sebelumnya klien pernah mengalami riwayat Pada riwayat ginekologi, sebelumnya klien pernah mengalami riwayat reproduksi, dan klien pernah mengalami penyakit menular seksual. reproduksi, dan klien pernah mengalami penyakit menular seksual. 6)

6) Riwayat sosial ekonomi dan psikologiRiwayat sosial ekonomi dan psikologi

Keluarga selalu mendampingi dan memberikan support kepada klien Keluarga selalu mendampingi dan memberikan support kepada klien dalam menjalani perawatan serta berserah diri kepada tuhan YME. dalam menjalani perawatan serta berserah diri kepada tuhan YME. Suami bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan biaya Suami bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan biaya  perawatan.

 perawatan. 7)

7) Pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik dilakukan secara inspeksi, danPemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik dilakukan secara inspeksi, dan  palpasi.

(10)

3.2

3.2 Analisa DataAnalisa Data

Memberikan data hasil dari pengkajian pada pasien. Baik data subjektif Memberikan data hasil dari pengkajian pada pasien. Baik data subjektif maupun data objektif.

maupun data objektif. 3.3

3.3 DiagnosaDiagnosa a.

a.  Nyeri berhubungan d Nyeri berhubungan dengan penekanan kistaengan penekanan kista  b.

 b. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatanAnsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan c.

c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerakDefisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerak 3.4 3.4 IntervensiIntervensi No. Diagnosa No. Diagnosa Keperawatan Keperawatan Tujuan dan Tujuan dan Kriteria Hasil Kriteria Hasil Rencana Rencana Tindakan Tindakan Rasional Rasional 1. 1.  Nyeri Nyeri  berhubungan  berhubungan dengan dengan  penekanan  penekanan kista kista  perangsangan  perangsangan reseptor nyeri reseptor nyeri Tujuan: Tujuan: Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan selama 1x24 jam selama 1x24 jam nyeri pasien nyeri pasien dapat teratasi dapat teratasi Kriteria Hasil: Kriteria Hasil: 1.

1. Pasien tidakPasien tidak meringis

meringis kesakitan kesakitan 2.

2.  Nyeri  Nyeri pasienpasien  berkurang  berkurang atau hilang atau hilang 3.

3. Skala Skala nyerinyeri  berkurang  berkurang 4.

4. KU baikKU baik

1.

1. Kaji tanda-Kaji tanda-tanda vital tanda vital

2.

2. Kaji Kaji skalaskala nyeri (skala nyeri (skala PQRST) PQRST)

3.

3. Atur posisiAtur posisi  pasien  pasien senyaman senyaman mungkin mungkin 4. 4. AnjurkanAnjurkan teknik teknik relaksasi relaksasi (napas (napas dalam) dalam) 5. 5. Kolaborasi:Kolaborasi:  pemberian  pemberian 1. 1. MengetahuiMengetahui kondisi umum kondisi umum  pasien  pasien 2. 2. MengetahuiMengetahui tingkat nyeri tingkat nyeri  pasien  pasien 3.

3. Mengurangi rasaMengurangi rasa nyeri

nyeri

4.

4. Mengurangi rasaMengurangi rasa nyeri

nyeri

5.

5. Analgesik dapatAnalgesik dapat memblok reseptor memblok reseptor nyeri pada nyeri pada susunan syaraf susunan syaraf

(11)

analgesik pusat analgesik pusat 2. Cemas 2. Cemas  berhubungan  berhubungan dengan dengan  perubahan  perubahan status status kesehatan kesehatan Tujuan: Tujuan: Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan selama 1x24 selama 1x24 klien mengalami klien mengalami  penurunan cemas  penurunan cemas Kriteria Hasil: Kriteria Hasil: 1.

1. Klien mampuKlien mampu mengidentifik  mengidentifik  asi tanda dan asi tanda dan gejala cemas gejala cemas 2.

2. Postur tubuh,Postur tubuh, ekspresi

ekspresi

wajah, dan wajah, dan  bahasa

 bahasa tubuhtubuh menunjukkan menunjukkan  berkurangnya  berkurangnya cemas cemas 1. 1. BerikanBerikan  penjelasan  penjelasan  pada

 pada klienklien mengenai mengenai kondisi yang kondisi yang dialami dialami 2. 2. JelaskanJelaskan tujuan, tujuan, manfaat, dan manfaat, dan apa yang apa yang dirasakan dirasakan klien selama klien selama  prosedur  prosedur  berlangsung  berlangsung 3. 3. BerikanBerikan dukungan dukungan emosional emosional kepada klien kepada klien 4. 4. DorongDorong klien klien mengungkap mengungkap kan kan  perasaannya  perasaannya 5. 5. InstruksikanInstruksikan klien klien 1. 1. MenginformasikaMenginformasika n kondisi klien n kondisi klien yang sebenarnya yang sebenarnya 2.

2. Klien Klien lebihlebih mengeti tentang mengeti tentang  prosedur

 prosedur yangyang akan dilakukan akan dilakukan 3. 3. MempersiapkanMempersiapkan klien sbelum klien sbelum menjalani menjalani  prosedur tindakan  prosedur tindakan 4. 4. MengetahuiMengetahui keluhan yang keluhan yang dirasakan klien dirasakan klien 5. 5. MengontrolMengontrol kecemasan kecemasan sebelum prosedur sebelum prosedur tindakan tindakan

(12)

menggunaka menggunaka n teknik n teknik relaksasi relaksasi (napas (napas dalam) dalam) 3. Defisit 3. Defisit  perawatan diri  perawatan diri  b/d  b/d keterbatasan keterbatasan gerak gerak Tujuan: Tujuan: Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan selama 1x24 jam selama 1x24 jam klien dapat klien dapat melakukan

melakukan vulvavulva hygiene

hygiene secarasecara mandiri mandiri Kriteria Hasil: Kriteria Hasil: 1. 1. MampuMampu mempertahank  mempertahank  an kebersihan an kebersihan daerah genital daerah genital 2. 2. MampuMampu mempraktekka mempraktekka n n vulvavulva hygiene hygiene 1. 1. BerikanBerikan  penilaian  penilaian tentang tentang tingkat tingkat  pengetahuan  pengetahuan klien tentang klien tentang  proses  proses  penyakitnya  penyakitnya 2. 2. JelaskanJelaskan  proses  proses terjadinya terjadinya  penyakit  penyakit secara tepat secara tepat 3. 3. GambarkanGambarkan tanda dan tanda dan gejala yang gejala yang muncul muncul dengan tepat dengan tepat 4. 4. SediakanSediakan informasi informasi 1. 1. MemberikanMemberikan gambaran tentang gambaran tentang kemampuan klien kemampuan klien menerim

menerima a informasiinformasi

2. 2. MeningkatkanMeningkatkan wawasan pasien wawasan pasien tentang penyakit tentang penyakit 3. 3. MempercepatMempercepat  pelaporan

 pelaporan tentangtentang  perkemba  perkembanganngan  penyakit  penyakit 4. 4. MemfasilitasiMemfasilitasi

semua keluhan dan semua keluhan dan  pertanyaan

 pertanyaan daridari klien tentang klien tentang  penyakit

(13)

 pada

 pada klienklien tentang tentang kondisi secara kondisi secara tepat tepat 5. 5. DiskusikanDiskusikan  pilihan

 pilihan terapiterapi atau

atau

 penanganan  penanganan

6.

6. Dukung klienDukung klien untuk untuk mendapatkan mendapatkan opini kedua opini kedua dengan cara dengan cara yang tepat yang tepat 5. 5. MemberikanMemberikan kesempatan pada kesempatan pada klien untuk memilih klien untuk memilih  penanganan

 penanganan

6.

6. MemfasilitasiMemfasilitasi  pilihan terapi lain  pilihan terapi lain

3.5

3.5 ImplementasiImplementasi

Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien.

dimonitor kemajuan kesehatan klien.

3.6

3.6 EvaluasiEvaluasi

Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan objektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan subjektif dan objektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai atau belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan keperawatan sudah dicapai atau belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan langkah awal dari indetifikasi dan analisa masalah selanjutnya.

langkah awal dari indetifikasi dan analisa masalah selanjutnya. BAB IV

BAB IV PENUTUP PENUTUP

(14)

4.1

4.1 KesimpulanKesimpulan

Bartholinitis merupakan infeksi pada sistem reproduksi yang mengenai Bartholinitis merupakan infeksi pada sistem reproduksi yang mengenai kelenjar bartolini. Infeksi dapat terjadi dimana s

kelenjar bartolini. Infeksi dapat terjadi dimana saja di bagian tubuh, salah satunyaaja di bagian tubuh, salah satunya di kelenjar bartholini pada area reproduksi wanita

di kelenjar bartholini pada area reproduksi wanita 4.2

4.2 SaranSaran

Makalah ini dapat diaplikasikan pada pemberian asuhan keprawatan di Makalah ini dapat diaplikasikan pada pemberian asuhan keprawatan di rumah sakit. Penulis mengharapkan pembaca

rumah sakit. Penulis mengharapkan pembaca yang mempunyai kritik dan saranyang mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini  bermanfaat bagi kita semua.

 bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

(15)

http://www.alodokter.com/gangguan-kelenjar-bartholin-penyebab-sakit- berhubungan-seksual

 berhubungan-seksual

Capernito.L.J ( 2007) Buku Saku

Referensi

Dokumen terkait

Kista vagina adalah suatu kantong tertutup pada dinding atau bagian bawah dinding vagina yang berisi cairan atau bahan semi padat. Kista terjadi akibat tersumbatnya kelenjar

Kontak seksual yang terinfeksi HPV pada individu mempunyai peluang 75% Kontak seksual yang terinfeksi HPV pada individu mempunyai peluang 75% untuk terjadi

Benjolan kecil atau benjolan yang terjadi tepat di bawah kulit kelamin, payudara, perut, wajah, leher, atau di tempat lain pada tubuh adalah gejala yang paling umum dari

Riwayat Hubungan Seksual dengan Pasangan Seksual Terinfeksi HCV Pada penelitian ini tidak didapatkan responden yang memiliki riwayat. berhubungan seksual dengan

Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa anal atau anus, yang ditandai benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada daerah anus..

Jika terjadi infeksi pada kista bartolini maka kista ini dapat berubah menjadi abses, yang ukurannya dapat meningkat setiap hari dan sangat nyeri.. Namun kista tidak

mentah atau kurang matang (misalnya sate), kalau daging tersebut mengandung kista jaringan atau takizoit Toxoplasma. Pada orang yang tidak makan daging dapat

Benjolan tersebut kemudian akan berubah menjadi bercak ungu atau merah tua yang terasa nyeri dan semakin menyebar.7 Menurut Udiyono & Adi 2017 banyak faktor penyebab penyakit