• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fistel Dan Kista Bronkial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fistel Dan Kista Bronkial"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11.. LLaattaar Br Beellaakkaanngg Le

Leheher r memerurupapakakan n babagigian an tutububuh h yayang ng teterbrbukuka a dadan n kakarerena na ititululahah  pembengkakan pada daerah leher

 pembengkakan pada daerah leher ini mudah dikenali oleh penderita ini mudah dikenali oleh penderita atau dideteksiatau dideteksi selama pemeriksaan rutin. Untuk tujuan diskriptif, leher dibagimenjadi dua bagian selama pemeriksaan rutin. Untuk tujuan diskriptif, leher dibagimenjadi dua bagian oleh garis tengah vertikal dan setiap sisinya dibagi menjadi segitiga anterior dan oleh garis tengah vertikal dan setiap sisinya dibagi menjadi segitiga anterior dan  posterior

 posterior oleh oleh otot otot sternokleidomastoideus, sternokleidomastoideus, sebagian sebagian besar besar masa masa yang yang tampak tampak  seperti tonjolan terjadi pada segitiga servikal anterior. Beberapa kelainan, seperti seperti tonjolan terjadi pada segitiga servikal anterior. Beberapa kelainan, seperti kista bronkial, kista duktus tiroglosus atau kista palatum sering terjadi.

kista bronkial, kista duktus tiroglosus atau kista palatum sering terjadi.1.21.2

Be

Benjonjolalan n didileleheher r dadapapat t sebsebagagai ai kekelailaiananan an prprimimer er mamaupupun un sebsebagagaiai manifestasi penyakit lain yang dapat mengenai kelenjar leher (limfadenopati) atau manifestasi penyakit lain yang dapat mengenai kelenjar leher (limfadenopati) atau  jaringan lain.

 jaringan lain. Lebih dari Lebih dari ! buah kelenjar ! buah kelenjar terdapat dikanan terdapat dikanan kiri leher kiri leher dan masing"dan masing" masing merupakanaliran tertentu

masing merupakanaliran tertentu di daerah leher ddi daerah leher dan an kepala seperti rongga kepala seperti rongga mulut,mulut, lidah, tonsil, nasofaring,hidung, telinga , laring, maupun dari daerah leher sendiri lidah, tonsil, nasofaring,hidung, telinga , laring, maupun dari daerah leher sendiri seperti tiroid dan kelenjar liur mayor maupun minor. #elainan lain kemungkinan seperti tiroid dan kelenjar liur mayor maupun minor. #elainan lain kemungkinan suatu kelainan ba$aan seperti limfangioma (higroma kistik), kista dermoid, sisa suatu kelainan ba$aan seperti limfangioma (higroma kistik), kista dermoid, sisa duktus tiroglosus, kista bran%hial

duktus tiroglosus, kista bran%hial dan karsinoma bronkogenik dan laringokel.dan karsinoma bronkogenik dan laringokel.2,&2,&

'paratus brankial pertama kali dikemukakan oleh onBaer, kelainan yang 'paratus brankial pertama kali dikemukakan oleh onBaer, kelainan yang terjadi pada

terjadi pada perkembangan brankial kemudian perkembangan brankial kemudian diuraikan oleh odiuraikan oleh on 's%herson padan 's%herson pada tah

tahun un 1&1&2. 2. 's's%he%hersorson n berberpenpendapdapat at bahbah$a $a kiskista ta brabrankinkial al adaadalah lah kiskista ta yanyangg dihasi

dihasilkan oleh lkan oleh kegagkegagalan alan hilanhilangnya %elah gnya %elah brankiabrankial. l. *ada tahun *ada tahun 1+, -eusing1+, -eusinger er  memperkenalkanistilah fistula brankial.

memperkenalkanistilah fistula brankial.,!,!

istula dan kista %elah brankial menunjukkan sekitar 2/ 0 massa leher  istula dan kista %elah brankial menunjukkan sekitar 2/ 0 massa leher  yan

yang g serseringingterterjadi jadi padpada a anaanak"ak"anaknak. . arari i bebbeberaerapa pa kaskasus, us, 2& 2& pasipasien en kiskista ta iniini terlihat pada umur di ba$ah &/ tahun. #ista yang bersifat bilateral sekitar 1 0 terlihat pada umur di ba$ah &/ tahun. #ista yang bersifat bilateral sekitar 1 0 dari kasus, tanpa adanyake%endrungan ke salah satu sisi (kanan atau kiri) di mana dari kasus, tanpa adanyake%endrungan ke salah satu sisi (kanan atau kiri) di mana  biasanya berkembang.Biasanya kista ini

(2)

2

mediastinum.+,

Benjolan pada leher umumnya timbul pada anak"anak tetapi multiplisitas danlokasinya biasanya khas. *enelitian klinis pada anak"anak dapat sangat sulit karena kista%elah brankial dapat menyerupai nodus limfatikus, bahkan dapat

timbul dan berlanjut pada penyakit radang saluran pernafasan atas.1,&

*ada adolesen dan de$asa muda, kista %elah brankial mungkin merupakan penyebab tersering bagi pembengkakan ovoid, soliter, rata dan besar  di lateral leher.Biasanya lebih besar dari nodus limfatikus dan mula"mula timbul

ditrigonumkarotikum, tepat diliputi tepi anterior muskulus

sternokleidomastoideus. 3eperti kista duktus tiroglossus, ia sering membesar dan menjadi sangat nyeri tekan pada infeksi saluran pernapasan atas. Beberapa kista %elah brankial terletak lebih tinggi (di ekor parotis). Biasanya tidak disertai

dengan abnormalitas lain pada sistem brankial.&

4leh karena itu, penulis menyusun referat ini untuk mengembangkan  pendekatanrasional terhadap massa pada leher, khususnya kelainan brankial,

sehingga diharapkandapat se%ara tepat dalam penatalaksanaan.

(3)

&

5678'U'7 *U35'#'

2.1 Anantomi dan Embriologi

*ada masa embrio a$al tidak ada leher yang jelas, memisah kan toraks dari kepala.Leher dibentuk seperti jantung, dimana berasal dari di ba$ah foregut  , yang bermigrasi ke rongga toraks dan aparatus brankial berkembang menjadi  bentuk yang sekarang.9igrasi dari jantung merupakan sebab mengapa beberapa struktur dari leher bermigrasi terakhir. *ada masa embrio a$al terdapat beberapa tonjolan sepanjang tepi dari foregut yang juga dapat dilihat dari luar. 5onjolan ini

adalah aparatus brankialis.1,

9eskipun se%ara filogenik terdapat enam arkus brankialis, arkus kelima tidak pernah berkembang pada manusia, dan hanya membentuk ligementum arteriosum. -anya empat arkus yang dapat dilihat dari luar. 3etiap arkus brankialis mempunyaisepotong kartilago, yang berhubungan denga kartilago ini adalah arteri, saraf, dan beberapa mesenkim yang akan membentuk otot. i belakang setiap arkus terdapat alur eksternal yang terdiri dari ektordermal dan kantong yang  berisi endodermal. aerahdiantara ektodermal dan endodermal dikenal dengan

lempeng akhir.1,

:ambar 2.2 perkembangan aparatus brankial

(4)

de$asa yang tetap. Bagian yang seharusnya hilang dapat menetap dan membentuk  struktur yang abnormal pada de$asa. 9enetapnya bagian aparatus brankialis abnormal dapat menimbulkan berma%am kista, sinus, dan fistula. 9enetapnya ektodermal dari arkus brankialis pertama dapat menyebabkan kista atau sinus yang terletak sejajar dan bahkan dapat memperbanyak pada saluran telinga luar. 8enis yang berbeda dari menetapnya bagian aparatus brankialis dapat menimbulkan kista, sinus atau fistula yang terletak pada satu garis bagian dalam telinga luar melalui kelenjar parotis sampai pada sudut mandibula di depan otot sternokleidomastoideus. 3eperti sisa arkus pertama dapat melalui di depan di

 belakang, bahkan melalui %abang saraf fasialis.1,,;

:ambar 2.& derivat dari aparatus brankial

<ktodermal dan endodermal dari arkus kedua dan ketiga dapat juga menimbulkan kista, sinus, dan fistula. 7ormal muara dari arkus kedua, ketiga dan keempat diliputioleh pertumbuhan dari daerah yang disebut tonjolan epiperikardial. 3araf pada daerah ini adalah asesorius spinalis, dan mesenkimnya membentuk otot sternokleidomasteideusdan trapesius. 5onjolan epikardial menyatu dengan arkus brankialis kedua, menutupi muara alur brankialis kedua, ketiga dan keempat sebagai kista ektodermal, sinus servikalis dari -is, yang normalnya menghilang. 8uga otot lidah yang berasal dari miotomi post"brankialis,  bermigrasi ke dasar mulut, melalui belakang derivat brankialis. 4leh karena itu muara derivat brankialis persisten terletak di depan otot sternokleidomastoideus

(5)

!

dan salurannya melalui bagia atas saraf hipoglosus. 4leh karena itu kuat diduga

sa%ara tepat garis dari kista, sinus, dan fistula brankialis kedua dan ketiga.1,,;,1/

istula bronkialis kedua terbuka di depan otot sternokleidomastoideus, masuk keleher di depan arteri karotis komunis dan interna, biasanya di antara arteri karotis interna dan eksterna, kemudian di atas gloso faringeus dan hipoglosus ke arah tonsila. istula brankialis ketiga terbuka di depan otot sternokleidomastoideus, melalui bagian belakang arteri karotis komunis dan interna dan si atas saraf hipoglosus tetapi di ba$ah saraf glosofaringeus dan stilofaringeus, masuk ke faring di atas daerah yang dipersarafi oleh saraf laringeus superior. 5anda"tanda sisa kantong brankialis keempat dapat menetap sebagai saluran dari faring bagian ba$ah sampai daerah tiroid dan kadang"kadang dapat

(6)

+

5rakea ber%abang dua setinggi torakal empat menjadi bronkus utama kanan dan kiri. 3ekat dari per%abangan itu disebut karina. #arina letaknya lebih ke kiri darigaris median, sehingga lumen bronkus utama kanan lebih luas dari  bronkus utama kiri. Lumen bronkus utama kanan pada potongan melintang seperempat lebih kuas dari bronkus utama kiri. Bronkus utama kanan lebih  pendek dari bronkus utama kiri, panjangnya pada orang de$asa 2,! %m dan mempunyai +" %in%in tulang ra$an. *anjang bronkus utama kiri kira"kira ! %m dan mempunyai %in%in tulangra$an sebanyak ;"12 buah. Bronkus utama kanan membentuk sudut 2! derajat kekanan dari garis tengah, sedangkan bronkus utama kiri membuat sudut ! derajatke kiri dari garis tengah. engan demikian bronkus

(7)

utama kanan hampir membentuk garis lurus dengan trakea, sehingga benda asing eksogen yang masuk ke dalam bronkus akan lebih mudah masuk ke dalam lumen bronkus utama kanan dibandingkan bronkus utama kiri (pada orang yang sedang berdiri). aktor lain yang mempermudah masuknya benda asing ke dalam bronkus utama kanan ialah kerja otot trakea yang mendorong benda asing itu ke kanan.3elain itu udara inspirasi ke dalam bronkus utama kanan lebih besar  dibandingkandengan udara inspirasi ke bronkus utama kiri. inding bronkus terdiri dari %in%in tulang ra$an. 3ebetulnya tidak semua %in%in itu merupakan %in%in penuh. i bagian posterior pada umumnya terdiri dari membran. 4leh karena itu pada $aktu inspirasi lumen bronkus berbentuk bulat sedangkan pada $aktu ekspirasi lumen berbentuk ginjal. 9akin ke distal %in%ing tulang ra$an  bronkus makin hilang, sehingga di bronkus terminal dan alveolus sudah tidak 

ada %in%in tulang ra$anlagi dan otot dinding bronkus relatif makin lebih  penting.Ukuran traktus trakeobronkial pada orang de$asa, pria dan $anita, serta pada anak"anak dan bayi berlainan. Ukuran ini berlainan pada %adaver dan orang yang masih hidup. *ada tindakan bronkoskopi untuk mengetahui jarak 

dari suatulokasi diukur dari baris gigi depan atas.2

2.2 Definisi

#ista brankial merupakan sisa aparatus brankial janin yang tertinggal dimana struktur leher berasal. #ista brankial dilapisi oleh %ampuran epitel skuamosa dan epitel respiratorius serta dikelilingi oleh dinding jaringan limfoid,

sehingga mungkinterjadi keka%auan histologi.1,&,;,1/

3ebagian besar kista %elah brankial (berkembang dari arkus kedua, ketiga dan keempat) biasanya terdapat sebagai tonjolan atau muara saluran sinus sepanjang batasanterior otot sternokleidomastoideus. 3aluran interna atau muara kista terletak padaderivatif embriologik sulkus faringeal yang sama, misalnya tonsil (arkus kedua), atau sinus piriformis (arkus ketiga dan keempat). Letak  saluran kista juga ditentukan oleh hubungan embriologik arkusnya dengan derivat

(8)

2.3 Etiologi

*enyebab masih belum diketaghui se%ara jelas. 7amun ada fa%tor"faktor   pendukungyang menyebabkan mun%ulnya %ysta bronkogenik antara lain sebagai  berikut =

1. #ongenital

2. 'kibat benturan pada daerah thorak

&. *engosumsian bahan"bahan kimia yang memi%u terbentuknya kanker  (kistadapat didefinisikan sebagai a$al mula terbentuknya kanker), missal = asbes,nikotin dll

. 6nfeksi dari penyakit lain terutama pada system pernafasan

2.4 lasifikasi

#ista brankial diklasifikasikan ke dalam empat tipe=

6. #ista %elah brankial pertama (irst Bran%hial >left >yst )

#ista %elah brankial pertama dibagi menjadi tipe 6 dan tipe 66. #ista tipe 6 berlokasi dekat kanalis auditorius eksterna. Umumnya, kista ini berada di inferior dan posterior dari tragus, tetapi bisa saja berada di glandula parotis atau angulusmandibula. #ista ini sangat sulit dibedakan dengan massa padat parotis dalam pemeriksaan klinis. #ista tipe 66 berhubungan dengan glandula

submandibula atauditemukan di anterior trigonum %ervikalis.12,1&,1

66. #ista %elah brankial kedua (3e%ond Bran%hial >left >yst )

#ista %elah brankial kedua dilaporkan sebanyak ;/0 dari kelainan  brankialis.#ebanyakan, kista ini di temukan sepanjang pinggir anterior sepertiga atas otot sternokleidomastoideus. Bagaimanapun, kista ini bisa terlihat dimanapun sepanjang saluran fistula brankialis kedua, yang berjalan dari kulit lateral leher, di antara arteri karotis eksterna dan interna, dan sampai tonsil palatine. 4leh karena

itu, kista %elah brankial sebagai diagnosa pembanding dari massa

 parafaringeal.12,1!

(9)

;

#ista %elah brankial ketiga dan keempat jarang terjadi. #ista %elah brankial ketiga terlihat di anterior otot sternokleidomastoideus dan di leher lebih rendah dibandingkan kista %elah brankial pertama dan kedua. #ista ini berada lebih dalam kelengkunagan derivatif ketiga (misalnya nervus glosofaringeal dan arteri %arotisinterna) dan superfi%ial ke lengkungan derivatif keempat (misalnya nervus vagus). #elainan ini berakhir di faring pada membran tirohioid atau sinus  piriformis.1&,1+,1

6. .#ista %elah brankial keempat ( ourth Bran%hial >left >yst )

#ista %elah brankial keempat memiliki manifestasi klinis yang sama dengan kista %elah brankial ketiga. Biasanya didapatkan pada anak"anak dan de$asa muda yang sering ditemukan sebagai abses leher lateral yang telah resisten terhadap pengobatan antibiotik. 3eperti yang dilaporkan oleh :odin dkk, ;& 0 kista %elah brankial berlokasi di %ervikalis lateral sinistra di trigonum

%ervikalis.1

:ambar 2.+ '. *embukaan kista %elah brankial di sisi leher oleh saluran fistula. B. fistula dan kista %elah brankial di depan otot sternokleidomastoideus. >. kista %elah brankial menuju faring pada permukaan tonsil palatine.

2.! Diagnosa dan "emeriksaan

2.!.1 Anamnesa dan "emeriksaan fisik

Untuk mendiagnosa berbagai massa pada leher dimulai dengan anamnesa yang teliti. 3erang kaian pertanyaan"pertanyaan logik dapat mempersempit

(10)

1/

kemungkinan diagnostik se%ara %epat dan pemeriksaan dan penatalaksanaan

selanjutnya. *ertanyaan" pertanyaan dan artinya terdapat diba$ah ini.1

1. .Berapa umur penderita? Lesi kongenital jauh lebih sering terjadi pada inividu yang lebih muda, sedangkan lesi keganasan lebih sering pada yang lebih tua. #ista %elah brankial biasanya terdapat di antara 2/ sampai &/ tahun. *ada anamnesa dapat diketahui kista merupakan ba$aan sejak  lahir.1,12

2. .'pakah massa tumbuh dengan %epat? 5idak adanya tanda"tanda infeksi, lesi kegansan (limfoma, kanker metastase) jauh lebih mungkin mengalami  pertumbuhan yang lebih %epat dibandingkan massa yang jinak. #ista %elah

 brankial membesarnya lambat yang terletak pada leher lateral.1,1&.

&. 'pakah terdapat tanda"tanda infeksi atau peradangan? 3ementara massa di leher dapat menjadi infeksi, massa"massa tersebut yang tampak  meradang atau terinfeksi jauh lebih mungkin menunjukkan massa yang  jinak. #ista %elah brankial merupakan massa jinak kongenital. 3eperti kista duktus tiroglossus, ia sering membesar dan menjadi sangat nyeri tekan pada infeksi saluran pernapasan atas. #ista %elah brankial sering

ditemukan sebagai abses leher lateral.1,,;

. imanakah letak massa pada leher? Letak massa sebaiknya

digambarkan se%ara teliti dengan istilah"istilah berikut= 'pakah massa

tersebut terletak pada garis tengah atau lateral?1

!. .'pakah massa kistik atau padat? 9assa kistik seringkali merupakan lesi

kongenital seperti kista %elah brankial dan kista duktus tiroglosus.1,!,12

+. 'pakah terdapat tanda"tanda sumber infeksi atau keganasan di tempat

lain pada kepala dan leher?1

(11)

11

adanya benjolan yang nyata. Benjolan ini kadang"kadang lebih baik dilihat dari  pada diraba. 3uruh pasien menelan dan perhatikan gerakan kartilago tiroidea dan ada atau tidaknya gerakan massa yang dapat ditemukan. Benjolan lateral bukan kelenjar limfe men%akupan eurisma arteri karotis, higroma kistik dan kista %elah brankial. 'neurisma akan berdenyut. -igroma kistik terutama ditemukan  pada anak"anak dan tampak terang padat ransluminasi. #ista %elah brankial  biasanya timbul pada orang de$asa sebagai pembengkakan kistik yang keras di

 ba$ah otot sternokleidomastoideus, dekat angulusmandibula.;,1/,1

*alpasi suatu massa dilakukan untuk menentukan letak, konsistensi, ukuran dan mobilitasnya. #elenjar limfe dapat terpisah"pisah atau menyatu, seperti karet atau keras seperti batu, bebas atau melekat, tidak nyeri atau nyeri tekan. 3edikit banyaknya fluktuansi massa kistik pada leher, tergantung pada tebal dinding kista, viskositas didalamnya, dan tekanan dalam kista. emikian

 pula pada transluminasi memberikan hasil yang berbeda"beda pula.1

'uskultasi hanya dilakukan jika diperlukan saja. Bila pasien berusia lebih dari !/tahun, dengarlah di atas tiap sinus karotikus kemungkinan adanya aliran

turbulensi pada pembuluh darah atau bising karotis.1

2.!.2Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan diagnostik

untuk massa leher dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok 

1. *emeriksaan yang memberikan keterangan tentang sifat"sifat fisik 

yang khas atau letak massa (pemeriksaan tidak langsung).

Ultrasonografi, >5 s%an, 9@6 s%an, dan angiografi merupakan %ontoh

 pemeriksaan tidak langsung.1

a. Ultrasonografi membedakan lesi padat dari lesi kistik dan sebaiknya

digunakan pada keadaan yang jarang di mana hanya ada

keterangan yang dibutuhkan.1

 b. 'ngiografi berguna untuk menilai pembuluh darah, aliran darah

(12)

12

keterangan tentangsifat"sifat fisik yang khas dari masa tersebut.1

%. >5 s%an danatau9@6 s%an berguna dalam memberikan keterangan mengenai sifat"sifat yang khas maupun pembuluh darah massa dan di samping itu juga menjelaskan hubungannya dengan struktur"struktur 

yang berdekatan. #arena itu, pemeriksaan tersebut merupakan

 pemeriksaan tidak langsung yang sangat berguna dan paling sering diminta.

d. A"raydengan menggunakan kontras untuk mengidentifikasi fistula.1!

:ambar2. A"ray dengan menggunakan kontras untuk mengidentifikasi fistula. '. 'nteroposterior B. Lateral

:ambar 2. proyeksi 9@6 kista %elah brankial. '. #orona B. 'ksial >. 3agital

:ambar 2.; >5 3%an yang menunjukkan adanya kista %elah  brankial kanan

2. *emeriksaan yang men%ari diagnosis histologik (pemeriksaan langsung). *emeriksaan langsung melibatkan pemriksaan histologik jaringan dari

(13)

1&

massa. 8aringan ini dapat diperoleh pada satu dari tiga jalan yang  berbeda= (1) 'spirasi jarum halus ( Fine needle aspiration/FNA), (2)

 biopsi jarum, atau (&) biopsy terbuka.1

7' melibatkan pemasukan jarum ke%il (ukuran 2& sampai 2!) yang dilekatkan pada spuit ke dalam massa untuk memperoleh sel"sel yang %ukup untuk pemeriksaan sitologik. 9etode biopsi jarum yang besar (yang memperoleh inti jaringan) dan pembedahan teknik biopsi terbuka lebih invasif dan mempunyai risiko CpenyebaranD keganasan yang lebih tinggi dan menimbulkan komplikasi

 penatalaksaan selanjutnya.12

2.# Penatalaksaan

*engobatan terdiri dari pengangkatan pembedahan yang sempurna dari kista dan salurannya (pembedahan eksisi). 8ika terdapat infeksi atau peradangan,

sebaiknya diobati dan dibiarkan sampai tenang sebelum dilakukan

 pengangkatan. 6nsisi dan drainase sebaiknya dihindari. 6nsisi dan drainase karena salah didiagnosis sebagai abses adenitis servikalis mengakibatkan drainase  persisten dan menyulitkan usaha pengangkatan menyeluruh nantinya. 5erapi

elektif kista %elah brankial dengan eksisi teliti, dan mempertahankan struktur di sekitarnya. 7ervus hipoglosus dan asesorius terletak sangat dekat dengan dinding kista.1,,;,12

*embedahan eksisi dengan melakukan %ervikotomi transversal dengan anastesi umum adalah pilihan pengobatan dengan prognosa yang baik. Untuk  membantu pembedahan dapat disuntikkan larutan methylene blue ke dalam saluran sebelum operasi sehingga jaringan yang ber$arna bisa digunakan sebagai  petunjuk panjang dan luasnya kistafistula. Eat $arna itu mungkin tidak 

memasuki seluruh %abang"%abang yang lebih ke%il sehingga diperlukan ketelitian selama diseksi untuk saluran"saluran ke%il yang tidak ber$arna. Beberapa ahli  bedah yang berpengalaman dalam menangani penyakit ini merasa bah$a  penyuntikan Fat $arna harus ditinggalkan karena penyebaranFat $arna ke

(14)

1

sekitarnya akan mengorbankan jaringan sehat dengan sia"sia.,;,12

>ara lain ialah dengan fistulografi, yaitu dengan %ara memasukkan Fat kontras kedalam muara fistel, lalu dilakukan pemeriksaan radiologi%. *ada

 pemeriksaan fistulografi tidak menggambarkan jalur traktus yang

sebenarnya karena infeksi yang berulang menimbulkan tersumbatnya traktus oleh jaringan fibrosis. 6dentifikasi, selama operasi, arteri karotis eksterna dan

interna, nervus vagus, hipoglosus, glosofaringeal,laringeal superior harus

dihindari sehingga tidak men%ederai struktur tersebut.#omplikasi yang ditimbulkan dapat berupa perdarahan, kekambuhan, pembentukan jaringan

fibroti% atau keloid, dan paralisis nervus kranial.;,12

2.$ Prognosis

#ista %elah brankial umumnya memiliki prognosis yang baik jika kistafistula ini ditanggulangi se%ara terampil dan %ermat maka hasilnya akan

memuaskan dan ke%il kemungkinan untuk residif.12

BAB III E%I&PULAN

(15)

1!

Benjolan pada leher dapat berupa kelainan ba$aan, peradangan, tumor   jinak dan tumor ganas serta metastase dari penyakit lain. #elainan ba$aan

dapat berupa higromakistik, kista dermoid, sisa duktus tiroglosus, karsinoma

 bronkogenik, laringokel, dan kista %elah brankial. #ista selah brankial

merupakan 2/ 0 massa yang sering terjadi pada anak"anak. #ista %elah brankial

 pada anak sulit dinilai karena menyerupai noduslimfatikus sehingga sering

ditemukan pada de$asa muda sebagai benjolan yang telah dialami sejak lahir.

#ista %elah brankial merupakan massa yang li%in, tidak begitu nyeri, membesarnya lambat yang terletak di lateral leher. #ista ini biasanya terdapat di antara usia 2/"&/tahun. #ista ini berjalan sepanjang bagian anterior dari otot sternokleidomastoideus.#ista ini biasanya dijumpai sebagai abses adenitis servikalis karena telah mengalami peradangan. #ista %elah brankial memiliki empat tipe. #ista %elah brankial keduamerupakan jenis yang paling sering terjadi.

*engobatan terdiri dari pengangkatan pembedahan yang sempurna dari kista tdansalurannya. 8ika terdapat infeksi atau peradangan, sebaiknya diobati dan dibiarkan sampai tenang sebelum pengangkatan. 6dentifikasi, selama operasi, arteri karotiseksterna dan interna, nervus vagus, hipoglosus, glosofaringeal, laringeal superior harus dihindari sehingga tidak men%ederai struktur tersebut.

(16)

1+

1. 'dams :L, Boies L@, -igler *'.B46<3 Buku 'jar *enyakit 5-5 <disi +. 8akarta.*enerbit Buku #edokteran <:> 1;;

2. GuniFaf, 9. Buku 'jar 6lmu #esehatan 5elinga -idung dan 5enggorokan.<disi +. 3oepardi, <'., 6skandar, 7. <ditor. Balai *enerbit #U6. 8akarta.2//. pp. 2!;"2+!

&. *earson BH. *enyakit 5elinga, -idung, dan 5enggorokan. 8akarta. *enerbit Buku #edokteran <:> -al= &"&. 1;+

. 'njaneyulu >, 3haran >8.>omplete Bran%hial istula.Bahrain 9edi%al Bulletin2!() e%ember 2//&

!. :ore , 9asson '.'nomaly of irst Bran%hial >left.'nnals of 3urgery. 'ugust1;!;

+. 9itroi 9, umitres%u , 3imiones%u >, et al.9anagement of 3e%ond Bran%hial >left 'nomalies. @omanian 8ournal of 9orphology and <mbryology ;(1)= p+;".2//

. *ark. 3e%ond Bran%hial >left>yst.isitorsare. 'vailable at

http=pediatri%imaging.$ikispa%e.%om.'%%essed on 4ktober 2/1&.

. 3adler 5H. 5he 7inth <dition of LangmanIs 9edi%al <mbryology. Lange. 'vailable at http=$$$.l$$.%om. '%%essed on 7ovember 2/1/.

;. ;.Lal$ani '#.>urrent iagnosis J 5reatment 4tolaryngology -ead and  7e%k 3urgery. 9%:ra$"-ill Lange. 2//

1/. -ealy :B .4tolaryngology Basi% 3%ien%e and >lini%al @evie$. 5hieme  p2/"211.2//!

11. 3nell @3. 'natomi #linik untuk 9ahasis$a #edokteran Bagian &. 8akarta= *enerbit Buku #edokteran <:> -al= 22/"22&. 2//&

12. 5homaidis , 3eretis #, 5amiolakis, et al. Bran%hial >yst ' @eport of  >ases. '%taermatoven '*' 1!(2)= p!";. 2//+

(17)

1

1&. 'nniko 9, 3prekelson 9B, Bonko$sky , et al.4torhinolaryngology -ead and 7e%k 3urgery. <uropean 9anual of 9edi%ine. p+1&"+1!. 2//+ 1. 'da 9, #orkut 7, :iiven% 9:, et al.Unusual <Ktension of the irst

Bran%hial >left 'nomaly. <ur 'r%h 4torhinolaryngol 2+&= p2+&"2++.

2//+

1!. :old B9. 3e%ond Bran%hial >left >yst and istula. '8@ 1&= p1/+" 1/+;. 1;/

1+. 'neeFa H-, 9aFita ', 9arina 9B, et al.>omplete >ongenital 5hird Bran%hial istula=does the 5heori%al >ourse 'pply?.3ingapore 9edi%al 8ournal !1()=p122"12!. 2/1/

1. -amoir 9, @ombauK *, >ornu '3, et al.>ongenital istula of the ourth  Bran%hial *ou%h. <ur 'r%h 4torhinolaryngol 2!!= p&22"&2. 2//

1. Burnside 8H, 9%:lynn 58. iagnosis isik <disi . 8akarta. *enerbit #edokteran<:>.1;;!

Referensi

Dokumen terkait

Nedeni ne dindi, ne de dindarlıktı. İlk aydınlanma Müslümanlığın ürünüydü. Başlıca neden dinin, dolayısıyla toplumun ve devletin, gitgide ham sofuluğun, bağnazlığın

Keterlibatan penonton pada video musik grup band Alphablopho yang berjudul “Jika Suatu Nanti”, “Seandainya”, dan “Siksa Hati” akan terdiri dari angle kamera

Pemberian larutan daun sirih dalam air minum tidak berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering, namun berpengaruh terhadap retensi nitrogen dan energi metabolis

(1) Ajaran ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah; Syarak Mangato Adat Mamakai, Alam Takambang Jadi Guru’ – disingkat sebagai ABS - SBK – adalah

(2002) membuktikan bahwa terjadi penuruan bobot bursa fabricius pada ayam broiler yang dipelihara dengan ke- padatan kandang tinggi.. Turunnya

Hasil perbandingan antara nilai probabilitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari level signifikan 5% (0,005 &lt; 0,05), maka dapat disimpulkan

PEDOMAN PELAY MAN PELAYANAN KESEHATA ANAN KESEHATAN N MATERNAL MATERNAL DAN DAN NEON NEONAT ATAL AL RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK. RUMAH SAKIT UMUM

Implementasi online objective test meningkatkan efisiensi bagi PLN yang berupa efisiensi waktu dan biaya, sehingga dapat meningkatkan layanan Unit Pelaksana Assessment Centre