Kista
Kista
Duktus
Duktus
Tiroglosus
Tiroglosus
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
Duk
Duk
tus
tus
tir
tir
ogl
ogl
osu
osu
s
s
•
•
meru
meru
pak
pak
an
an
tabu
tabu
ng
ng
endo
endo
derm
derm
al
al
yang memanj
yang memanj
ang
ang
dari
dari
bagi
bagi
an
an
posterior lidah pada embrio
posterior lidah pada embrio
••
berfungsi
berfungsi
membawa
membawa
tiroid.
tiroid.
•
•
Ke
Ke
le
le
nj
nj
ar
ar
ti
ti
r
r
oi
oi
d
d
me
me
le
le
k
k
at
at
pa
pa
da
da
fo
fo
ra
ra
me
me
n
n
sa
sa
ek
ek
um
um
ol
ol
eh
eh
du
du
kt
kt
us
us
tiroglosus.
tiroglosus.
••
Salu
Salu
ran ini
ran ini
bias
bias
anya mengh
anya mengh
ilan
ilan
g
g
tetap
tetap
i
i
sisa
sisa
–
–
sisa
sisa
epi
epi
tel
tel
dapa
dapa
t
t
te
Pendahuluan
Kista duktus tiroglosus
•
malformasi kongenital yang terjadi akibat penutupan tidak
lengkap dari saluran tirogosus.
•
biasanya tanpa gejala dan tidak nyeri.
•
ada beberapa kasus yang dilaporkan kista duktus tiroglosus dapat
menyebabkan dyspneu parah yang diikuti asphyxia fatal dan
dapat mengakibatkan kematian penderita.
Pendahuluan
Tujuan
untuk memberikan informasi secara keseluruhan tentang
kista duktus tiroglosus sehingga dapat mencegah
rekurensi bagi penderita kista duktus tiroglosus.
Embriologi
dan
Embriologi Kepala & Leher
Kantong pharyngeal 1
membentuk tubo timpani dan menjadi
meatus auditorius externa.
Kantong pharyngeal 2
berproliferasi membentuk tonjolan yang
dikelilingi jaringan mesodermal dan
membentuk palatum tonsil.
Kantong pharyngeal 3
ditandai pada bagian distalnya dengan
sayap dorsal dan ventral. Pada minggu
kelima, epitel pada sayap dorsal
berdiferensiasi menjadi kelenjar
paratiroid inferior. Sedangkan sayap
Kista Duktus
Tiroglosus
Batasan
Kista duktus tiroglosus adalah
benjolan atau pembengkakan pada leher yang muncul dari duktus
tiroglosus.
Duktus tiroglosus adalah
sebuah kanal pada leher yang memungkinkan kelenjar tiroid untuk
terbentuk selama perkembangan janin.
Jika saluran ini tidak menutup normal maka akan meninggalkan
ruang yang dapat terisi oleh cairan maupun lendir yang disebut
kista.
Etiologi
Kista duktus tiroglosus disebabkan
karena :
1. kelainan embriologi
2. infeksi
Klasifikasi
Menurut Atlas of Otolaryngology, Head & Neck Operative Surgery, kista
duktus tiroglosus di bagi sesuai distribusinya menurut lokasi.
Manifestasi Klinis
Adanya massa pada garis tengah
leher, berukuran 1-2 cm, halus,
berbatas tegas, dan fluktuan.
massa ikut bergerak keatas saat
menelan
dan
saat
lidah
diprotrusikan.
Dapat terinfeksi terutama setelah
infeksi saluran pernapasan atas.
Kista yang terinfeksi memberikan
gejala kista membesar, bengkak
dan
nyeri
pada
kista
dan
sekitarnya.
Dispneu, disfagia, dan dispepsia
merupakan manifestasi klinis yang
jarang, namun pada beberapa
Posisi kista duktus tiroglosus yang bervariasi
*Moorthy SN, Arcot R. Thyroglossal Duct Cyst– More Than Just an Embryological Remnant. Indian J Surg 2011;73(1):28-31
Diagnosa Banding
Kista dermoid
Kista timus
Lipoma
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan klinis
•
Dapat muncul pada segala usia dan bisa muncul
dalam bentuk kista, abses, sinus, fistula atau tumor.
•
Lokasinya dapat dimana saja, sepanjang jalur
perkembangan embriologi dari kelenjar tiroid.
•
Pasien secara umum datang dengan keluhan
benjolan yang tidak nyeri, dapat digerakkan dan
terletak pada garis tengah leher di depan tulang
hyoid.
•
Kista dapat bergerak naik ke atas pada saat
menelan atau saat menjulurkan lidah karena secara
anatomi kista ini terhubung oleh tulang hyoid.
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan penunjang
USG
mudah didapatkan,
tidak mahal, non invasive,
tidak mengandung radiasi serta sedasi.
Kista uktus tiroglosus sangat bervariasi
dalam echogenocity.
Ahuja et al mempelajari 23 kista duktus
tiroglosus didiagnosis pada anak-anak
dan menemukan 3 penampilan :
3 lesi (13%) adalah anechoic,
13 lesi (56,5%) adalah hyperechoic,
7 lesi (30,5%) yang heterogen.
menunjukkan sebuah masa pada garis tengah infrahyoid. Massa unilocular dengan homogeneously hypoechoic internal
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan penunjang
CT-Scan
Memiliki
tingkat
akurasi
yang tinggi untuk diagnostik
kista duktus tiroglosus.
CT-scan lebih baik dalam
hal mengevaluasi potensi
karsinoma duktus tiroglosus.
CT scan kontras menunjukkan
tepi meningkat pada jaringan
tiroid (panah putih) sepanjang
aspek inferior kista duktus
Sagital CT scan kontras menunjukkan
sebuah band tipis jaringan (panah putih)
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan penunjang
MRI
Magnetic
resonance
imaging
memberikan
tingkat
akurasi
yang tinggi diagnostik untuk
kista duktus tiroglosus tetapi
jarang
diperlukan
untuk
diagnosis.
Dalam aksial T2 MRI, pada
tingkat tulang hyoid, ada
intensitas sinyal cairan massa
memperluas anterior dari ruang
pre-epiglotic ke dalam strap
Axial T1 menunjukkan massa, mwakili
cairan kista. Intensitas T1 tinggi dianggap
Komplikasi
Inflamasi yang berulang dan infeksi. Infeksi pada kista biasanya didahului oleh
infeksi saluran pernafasan atas.
Tiroid ectopia, suatu kondisi dimana kista mengandung jaringan ektopik tiroid
(5%)
Karsinoma (1%). Jenis keganasan yang paling sering muncul adalah karsinoma
tiroid papilar. Sedangkan untuk keganasan yang lain dapat termasuk karsinoma
skuamosa, folikular, dan anaplastik, namun lebih jarang muncul.
Penatalaksanaan
Dilaporkan beberapa cara untuk penatalaksanaan kista duktus tiro glosus
menyuntikkan bahan sklerotan (ethanol sklerotik) ke dalam kista
Insisi dan drainase
aspirasi perkutan
eksisi sederhana
reseksi untuk pengobatan kista
Penatalaksanaan
1920
Walter Elis
Sistrunk
Prosedur
Sistrunk
Banyak litelatur membuktikan bahwa sistrunk dapat
menurunkan angka rekurensi dari 50% menjadi 3%.
Penatalaksanaan
Indikasi pembedahan pada
kasus kista duktus tiroglosus
Adanya keluhan
ukuran kista yang
bertambah besar
Kosmetik
Riwayat
massa yang
terinfeksi
kemungkinan
terjadinya
degenerasi maligna
menjadi kanker.
Penatalaksanaan
Prosedur Sistrunk
1. Posisikan leher pasien secara ekstensi. Endotrakeal tube dan jalan nafas oral dapat membantu mendorong pangkal lidah ke anterior.
2. Gambarkan insisi horizontal pada atau dibawah hyoid kira-kira sepanjang badan hyoid.16
3. Lakukan insisi pada kulit di atas kista. Perhatikan otot platisma mungkin saja tidak terlihat sehingga harus berhati-hati jangan sampai insisi menembus kista.
Penatalaksanaan
Prosedur Sistrunk
4. Angkat lipatan atas dan lipatan bawah pada daerah subplatisma. Lipatan atas dinakkan sekitar 2 cm diatas tulang hyoid 5. Identifikasi otot-otot infrahyoid yang
membentang pada permukaan superfisial dari kista.
6. Bagi fasia servikal secara vertikal pada garis tengah. Pisahkan otot di infrahyoid dan ekspos kista.
Penatalaksanaan
Prosedur Sistrunk
7. Pisahkan otot mylohyoid dan geniohyoid yang terletak di atas tulang hyoid dengan diathermy menyisahkan kornu yang lebih rendah dari hyoid agar tidak membahayakan nervus hipoglosus atau arteri lingual.
8. Pisahkan bagia inferior yang melekat pada kista duktus tirogosus dan mobilisasikan kista dari membrane
tirohyoid sampai ke tulang hyoid dengan diseksi yang tajam
Penatalaksanaan
Prosedur Sistrunk
9. Ekspos tulang hyoid di kedua sisi kista 10. Potong tulang hyoid sekitar 1 cm dari garis tengah pada masing-masing sisinya dengan gunting atau bone cutter.
Penatalaksanaan
Prosedur Sistrunk
11. Berikutnya, reseksi kista duktus tiroglosus. Jangan mencoba untuk memotong kista duktus tiroglosus karena cabang-cabang dari kista dapat terpotong secara melintang selama proses dan menyebabkan kemungkinan rekurensi meningkat.
12. Dengan menggunakan monopolar diathermy reseksi sekitar 2 cm meluas dari pusat jaringan lidah (hypoglosus) termasuk tulang hyoid. Arahkan dengan sudut sekitar 450 dan sagital (vertikal)
Penatalaksanaan
Prosedur Sistrunk
13. Jika ragu dengan arah yang diperlukan, letakkan tangan di dalam mulut dan di atas foramen sekum sebagai penunjuk. Hal ini dapat menandai seberapa bear bagian dari daar lidah yang dapat direstriksi tanpa menginterferensi fungsi berbicara dan menelan.
14. Defek pada lidah dihilangkan dengan jahitan menggunakan benang vicryl. Kedua ujung dari potongan tulang hyoid tidak disambung tetapi dibiarkan bebas. Otot supra dan infrahyoid dihubungkan secara melintang. Begitu juga pada otot