• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA

2. Kondisi Geologis

yang dimiliki oleh Benua Maritim yang menjadi perhatian dunia yaitu pengaruhnya terhadap perubahan iklim global, seperti tingkat kelembaban yang tinggi, fungsi hutan tropis sebagai paru-paru dunia, maupun peran pulau-pulau kecil Benua Maritim dimana interaksi darat, laut, dan atmosfer wilayah Indonesia sebagai sumber energi laten wilayah tropis dan subtropis. Dengan tata geografis yang demikian, benua maritim adalah salah satu pusat kendali sistem iklim dunia.

Gambar 2. Peta lokasi relatif Kepulauan Indonesia dan keberadaannya di benua maritim.

Keberadaan Indonesia yang demikian menjadikan Indonesia sebagai negeri “Baldatun toyyibatun warobun ghofuur” yaitu negeri yang airnya berlimpah, persediaan oksigennya takterbatas, dan alamnya selalu diremajakan kembali oleh proses-proses organis.

2. Kondisi Geologis

Ahli Geofisika Inggris, Dan Mc Kenzie dan Robert Parker (1967)menampilkan hipotesis baru yang menyempurnakan hipotesis-hipotesis sebelumnya seperti teori pergeseran benua (continental drift

theory), pemekaran lantai samudera (sea-floor spreading) dan teori

konveksi (convection theory) menjadi satu kesatuan konsep yang sangat berharga dan diterima luas oleh kalangan geolog di seluruh dunia (Menard, 1974). Teori tersebut dikenal sebagai Teori Tektonik Lempeng (Plate

30 Lempeng litosfer adalah lapisan terluar bumi yang terdiri atas kerak bumi dan litosfer, mengapung di atas lapisan yang agak lunak yaitu astenosfer. Tebalnya berkisar 100 – 250 km (Monroe, Wicander, 2001). Lempeng ini sangat mobil karena terpengaruh oleh arus konveksi yang terjadi di lapisan astenosfer. Akibat arus konveksi di astenosfer maka lempeng litosfer di atasnya terdorong sehingga akhirnya pecah menjadi beberapa bagian yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Hindia dan Australia, Lempeng Afrika, Lempeng Eurasia dan Lempeng Antarktika. Masing-masing lempeng bergerak ke arah tertentu dengan kecepatan berkisar 1 – 13 cm/tahun. Perhatikan Gambar 3 yang memperlihatkan peta tektonik lempengberikut.

Gambar 3. Peta Tektonik Lempeng Global

Secara geologis, Indonesia berada pada mosaik lempeng tektonik dengan kecepatan dan arah gerak yang beragam (Indo Australia bergerak kearah timur laut dengan kecepatan 6,8 cm/tahun, lempeng Australia dengan arah utara dengan kecepatan 7,5 cm/th, lempeng samudera pasifik dengan arah ke barat laut dengah kecepatan 12 cm/th), seperti pada gambar 4 berikut ini,

31 Gambar 4 . Mozaik lempeng tektonik di Indonesia

menyebabkan terjadinya kompleksitas geologi Indonesia dan berbagai dampak yang di akibatkanya. Sistem pegunungan di Indonesia yang berwujud rangkaian kepulauan adalah hasil tabrakan dari lempeng yang ada di sekitarnya. Lempeng-lempeng tektonik yang ada di sekitar Indonesia adalah: lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, lempeng Filipina, lempeng Eurasia, dan beberapa lempeng kecil lainnya seperti lempeng Halmahera, lempeng Banda dan lain-lain. Lempeng-lempeng tersebut tabrakan satu sama lain membentuk busur vulkanik serta menimbulkan gempa bumi.

a. Ciri Tabrakan Lempeng

Apabila lempeng benua bertabrakan dengan lempeng benua maka akan terbentuk pegunungan tinggi di tengah benua. Contohnya adalah terbentuknya pegunungan Himalaya akibat tabrakan antara lempeng India dengan lempeng Eurasia.

Apabila lempeng benua bertabrakan dengan lempeng dasar laut maka akan terbentuk pegunungan tepi benua. Contohnya adalah terbentuknya pegunungan Andes di Amerika Selatan akibat tabrakan antara lempeng Nazca dengan lempeng Amerika Selatan.

Apabila lempeng dasar laut bertabrakan dengan lempeng dasar laut maka akan terbentuk pulau-pulau vulkanis sejajar dengan palung laut. Contohnya adalah terbentuknya kepulauan Indonesia akibat tabrakan antara lempeng-lemp\eng di sekitar Indonesia, misalnya tabrakan antara lempeng

Indo-32 Australia dengan lempeng Sunda menghasilkan palung Jawa/Sunda sejajar dengan pulau Sumatera-Jawa.

Ciri dari batas lempeng divergent adalah lempeng bergerak ke arah yang berlawanan sehingga kedua lempeng semakin berjauhan dan terbentuk dasar laut baru di antara keduanya. Di tengah-tengah dasar laut muncul pegunungan yang bertipe basaltis.

b. Tabrakan antar lempeng-lempeng dasar laut di Indonesia

Tabrakan antar lempeng dasar laut di Indonesia menghasilkan unit-unit tektonik sebagai berikut:

1) Palung laut (Trench)

Adalah palung yang terbentuk di sisi luar yaitu di tempat di mana terjadi penunjaman salah satu lempeng ke lapisan dalam, menekuk ujung lempeng lainnya sehingga laut di tempat tersebut relatif lebih dalam. 2) Busur luar (Outer arc Ridge)

Adalah igir yang terbentuk di sisi dalam dari palung, tersusun dari batuan campur aduk (melange). Batuan di daerah ini mengalami deformasi paling besar, terlipat-lipat dan patah-patah, dan mengalami metamorfosis. Batuan sedimen banyak karena merupakan cekungan yang terisi dengan sedimen dari daerah yang lebih tinggi di sekitarnya. Batuan dasar laut naik melalui patahan, sehingga sedimen dasar laut seperti gamping, rijang, marl, foraminifera bahkan kerak dasar laut seperti gabro dijumpai di daerah ini. 3) Cekungan luar (Outer arc basin, Fore arc basin)

Adalah suatu cekungan yang diapit oleh busur luar yang agak tinggi dengan busur vulkanik. Basin ini terisi dengan sedimen dari busur vulkanik dan hanya sedikit mengalami deformasi seperti lipatan akibat gaya gravitasi dari busur vulkanik.

4) Busur dalam (Volcanic arc/magmatic arc)

Adalah suatu busur pegunungan yang bersifat vulkanik dan tersusun dari batuan vulkanik hasil letusan gunungapi. Busur vulkanik ini terbentuk dari magma hasil peleburan batuan lempeng yang menunjam ke dalam, yang kemudian naik ke atas membentuk busur vulkanik. Karena lempeng dasar laut yang bertabrakan dengan lempeng dasar laut, maka busur vulkanik ini berupa deretan pulau-pulau vulkanik.

33 5) Cekungan belakang (Back arc basin, Foreland basin)

Adalah suatu cekungan di belakang busur vulkanik yang terisi dengan sedimen dari busur vulkanik. Batuan sedimen di cekungan ini hanya sedikit mengalami deformasi akibat gaya gravitasi dari busur vulkanik. Perhatikan Gambar 5 berikut ini.

Gambar 5. Unit-Unit Tektonik yang Terbentuk pada Tabrakan Lempeng

Dari proses-proses pergeseran lempeng tektonik beserta interaksi dan interelasi antar gejala fisik yang ada menghasilkan kekhasan region geologi Indonesia sebagaimana gambar 6, sebaran gunung api utama di Indonesia sebagaimana gambar 7, dan seismotektonik Indonesia sebagaimana gambar 8 .