• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TERMASUK PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA

6.3. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

6.3.1. Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan

Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum. Penyelenggara pengembangan SPAM adalah badan usaha milik negara (BUMN)/ badan usaha milik daerah (BUMD), koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum. Penyelenggaraan SPAM dapat melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SPAM berupa pemeliharaan, perlindungan sumber air baku, penertiban sambungan liar, dan sosialisasi dalam penyelenggaraan SPAM.

Beberapa peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) antara lain:

i) Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Pada pasal 40 mengamanatan bahwa pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum rumah tangga dilakukan dengan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM). Untuk pengembangan sistem penyediaan air minum menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. ii) Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Program Jangka

Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025

Perundangan ini mengamanatkan bahwa kondisi sarana dan prasarana masih rendah aksesibilitas, kualitas, maupun cakupan pelayanan.

iii) Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Bahwa Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan, manajemen, keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Peraturan tersebut juga menyebutkan asas penyelenggaraan pengembangan SPAM, yaitu asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keberlanjutan, keadilan, kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas.

iv) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Peraturan ini mengamanatkan bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan/ penyediaan air minum perlu dilakukan pengembangan SPAM yang bertujuan untuk membangun, memperluas, dan/atau meningkatkan sistem fisik dan non fisik daam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik dan sejahtera.

v) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Peraturan ini menjelaskan bahwa tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari.

SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan. Sedangkan SPAM bukan jaringan perpipaan dapat meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air. Pengembangan SPAM menjadi kewenangan/ tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menjamin hak setiap orang dalam mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif sesuai dengan peraturan perundangundangan, seperti yang diamanatkan dalam PP No. 16 Tahun 2005.

Pemerintah dalam hal ini adalah Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Cipta Karya di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum. Adapun fungsinya antara lain mencakup:

 Menyusun kebijakan teknis dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum;

 Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan sistem penyediaan air minum termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;

 Pengembangan investasi untuk sistem penyediaan air minum;

6.3.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

A. Isu Strategis Pengembangan SPAM

Terdapat isu-isu strategis yang diperkirakan akan mempengaruhi upaya Indonesia untuk mencapai target pembangunan di bidang air minum. Isu ini didapatkan melalui serangkaian konsultasi dan diskusi dalam lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya. Isu- isu strategis tersebut adalah:

1) Peningkatan Akses Aman Air Minum; 2) Pengembangan Pendanaan;

3) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan;

4) Pengembangan dan Penerapan Peraturan Perundang-undangan; 5) Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum;

6) Rencana Pengamanan Air Minum;

7) Peningkatan Peran dan Kemitraan Badan Usaha dan Masyarakat; dan 8) Penyelenggaraan Pengembangan SPAM yang Sesuai dengan Kaidah

Teknis dan Penerapan Inovasi Teknologi

Kota Tarakan sebagai salah satu kota di wilayah Negara Kesatuan Indonesia harus turut ikut serta dalam pencapaian target pembangunan bidang air minum. proses pencapaian target pembangunan bidang air minum khususnya untuk wilayah Kota Tarakan dalam perkembangannya terdapat isu, permasalahan dan tantangan. Berikut adalah isu strategis yang diperkirakan akan mempengaruhi upaya Pemerintah Kota Tarakan dalam mencapai target pembangunan di bidang air minum;

1) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih 2) Ketersediaan sumber air baku air bersih

3) Tingkat kebocoran air bersih 4) Tingkat pelayanan air bersih

B. Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM

Aspek Teknis

Saat ini pendistribusian air pada umumnya belum merata sehingga ada beberapa wilayah yang aliran airnya kecil dan kurang lancar. Hal ini disebabkan oleh adanya daerah-daerah pengembangan baru di luar rencana pengembangan PDAM, disamping kondisi jaringan pipa yang digunakan sebagian sudah tua sehingga rawan terjadi kebocoran dan penyumbatan-penyumbatan.

Sistem pendistribusian air pada wilayah pelayanan IPA Persemaian, Kampung Bugis dan Kampung Satu, sebagian masih menggunakan sistem

penggiliran. Wilayah dengan kondisi pengaliran air cukup dan yang secara bergiliran dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini.

Tabel 6. 20 Jalur distribusi dan kondisi pengaliran air tiap wilayah

Sumber : PDAM Kota Tarakan

Kondisi demikian secara bertahap dapat ditanggulangi dengan adanya pengembangan jaringan baru yang diimbangi dengan penambahan kapasitas produksi. Total perpipaan yang telah terpasang diseluruh Kota Tarakan sampai tahun 2009 ini adalah yang berdiameter dari 400 mm s/d 50 mm adalah 250.227 meter. Sistem perpipaan pada jaringan air bersih Kota Tarakan sampai dengan tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 6.21.

Tabel 6. 21 Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Tarakan Sampai Dengan Tahun 2014

Sumber : PDAM Kota Tarakan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tarakan saat ini mempunyai 4 (empat) lokasi instalasi yaitu Instalasi Kampung Bugis, Instalasi Persemaian, Instalasi Kampung Satu, dan Instalasi Juata Laut. Jumlah sambungan pada akhir tahun 2009 ialah  13.108 unit sambungan dimana 85% dari sambungan ialah

No. Uraian Jalur pipa induk distribusi Kondisi pengaliran air Cukup Kurang Giliran 1. Wilayah I Jl. Aki Balak   

Jl. Mulawarman   - Jl. Cendrawasih   - Jl. Gajah Mada   - Jl. Karang Anyar   - 2. Wilayah II Jl. Yos Sudarso  - - Jl. Karang Balik  - - Jl. Karang Rejo  - -

Jl. Selumit  - 

Jl. Sebengkok  - 

3. Wilayah III Jl. Lingkas Ujung  -  Jl. Jendral Sudirman  -

Jl. Kesuma Bangsa  -  Jl. Imam Bonjol  -

Jl. Kampung I, Kampung IV, Kampung VI  - 

Jl. Skip  - 

Uraian

Tahun/ panjang pipa Panjang Pipa s.d. Tahun 2009

s/d 2005 2006 2007 2008 2009 diganti Yang digunakan Belum digunakan Sudah total Meter meter meter meter meter meter meter meter meter

Pipa  400 mm 500 - - 750 - 1.250 Pipa  300 mm 2.068 - - 3.000 6.252 11.320 Pipa  250 mm 34.854 - - - 1.750 36.604 Pipa  200 mm 23.219 - 6.000 - - 29.219 Pipa  150 mm 10.163 - - - - 10.163 Pipa  100 mm 26.195 - 1.007 667 550 28.419 Pipa  75 mm 50.447 - 2.416 1.833 7.930 62.626 Pipa  50 mm 63.788 - 1.968 - 4.870 70.626 Jumlah: 211.234 - 11.391 6.250 21.352 250.227

termasuk non niaga/rumah tangga (Tabel 3.4). Konsumsi per capita domestik dalam kota ialah 200 liter per hari. PDAM Kota Tarakan memerlukan kapasitas tambahan untuk pengembangan di masa mendatang.

Sistem PDAM Kota Tarakan pada umumnya berada dalam kondisi operasional yang baik. Namun demikian diketahui bahwa pemeliharaan terhadap beberapa pompa kurang memadai, dengan demikian mengurangi kapasitas dan membatasi sambungan baru yang potensial pada daerah-daerah tertentu. Kehilangan air di seluruh PDAM 40% dalam sistem distribusi.

IPA yang dimiliki saat ini oleh PDAM Kota Tarakan tersebar di 4 (empat) lokasi yaitu : Kampung Bugis, Persemaian, Kampung Satu dan Juata Laut. Total kapasitas terpasang sebesar 400 lt/det (Tabel 3.5). Sedangkan lokasi reservoar beserta kapasitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 6. 22 Jumlah Pelanggan PDAM Menurut Kategori Pelanggan dan Jumlah Sambungan Baru PDAM Di Kota Tarakan Tahun 2009

No Kelurahan

Kategori Pelanggan

Sambungan baru PDAM Rumah

Tangga Niaga Industri Sosial

Kec. Tarakan Barat

1 Karangrejo 463 177 0 3 27

2 Karangbalik 537 223 0 9 11

3 Karanganyar 2359 256 1 31 98

4 Karanganyar Pantai 1335 152 0 18 61

5 Karang Harapan 398 14 0 5 21

Kec. Tarakan Tengah

6 Selumit Pantai 640 141 0 5 71

7 Selumit 400 103 0 3 13

8 Sebengkok 1039 145 4 20 42

9 Pamusian 1165 192 0 22 63

10 Kampung I/Skip 677 31 0 7 109

Kec. Tarakan Timur

11 Lingkas Ujung 612 35 0 7 0 12 Gunung Lingkas 335 47 0 6 0 13 Mamburungan 83 7 0 5 0 14 Kampung Empat 239 22 0 4 0 15 Kampung Enam 112 2 0 0 0 16 Pantai Amal 0 0 0 0 0 17 Mamburungan Timur 0 0 0 0 0

Kec. Tarakan Utara

18 Juata Permai 3 0 0 1 0

19 Juata Kerikil 17 1 0 1 0

20 Juata Laut 429 7 1 8 37

Sumber : Kecamatan Tarakan Dalam Angka, 2009

Tabel 6. 23 Lokasi IPA (Instalasi Pengolahan Air) Kota Tarakan Lokasi IPA Terpasang Kapasitas Beroperasi Kapasitas Produksi Efektif Kapasitas Air Baku Sumber

- IPA Kamp. Bugis 120 L/det 60 L/det 58,99 L/det Sungai Kampung Bugis

- IPA Persemaian 155 L/det 155 L/det 139,11 L/det

Lokasi IPA Kapasitas Terpasang Kapasitas Beroperasi Kapasitas Produksi Efektif Sumber Air Baku

- IPA Kamp.Satu 90 L/det 60 L/det 51,73 L/det Embung Persemaian

- IPA Juata Laut 35 L/det 30 L/det 23,99 L/det Sungai Binalatung &

Sungai Semunti

Total 400 L/det 305 L/det 273,82 L/det

Sumber: PDAM Kota Tarakan, 2011

Tabel 6. 24 Lokasi Reservoar Kota Tarakan

LOKASI RESERVOAR KAP.TERPASANG KAP.BEROPERASI

Dokumen terkait