PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN
KOTA SOLOK Data
B. Kondisi Existing
Kondisi eksisting di Kota Solok, yang mencakup kondisi terkait peraturan daerah, kegiatan penataan lingkungan permukiman, kegiatan penyelenggaraan bangunan
penanggulangan kemiskinan, dan untuk data kondisi eksisting terkait dengan Peraturan Daerah yang telah disusun mencakup Raperda dan Perda Bangunan Gedung, Perda RTBL, Perda RISPK, SK Bupati/Walikota, Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, yang terkait sektor PBL, dapat dilihat dalam tabel 7.6
Tabel 7.6
Peraturan Daerah/Peraturan Walikota terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
No. Perda/Peraturan Walikota/Peraturan Lainnya Ket.
No Tahun Tentang
1. 04 2009 Peraturan daerah Kota Solok tentang Bangunan
Gedung
2. 13 2012 Peraturan daerah Kota Solok tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Solok Tahun 2012 – 2031
Penataan Bangunan
Konsep penataan bangunan dilakukan melalui pendekatan perbaikan kawasan tertinggal dan kumuh dengan peningkatan kualitas bangunan permukiman yang terdiri dari 2 (dua) model, yakni:
Konsep Preventif (Pencegahan), dengan mengurangi/menghambat bertambahnya bangunan di lokasi perumahan kumuh,
Konsep Kuratif (Penanggulangan), dengan memecahkan persoalan bangunan pada permukiman kumuh secara fisik maupun sosial ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat (TRIDAYA),
Penataan bangunan dilakukan dengan tetap mempertahankan jati diri beberapa bangunan bernilai historis. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk merevitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikan nilai tambah fisik, sosial, dan ekonomi masyarakat agar tercapai kesejahteraan yang Iebih baik.
Bangunan-bangunan gedung dan bangunan fasilitas umum lainnya yang ada di Kota Solok pada umumnya berlokasi pada pusat kota. Gedung perkantoran secara umum
KOTA SOLOK
berlokasi pada 2 lokasi yaitu di komplek Balai Kota Solok kelurahan IX Korong dan kelurahan Laing (arahan pengembangan Kota Solok).
Tabel 7.7
Bangunan Gedung Yang Ada di Kota Solok
No Bangunan Gedung Lokasi Kondisi
1 Rumah Dinas Walikota Laing Baik
2 Rumah Dinas Wakil Walikota Pusat Kota Baik
3 Perkantoran Pemda Tersebar Baik
4 Rumah Sakit Umum Solok Kel. Simp. Rumbio Baik
5 Rumah Sakit Tentara Pusat Kota Baik
6 STAI Pusat Kota Sedang
7 Univ. Islam Sumatera BArat Kel. KTK Baik
8 Polres Solok Pusat Kota Baik
9 Kodim Solok Pusat Kota Baik
10 Bank (BRI, BNI, Bank Nagari, Bank Mndiri dan Pusat Kota Baik Beberapa BPR)
11 Akper Kel. Laing dan Kel. Tanah Garam Baik
12 SMU/Sederajat Tersebar Baik
13 SLTP/Sederajat Tersebar Baik
14 SD/Sederajat Tersebar Baik
15 TK Tersebar Baik
16 Pos Pemadam Kebakaran Komplek Balai Kota Solok Baik
17 Puskesmas Tersebar Baik
18 Labor Kesehatan Kota Solok Kel. KTK Baik
19 Kantor Camat dan Kantor Lurah Tersebar Baik
20 Gedung Pertemuan Kubung Tigobaleh Kel. IX Korong Baik
21 Mesjid Agung Kel. Aro IV Korong Baik
22 Terminal Bareh Solok Kel. Simp Rumbio Baik
23 Hotel dan restoran Tersebar Baik
24 Perkantoran DPRD Kota Solok Nan Balimo Baik
Sumber : Dinas PU Kota Solok 2014 Penataan Lingkungan
Dibeberapa kawasan perkotaan di wilayah Kota Solok terdapat kawasan kumuh yang berdampak pada lingkungan tidak sehat sehingga perlu ditata ulang kembali yang agar
tampak asri dan selaras dengan lingkungan. Penataan lingkungan perumahan permukiman akan dikembangkan dengan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sehingga bernilai ekonomis dan berpotensi wisata dan tetap menyediakan kawasan hijau sebagai daerah resapan air dan daerah tangkapan gas karbon dioksida di udara.
Selain itu di Kota Solok juga terdapat beberapa situs budaya dan adat yang perlu dilestarikan. Hanya saja belum ada data yang lengkap tentang kawasan cagar budaya dan adat tersebut.
Permukiman penduduk yang ada saat ini dikota solok sudah terbilang cukup bagus. Dari 9.622 unit rumah, 6.687 unit merupakan bangunan permanen dan 1.287 unit rumah tidak permanen.
Tabel 7.8
Tipe Rumah di Kota Solok Tahun 2010
No Tipe Rumah Jumlah
Unit (1) (2) (3) 1. Rumah Sederhana 6775 2. Rumah Menengah 1548 3. Rumah Mewah 1299 Total 9622
Sumber: Dinas Kebersihan dan Tata Ruang
Tabel 7.9
Jenis Bangunan Rumah di Kota Solok Tahun 2010
No Jenis Bangunan Rumah Jumlah
Unit
(1) (2) (3)
1. Rumah Permanen 6687
2. Rumah Semi Permanen 1503
3. Rumah Tidak Permanen 1287
Total 9622
Sumber: Dinas Kebersihan dan Tata Ruang
Pada beberapa lokasi masih dijumpai bangunan/permukiman masyarakat yang masih mempertahankan bangunan adat yaitu rumah dengan atap bagonjong yang sudah berumur cukup tua. Permukiman yang masih banyak memiliki rumah gadang dapat kita jumpai di kawasan atau kelurahan VI Suku dan kelurahan IX Korong. Dari keturunan orang Solok, dua kawasan ini memang merupakan kawasan “Lantak Solok” yang terkenal dengan tuan tanahnya.
KOTA SOLOK
Untuk menunjang pariwisata dan keasrian kota, pemerintah daerah kota solok pada tahun 2009 telah membangun taman kota yang berlokasi tepat di pusat kota. Selain untuk pariwisata dan arena bermain anak-anak, taman kota ini juga sering dimanfaatkan oleh pemerintah dan swasta untuk ajang promosi dan acara-acara khusus. Selain itu keberadaan taman kota saat ini telah dapat menunjang perekonomian masyarakat terutama yang berjualan di lokasi taman kota tersebut.
Objek wisata Pulau Belibis juga menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat kota solok, dimana di pulau belibis ini dapat kita temui sebuah telaga tempat hidup burung belibis. Selain arena wisata (terutam memancing), pulau belibis ini juga sering digunakan sebagai lokasi perkemahan. Selain pulau belibis, dikota solok juga terdapat objek wisata air terjun yaitu air terjun “Sarasah Batimpo” yang berlokasi di kelurahan laing.
Guna menunjang prestasi olah raga, saat ini Pemerintah Daerah Kota Solok melalui dana APBN sedang membangun superhall yang berlokasi di kelurahan tanjung paku. Superhall ini diharapkan dapat menjadi sarana pendukung bagi para atlit kota solok untuk dapat mengukir prestasi baik tingkat daerah maupun tingkat nasional.
Untuk kegiatan olah raga berkuda, pemerintah daerah kota solok telah memiliki arena pacuan kuda Ampang Kualo yang berlokasi di Ampang Kualo. Arena ini juga sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain seperti lomba burung berkicau dan otomotif (offroad dan motorcross). Masyarakat kota solok terutama generasi muda juga sering memanfaatkan arena ini sebagai lokasi olah raga baik untuk bermain sepak bola maupun arena jogging.
Kota Solok memiliki objek wisata yang beragam terdiri dari 16 (enam belas) objek wisata yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Sebagian besar objek wisata yang ada berkaitan dengan sejarah dan Budaya Minangkabau sedangkan objek lainnya berkaitan dengan alam.
Untuk dapat melihat potensi obyek dan daya tarik wisata di Kota Solok, maka di bawah ini akan disajikan potensi obyek dan daya tarik wisata tersebut berdasarkan jenisnya.
Tabel 7.11
Sarana Olah Raga di Kota Solok
No Nama lokasi lokasi
1 Sarana Olah Raga
1. Lapangan Merdeka VI Suku
2. Sport Hall Kota Solok Tanjung Paku
3. Arena Pacuan Kuda Ampang Kualo Ampang Kualo
Pembangunan Sumber Daya Manusia tidak dapat lepas dari peranan agama sebagai prinsip dan pedoman hidup yang harus dipegang teguh dalam menjalani khidupan terutama dalam menghadapi era globalisasi dengan berbagai dampak negatif yang mungkin timbul yang dapat menggoyahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Kota Solok sebagai bagian dari Sumatera Barat yang mengangkat semboyan ABS-SBK (Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah) memiliki masyarakat yang mayoritas beragama Islam.
Ditinjau dari jaringan transportasi darat, Solok termasuk kota yang memiliki indeks aksesibilitas geografis A(G) yang kecil dibanding kota-kota lainnya di Sumatera Barat, artinya Kota Solok memiliki aksesibilitas yang tinggi atau akses masuk dan keluar kota cukup mudah. Letaknya yang beraksesibilitas tinggi didukung kehadiran Terminal Bareh Solok yang memiliki skala pelayanan regional menjadikan Kota Solok mempunyai peran cukup signifikan dalam jalur yang menghubungkan Pulau Sumatera - Jawa.
Gambar 7.2 Ruas Jalan Kota Solok
Dilihat dari kondisi jalan, tercatat 65,98 % dalam kondisi baik (good), 9,39 % dalam kondisi sedang (moderate), 8,63 % dalam kondisi rusak (damaged) dan 15,97 % dalam kondisi rusak berat (badly damaged).
KOTA SOLOK
Di Kota Solok terdapat 45 unit jembatan yang terdiri dari jembatan beton, jembatan rangka dan jembatan gantung. Banyaknya jembatan pada tahun 2015 menurut jenis konstruksinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel7.12 Banyaknya Jembatan
Menurut Jenis Konstruksi di Kota Solok Tahun 2015
No. Jenis Jembatan Banyaknya Panjang
(unit) (m)
1. Jembatan Beton 34 313
2. Jembatan Rangka 7 298
3. Jembatan Gantung 4 230
Total 45 839
Sumber : Kota Solok Dalam Angka 2015
Kebutuhan sarana transportasi masyarakat dalam Kota Solok dilayani oleh angkutan kota (angkot) sebanyak 62 buah yang melayani 12 trayek serta angkutan tidak bermotor yaitu bendi sebanyak 66 buah.
Gambar 7.3 Terminal Bareh Solok
Sebagai simpul pergerakan penumpang di Kota Solok, terdapat 2 terminal yang terdiri dari terminal regional dan terminal angkutan kota sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7.13
Terminal yang ada di Kota Solok
No Jenis Lokasi
1 Terminal Bareh Solok Kel. Simpang Rumbio 2 Terminal Lintas Sumatera Kel. PPA
Tabel 7.14
Fasilitas Terminal Bus Bareh Solok
Keberadaan Kondisi
No Uraian
ada Tidak Baik Tidak baik
ada
1 Pelataran kedatangan bus V - V -
2 Pelataran parkir bus V - V -
3 Kantor terminal V - V -
4 Ruang tunggu penumpang V - V -
5 Toilet/WC V - V -
6 Pelataran parkir pengunjung V - V -
7 Jalan lingkungan V - V -
8 Papan pengumuman V - V -
9 Papan tarif pertrayek V - V -
10 Papan petunjuk jurusan V - V -
11 Pelataran keberangkatan bus V - V -
12 Pelataran tunggu penumpang V - V -
13 Menara pengawas V - V - 14 Kafetaria V - V - 15 Musholla V - V -
16 Ruang pemakaian agen V - - V
17 Taman / penghijauan V - V -
Sumber : Tatanan Transportasi Lokal Kota Solok, Tahun 2015
KOTA SOLOK
Untuk keselamatan dan ketertiban pengguna jalan, telah disediakan fasilitas perlengkapan jalan seperti rambu lalu lintas, traffic light dan fasilitas penyeberangan. Jenis dan jumlah rambu lalu lintas di Kota Solok tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 7.15
Fasilitas Lalu Lintas dan Perhubungan di Kota SolokTahun 2015
Jenis Prasarana
No Kecamatan Traffic Zebra Rambu-rambu Lalu
Light Cross lintas
1. Lubuk Sikarah 3 21 195
2. Tanjung Harapan 2 20 227
Total 5 41 422
Sumber : Kota Solok Dalam Angka Tahun 2015
Untuk kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan setiap Kab/Kota dapat menggambarkan kondisi eksistingnya dengan acuan seperti tabel 7.17
Tabel 7.16
Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
No Lokasi Kegiatan PNPM Mandiri
1. Aro IV Korong Saluran Irigasi, Pembangunan Jamban Rehab Rumah, APE PAUD, Ekonomi Bergulir
2. IX Korong Pembangunan Jamban, Pembangunan Rumah
Pengolahan Kompos, Jalan Rabat Beton, Pembangunan Drainase, Saluran Irigasi
3. KTK Pembangunan Jamban, Jalan Rabat Beton, Pembangunan
Irigasi, ekonomi bergulir, Rehab Rumah, Pembangunan PAUD, Bantuan Sarana PAUD
4. Simpang Rumbio Rehab Rumah, Pembangunan Jamban, Pembangunan Posyandu, Ekonomi Bergulir
5. Sinapa Piliang Rehab Rumah, Pembangunan Riol, Pembangunan Posyandu, Jalan Rabat Beton, Pembangunan Drainase, Bantuan Sarana TPA/MDA
6. VI Suku Saluran Irigasi, Pembangunan Jamban, Pembangunan Drainase, Jalan Rabat Beton, Bantuan Sarana Posyandu 7. Tanah Garam Pembangunan PAUD, Pembangunan Drainase, APE PAUD,
Program PPMK, Jalan Rabat Beton, Pembangunan Jamban, Pembangunan Posyandu
8. Kampung jAwa Sarana Pendidikan (PAUD), Rehab Pustaka, Pembangunan Pagar PAUD, APE PAUD, Jalan Rabat Beton, Ekonomi Bergulir
Kegiatan Lainnya
Pembangunan Pagar PAUD, Ekonomi Bergulir 10. Laing Saluran Irigasi, Ekonomi Bergulir,
11. Nan Balimo Jalan Rabat Beton, Rehab Rumah, Ekonomi Bergulir, Pembangunan Jamban
12. PPA Jalan Rabat Beton, Ekonomi Bergulir, Rehab Rumah 13. Tanjung Paku Sarana Kesehatan (Posyandu), Rehab Rumah, APE PAUD,
Jalan Rabat Beton, ekonomi Bergulir.
Sumber : Laporan Realisasi Program Dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Kota Solok Tahun 2012 dan 2013 (s/d Agustus)
c. Permasalahan dan Tantangan
Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain:
Penataan Lingkungan Permukiman:
Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran;
Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL untuk lebih melibatkan pemerintah daerah dan swasta dalam penyiapan infrastruktur guna pengembangan lingkungan permukiman;
Menurunnya fungsi kawasan dan terjadi degradasi kawasan kegiatan ekonomi utama kota, kawasan tradisional bersejarah serta heritage;
Masih rendahnya dukungan pemda dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM.
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara:
Masih adanya kelembagaan bangunan gedung yang belum berfungsi efektif dan efisien dalam pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara;
Masih kurangnya perda bangunan gedung untuk kota metropolitan, besar, sedang, kecil di seluruh Indonesia;
Meningkatnya kebutuhan NSPM terutama yang berkaitan dengan pengelolaan danpenyelenggaraan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan);
Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana;
Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang mendapat perhatian;
KOTA SOLOK
Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan;
Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan;
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien; Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik.
Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau:
Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka, sarana olah raga.
Kapasitas Kelembagaan Daerah:
Masih terbatasnya kesadaran aparatur dan SDM pelaksana dalam pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan;
Masih adanya tuntutan reformasi peraturan perundang-undangan dan peningkatan pelaksanaan otonomi dan desentralisasi;
Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung di daerah dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan.
Permasalahan dan tantangan yang sering dihadapi Pemerintah Kota Solok dalam Penataan Bangunan yakni:
Pemerintah Kota Solok belum memiliki Perda yang lengkap tentang Bangunan Gedung, Sehingga tidak ada landasan hukum yang kuat untuk diterapkan kepada pemilik bangunan yang tidak Iayak/tidak memenuhi syarat.
Adanya masyarakat yang membangun gedung tanpa melihat Rencana Tata Ruang/Bangunan dan Lingkungan.
Belum adanya penataan ulang untuk kawasan-kawasan yang telah terdegradasi. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang PHBS
Banyaknya penduuk yang bukan pemeilik rumah (hanya sewa), sehingga susuh untuk ditata dan susah dalam pemberian bantuan stimulan.
Masih banyaknya masyarakat yang melanggar aturan yang telah ditetapkan Pemerintah daerah Kota Solok akibat kurangnya sosialisasi aturan-aturan terkait pembangunan dan penataan bangunan.
Kurang tegasnya pihak petugas dalam menindak para pelanggar izin mendirikan bangunan (IMB).
Masih adanya kawasan kumuh yang perlu dilakukan penanganan untuk jangka menengah
Masih kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap kawasan cagar budaya dan situs-situs sejarah.
Masih terkendalanya pendanaan akibat kurangnya anggaran yang dimiliki Pemerintah Kota Solok.
hasil identifikasi permasalahan dan tantangan sektor PBL yang ada di setiap kabupaten/kota sesuai dengan karakteristik masing-masing.
Tabel 7.17 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan PenataanBangunan dan Lingkungan
No Aspek Penataan Bangunan dan Permasalahan yang Tantangan Alternatif
Lingkungan dihadapi Pengembangan Solusi
Kegiatan Penataan Lingkungan
1 Aspek Teknis Belum tersedianya RTBL Pengembangan sarana proteksi kebakaran 2 Aspek Kelembagaan Koordinasi antar Mengembangkan
instansi masih kurang sistem koorsinasi yang lebih baik 3 Aspek Pembiayaan Keterbatasan anggaran Penyusunan
kegiatan/program tepat sasaran
4 Aspek Peran serta Masih rendahnya peran Peningkatan peran Masyarakat / Swasta serta masy. serta masyarakat 5 Aspek Lingkungan Menurunnya fungsi Sanitasi lingkungan
Pemukiman sanitasi yang baik
Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
1 Aspek Teknis pembangunan dan mewujudkan bangunan
keandalan bangunan gedung yang fungsional,
gedung (keselamatan, tertib, andal
kesehatan, kenyamanan dan mengacu pada isu
dan kemudahan); lingkungan/ berkelanjutan
2 Aspek Kelembagaan - Belum efektif dan - Peningkatan SDM
efisiennya melalui Diklat
kelembagaan dalam - Tupoksi instansi
pengelolaan bangunan
-
gedung negara
terbatasnya aparatur
KOTA SOLOK
dalam pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan
3 Aspek Pembiayaan Keterbatasan anggaran Penyusunan kegiatan/program tepat
sasaran 4 Aspek Peran serta Masih rendahnya peran Peningkatan peran
Masyarakat / Swasta serta masy. serta masyarakat
5 Aspek Lingkungan -
Pemukiman
Kegiatan Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
1 Aspek Teknis penggunaan teknologi tepat guna
2 Aspek Kelembagaan -
3 Aspek Pembiayaan -
4 Aspek Peran serta Masih tergantung Masyarakat / Swasta kepada fasilitator yang
disediakan
5 Aspek Lingkungan -
Pemukiman
7.2.3 ANALISIS KEBUTUHAN PENATAAN BANGUNAN LINGKUNGAN