A. Fokus Layanan Urusan Wajib
1) Program Transmigrasi Regional
Program Transmigrasi Regional bertujuan untuk terlaksananya perpindahan penduduk dari Kabupaten Karawang keluar Pulau Jawa khususnya ke Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) terpilih disertai dengan peralatan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sasaran program ini adalah keluarga yang berminat dan terpilih serta kurang mampu tetapi mempunyai tekad yang kuat untuk memperbaiki kehidupannya.
Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program transmigrasi maka dilakukan pelaksanaan tahap awal, adalah diadakannya penyuluhan tentang ketransmigrasian yang dilaksanakan oleh Tim Penyuluh tingkat kabupaten, yang dilaksanakan di kecamatan maupun desa/kelurahan dan dilanjutkan dengan pendaftaran bagi calon transmigran. Sambil menunggu kesiapan lokasi dan jadual keberangkatan petugas kabupaten terus mengadakan pembinaan lanjutan.
Tahapan pelaksanaan transmigrasi adalah :
1. Kegiatan pengerahan dan pengiriman transmigrasi
Merupakan proses awal dari penyuluhan sampai calon transmigran siap untuk diberangkatkan, baik secara administrasi maupun kesiapan fisik dan mental.
2. Pengadaan perbekalan transmigrasi
Perbekalan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang merupakan penunjang untuk persiapan pada saat menempati lokasi baru, selain pembekalan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat maupun provinsi.
3. Koordinasi dan Kerjasama antar daerah di luar Jawa
Dari hasil koordinasi ini akan diperoleh lokasi untuk transmigran tahun berikutnya, melewati penjajakan dan observasi.
148
Tabel 2.173
Pencapaian Pemberangkatan Transmigran Tahun 2011 s.d. 2014
No. Tahun Jumlah Tempat/lokasi
KK Jiwa
1. 2011 15 60 UPT Bekkae SP 2 Kab. Wajo Prov. Sulawesi Selatan
8 30 UPT Daruba SP 3/Dehe Gile Kab. Kep. Morotai Prov. Maluku Utara
10 67 UPT Dadaup SP 2 Kab. Kapuas Prov. Kalimantan Tengah
JUMLAH 33 KK 157 JW
2. 2012 5 26 UPT Dadaup C.4 Kab. Kapuas Prov.
Kalimantan Tengah
15 43 UPT Motongkat Kab. Bolaang Mangondow Timur Prov. Sulawesi Utara
JUMLAH 20 KK 69 JW
3. 2013 13 KK 56 UPT Kosa SP.2 Kota Kepulauan Tidore Provinsi Maluku Utara
JUMLAH 13 KK 56 JW
4. 2014 10 40 Unit Pemukiman Transmigrasi Saembawalati Desa Kancu Kec. Pamona Timur Kab. Poso Provinsi Sulawesi Tengah
Keterangan:
Akan diberangkatkan pada awal tahun 2015 sesuai Surat Perintah
Penempatan JUMLAH 10 KK 40 JW
149 Terjadi penurunan pemberangkatan transmigrasi pada tahun 2014 dibanding tahun 2013. Kecenderungan penurunan ini terjadi pula pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012.
Tabel 2.174
Capaian Kinerja Transmigrasi Regional Tahun 2011-2013
No. Uraian 2011 2012 2013 2014
1. Jumlah pengarahan dan pengiriman calon transmigrasi yang dilaksanakan
33 20 13 10
2. Jumlah koordinasi dan kerjasama antar daerah di luar Jawa yang dilaksanakan
7 6 1 4
3. Jumlah Pengadaan perbekalan transmigran
40 20 40 10
Sumber: Disnakertrans Kabupaten Karawang
Kuantitas pengarahan dan pengiriman calon transmigran serta frekuensi koordinasi dan kerjasama antar daerah di luar Jawa yang dilaksanakan memperlihatkan adanya kecenderungan penurunan mulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.
2.1.3. ASPEK DAYA SAING DAERAH
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan Kabupaten lainnya yang berdekatan. Aspek daya saing daerah teridir dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinfestasi dan sumber daya manusia. Namun karena keterbatasan data, hanya dapat ditayangkan data aspek daya saing daerah fokus kemampuan ekonomi daerah berikut ini :
2.1.3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi secara makro dengan melihat besaran laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. Sedangkan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk digunakan pendekatan Pendapatan perkapita, semakin besar pendapatan perkapita dapat menunjukkan semakin tinggi pula tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
Laju pertumbuhan ekonomi jugasering dijadikan asumsi dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan Negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
150
Tabel 2.175
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2015
Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*
LPE dengan Migas (%) 6,56 4,94 7,23 4,96 4,62
LPE tanpa Migas (%) 7,28 5,96 7,36 5,05 5,01
Sumber: BPS Kab. Karawang *) = angka sementara
2.1.3.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang umum digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian dengan fungsinya yang dapat menggambarkan struktur ekonomi dan laju pertumbuhan serta pendapatan perkapita penduduk. Pada tingkat regional PDRB dapat dijadikan ukuran kemampuan suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Semakin besar nilai tambah yang dihasilkan suatu daerah menggambarkan besaran pendapatan masyarakat yang bersangkutan.
Bila dilihat berdasarkan sektor, bahwa terdapat 3 (tiga) sektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Karawang pada tahun 2015 adalah sektor industri pengolahan tetap merupakan sektor (terunggul dan terbesar kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karawang), yaitu sebesar 70,99%. Disusul kemudian oleh sektor perdagangan dan pertanian, yang masing-masing menyumbang sebesar 10,02% dan 4,16%. Sedangkan 2 sektor penyumbang terkecil dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karawang tahun 2015 adalah sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan sektor Jasa Perusahaan. Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor maka semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi.
151
Tabel 2.176
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2011-2015
No INDIKATOR Tahun 2011 2012 2013 2014 2015* 1 PDRB dengan Migas Harga Berlaku (juta Rp) 113.180.813,2 124.276.539,3 140.816.053,3 155.068.137,9 167.052.706,7 Harga Konstan (juta Rp) 106.174.675,8 111.424.083,5 119.484.231,0 125.415.445,9 131.207.042,8
Sumber : BPS Kab. Karawang * = angka sementara
Sedangkan Peningkatan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku dan PDRB per kapita atas harga konstan, sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut :
Tabel 2.177
PDRB per Kapita Tahun 2011-2015*
Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015* PDRB perkapita ADHB (Rp) 52.102.097,48 56.504.900,57 63.277.221,63 68.915.496,89 73.475.655,2 PDRB perkapita ADHK (Rp) 48.876.864,8 50.661.265,58 53.691.535,8 55.737.225,53 57.709.471,63
Sumber : BPS Kab. Karawang PDRB * = angka sementara
2.2 EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016 A. Gambaran Umum RKPD dan APBD Tahun 2016
Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2016 disahkan sebagai dokumen dengan Peraturan Bupati Karawang Nomor 47 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2016. Tema pembangunan Kabupaten Karawang pada tahun 2016 menurut RKPD 2016 adalah: KABUPATEN KARAWANG DALAM KONSTELASI