• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 dan Perkiraan Tahun 2016

Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berjalan moderat sekitar 4,7 persen di 2015. Prediksi Bank Dunia ini lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia sebesar 5,1 persen. Bank Dunia juga memperkirakan, pertumbuhan ekonomi RI akan mulai naik menjadi 5,5 persen pada 2016-2017. "Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh pemulihan investasi dan ekspor yang kuat.Dalam laporan Prospek Ekonomi Global, Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi global akan mengalami perlambatan, dengan pertumbuhan ekonomi global hanya 2,8 persen di 2015. Bank Dunia menyatakan, negara-negara

162 berkembang menghadapi serangkaian tantangan berat di 2015. Termasuk, adanya prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi dan harus beradaptasi dengan era baru minyak dan komoditas penting lainnya yang lebih rendah. Sejalan dengan perkembangan ekonomi global, kinerja ekonomi nasional dan regional hingga akhir tahun 2015 ini menunjukkan arah yang belum pasti. Kombinasi eksternal inilah yang turut mendorong kinerja ekonomi nasional, termasuk Kabupaten Karawang sebagai daerah yang mengandalkan ekspor primer yang mengalami perlambatan pertumbuhan. Kondisi Sosial Ekonomi dan Indikator penting Kabupaten Karawang 2014 juga menunjukkan kinerja yang membaik. Pada tahun 2014 indikator makro ekonomi Kabupaten Karawang, sebagaimana ditunjukkan oleh besaran PDRB Kabupaten Karawang atas dasar harga berlaku mencatat Rp. 94.473.700 trilyun dibanding pada tahun 2013 yang mencapai Rp. 81.682.675 triliun dengan migas.

Stabilitas perekonomian daerah sepanjang tahun 2014 tercermin pula dari tingkat inflasi yang mencapai 8,90%.

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 dan

Tahun 2016 a. Tantangan.

Prospek Kabupaten Karawang sebagai daerah yang memberikan sumbangan perdagangan ekspor sebesar USS 1.178.089.893,65 terhadap ekspor nasional pada periode Januari hingga Desember 2014, semakin menjanjikan dengan melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim investasi yang kondusif. Namun ke depan masih terdapat tantangan besar untuk meningkatkan daya saing (competitiveness), khususnya yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, efisiensi pasar tenaga kerja, penguasaan teknologi dan inovasi, serta kelembagaan. Tantangan pembangunan Kabupaten Karawang Tahun 2017 dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Laju Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat yang berpengaruh pada kualitas keluarga, kesehatan masyarakat, penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, pemukiman, lapangan pekerjaan dan tingkat kemiskinan;

2. Masuknya budaya asing yang bersifat negatif (pornografi, narkoba) sebagai akibat globalisasi dan perdagangan bebas.

3. Disparitas antar wilayah yang dapat berakibat pada disharmonisasi masyarakat;

163 4. Perekonomian regional, nasional bahkan internasional (terbitnya Perpres Nomor 3 Tahun 2016 yaitu program strategis nasional yang ada di karawang contoh : Bandara, Kereta Cepat, dll) yang dapat mempengaruhi investasi dan pengembangan usaha berbasis lokal, ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan;

5. Angka kriminalitas, gangguan keamanan dan ketertiban yang tidak segera teratasi berpengaruh pada stabilitas wilayah dan ketenteraman masyarakat;

6. Kebersihan, persampahan dan Lingkungan hidup yang tidak dikelola dengan baik, perubahan iklim dan bencana alam yang belum di antisipasi berpengaruh pada berbagai aktivitas masyarakat.

Upaya untuk merubah struktur ekonomi dari SDA yang tidak terbarukan menjadi SDA yang terbarukan dihadapkan pada tantangan bagaimana meningkatkan daya saing komoditas pertanian dengan karakteristik yang sesuai keinginan konsumen dan memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik ataupun pasar ekspor. Pengembangan daya saing dan ekspansi pasar komoditas ekspor tradisional harus lebih ditingkatkan, terutama pengembangan produk olahan pertanian. Di samping pengembangan komoditas dan produk pertanian baru yang memiliki permintaan pasar yang tinggi harus segera dirintis dan diwujudkan.

Dalam menghadapi perkembangan krisis global ini, daya saing ekonomi Kabupaten Karawang pada tahun 2017 perlu lebih ditingkatkan guna menghadapi perlambatan perekonomian dunia. Besarnya potensi perekonomian domestik perlu lebih ditumbuhkembangkan. Investor perlu terus didorong, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Hambatan perekonomian, terutama birokrasi dan korupsi, perlu ditangani secara serius agar tercipta iklim investasi dan usaha yang sehat. Pembangunan infrastruktur perlu dipercepat untuk memperkuat national

connectivity, ketahanan energi dan ketahanan pangan, melalui

pembiayaan dari pemerintah, dunia usaha maupun kerjasama pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendorong produktivitas ekonomi.

Inti dari tantangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang tidak lagi dapat bergantung kepada sumber daya alam dan alokasi tenaga kerja murah (resources and low

cost-driven growth) namun harus mampu menghasilkan

produktivitas yang lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya manusia terampil

(productivity-driven growth), agar pertumbuhan ekonomi

164 Disamping itu tantangan yang dihadapi adalah diketahui bahwa akibat adanya eksploitasi dan eksplorasi serta pengelolaan limbah cair industri yang sangat massive pada sumberdaya alam (sungai, batuan dan migas) tanpa menjalankan amdal secara konsisten yang selama ini terjadi, telah menjadikan Kabupaten Karawang sebagai wilayah yang tingkat kerusakan lingkungannya bisa dikatakan sangat parah dan dikhawatirkan akan mempunyai dampak bukan hanya dari sisi ekonomi saja tapi juga lingkungan hidup dan social pada masa yang akan datang.

b. Prospek.

Bank Indonesia memproyeksikan perekonomian Indonesia pada kuartal IV/2015 akan bertumbuh 4,8% hingga 4,9%. Pertumbuhan ekonomi Indonesiapada kuartal IV/2015 akan berada dikisaran 4,8% hingga 4,9% sehingga sepanjang 2015 ekonomi Indonesia berada direntang 4,7% hingga 4,8%."Berdasarkan data yang dimiliki Bank Indonesia, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2015 sebesar 4,8% hingga 4,9% dan akhir tahun 4,7% hingga 4,8%,". Pertumbuhan ekonomi saat ini masih perlu untuk didorong karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2015 berada di level 4,7% tersebut, terbilang rendah. Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2015, hanya sedikit mengalami perbaikan menjadi 4,7% dari kuartal II/2015 yang sebesar 4,6%. Perbaikan ekonomi tersebut, terutama masih didorong oleh belanja pemerintah dari proyek infrastruktur. Namun, investasi dari sektor swasta masih sedikit dan belum terlalu kuat untuk mendorong ekonomi. "Investasi swasta masih agak lemah. Investasi bangunan lebih banyak dari non bangunan. Untuk perekonomian Indonesia pada 2016, otoritas moneter ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di level 5,2% hingga 5,6%. "Pertumbuhan ekonomi tahun depan belum merubah range 5,2% hingga 5,6% cenderung agak kebawah.Sementara itu, Bank Indonesia memprediksi inflasi pada bulan November 2015 hanya sebesar 0,13% dan pada bulan Desember 0,5% sehingga sampai dengan akhir tahun akan berada di bawah 3%. Tahun depan, inflasi masih diperkirakan berada dalam target Bank Sentral yakni 4 plus minus 1%. Kendati demikian, perlu kewaspadaan extra pada administered price yang akan memberikan tekanan pada indeks harga konsumen tahun depan. Pasalnya, pemerintah berencana menyesuaikan tarif dasar listrik dan gas sehingga membuat tekanan pada inflasi.

Selain dari tantangan tersebut diatas, Kabupaten Karawang memiliki prospek pengembangan ekonomi yang sangat baik terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan industri pengolahan sebagai sektor unggulan yang mengandalkan kemampuan sumber daya manusia dan banyak menyerap tenaga kerja.

165 Seperti permintaan pasar lokal dan Internasional terhadap produk-produk unggulan dari Kabupaten Karawang cukup besar, yang memberikan prospektif bagi pengembangan sektor industri dan perdagangan dimana trendnya menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Disamping itu pelaku disektor perdagangan, jasa dan industri sangat variatif dan kompetitif, dalam hubungannya dengan prospek persaingan terbuka dalam pasar global seperti sekarang ini.

Hal tersebut diatas juga ditunjang dengan trend penggunaan Teknologi Informasi (TI) sebagai perwujudan prinsip

Good Governance nantinya akan menimbulkan kenyamanan bagi

masyarakat sipil maupun masayarakat bisnis untuk kemudahan akses.