• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1Kondisi Umum Desa Ciaruteun Ilir

Desa Ciaruteun Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 360 ha, yang terbagi dalam 4 dusun, 10 Rukun Warga (RW), dan 35 Rukun Tetangga (RT). Desa ini berjarak 6 km dari kecamatan Cibungbulang, 17 km dari Ibukota Kabupaten Bogor dan 140 km dari Ibukota propinsi Jawa Barat. Secara geografis Desa Ciaruteun Ilir terletak di sebelah Barat Kabupaten Bogor pada ketinggian kurang lebih 460 meter dpl dan suhu rata-rata 30 –32˚C dan curah hujan rata-rata per tahun sekitar 130 mm (Data Geografi Desa Ciaruteun Ilir 2011). Batas wilayah Desa Ciaruteun Ilir adalah sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Rumpin.

2. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ciampea.

3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Leuweng Kolot.

4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cijujung.

Wilayah Desa Ciaruteun Ilir sebagian besar dikelola untuk lahan persawahan, pemukiman dan pekarangan, hutan rakyat dan sisanya digunakan untuk lahan kuburan, perkantoran, lapangan olah raga serta bangunan pendidikan (Tabel 2).

Tabel 2 Jenis dan luas penggunaan lahan Desa Ciaruteun Ilir

Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha)

Persawahan 167

Pemukiman dan Pekarangan 160

Hutan Rakyat 25

Kuburan 3

Perkantoran 0,60

Lapangan olah raga 2

Bangunan pendidikan 1

27

Data yang diperoleh dari profil desa menunjukkan bahwa jumlah total penduduk Desa Ciaruteun Ilir pada tahun 2011 sebesar 10.259 orang, yang terdiri dari 5.232 orang penduduk laki-laki dan 5.027 orang penduduk wanita. Jumlah kepala keluarga sebanyak 2.705 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk Desa Ciaruteun Ilir rata-rata bermata pencaharian sebagai buruh tani, yaitu sebanyak 1.612 orang penduduk laki-laki dan 1.407 orang penduduk perempuan bermata pencaharian sebagai buruh tani, 1.294 orang petani, 50 orang pedagang keliling, 14 orang pegawai negeri sipil, 35 orang pembantu rumah tangga, 4 orang pengrajin industri rumah tangga, 4 orang TNI dan 6 orang sebagai dukun kampung terlatih.

Secara umum tingkat pendidikan di Desa Ciaruteun Ilir rendah karena dari 10.259 penduduk, 282 orang tidak pernah sekolah, 314 orang tidak tamat SD dan 672 orang tamat SD, 53 orang tidak tamat SLTP, 35 orang tidak tamat SLTA, 129 orang tamat SLTP, 109 orang tamat SLTA dan 12 orang penduduk tamat sarjana. Dilihat dari segi pendidikan ada beberapa orang yang berpendidikan tingkat sarjana dan mereka inilah selama ini bertindak sebagai motivator di dalam masyarakat. Agama yang dianut di Desa Ciaruteun Ilir mayoritas adalah Islam.

4.2 UBH-KPWN

4.2.1 Sejarah Singkat UBH-KPWN

Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) merupakan koperasi yang dibina oleh Departemen Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989, dimana anggota koperasi meliputi direktur utama, kepala perwakilan, bagian perencanaan dan pengembangan, bagian pemasaran, bagian umum, bagian tanaman, bagian pengawasan serta bagian keuangan. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus memperbaiki kondisi lingkungan hidup, khususnya wilayah pedesaan, KPWN merancang konsep tentang pengembangan usaha budidaya jati unggul dengan pengelolaan secara intensif. Pengelolaan intensif tersebut dikembangkan melalui Pola Bagi Hasil. Pola Bagi Hasil yaitu pola yang dilaksanakan melalui kerjasama antara investor atau mitra usaha, pemilik lahan, petani penggarap, perangkat desa, dan KPWN yang bertindak sebagai lembaga fisilitator dan lembaga penjamin, dengan pembagian hasil panen secara proporsional dan menguntungkan para pihak.

28

Pengembangan usaha budidaya jati unggul perlu didukung dengan ketersediaan sumberdaya manusia, kemampuan pendanaan, dan kemampuan pengelolaan sehingga usaha yang dikembangkan dapat menguntungkan baik dari aspek bisnis, sosial dan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, KPWN membentuk Unit Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN).

4.2.2 Profil UBH-KPWN

UBH-KPWN merupakan salah satu unit usaha yang dimiliki oleh Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN). Unit Usaha Bagi Hasil ini dibentuk oleh dan berada di bawah KPWN untuk melaksanakan usaha yang bergerak dibidang usaha budidaya jati unggul dengan pola bagi hasil. Selain menerapkan pola bagi hasil, UBH-KPWN juga menerapkan sistem manajemen pohon (trees management) agar mempermudah perhitungan dan pengontrolan dalam pelaksanaan usaha.

Kantor pusat UBH-KPWN berlokasi di Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 5 R. 504-A Jakarta. UBH-KPWN dibentuk dengan Keputusan Pengurus (KPWN) No. 62/Kpts/KPWN/XII/2006 tanggal 21 Desember 2006, sebagaimana telah diperbaharui dengan keputusan Keputusan Pengurus KPWN No. 45/Kpts-KPWN/V/2007 tanggal 10 Mei 2007 dan disahkan dengan Akta Notaris Sigit Siswanto, SH. No. 12 tanggal 24 Mei 2007. Adapun visi dari UBH-KPWN adalah menjadi pengelola profesional terbaik di bidang Usahatani Jati Unggul Pola Bagi Hasil. Misi UBH-KPWN adalah mewujudkan usahatani jati unggul pola bagi hasil menjadi kegiatan bisnis yang memberikan keuntungan finansial optimal kepada semua pihak terkait dan mendorong pertumbuhan social ekonomi masyarakat pedesaan serta berperan serta dalam perbaikan lingkungan hidup.

Pelaksanaan usaha UBH-KPWN memiliki tujuan (a) Mewujudkan peran serta para karyawan Departemen Kehutanan dan masyarakat dalam mengembangkan usaha berbasis kemitraan yang berbentuk usahatani jati unggul pola bagi hasil maupun pola mandiri, (b) Terlaksanannya usaha jati unggul pola bagi hasil dalam rangka peningkatan pendapatan KPWN dan kesejahteraan karyawan Departemen Kehutanan maupun masyarakat (Gambar 2).

29

Gambar 2 Tegakan JUN umur 3 tahun di Desa Ciaruteun Ilir.

4.2.3 Kegiatan Pokok UBH-KPWN

Unit Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) adalah suatu lembaga fasilitator yang bergerak dalam bidang pengelolaan usaha Jati Unggul Nusantara dengan pola bagi hasil. Adapun kegiatan pokok UBH-KPWN antara lain:

1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi calon lokasi dan pemilik lahan serta petani penggarap peserta usaha budidaya JUN.

2. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan usaha budidaya JUN.

3. Melaksanakan pendampingan kepada petani penggarap peserta

usahabudidaya JUN.

4. Menarik calon investor peserta usaha budidaya JUN.

5. Mengelola dana dari investor untuk kegiatan usaha budidaya JUN.

6. Memasarkan pohon jati siap panen.

7. Melaksanakan pembagian hasil sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati.

4.2.4 Pihak yang terlibat dalam pengadaan sarana produksi usahatani JUN UBH-KPWN

Perjanjian antara UBH-KPWN dengan PT. Setyamitra Bhaktipersada berupa kontrak jual beli bibit JUN. Pada kontrak antara kedua belah pihak disepakati spesifikasi bibit JUN yang diperjualbelikan. Spesifikasi tersebut meliputi tinggi, jumlah daun, dan batang. Tinggi yang dipersyaratkan adalah minimum mencapai

30

30 cm, jumlah daun sebanyak 2 pasang, dan batang berkayu, sehat, dan bebas dari penyakit (Gambar 3). Kontrak kerjasama dengan PT Setyamitra Bhaktipersada telah berlangsung mulai tahun 2007.

Gambar 3 Bibit Jati Unggul Nusantara.

PT. Setyamitra Bhaktipersada adalah sebuah lembaga yang memproduksi bibit Jati Unggul Nusantara (JUN). Bibit JUN dihasilkan dari proses pengembangan genetik dari bibit-bibit jati terbaik seluruh Indonesia. Proses penelitian dan pengembangan genetik bibit jati unggul ini memerlukan lebih dari tujuh tahun agar sempurna. Persemaian JUN mampu menghasilkan 10 juta bibit per tahun dari sebuah areal persemaian seluas 12 hektar. Menggunakan teknologi yang tepat, pohon jati unggul dibuatkan kloningnya agar menghasilkan bibit jati unggul yang sama dengan indukannya. Perlakuan tambahan juga diterapkan untuk menghasilkan perakaran tunjang majemuk sehingga bibit jati dapat tumbuh dengan cepat (Gambar 4).

31

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait