• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Fisik Lokasi 1 Eksisting Site

TINJAUAN LOKAS

3.3 Kondisi Fisik Lokasi 1 Eksisting Site

Penetapan wilayah berada pada teluk lamong dengan alokasi peruntukan lahan yang berbeda-beda, lahan keseluruhan merupakan kawasan pelabuhan terpadu yang meliputi area pelabuhan penumpang, taman industri (industrial park), pelabuhan peti kemas, dan area komersial lainnya

Kawasan ini dibangun berdasarkan tahap yang telah ditentukan, tahap I pengembangan dilakukan pada periode tahun 2000-2005 yang meliputi area reklamasi, dermaga dan area industri, pada tahap II pengembangan dilakukan pada periode tahun 2006-2010, yang meliputi peningkatan mutu pelabuhan peti kemas dan pembangunan dermaga, sedangkan pada tahap III pengembangan dilakukan pada periode 2011-2020 yang meliputi fasilitas penunjang seperti area komersial, taman industri, dll.

Gambar 3.4 : Lokasi Rencana Pengembangan (Sumber : Badan Perencanaan Kabupaten Gresik,2009)

3.3.2 Aksesibilitas

Pengarahan sistem transportasi di Kabupaten Gresik diarahkan untuk mencapai tujuan perencanaan secara lokal dan regional. Secara lokal, arahan perencanaan sistem transportasi adalah sebagai berikut :

a. Mencapai intregasi antar kecamatan di Kabupaten Gresik melalui pembenahan sistem pergerakan untuk menyeimbangkan aksesibilitas antar kecamatan. Hal ini dicapai melalui perencanaan sistem rute / trayek dan peningkatan / pembangunan jalan.

b. Mengatasi persoalan yang terjadi pada interaksi sistem pergerakan dan sistem kegiatan terutama mengenal kemacetan yang terjadi di titik-titik penggantian antar moda. Hal ini dapat dicapai ,melalui perencanaan terminal-terminal lokal.

c. Mendukung pengembangan ekonomi lokal.

d. Mengantisipasi penambahan travel demand pada 20 tahun mendatang melalui target peningkatan sarana dan prasarana jalan.

Kemudian, Sistem regional akan diarahkan untuk mencapai tujuan- tujuan sebagai berikut:

a. Mendukung perkembangan ekonomi wilayah yaitu meningkatkan kelancaran arus koleksi dan distribusi barang dan jasa dengan pembenahan struktur dan fungsi jaringan jalan sesuai dengan rencana struktur pusat pemukiman dan pelayanan dalam kabupaten. Hal ini dicapai melalui perencanaan prasarana Kereta Api, Pelabuhan, dan Terminal Kargo.

b. Mengantisipasi penambahan travel demand pada perbatasan antar kota/kabupaten. Hal ini dicapai melalui perencanaan rute/trayek angkutan perbatasan, perencanaan rute arteri dan jaringan jalan tol.

Strategi pengembangan dan pengelolaan rencana penggunaan lahan sekitar zona pelabuhan adalah:

a. Penggunaan lahan daratan

- Zona terminal, suatu areal lahan yang dipergunakan untuk kegiatan bongkar muat dan tempat transit barang, Kontainer, Penumpang, yang dilengkapi dengan fasilitas standar atau tambat kapal, fasilitas penunjang.

- Zona Port Associated Industries (PAI), Adalah lahan yang dipergunakan untuk kegiatan industri yang berkaitan dengan kegiatan jasa kepelabuhan.

- Zona perkantoran kepelabuhan, adalah lahan yang dipergunakan untuk pendirian bangunan dan kegiatan perkantoran yang berkaitan erat dengan kegiatan operasional pelabuhan.

- Zona fasilitas umum, suatu lahan yang dipergunakan untuk penempatan fasilitas serta kegiatan yang diperlukan bagi kepentingan umum termasuk tempat olahraga, tempat ibadah, rumah sakit SPBU, dan sekolah.

- Zona Terminal Serba Guna (Dermaga Samudra) - Zona Dermaga Normal

- Zoa Perkantoran dan fasilitas umum.

b. Rencana Pembangunan lahan Perairan Pelabuhan :

- Rencana ini diatur berdasarkan keputusan Mendagri dan Menhub No.169 Tahun 1996 dan No.63 Tahun 1996 tentang batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Gresik. Dalam Kepmen ini diatur bahwa batas Daerah Lingkungan kerja Perairan Luasnya lebih kurang 236 Ha, dan batas Daerah Lingkungan Kerja Perairan luasnya sekitar 8.136 Ha.

-

3.3.3 Potensi Lingkungan

Lokasi site berada pada kawasan Satuan Wilayah Pembangunan II, dimana kawasan ini terdapat beberapa kawasan rawan bencana alam, pada area ini meliputi kawasan rawan bencana banjir, rawan erosi, rawan abrasi serta kawasan lahan kritis. Selain kawasan rawan bencana, area ini juga memiliki kawasan lindung, merupakan suatu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan yang berkelanjutan. Lokasi site sangat berpotensi sebagai jalur transportasi laut khususnya bagi perancangan Pusat Penanganan Muatan Peti Kemas Terpadu ini.

3.3.4. Infrastruktur Kota

3.3.4.1. Karakteristik Transportasi

Transportasi merupakan aspek perkotaan yang dapat mempersingkat ruang dan waktu dalam melakukan kegiatan. Dari kecenderungan perkembangan suatu kota, transportasi memberikan sumbangan yang cukup penting dalam menjamin laju pertumbuhan dan arah perkembangan kota. Permasalahan-permasalahan yang terdapat pada kabupaten Gresik tidak begitu signifikan, permasalahan mudah ditangani dengan cepat, hal ini tidak lepas dari peran kabupaten Gresik sebagai kota industri yang tidak begitu besar dibandingkan Surabaya.

3.3.4.2. Kondisi Lalu Lintas

Kondisi lalu lintas yang terdapat pada kecamatan manyar (lokasi site) relatif padat kecuali setelah masuk ke daerah pelabuhan (pelabuhan lama), kendaraan yang melintas sebagian besar roda empat termasuk truk tangki, kontainer, bus, dan angkutan umum, kecepatan rata-rata 50 Km/jam. Di dekat pintu pelabuhan Gresik terdapat beberapa jalan arteri sekunder, jalan primer dan jalan lokal primer (selengkapnya lihat peta) sehingga rencana pengembangan pelabuhan memiliki cukup baik sebagai penunjang jalur transportasi.

3.3.4.3. Jaringan Jalan

Prasarana transportasi yang ada di unit pengembangan daerah Pelabuhan Gresik secara konstruktif terbagi kedalam tiga jenis perkerasan yakni aspal, paving stone dan rabat, jaringan- jaringan jalan tersebut dikelola serta berada dibawah pengawasan pemerintah Kabupaten Gresik . Jaringan Jalan tersebut dibagi berdasarkan fungsinya adalah jalan kolektor, lokal dan jalan lingkungan.

3.3.4.4. Ketersediaan Angkutan Umum

Wilayah unit pengembangan daerah Pelabuhan Gresik banyak dilayani oleh angkutan umum dari berbagai tujuan di kabupaten Gresik. Angkutan umum yang melewati jaringan jalan di unit pengembangan daerah Terminal Peti Kemas Pelabuhan Gresik adalah bus dan Lyn.

3.3.4.5. Jaringan Utilitas

Jaringan utilitas yang ada di unit pengembangan Pelabuhan Gresik adalah jaringan listrik, Air bersih, telepon dan sistem drainase yang cukup baik.

3.3.4.6. Jaringan Listrik

Hampir seluruh wilayah terbangun di kawasan unit pengembangan daerah pelabuhan Gresik sudah terlayani jaringan listrik yang cukup memadai, baik jarikan dari eksternal (PLN) maupun jaringan suplai listrik internal (diesel). Pada aerak unit pengembangan Pelabuhan Gresik juga terdapat gardu induk yang melayani wilayah Manyar dan sekitarnya.

3.3.4.7. Air Bersih

Kebutuhan air bersih di daerah Pelabuhan Gresik sebagian besar dilayani oleh PDAM, hal ini disebabkan air tanah di kawasan ini terlalu asi karena interasi air laut. Tetapi hasil pengamatan lapangan menunjukan masih ada penduduk yang memenuhi kebutuhan air bersih dari sumur, terutama pada perkampungan lama didaerah sekitar Pelabuhan Gresik.

3.3.4.8. Telepon

Seluruh wilayah Rencana Pengembangan Pelabuhan Gresik sudah terjangkau pelayanan jaringan telepon. Distribusi telepon umum juga sudah terdistribusi dengan cukup merata. Pelayanan

jaringan telepon ini termasuk pada kawasan-kawasan pemukimna lama.

3.3.4.8. Jaringan Drainase

Dalam sistem drainase di kabupaten Gresik, rencana Terminal Peti Kemas Pelabuhan Gresik masuk dalam Satuan Wilayah Pembangunan II, adalah wilayah perkotaan Gresik yang meliputi wilayah kecamatan Manyar Kebomas yang sebagian merupakan daerah hilir, dengan topografi yang kondisi datar (sudut lereng 0-2 %) maka aliran air dinilai cukup lambat karena daerah ini dekat dengan laut, sehingga lokasi tidak sampai terhadi genangan air mengendap yang mengakibatkan banjir.

3. 3.5 Peraturan Bangunan Setempat

Rencana perencanaan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Gresik ini diatur berdasarkan keputusan Mendagri dan Menhub No.169 Tahun 1996 dan No.63 Tahun 1996 tentang batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Gresik. Dalam Keputusan Mentri (Kepmen) ini diatur bahwa batas Daerah Lingkungan kerja Perairan Luasnya lebih kurang 236 Ha, dan batas Daerah Lingkungan Kerja Perairan luasnya sekitar 8.136 Ha. Sehingga ditetapkan bahwa kawasan kecamatan manyar sangat baik pagi pengembangan kawasan Terminal Petikemas Pelabuhan Gresik nantinya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Dokumen terkait