1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah kondisi umum yang dimana akan mempengaruhi banyak orang pada titik tertentu selama kehidupan mereka. Untuk sebagian besar orang, sakit dan gangguan yang terkait akan teratasi dan mereka
akan kembali ke aktivitas normal.Pada sebagian kecil dari mereka akan
mengalamisakit dan gangguan tersebut namun nyeri jangka panjang yang terus
menurus dan keterbatasan yang menetap selama lebih dari setahun membuat
mereka tidak mungkin untuk kembali ke aktivitas normal (Savigny et al. (2009)
jumpai. Nyeri punggung di Amerika Serikat diperkirakan menghabiskan biaya
antara 20 dan 50 milyar US$ per tahunnya. Setiap 3% sampai 4% populasi
mengalami disabilitas temporer dan 1% dari populasi usiakerja mengalami
kecacatan total akibat masalah nyeri punggung bawah (Price et al.2002).
Berdasarkan Data Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia
(PERDOSSI) tahun 2002, terdapat 4.456 orang mengalami nyeri, sekitar 819
orang (35,86%) mengeluhkan nyeri punggung bawah, Sehinga disimpulkan
bahwa NBP menduduki tingkat kedua pada kasus nyeri. Dari kunjungan pasien di
beberapa rumah sakit, data epidemiologi Jawa Tengah melaporkan terdapat
sekitar 40% mengalami NBP (Purnamasari(2010) dalam Setyanigrum (2014).
Lebih dari 70 % dari orang-orang di negara-negara maju akan mengalami
nyeri punggung bawah pada beberapa waktu dalam kehidupan mereka. Setiap
2
puluh orang yang hadir ke rumah sakit dengan episode baru. Sekitar 2-7 % orang
dengan nyeri punggung bawah akut akan menuju untuk menjadi kronis. Low
back pain (nyeri punggung bawah) adalah yang paling umum terjadi antara umur
35-55 tahun (Hall et al., 2008).
Satu tahun dari episode pertama nyeri punggung bawah mereka, 62% masih memiliki rasa sakit dan 16% dari mereka tidak dapat bekerja, mengingat mereka tidak mampu kembali bekerja (HestBaek et al. (2003) dalam Pearce (2012).
Sakit punggung lebih sering terjadi pada orang dengan kecemasan dan gangguan mood dibandingkan dengan mereka yang tidak ada sama sekali. Penyakit, kecelakaan, dan infeksi adalah salah satu penyebab sakit punggung. Gejala termasuk nyeri persisten atau kekakuan di mana saja sepanjang tulang belakang; tajam, nyeri lokal pada leher,punggung atas, atau punggung bawah, terutama setelah mengangkat benda berat atau terlibat dalam aktivitas berat; dan sakit kronis di tengah atau punggung bagian bawah, terutama setelah duduk atau berdiri untuk waktu yang lama (ADAA, 2010).
3
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah ada hubungan intensitas nyeri dengan tingkat kecemasan pada penderita nyeri punggung bawah kronis pada RSUP H. Adam Malik Medan?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri dengan tingkat kecemasan pada penderita nyeri punggung bawah kronis di RSUP H. Adam Malik.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui gambaran nyeri pada penderita nyeri punggung bawah kronis di Poli Saraf RSUP H. Adam Malik.
2. Mengetahui gambaran karakteristik pada penderita nyeri punggung bawah
kronis di Poli Saraf RSUP H. Adam Malik.
3. Mengetahui gambaran demografi penderita nyeri punggung bawah kronis di Poli Saraf RSUP H. Adam Malik.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Manfaat Penelitian untuk Ilmu Pengetahuan
Memberikan kontribusi keilmuan mengenai hubungan intensitas nyeri dengan tingkat kecemasan pada penderita nyeri punggung bawah sehingga dapat memberikan penatalaksanaan yang optimal.
2. Manfaat Penelitian untuk Penulis
4
3. Manfaat Penelitian untuk Masyarakat