• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSESTENSI DAN KEBIJAKAN EKONOMI MAHATHIR MOHAMAD DALAM PEMERINTAHAN MALAYSIA TAHUN 1997-1998

C. KONDISI EKONOMI MALAYSIA PADA MASA PEMERINTAHAN MAHATHIR MOHAMAD

Sejak awal masa pemerintahannya sebagai Perdana Menteri di Tahun 1981, Mahathir amat menggarisbawahi komitmennya untuk meneruskan kebijakan yang telah dirintis oleh para pemimpin Malaysia pasca-1969, terutama untuk mengejar tujuan-tujuan New Economic Policy (NEP). Mahathir masih konsisten dengan opininnya yang menggegerkan dalam buku yang pernah beliau tulis di The Malay Dilemma, di mana Mahathir lebih memiliki melakukan perubahan drastis ketimbang perubahan gradual dalam mencapai target-target NEP. Kebijakan ekonomi Mahathir boleh jadi agak tidak koheran tetapi dibatasi/dikendalikan oleh NEP terutama berkenaan dengan pemikiran restrukturisasi distribusi kesejahteraan rakyatnya. Kebijakan-kebijakan ini berisi

beberapa gagasan yang ia tulis dalam bukunya dan kepentingan para pengusaha Bumiputera di sekeliling dirinya.73

Mahathir beranggapan dan merumuskan bahwa orang Melayu memiliki nilai yang belum dikembangkan berhubung dengan harta kekayaan. Apa yang coba disarankan oleh beliau adalah suatu reformasi budaya yang melibatkan penerimaan nilai baru serta kebolehan baru tanpa terikat dengan warisan kerjaya sebagai petani, pedagang kecil-kecilan atau karyawan pemerintah karena tanpa adanya perubahan ke atas budaya atau amalan, maka NEP juga dilihat akan gagal. Ini membolehkan orang Melayu ikut serta dalam bidang ekonomi moderen. Beliau amat berharap agar wujudnya suatu dasar yang drastis untuk membangun bangsa Melayu.74

NEP telah lahir selepas tragedi 13 Mei 1969 dengan dua tujuan :75 i. Membasmi kemiskinan tanpa mengira kaum atau etnis

ii. Pemerataan masyarakat

Tujuan kedua lebih cenderung mendapat tumpuan karena dirasakan jika objektif kedua boleh tercapai, maka tidak mustahil tujuan pertama akan terpenuhi secara otomatis karena sebilangan besar masyarakat yang miskin pada ketika itu adalah masyarakat Bumiputera. Dasar ini melibatkan pinjaman dan subsidi untuk masyarakat Bumiputera; hak istimewa untuk masyarakat Bumiputera mandapatkan permit dengan

73

Syamsul Hadi, Strategi Pembangunan Mahathir dan Soeharto-Politik industrisasi dan modal Jepang di Malaysia dan Indonesia (Jakarta: Pelangi Cendekia, 2005), h. 193

74

Mahathir Mohamad, Melayu Dilema (Singapura: Asia Pacific Press) h.75

75

tujuan berdangang; meluaskan perusahaan atau pemilikan Bumiputera dan sebagainya.76 Agenda utama Mahathir amat jelas sepanjang pemerintahannya yaitu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Melayu dalam bidang ekonomi. Beliau menginginkan masyarakat Melayu ini mempunyai semangat untuk bersaing dalam sebuah negara moderen dan mampu bersaing sebagai sebuah negara industri.

Jika sebelum ini hanya golongan elit yang mampu mendapatkan pendidikan yang baik, hari ini Bumiputera boleh mendapatkan kualitas yang sama. Bilangan mahasiswa yang layak menerima beasiswa bertambah dan latihan diberi kepada mereka yang mahu melanjutkan perkuliahan dalam bidang yang khusus. Beliau berpendapat bahwa tanpa NEP, Malaysia tidak mungkin berjaya mencapai kestabilan sisoal dan ekonomi seperti mana yang dapat diperhatikan pada tahun 1990-an. Malaysia juga dianggap sukses dari sebarang kerusuhan kaum pada tahun 1997-1998 karena kesimbangan ekonomi antara kaum.77

Selepas NEP mencapai batas kematangan pada tahun 1990, Mahathir mencanangkan suatu National Development Policy (NDP), yang mengantikan NEP dan Visi 2020, rencana pembangunan jangka panjang bertujuan membangun Malaysia menjadi sebuah negara maju begitu memasuki tahun 2020. Sebesar 30% target restruktur yang telah menjadi kekuatan obsesif dalam kebijaka ekonomi selama tahun 1970-an dan awal 1980-an telah diganti dengan 7% target pertumbuhan tahunan yang mutlak perlu

76Ibid.

77Ibid

dibagi Malaysia untuk mencapai ‘sebuah ekonomi yang kompetitif, dinamis, kuat dan berdaya tahan’ dan menjadi ‘negara maju’ di tahun 2020.78

Perubahan kedua yang paling signifikasi dalam NDP dan Visi 2020, dibandingkan dengan NEP, adalah peranan pemerintah dalam bidang ekonomi. Sementara negara dilihat sebagai solusi untuk berbagi masalah restrukturisasi sosial-ekonomi di tahun 1970-an dan 1980-an, sektor swasta mulai dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan ekonomi. Seperti diketahui, sejumlah perusahaan pemerintah dan swasta telah dijual kepada swasta, sebagian atau seluruhannya, dan proyek-proyek seperti pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya, yang secara formal ditangani pemerintah, telah diambil alih dan diserahkan kepada sektor swasta.79

Di penghujung tahun 1981, The Look East Policy dicanangkan oleh Mahathir. Kebijakan ini merujuk pada upaya sistematis untuk belajar dari sukses ekonomi Jepang dan negara-negara industri baru (NICs), terutama Korea Selatan dan berorientasi kiblat ekonomi Malaysia dari negara-negara Barat ke Jepang dan negara-negara industri baru di Asia. Kebijakan ini juga merupakan tujuan politis yang lain, dengan mengontrol perusahaan-perusahaan negara yang dipimpin oleh orang-orang Melayu untuk merebut posisi etnis Cina (dan India) dalam bidang ekonomi dan dengan demikian mensejajarkan

78

Syamsul Hadi, Strategi Pembangunan Mahathir dan Soeharto…, h. 276

sumber daya ekonomi etnis Melayu untuk lebih dekat kepada hegomoni politik Melayu.80

Sebelum krisis moneter Asia menghantam ekonomi Malaysia dipenghujung tahun 1997, terlihat bahwa pemerintahan Mahathir mampu mempertahankan kinerja ekonomi Malaysia yang tinggi. Sebagaimana terlihat dalam Tabel 3.3, angka pertumbuhan tahunan Gross Domestic Product (GDP) Malaysia tahun 1991-1996 sangat stabil dan tinggi, berada di kisaran rata-rata lebih dari 8% per tahun. Antara tahun 1990-1995, rata-rata angka pertumbuhan tahunan sektor manufaktur naik dengan cepat hingga 25,8% , melampaui semua angka pertumbuhan yang pernah ada sebelumnya. Di tahun 1995, ekspor komoditas manufaktur telah mencapai 79,6% dari nilai total ekspor bruto dan dipredeksikan akan naik terus hingga angka 88,6% di tahun 2000.81

Tabel 3.1

Angka Pertumbuhan GDP Negara-negara ASEAN 1991-1996 (dalam % )

80

Mahathir Mohamad, Islam, Knowledge and Other Affairs (Selangor: MPH Publising, 2006), h. 96 81 Ibid. Negara 1991 1992 1993 1994 1995 1996 Brunei 4,1 -1,1 0,5 1,8 2,0 3,5 Indonesia 8,9 7,2 7,3 7,5 8,1 8,6 Malaysia 8,6 7,8 8,3 9,2 9,5 8,6 Singapura 7,3 6,2 10,4 10,5 8,8 7,0

Sumber : ISEAS, 1998

Tujuan dari kebijakan-kebijakan pasca NEP yang disebut dalam NDP dan Visi 2020, yang mencakup pencapaian suatu yang ‘secara ekonomi merupakan proyek penyeimbangan ekonomi antaretnis dalam masyarakat’, juga dapat diterima dengan baik oleh non-Bumiputera. Hasratnya dijelaskan dalam apa yang dinamakan Visi 2020 yang beliau sampaikan pada 28 Februari 1991 dengan bertemakan "ke arah pembentukan sebuah negara yang benar-benar maju dalam segala bidang secara seimbang merangkumi ekonomi, politik sosial, kerohanian, psikologi dan kebudayaan".82

Komitmen langsung terhadap kebijakan ini secara etnis tidak bias: kebutuhan Malaysia untuk mencapai status ‘negara maju’ secara penuh saat memasuki tahun 2020, adalah pertama-tama dengan mengakselerasi industrialisasi, pertumbuhan dan modernisasi dan memajukan ‘bangsa Malaysia’ yang melampaui identitas golongan dan loyalitas etnis yang ada. Sekalipun proses-proses untuk mencapai tujuan Visi 2020 masih kabur, namun retorika di balik desain besar ini dan inisiatif-inisiatif liberalisasi ekonomi dan kultural pemerintah telah mendapat dukungan penuh dari kalangan non-Bumiputera juga.83

82

Mohamed Yusri Mohamed Yong, Mahathir Bin Mohamad, artikel diakses pada 3 April 2008 dari http://www.geocities.com/tokoh_agung/TokohPMMahathirbinMohammad.htm

83

Syamsul Hadi, Strategi Pembangunan Mahathir dan Soeharto..., h. 277

Thailand 8,5 8,1 8,3 8,8 8,6 6,6

Perubahan arah kebijakan industrial Malaysia yang dirintis Mahathir terutama terwujud dalam promosi industri-industri berat yang secara teknologis tergolong canggih dan padat modal. Pemerintah Malaysia membangun apa yang disebut the Heavy Industries Corporation of Malaysia Bhd (HICOM) dan badan-badan negara lainnya untuk berpatner dengan pemodal asing (terutama Jepang) guna membangun proyek-proyek tersebut, diantaranya adalah beberapa pabrik semen, pabrik pengolahan besi, sebuah pabrik peleburan baja sebuah pabrik pulp dan kertas, serta proyek petrokimia dan proyek gencar sekali dipublikasi yaitu : ‘Perusahaan Otomobil Nasional’(PROTON), yang dibangun secara joint venture dengan Mitsubishi Corporation dari Jepang.84

Mahathir adalah seorang pemikir dan revolusiner. Di bawah pemerintahannya Malaysia telah melalui suatu proses transformasi yang tidak pernah digambarkan sebelum ini. Mahathir mahu Malaysia menjadi sebuah negara maju dan rakyatnya mampu bersaing di peringkat global. Mahathir memperkenalkan konsep Perusahaan

Malaysia di mana Malaysia digambarkan sebagai sebuah perusahaan dan rakyat adalah buruh dan pemegang saham. Ini meningkatkan lagi prestasi pekerjaan, pendapatan serta imej negara. Di antara langkah-langkah ke arah mencapai sistem ekonomi perindustrian ini adalah pembangunan sektor industri berat. Salah satu kejayaan industri ini adalah pengeluaran mobil nasional yang kini merupakan mobil yang paling laris di Malaysia

(mobil import dikenakan pajak 100%). Mahathir juga meningkatkan keikutsertaan Bumiputera dalam pemilikan saham sektor perusahaan dan perdagangan dengan mendirikan Permodalan Nasional Berhad (PNB) dan Amanah Saham Nasional (ASN)

84Ibid

serta Amanah Saham Bumiputera (ASB). Harapan Mahathir adalah menjadikan

Malaysia sebuah negara maju sepenuhnya pada tahun 2020.85

Visi 2020 adalah suatu cita-cita. Bagaikan seorang artis, Mahathir Mohamad memberikan satu filosofi yang murni yang kemudiannya diikui dengan keindahan perlaksanaan. Sasarannya adalah pembangunan yang bercirikan kemanusiaan dengan persekitaran yang seimbang. Sejak dilantik sebagai Perdana Menteri, Mahathir tidak pernah lelah memberikan perubahan. Antara langkah awal setelah menjadi Perdana Menteri adalah memperbaiki barisan pemerintahan dengan menggerakkan kampanye 'Bersih, Cekap dan Amanah' serta 'Kepimpinan Melalui Teladan' ke arah mendalami nilai kebertanggungjawaban dan etika murni dikalangan karyawan umum khususnya dan masyarakat umumnya, ini sesuai bersesuaian dengan kepimpinan efektif yang coba beliau pamerkan dalam masyarakat Islam. Mahathir juga memberikan 'Dasar Kependudukan 70 juta' ke arah menjadikan Malaysia mempunyai pasaran dalam negara yang mampu mendukung pengeluarannya. Cita-citanya untuk merobah institusi politik dan pemerintahan Malaysia untuk menjadikannya lebih bertanggung jawab dalam tempo ini amat jelas sekali.86

Mahathir juga tidak lupa memberikan unsur-unsur Islam dalam pemerintahannya. Kampanye peningkatan 'Daya Pengeluaran Negara' juga diadakan begitu juga dasar 'Penerapan Nilai-nilai Islam' sebagai satu wadah memberikan budaya kerja yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu di bawah pemerintahannya, berdirilah

85Ibid. 86

Ho Khai Leong dan James Chin, Pentadbiran Mahathir Prestasi dan Krisis dalam Pemerintahan (Kuala Lumpur dan Singapura: Times, 2003), h. 11

Universitas Islam Antarabangsa (IIUM) yang dicetuskan oleh wakil Perdana Menteri ketika itu, Anwar Ibrahim, dan Bank Islam. Sejak itu, Malaysia diberi penghormatan dan kepercayaan untuk menjalankan forum-forum bertaraf internasional seperti CHOGM, Kelompok Selatan dan Commonwealth Game 1998.

Tidak cukup dengan dengan membuat mobil, beliau juga mencanang proyek litar Formula 1 (F1) Sepang yang menjadikan Malaysia salah satu destinasi Grand Prix

dunia. Balapan mobil yang bergensi ini sememangnya akan mempopularkan Malaysia di

mata dunia. Ini karena hampir 250 buah negara membuat liputan lintas langsung untuk menayangkan balapan F1 ini. Dengan menganjurkan F1 ini, ia secara tidak langsung mengukuhkan kemampuan Mahathir untuk mengendalikan urusan diperingkat internasional. Malah, ia bukan saja mampu meningkatkan aliran keluar-masuk mata uang asing daripada peningkatan industri wisata tetapi juga memberi peluang kepada pengusaha tempatan untuk mengambil bagian. Misalnya, Petronas telah melibatkan diri dengan kerja sama pasukan dari Sweden, Peter Sauber yang turut melahirkan pasukan baru, Sauber Petronas. Kini muncul pula pembalap Malaysia pertama beraksi di litar F1 yaitu Alex Yoong yang turut mempromosi nama Malaysia di mata dunia walaupun pencapaiannya masih rendah.87

Belum sempat rakyat mengejar teknologi negara di jalan raya, beliau telah membawa negara ke angkasa lepas. Beliau perintis Pusat Kajian Sains Angkasa Lepas dan impiannya terwujud dengan terbinanya Planetarium Negara yang dilancarkan pada tahun 1994. Bersesuaian dengan peralihan zaman serta dalam usaha untuk menjadikan

87

Malaysia sebagai pusat telekomunikasi serantau di bawah Visi 2020, Malaysia Southeast Asia Satellite (Measat) atau ringkasnya MEASAT-1 telah diperkenalkan dari Kouru, French Guiana pada 13 Januari 1996. Measat dapat memenuhi kebutuhan seperti internet dan telekomunikasi Malaysia serta negara lain dirantau Asia. Ini membolehkan ia memenuhi tujuan Mahathir yang mahu melahirkan masyarakat yang berinovasi serta sanggup berhadapan dengan cabaran masa depan. MEASAT-2 pula sukses ditempatkan di orbit pada 14 November 1996 yang juga mampu memberi informasi serta liputan menyeluruh sehingga ke Australia dan kepulauan Hawaii.88

Ini jelas dapat melihat bagaimana anak tempatan mendapat peluang pekerjaan serta kepercayaan untuk menjadi pakar teknisi termasuk mengawal ruang angkasa, insinior dan penganalisis orbit di bawah MEASAT Satellite Control Centre (MSCC) yang berpusat Langkawi, Kedah.89 Memandangkan industri telekomunikasi semakin maju, Mahathir dianggap sukses meletakkan usaha Malaysia untuk bermain peran yang signifikasi di bawah infrastrukstur komunitas dunia pada masa akan datang.

Malaysia juga mengalami pembangunan infrastuktur yang luar biasa pesatnya di bawah pemerintahannya Mahathir. Proyek jalan tol menghubungkan negara bagian utara Malaysia – selatan Malaysia dan timur - barat semenanjung Malaysia telah menjadikan

Malaysia negara yang mempunyai rangkaian jalan tol antara yang terbaik di dunia.

Malaysia juga melangkah ke era transportasi berteknologi tinggi apabila transportasi aliran ringan (LRT) diperkenalkan di Kuala Lumpur. Pada tahun 1996 Mahathir melihat

88Ibid

., h. 143

89Ibid.

satu lagi impiannya menjadi kenyataan apabila gedung tertinggi di Malaysia menjadi kenyataan. Menara Kuala Lumpur yang menempatkan pusat transmisi televisi dan telefon selular merupakan manara konkrit yang tertinggi di dunia dan semestinya tanda ibu kota yang paling bergensi dengan ketinggian 451.9 m. Menara ini juga menara telekomunikasi yang ketiga tertinggi di dunia.90

Pada September 1996, pemerintah Malaysia telah mengumumkan pembinaan kota pemerintahan persekutuan 'Putrajaya'. Putrajaya sebuah kota pemerintahan terancang mempunyai filosofi murni ke arah mempertingkatkan produktivitas pemerintahan negara dan seterusnya mewujudkan 'Kerajaan Elektronik'. Putrajaya dilihat sebagai menjadi simbol mercu kejayaan Mahathir karena akan dilihat sebagai kota bestari dengan segala kemudahan terkini bukan saja dalam administrasi, tetapi juga untuk menyebarkan teknologi informasi dan pusat administrasi pemasaran.91

Semua orang tahu Mahathir mempunyai komputer di pejabatnya, tetapi tiada siapa yang sangka bahwa beliau akan meletakan pusat dunia komputer di Malaysia. Pada tahun 1997, Mahathir memperkenalkan 'Koridor Raya Multimedia (MSC)' yang akan menjadikan Malaysia pusat eksperimen pembangunan fasilitas multimedia yang terunggul di dunia. MSC akan merangkumi semua ruang lingkup industri teknologi maklumat dalam sebuah persekitaran yang khusus buatnya. Sehubungan itu sebuah kota ultra-tekno 'Cyberjaya' telah dibangun dan menjadi satu-satunya bandar siber dunia.

90

Mohamed Yusri Mohamed Yong, Mahathir Bin Mohamad, artikel diakses pada 3 April 2008 dari http://www.geocities.com/tokoh_agung/TokohPMMahathirbinMohammad.htm

Gagasan MSC akan menempatkan kerajaan e-elektronik dan Universitas Multimedia (MMU) serta menjadi pemicu kepada perlaksanaan sekolah bestari, tele-perubatan, kartu pintar, pusat perdagangan tanpa perantaraan serta pusat pengeluar web sedunia.92

Rekor Malaysia tidak titik di situ sahaja, Mahathir juga mengilhamkan 'Kuala Lumpur City Centre (KLCC) yakni proyek hartanah yang terbesar di dunia yang di bina di Malaysia. Gedung ini merupakan gedung tertinggi di dunia dengan 88 lantai menara berkembar di atas lokasi seluas 40 hektar. Meskipun beberapa sudut dunia bakal menampilkan bangunan yang lebih tinggi, namun rekod ini akan kekal sebagai menara 'berkembar' yang tertinggi di dunia bagi abad ke dua puluh dan juga untuk buat beberapa tahun yang akan datang.93

Menyadari bahwa industri penerbangan umum bukan hanya memerlukan pesawat terbang canggih tetapi juga bandar udara yang serba boleh, Mahathir telah menukar kawasan kebun di Sepang kepada tapak Bandar Udara Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA). Bandar udara ini akan tampil sebagai yang bergensi di rantau ini.. KLIA bisa menampung perjalanan 100 juta penumpang setahun dan pastinya menjadikan Penerbangan Malaysia (MAS) antara yang paling kompetitif di dunia. KLIA dianggap sebagai symbol kemahsyuran Malaysia memandangkan ia merupakan gerbang keluar-masuk wisatawan dari luar negeri.94

92Ibid. 93Ibid. 94

Rakyat hari ini dan generasi yang terkemudian tidak akan lupa pada Mahathir karena 'Visi 2020nya'. Visi 2020 bukan suatu angan-angan, malah itu adalah satu realitas yang mana prosesnya sedang meningkat mengelilingi kita dengan program-program pembangunan. Bagi Mahathir, perjuangannya belum selesai kerana perjalanannya tidak pernah ada titiknya, beliau secara realistik menjelaskan, "saya tidak akan hidup sehingga tahun 2020 tetapi saya pasti Visi 2020 akan dapat dicapai".95

Mahathir telah menjadi Perdana Menteri Malaysia sejak tahun 1981 dan merupakan Perdana Menteri Malaysia yang paling lama memerintah. Dalam karir politiknya, beliau terbukti terselamat daripada kekacauan politik dan skandal uang, dengan bijak mengalahkan semua pencabar kepimpnannya dan partai dominannya yaitu UMNO. Daya usahanya yang tidak lelah untuk merobah, dan menurut pengkritiknya, merosakkan berbagai institusi politik Malaysia, telah menjadikannya Perdana Menteri dan tokoh politik yang paling kontroversi di Malaysia. Namun, tiada siapa dapat menafikan prestasinya. Sepanjang beliau memerintah dalam politiknya mungkin dibuahkan dengan kestabilan ekonomi negara yang bertrusan. Misi dan visinya untuk memoderenkan Malaysia umumnya dan orang Melayu khususnya, telah menghasilkan ekonomi yang cemerlang semasa tempo pemerintahannya sehinggalah krisis moneter pada tahun 1997.96

D. STRATEGI MAHATHIR MOHAMAD DALAM MENGATASI KRISIS

Dokumen terkait