• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah Permukiman

DAN PENYELENGGARAAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

2) Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah Permukiman

Gambaran secara umum kondisi eksisting sistem pengelolaan air limbah yang ada saat ini di Kota Tarakan baik pada aspek teknis maupun pada aspek non teknis perlu dijabarkan. Untuk menggambarkan kondisi eksisting pengembangan air limbah yang telah dilakukan pemerintah Kota Tarakan, perlu diuraikan hal-hal berikut ini:

Aspek teknis

Berisi hal-hal yang berkaitan dengan prasarana dan sarana air limbah yang mencakup:

1. Sistem prasarana dan sarana air limbah (sistem setempat/onsite, sistem terpusat/off-site);

2. Jumlah, masalah, dan kondisi prasarana dan sarana air limbah; 3. Tingkat pelayanan prasarana dan sarana air limbah.

Kondisi eksisiting pengembangan air limbah secara teknis dapat ditampilkan sebagaimana digambarkan pada tabel-tabel berikut:

Tabel 6. 33 Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten/Kota Prasarana

dan Sarana Jumlah Kapasitas Sistem Pengolahan

Lembaga Pengelola

Keterangan Kondisi

IPAL 2 Unit 370 SR RBC DKPP BAIK

IPLT 1 Unit 105 M3 Filter/ Pengendapan DKPP BAIK

Truk Tinja 1 Unit 105 M3 /Bulan Convensional DKPP BAIK

Sumber : DKPP Kota Tarakan

Tabel 6. 34 Cakupan Pelayanan Sistem On Site No Kecamatan

Jumlah PS Sanitasi Sistem On Site

Pengumpulan Pengolahan

Jamban Keluarga MCK Lainnya Septik Tank Cubluk Lainnya

Tabel 6. 35 Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat No Lokasi Sistem Dibangun Tahun Cakupan Pelayanan Kondisi MCK ++ IPAL Komunal

1. Kelurahan Karang - Convensional 2014 50 SR BAIK Rejo Kec. Tarakan (Filter)

Barat

Sumber : DKPP Kota Tarakan

Tabel 6. 36 Parameter Teknis Wilayah

No Uraian Besaran Keterangan

Karakteristik Fisik Kota

1 Jumlah Penduduk 212.100 Jiwa

Tingkat Kepadatan

- Sangat Tinggi (>400 jiwa/hektar) - Tinggi (300-400 jiwa/ hektar) - Sedang (200-300 jiwa/ hektar)

- Rendah (<200 jiwa/hektar) rendah 2 Tipe Bangunan Rumah Tangga

- Permanen -

- Semi Permanen -

- Tidak Permanen -

3 Badan Air

- Nama Sungai/ danau/ waduk Lihat Kondisi Eksisting Drainase

- Peruntukan - Debit - kualitas

Sumber : Kota Tarakan Dalam Angka Tahun 2013

6.4.1.3. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Air Limbah Identifikasi Permasalahan Air Limbah

Identifikasi permasalahan dilakukan dengan membandingkan antara kondisi yang ada dengan sasaran yang ingin dicapai, untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic need) dan kebutuhan pengembangan (development need) yang ditinjau dari aspek teknis, keuangan dan kelembagaan. Selain itu, dilakukan inventarisasi persoalan setiap masalah yang sudah dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta parameter-parameter teknis yang ada di kawasan tersebut.

Tabel 6. 37 Permasalahan Pengelolaan Air Limbah Yang Dihadapi

No Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan

Tindakan Yang Sudah Dilakukan Yang akan Dilakukan A. Kelembagaan:

- Bentuk Organisasi Koordinasi masih rendah - -

- Tata Laksana (Tupoksi,

SOP,dll)

Belum terdapat SOP - -

- Kualitas dan Kuantitas

SDM

SDM masih rendah Bimtek dan pelatihan

Bimtek dan pelatihan B. Perundangan terkait sektor

air limbah (Perda, Pergub, Perwali,)

Belum ada perda - -

No Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan Tindakan Yang Sudah Dilakukan Yang akan Dilakukan - Sumber-sumber

pembiayaan (APBD Prov / Kab / kota / swasta / masyarakat)

- Retribusi

Pembiayaan masih rendah Usulan ke pemerintah pusat

Usulan ke pemerintah pusat

D. Peran serta Masyarakat dan swasta

E. Teknis Operasional: 1. Sistem On-Site Sanitation:

- MCK

- Jamban keluarga / cubluk / septik tank

- Septik tank komunal

- PS Sanimas - Truk tinja

- IPLT

- truk tinja masih kurang - banyak masyarakat yang masih menggunakan cubluk - Setik tank komunal masih kurang

- belum terdapat sanimas - belum terdapat IPLT

Usulan ke pemerintah pusat

Usulan ke pemerintah pusat

2. Sistem Off Site Sanitation:

- Sambungan rumah - Sistem jaringan pengumpul - Sistem sanitasi berbasis

masyarakat

- IPAL

- - -

Sumber: Hasil Analisa 2014

Permasalahan Pembangunan Sektor Air Limbah di Indonesia, secara umum adalah:

(1) Belum optimalnya penanganan air limbah

(2) Tercemarnya badan air khususnya air baku oleh limbah (3) Belum optimalnya manajemen air limbah:

a. Belum optimalnya perencanaan;

b. Belum memadainya penyelenggaraan air limbah.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Sektor Air Limbah

Tantangan Sektor Air Limbah meliputi tantangan internal dan tantangan eksternal. Tantangan internal berhubungan dengan cakupan pelayanan air limbah, kejadian penyakit karena buruknya pengelolaan air limbah, perlindungan sumber air baku, kualitas kelembagaan, penggalian sumber dana serta pembagian porsi dana APBN dan APBD. Sedangkan tantangan eksternal berkaitan dengan target RPJMN bebas pembuangan tinja secara terbuka di tahun 2014 dan Target MDGs 7c terlayaninya 50% masyarakat yang belum mendapatkan akses air limbah sampai tahun 2015.

Selain itu, Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai

bagian dari beban dan tanggung jawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan didalam dokumen RPI2JM yang merupakan tantangan tersendiri bagi pelayanan pengelolaan Air Limbah. Target pelayanan dasar bidang Air Limbah sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum dapat dilihat melalui tabel 6.38.

Tabel 6. 38 Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan Permen PU No.14/PRT/M/2010

Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Batas

Waktu Pencapaian Keterangan Indikator Nilai Penyehatan Lingkungan Permukiman Air Limbah Permukiman Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai. 60% 2014 Dinas yg membidangi PU Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/kota

5% 2014 Dinas yg

membidangi PU

Peluang dalam pengelolaan air limbah adalah telah diaturnya kewajiban penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan dan perlindungan sumber air baku dalam tataran undang-undang sampai dengan peraturan daerah. Peraturan perundangan juga telah mengatur keterpaduan penanganan air limbah dengan pengembangan sistem penyediaan air minum. Peluang yang lain adalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam penyelenggaraan air limbah permukiman.

6.4.1.4. Analisis Kebutuhan Air Limbah

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kebutuhan Sistem Air Limbah adalah menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan air limbah kota. Melakukan analisis atas dasar besarnya kebutuhan penanganan air limbah, baik itu untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat (basic need) maupun kebutuhan pengembangan kota (development need).

Kebutuhan komponen pengelolaan air limbah secara teknis dan non teknis baik sistem setempat individual, komunal maupun terpusat skala kota, serta memperlihatkan arahan struktur pengembangan prasarana kota yang telah disepakati. Analisis yang terkait dengan kebutuhan air limbah adalah analisis sistem pengelolaan air limbah (on site dan off site), analisis jaringan perpipan air limbah untuk sistem terpusat, analisis kualitas dan tingkat pelayanan serta analisis ekonomi. Hasil analisis kebutuhan dituangkan dalam tabel 6.39:

Tabel 6. 39 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah

No Uraian Kondisi Eksisting

Kebutuhan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Dokumen terkait