• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan pengamatan secara visual kondisi lingkungan fisik pantai Pemaron dan sekitarnya cukup baik dan sudah tertata, karena sudah dilakukan kegiatan pengamanan pantai, demikian pula di kawasan Pura Segara Penimbangan sudah semakin baik, hanya pada sisi timur masih terjadi kerusakan krib-krib dan sedang dilakukan konstruksi pemasangan krib-krib barupa selongsong beton yang akan lakukan pengerasan dengan dicor beton. Demikian pula halnya dengan kebersihan dan keindahan (nilai estetika) pantai, sudah nyata perubahannya karena mulai dilakukan pembangunan dan penataan taman-taman di lingkungan pantai, terutama nampak di kawasan pariwisata. Khususnya di pantai Pemaron sebagai pusat kegiatan, tidak lagi terpantau adanya kontaminasi minyak, yang mengapung (floating) membentuk lapisan tipis di permukaan.

Dalam kerangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah pantai khususnya pantai wisata, pemerintah Kabupaten Buleleng dengan pemangku kepentingan lainnya di wilayah pesisir dan pantai sudah melakukan gerakan bersih pantai (beach clean Up), dan program ini secara rutin sudah dilakukan, sehingga ruang pantai jauh lebih bersih dan indah serta tidak ada lagi akumulasi sampah-sampah di ruas pantai.

Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron (PLTGU-Pemaron IV-8 4.2 Komunitas Plankton

Hasil analisis komunitas plankton di perairan pantai Pemaron dan sekitarnya, selama periode pemantauan 17-18 Maret Tahun 2016 disajikan sebagai berikut :

Kekayaan jenis (species richness) komunitas plankton di perairan Pantai

Pemaron, dan perairan pantai sekitarnya sebagai stasiun kontrol yaitu 23-27

jenis dalam satu satuan komunitas. Nilai ini mengindikasikan bahwa di

perairan pantai Pemaron dan sekitarnya masih cukup baik dan stabil bagi perkembangan dan pertumbuhan komunitas plankton sebagai pondasi produktivitas primer di kawasan pantai tersebut. Kekayaan jenis plankton di perairan pantai Pemaron relatif tinggi,

Kelimpahan jenis (abundance) plankton juga tergolong tinggi yaitu dengan

nilai berkisar antara 2142-2889 individu per liter. Nilai ini termasuk

kelimpahan tinggi. Kelimpahan tertinggi ditemukan di stasiun III merupakan stasiun kontrol kedua yaitu perairan Kalibukbuk Levina sebagai stasiun kontrol zona Barat dan nilai terendah di stasiun I sebagai stasiun pusat kegiatan Pantai Pemaron. Nilai Kelimpahan pada pemantauan saat ini lebih rendah dibandingan bulan desember

 Keanekaragaman jenis plankton yang ditunjukkan dari nilai indeks

keanekaragaman Shannon-Wiener untuk semua stasiun pemantauan, nilainya tergolong tinggi, dengan nilai kisaran 4,49449-4,72677 bit (lebih

besar dari nilai 3 bit)., nilai awal triwulan tahun 2016 lebih rendah

dibandingkan bulan Desember 2015 sebesar 4,58881 - 4,81322 bit.. Nilai ini

memberikan indikasi bahwa dampak terhadap keanekaragaman jenis plankton tidak nyata terjadi di perairan sekitar pusat kegiatan, dan di stasiun

Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron (PLTGU-Pemaron IV-8

kontrol lainnya, dimana nilai keanekaragaman jenis antar stasiun tidak berbeda secara nyata (non-significant). Nilai tertinggi didapatkan di stasiun III yang merupakan stasiun kontrol kedua kegiatan PLTG Pemaron, khususnya dampak dari ceceran limbah minyak dari kegiatan bongkar HSD.

 Nilai indeks keserasian untuk semua stasiun lebih besar dari 0,75 poin, yaitu

0,99089-0,99407, nilai ini lebih baik dari bulan Desember 2015 yaitu 0,96211-0,98823 yang berarti komunitas plankton mempunyai keseimbangan

dengan keseragaman jenis yang tinggi.

 Nilai dominansi sangat rendah yaitu dengan nilai lebih kecil dari 0,1 poin,

yaitu 0,03893-0,04527 dan tidak berbeda nyata dengan hasil bulan

Desember 2015 sebesar 0,04336-0,04598, September 2015 sebesar

0,03893-0,04663 dan bulan Juni 2015 sebesar 0,03564-0,04255 yang

berarti bahwa tidak adanya dominansi. Nilai ini tergolong sangat kecil bahwa sama sekali tidak ada pengaruh dominansi pada komunitas plankton karena tekanan-tekanan lingkungan, baik lingkungan fisik-kimia maupun biologis.

Berdasarkan analisis kuantitatif dan kualitatif menggunakan pendekatan indeks struktur komunitas seperti di atas, dapat disimpulkan struktur komunitas plankton di perairan Pantai Pemaron dan dua stasiun kontrol lainnya sebagai indikator biologi, dalam kondisi yang sangat baik atau tidak terpantau adanya

dampak negatip yang nyata yang ”menyebabkan gangguan atau degradasi

terhadap biota air laut khususnya pada komunitas plankton”. Sifat-sifat

dampak adalah sebagai berikut :

Evaluasi dampak : Berdasarkan pengamatan secara visual dan pendekatan

kuantitatif dengan indikator indeks biologis, khususnya nilai-nilai struktur komunitas plankton seperti di atas; tidak terpantau adanya dampak negatip/gangguan yang terjadi, apalagi dampak yang tergolong besar dan penting karena pada waktu kegiatan bongkar HSD BBM sudah dilakukan pengelolaan dengan proteksi, mitigasi dan pengamanan yang memadai.

Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron (PLTGU-Pemaron IV-8

 Tidak ditemukannya ceceran BBM atau lapisan minyak di permukaan

perairan khususnya di Pantai Pemaron, sehingga tidak terjadi dampak gangguan terhadap prikehidupan komunitas plankton di perairan pantai tersebut.

Evaluasi kecendrungan (trend) : berdasarkan analisis kuantitatif dan

komperatif nilai hasil pemantauan pada triwulan pertama tahun 2016 dengan nilai tahun sebelumnya (Maret, Juni, September, dan Desember tahun 2015) didapatkan bahwa struktur komunitas plankton yang dilihat dari nilai kelimpahan, kekayaan jenis, indeks keanekaragaman jenis (diversity index), indeks keseragaman (equitability /evenness index) dan dominanasi jenis; tidak nampak adanya kecendrungan (trend) perubahan menjolok, baik peningkatan (increase) maupun penurunan (decrease) yang kemungkinan disebabkan oleh dampak operasional PLTGU-khususnya kegiatan bongkar HSD BBM. Kondisi komunitas plankton secara kuantitatif menurun dibandingkan dengan kondisi pada pemantauan sebelumnya, demikian pula secara kualiatif perbedaan nilai indeks tidak nyata (non-significant), atau dapat dinyatakan dalam kurun waktu tiga bulan (tiga triwulan tahun 2016) berjalannya operasional PLTGU Pemaron; struktur komunitas plankton relatif tidak berubah.

Tidak ditemukan adanya indikasi blooming plankton dan/atau kematian

massal komunitas plankton dan tidak terdeteksi adanya dampak yang sifatnya akumulatif (akumulasi dari ceceran minyak solar HSD yang menyebabkan gangguan dan kematian massal komunitas plankton).

 Pada waktu pemantauan kondisi cuaca cerah, perairan sangat jernih dan kondisi gelombang pasang rendah sehingga sangat nyaman untuk sampling serta tidak terpantau material tersuspensi, asumsinya faktor klimatologi selama pemantauan sangat baik..

Pemantauan Biota Air Laut Di Pantai Pemaron (PLTGU-Pemaron IV-8

Evaluasi Penaatan : berdasarkan pengamatan secara visual dan analisis

kuantitatif bahwa pemrakarsa sudah melaksanakan RKL sebagaimana yang ditetapkan, baik pengolahan limbah PLTG maupun pengamanan pada saat bongkar HSD BBM. Bahkan sudah dilakukan penggantian pipa yang sudah umur untuk mitigasi kebocoran, dan pengecekan harian pada sistem pipanisasi yang terbangun.

Dokumen terkait