• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten Langkat

Secara geografis Kabupaten Langkat terletak antara 30 14’ LU – 40 13’ LU dan 970 52’ BT – 980 45’ BT. Luas areal Kabupaten ini lebih kurang 6.263,29 km2 atau 626.329 ha dan letaknya dari atas permukaan laut antara 4 – 105 mdpl (BPS Kab. Langkat, 2006).

Batas-batas wilayah kabupaten ini menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat (2006) adalah :

− Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Timur dan Selat Sumatera

− Sebelah Timur dengan Kabupaten Deli Serdang

− Sebelah Selatan dengan Kabupaten Karo

− Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tenggara / Tanah Alas.

Iklim di Kabupaten Langkat menurut klasifiikasi Schmidt dan Ferguson termasuk tipe A dengan curah hujan lebih dari 3000 mm per tahun. Hal ini di dukung oleh data dari 14 (empat belas) stasiun pengamatan cuaca di Kabupaten Langkat. Jumlah hari hujan rata-rata adalah 176 hari per bulan setiap tahunnya, dengan hari hujan terbesar terjadi pada bulan September dan Oktober (BMG Reg.I Klimatologi Sampali Medan, 2006).

Menurut BPS Kabupaten Langkat (2006), Kabupaten Langkat terdiri dari 20 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang terdapat di kabupaten ini beserta luas daerahnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas Daerah Menurut Kecamatan

No. Kecamatan Luas (Ha)

1. Bahorok 95.510 2. Salapian 46.990 3. Sei Bingei 33.845 4. Kuala 19.476 5. Selesai 15.208 6. Binjai 4.955 7. Stabat 9.064 8. Wampu 19.375 9. Batang Serangan 93.490 10. Sawit Seberang 43.507 11. Padang Tualang 27.491 12. Hinai 11.428 13. Secanggang 24.873 14. Tanjung Pura 16.578 15. Gebang 16.299 16. Babalan 10.180 17. Sei Lepan 30.681 18. Brandang Barat 9.200 19. Besitang 71.048 20. Pangkalan Susu 27.131 Jumlah / Total 626.329

Sumber: BPS Kabupaten Langkat (2006)

Kecamatan Bahorok merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat yang menjadi lokasi diadakannya penelitian ini. Kecamatan Bahorok ini secara geografis terletak pada posisi koordinat 030 LU – 110 LU dan 590 BT – 780 BT dan berada pada ketinggian 105 mdpl. Jarak kecamatan ini dengan ibukota Kabupaten Langkat (Stabat) adalah 75 km. Suhu minimal dan maksimal di daerah ini adalah 24 - 34 0C, dengan suhu rata-rata harian 27 0C (BPS Kec. Bahorok, 2007).

Menurut BPS Kec. Bahorok (2007), luas wilayah kecamatan ini adalah 955,10 km2. Adapun batas-batas wilayah kecamatan ini :

− Sebelah Utara dengan Kecamatan Batang Serangan

− Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tenggara

− Sebelah Timur dengan Kecamatan Salapian

Kecamatan Bahorok ini terdiri dari 22 desa menurut BPS Kec. Bahorok (2007). Masing-masing desa yang termasuk dalam kecamatan ini beserta luas daerahnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Luas Daerah Menurut Desa

No. Desa Luas (Km2) Rasio thdp Kec. (%)

1. Batu Jong Jong 479,00 50,15

2. Lau Damak 40,00 4,19 3. Timbang Lawan 25,04 2,62 4. Sampe Raya 48,38 5,07 5. Bukit Lawang 32,26 3,38 6. Perkampungan Bungara 28,90 3,03 7. Pekan Bahorok 6,25 0,65 8. Empus 20,02 2,10 9. Perkampungan Turangi 16,39 1,72

10. Simpang Pulo Rambung 34,00 3,56

11. Sematar 4,39 0,46 12. Perkampungan Pulo Rambung 23,76 2,49 13. Suka Rakyat 11,20 1,17 14. Tanjung Lenggang 26,50 2,77 15. Sebertung 9,07 0,95 16. Sumber Jaya 23,50 2,46

17. Perkampungan Sei Musam 32,50 3,40

18. Sei Musam Kendit 16,10 1,69

19. Amal Tani 31,87 3,34

20. Timbang Jaya 24,00 2,51

21. Pulau Semikat 5,87 0,61

22. Musam Pembangunan 16,10 1,69

Jumlah / Total 955,10 100,00

Sumber: BPS Kecamatan Bahorok (2007)

Jenis penggunaan tanah di Kecamatan Bohorok dikelompokkan menjadi penggunaan untuk tanah sawah, tanah kering, perkebunan besar/rakyat, bangunan/pekarangan, dan lainnya. Alokasi penggunaan tanah secara berurutan dari yang terbesar adalah untuk tanah kering (63.842 Ha), perkebunan besar/rakyat (26.601 Ha), penggunaan lainnya (2.350 Ha), bangunan/pekarangan

dan tanah sawah (855 Ha). Beberapa sarana/prasarana dasar yang terdapat di kecamatan ini antara lain sarana pendidikan, kesehatan, dan sarana ibadah. Proporsi penggunaan lahan tersebut disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 1.

Lainya 2.46% Perk. Besar/Rakyat 27.85% Tanah Sawah 1.12% Bangunan 1.72% Tanah Kering 66.84%

Gambar 1. Histogram Proporsi Penggunaan Lahan Kecamatan Bohorok Tahun 2004

Sumber : BPS Kabupaten Langkat.

Pada penelitian ini dipilih 2 desa sebagai desa sampel penelitian, yaitu Desa Empus dan Desa Timbang Lawan. Alasan pemilihan desa tersebut adalah berdasarkan survei (pengamatan) dan wawancara yang dilakukan dengan kepala bidang BPS Kecamatan Bahorok, kepala desa dan beberapa pengrajin bambu setempat. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa kedua desa di atas merupakan desa yang masih berpotensi menghasilkan bambu pada saat ini.

Desa Empus

Letak dan Luas

Desa Empus terletak di sebelah timur Pekan Bahorok yang merupakan ibu kota kecamatan dan pusat pemerintahan daerah kecamatan Bahorok. Desa ini memiliki luas 20,02 Km2 dan terdiri dari 5 dusun.

Adapun batas-batas wilayah Desa Empus adalah sebagai berikut:

− Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sematar dan Desa Suka Rakyat

− Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Perkampungan Turangi

− Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Simpang Pulo Rambung

− Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pekan Bahorok (ibukota kecamatan)

Topografi

Desa Empus berada pada ketinggian 96 mdpl. Hampir semua landscape wilayah desa ini berada pada kelas kelerengan landai, yakni lebih dari 8 sampai 15%.

Aksesibilitas

Desa Empus berjarak sekitar 3 km dari ibukota kecamatan (Bahorok). Desa ini dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor melalui jalan aspal kira-kira 5 menit dari Bahorok karena kondisi jalan yang cukup baik, namun saat ini jalan aspal tersebut dalam kondisi pengerasan sehingga memperlambat waktu tempuh ke desa tersebut. Ada sekitar 15 unit angkutan umum berupa minibus jenis L300 dan 10 unit bus Pembangunan Semesta yang sehari-hari melewati jalur ini.

Penduduk

Jumlah penduduk Desa Empus adalah 1972 jiwa dengan 426 kepala keluarga. Pada umumnya penduduk desa ini memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain, baik dari hubungan darah maupun hubungan dari perkawinan. Selain yang bemukim di desa, banyak pula penduduk yang merantau baik untuk melanjutkan pendidikan maupun bekerja, yang pada waktu tertentu kembali ke kampung halaman. Suku bangsa penduduk desa ini adalah suku Melayu, Jawa dan Karo.

Penduduk di desa ini sebagian besar (90 %) beragama Islam dan sisanya beragama Kristen. Terdapat beberapa sarana peribadatan di desa ini yaitu 1 mesjid dan 5 surau serta 1 gereja.

Pada umumnya tingkat pendidikan di Desa Empus masih rendah. Hal ini diperlihatkan dari sebagian besar penduduk yaitu sekitar 75 % hanya lulusan Sekolah Rakyat/ Sekolah Dasar, 15 % lulusan SMP, 7 % lulusan SMA dan 3 % yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Sarana pendidikan yang tersedia di desa ini adalah gedung Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiah dan Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, namun ada pula penduduk desa ini yang bersekolah di sekolah-sekolah yang ada di Bahorok (ibukota kecamatan).

Mata Pencaharian

Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa Empus adalah bertani, sebagian kecilnya adalah mengajar dan berdagang, namun ada pula penduduk yang bekerja sampingan sebagai pengrajin bambu. Peruntukan lahan penduduk adalah kebun kelapa sawit, kebun karet, sawah, kebun salak, kebun durian, ladang jagung, sayur dan aren.

Potensi Bambu

Potensi bambu di Desa Empus dulunya masih tinggi karena sebagian besar lahan penduduk ditumbuhi bambu, namun saat ini potensi bambu di desa ini sudah berkurang. Hal ini dikarenakan konversi lahan dari ladang bambu menjadi kebun kelapa sawit, kebun karet dan ladang jagung yang oleh masyarakat dinilai lebih menjanjikan nilai ekonominya dibanding bambu. Namun masih ada beberapa penduduk yang mempertahankan lahan bambunya dan ada pula yang hanya mengurangi lahan bambunya untuk ditanami jagung.

Desa Timbang Lawan Letak dan Luas

Desa Timbang Lawan terletak di sebelah barat Pekan Bahorok yang merupakan ibu kota kecamatan dan pusat pemerintahan daerah kecamatan Bahorok. Desa ini memiliki luas 25,04 Km2 dan terdiri dari 9 dusun.

Adapun batas-batas wilayah Desa Timbang Lawan adalah sebagai berikut:

− Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bukit Lawang

− Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lau Damak

− Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pekan Bahorok (ibukota kecamatan)

− Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sampe Raya

Topografi

Desa Timbang Lawan berada pada ketinggian 110 mdpl. Landscape wilayah desa ini sebagian berada pada kelas lereng landai (lebih dari 8 – 15 %) dan sebagian lagi berada pada kelas lereng agak curam (lebih dari 15 – 25 %).

Aksesibilitas

Desa Timbang Lawan berjarak sekitar 6 km dari ibukota kecamatan (Bahorok). Desa ini dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor melalui jalan aspal kira-kira 10 menit dari Bahorok karena kondisi jalan yang cukup baik, namun saat ini jalan aspal tersebut dalam kondisi pengerasan sehingga memperlambat waktu tempuh ke desa tersebut. Ada sekitar 15 unit angkutan umum berupa minibus jenis L300 dan 10 unit bus Pembangunan Semesta yang sehari-hari melewati jalur ini.

Penduduk

Jumlah penduduk Desa Timbang Lawan adalah 2980 jiwa dengan 967 kepala keluarga. Pada umumnya penduduk desa ini memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain, baik dari hubungan darah maupun hubungan dari perkawinan. Selain yang bemukim di desa, banyak pula penduduk desa ini yang merantau baik untuk melanjutkan pendidikan maupun yang bekerja, yang pada waktu tertentu kembali ke kampung halaman.

Penduduk di desa ini seluruhnya beragama Islam. Terdapat beberapa sarana peribadatan di desa ini yaitu 5 mesjid dan 11 surau. Suku bangsa penduduk desa ini adalah Melayu, Jawa dan Karo.

Pada umumnya tingkat pendidikan di Desa Timbang Lawan masih rendah. Hal ini diperlihatkan dari sebagian besar penduduk yaitu sekitar 70 % hanya lulusan Sekolah Rakyat/ Sekolah Dasar, 15 % lulusan SMP, 10 % lulusan SMA dan 5 % yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Sarana pendidikan yang tersedia di desa ini adalah 3 unit gedung Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiah dan 2 unit Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah

Tsanawiyah, namun ada pula penduduk desa ini yang bersekolah di sekolah-sekolah yang ada di Bahorok (ibukota kecamatan). Sarana lain yang terdapat di desa ini adalah sarana kesehatan berupa Puskesmas 1 unit dan balai pengobatan 1 unit.

Mata Pencaharian

Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa Timbang Lawan adalah bertani, sebagian kecilnya adalah mengajar dan berdagang, namun ada pula penduduk yang bekerja sampingan sebagai pengrajin bambu dan rotan. Peruntukan lahan penduduk adalah kebun kelapa sawit, kebun karet, sawah, kebun salak, kebun durian, ladang jagung, kebun kopi, sayur dan aren.

Potensi Bambu

Potensi bambu di Desa Timbang Lawan dulunya masih tinggi karena sebagian besar lahan penduduk ditumbuhi bambu, namun saat ini potensi bambu di desa ini sudah berkurang. Tetapi jika dibandingkan dengan desa lain, potensi bambu di desa ini masih cukup tinggi. Berkurangnya potensi bambu di desa ini dikarenakan adanya konversi lahan dari ladang bambu menjadi kebun kelapa sawit, kebun karet dan ladang jagung yang oleh masyarakat dinilai lebih menjanjikan nilai ekonominya dibanding bambu. Meskipun demikian masih ada beberapa penduduk yang mempertahankan lahan bambunya dan ada pula yang hanya mengurangi lahan bambunya untuk ditanami jagung atau tanaman lain.

Kota Binjai

Secara geografis Kota Binjai berada pada 30 31’ 40” LU – 30 40’ 2” LU dan 980 27’ 3” BT – 980 32’ 32” BT. Luas wilayah kota Binjai adalah 90,23 km2

dan terletak pada ketinggian rata-rata 28 mdpl dengan kemiringan wilayah relatif datar. Posisi Kota Binjai ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara (BPS Kota Binjai, 2006).

Adapun batas-batas wilayah Kota Binjai menurut BPS Kota Binjai (2006) adalah sebagai berikut:

− Sebelah Utara dengan Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

− Sebelah Selatan dengan Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

− Sebelah Barat dengan Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat

− Sebelah Timur dengan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Secara administratif wilayah Kota Binjai terdiri dari 5 kecamatan dan 37 kelurahan, yaitu: Binjai Kota, Binjai Utara, Binjai Selatan, Binjai Barat dan Binjai Timur. Luas daerah masing-masing kecamatan, banyaknya rumah tangga dan jumlah penduduknya menurut BPS Kota Binjai (2006) dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Luas Daerah, Jumlah Rumah Tangga dan Jumlah Penduduk Menurut

Kecamatan

Kecamatan Luas (Km2) Jlh. Rumah Tangga Jlh. Penduduk (Jiwa) Binjai Selatan 29,96 9.966 43.920 Binjai Kota 4,12 7.991 35.155 Binjai Timur 21,70 11.668 50.702 Binjai Utara 23,59 14.377 68.841 Binjai Barat 10,86 8.529 39.286 Jumlah 90,23 52.531 237.904

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Binjai (2006)

Kelurahan Sukamaju merupakan salah satu kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Binjai Barat, yang merupakan lokasi dilaksanakannya penelitian,

tepatnya di lingkungan Pasar 10. Lokasi ini dipilih berdasarkan pengamatan (survei) di lapangan, bahwasanya daerah ini merupakan pusat kerajinan bambu karena banyak ditemukan pengrajin bambu dengan beraneka produk kerajinannya dibandingkan dengan daerah lainnya di Kota Binjai.

Dokumen terkait