• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Eksistensi Pondok Pesantren Modern Al-Mujahidin

1. Kondisi Masyarakat

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Eksistensi Pondok Pesantren Modern Al-Mujahidin

1. Kondisi Masyarakat

Nama Balikpapan tidak diketahui asal dan makna yang jelas, menilik susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu. Disebutkan suatu daerah di hulu sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama “Bilipapan”. Terlepas dari persoalan pengucapan maupun pendengaran, nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.50 Menurut cerita, nama Balikpapan berasal dari sebuah peristiwa mengenai adanya sepuluh keping papan yang kembali ke sebuah wilayah Jenebora. Dari 1000 keping papan yabg diminta oleh Sultan Muhammad Idris, Sultan Kutai pada masa itu, sebagai sumbangan bahan bangunan untuk pembangunan istana baru di Kutai Lama. Kesepuluh papan yang kembali, dianggap masyarakat sekitar sebagai papan yang tidak mau ikut disumbangkan, maka orang Kutai menyebutnya sebagai Baliklah-papan Tu. Sehingga wilayah sepanjang teluk tepatnya di wilayah Jenebora disebut Balikpapan.51

Untuk melaksanakan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan penduduk, pemerintah kota merumuskan sebuah semboyan “Balikpapan Beriman”.

50“Profil Sejarah Kota Balikpapan”, dalam http://www.balikpapan.go.id/index.php?option= com_content&view=article&id=46&itemid=63&lang=in. Diakses pada tanggal 02 Februari 2020.

51

Amiruddin Maula, Cerita Rakyat dari Kalimantan Timur (Cet. I; Jakarta: Grasindo, 1994), h.9.

39

Beriman sendiri merupakan akronim dari bersih, indah, aman dan nyaman, yang kesemuanya merupakan keadaan yang ingin diwujudkan oleh Kota Balikpapan.

Kotamadya Balikpapan memiliki luas wilayah kurang lebih 50.330,57 ha atau sekitar 503,3 km2, dan luas pengelolaan laut mencapai 160,10 km2. Kotamadya Balikpapan terletak pada posisi 116,5° BT-117,5° BT dan 1,0° LS-1,5° LS, dengan batas-batas wilayah kota Balikpapan yaitu, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, sebelah timur dan selatan berhadapan langsung dengan Selat Makassar, kemudian sebelah barat berbatasan dengan Teluk Balikpapan dan Kabupaten Pasir.52

Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 1996 Kota Balikpapan terdiri dari 5 kecamatan dan 27 kelurahan, Namun, pada tahun 2012 terdapat Perubahan Peraturan Daerah Kota Balikpapan No. 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan 7 Kelurahan dalam wilayah Kota Balikpapan, dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan No. 8 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota dalam wilayah Kota Balikpapan, sehingga menjadi 6 kecamatan dan 34 kelurahan. Enam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Balikpapan Timur, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Barat, dan Kecamatan Balikpapan Kota.53

Kelurahan Karang Joang masuk dalam Kecamatan Balikpapan Utara. Kecamatan Balikpapan Utara sendiri memiliki 6 keluarahan, antara lain:

a. Kelurahan Gunung Samarinda

52

Penerbit Buku Kompas, Profil Daerah Kabupaten dan Kota (Cet. III; Jakarta: Kompas, 2003), h. 448.

53

Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, Balikpapan Dalam Angka 2012 (Balikpapan: Bappeda Balikpapan, 2012), h. 3.

40

b. Kelurahan Muara Rapak c. Kelurahan Batu Ampar d. Keluarahan Karang Joang

e. Kelurahan Gunung Samarinda Baru f. Kelurahan Graha Indah

Masyarakat merupakan sebuah komunitas, yaitu suatu kelompok teritorial terdiri dari penduduk yang tinggal di dalamnya dan menyelenggarakan kegiatan hidup sepenuhnya. Masyarakat mempunyai kriteria fisik, meliputi masyarakat kota dan masyarakat desa. Dalam hal ini masyarakat Kelurahan Karang Joang adalah masyarakat kota. Berikut adalah perhitungan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kelurahan Karang Joang.

Tabel 1

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Tahun 2020.

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Laki-laki 13.994 51%

2. Perempuan 12.937 49%

Jumlah 26.931 100%

Sumber data tabel: Administrasi Kelurahan Karang Joang

41

Adapun jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara pada tahun 2020 yaitu, laki-laki berjumlah 13.994 jiwa, dan perempuan berjumlah 12.937 jiwa, dengan presentase laki-laki adalah 51% dan perempuan adalah 49%, dengan jumlah KK (Kartu Keluarga) yaitu 9.078 KK di Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara.

Masyarakat Kelurahan Karang Joang sekarang ini adalah masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya pendidikan. Terbukti dengan tingginya jumlah masyarakat yang mengenyam pendidikan baik pada lembaga pendidikan di dalam daerah maupun di luar daerah. Adapun jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di Kelurahan Karang Joang, adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan Tahun 2020

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)

1. Belum Sekolah 7286

2. Belum Tamat SD 2262

3. Tamat Sekolah Dasar (SD) 5331

4. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 4013 5. Sekolah Lanjutan Tingkat Awal (SLTA) 6820

6. Diploma I/II 35 7. Diploma III 395 8. Strata I (S1) 741 9. Strata II (S2) 48 10. Strata III (S3) 0 Jumlah 26.931 42

Sumber data tabel: Administrasi Kelurahan Karang Joang a. Kondisi Sosial

Sebelum ditemukannya minyak bumi serta batu bara, Balikpapan merupakan perkampungan nelayan kecil. Namun ketika aktivitas industti minyak mulai berkembang, lonjakan penduduk terjadi di Balikpapan karena faktor migrasi yang tinggi. Para pendatang pada umumnya mengisi aktivitas kota dengan berdagang dan menjadi buruh minyak.54 Begitu pun di Kelurahan Karang Joang. Banyaknya pendatang di Balikpapan, yang tentu saja berimbas juga pada seluruh Kelurahan, menjadkan masyarakatnya adalah masyarakat heterogen, termasuk Kelurahan Karang Joang, membuat banyaknya terjadi akulturasi antara satu budaya dengan budaya yang lain. Hal ini bisa kita lihat dengan berbagai ras dan suku yang bertempat tinggal di Kelurahan Karang Joang, kebanyakan dari mereka adalah perantau yang menetap dan menjadi warga Balikpapan.

Dari aspek suku, etnis dan budaya, Kelurahan Karang Joang terdiri dari suku Bugis, Dayak, Jawa, Banjar, Madura, Kutai, Batak dan berbagai etnis lainnya. Bahasa yang dipergunakan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dikarenakan tercampur-baurnya masyarakat dari berbagai daerah. Kendati ras, suku dan budaya yang berbeda-beda, namun masyarakat Kelurahan Karang Joang hidup akur dan rukun berdampingan dengan menghargai kebudayaan masing-masing asal daerah.

b. Kondisi Ekonomi

Dengan kondisi geografis yang tidak terlalu subur, dan memiliki tiga macam jenis tanah, wilayah Balikpapan sebagian berkembang menjadi wilayah yang secara ekonomi mengarah ke perkebunan. Lahan perkebunan tidak menyebar secara merata

54

Humas Kota Balikpapan, 90 Tahun Kota Balikpapan (Balikpapan: Humas Kota Balikpapan, 1987), h. 45.

43

di wilayah Balikpapan, sebab masyarakat kota yang juga para pendatang yang mendiami Kota Balikpapan memilih ekonomi perdagangan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Adanya kegiatan ekonomi industri pengolahan minyak dan gas bumi menjadikan Kota Balikpapan dijuluki sebagai kota minyak. Sebutan ini muncul bukan karena penghasil minyak tetapi sebagai pusat industri pengolahan minyak mentah yang bahan bakunya didatangkan dar daerah sekitar, seperti Kabupaten Kutai Kartanegara, Pasir, dan Kutai Timur bahkan Kalimantan Selatan.55

Kelurahan Karang Joang sendiri adalah wilayah Kota Balikpapan yang masih subur ditumbuhi pohon dan tanaman, bahkan masih banyak didapati hutan-hutan belantara di keluarahan ini, seperti hutan yang dilindungi pemerintah yaitu Hutan Lindung Sungai Wain dan terdapat juga Hutan Lindung Beruang Madu, hutan tempat tinggal Beruang Madu, yaitu binatang yang dilindungi pemerintah, uga sebagai maskot Kota Balikpapan. Keadaan geografis Kelurahan Karang Joang, membuat pekerjaan terbanyak dari masyarakatnya adalah petani. Hasil perkebunan yang paling banyak ditemukan adalah pisang, pepaya, salak dan sebagainya.

Adapun sumber mata pencaharian bagi masyarakat lain seperti pedagang atau, pegawai swasta maupun negeri, dan karyawan (kebanyakan adalah karyawan dari PT. Pertamina Balikpapan). Biasanya yang memiliki pekerjaan seperti ini adalah perantau atau pendatang dari luar Kota Balikpapan dan menetap di Keluarahan Karang Joang.

55

Penerbit Buku Kompas, Profil Daerah Kabupaten dan Kota, h. 450.

44

c. Agama dan Kepercayaan

Masyarakat Kelurahan Karang Joang adalah masyarakat yang bersifat majemuk dan heterogen yang memiliki aneka ragam ras, suku, bahasa, adab, keturunan, dan tentu saja agama yang berbeda-beda. Heteroginitas masyarakat Kelurahan Karang Joang dapat diklasifikasikan dalam 5 kelompok agama/keyakinan yaitu, Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Untuk Konghucu sendiri, belum ditemukan adanya yang memeluk agama ini di Kelurahan Karang Joang. Adapun jumlah penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Jumlah penduduk berdasarkan Agama Tahun 2020

No. Agama Jumlah (Jiwa)

1. Islam 24.947 2. Kristen 1.145 3. Katholik 777 4. Hindu 36 5. Buddha 26 6. Konghucu 0 Jumlah 26.931

Sumber data tabel: Administrasi Kelurahan Karang Joang

Mayoritas masyarakat Kelurahan Karang Joang adalah pemeluk agama Islam. Agama Islam sendiri masuk di Kota Balikpapan, adalah pada sekitar abad ke 16. Seperti yang telah diketahui, wilayah Balikpapan sebagian besar adalah wilayah pesisir dan berhubungan erat dengan perdagangan. Perkembangan agama Islam yang sangat pesat pada kegiatan perdagangan di wilayah pesisir, membuat masyrakat lebih

45

menikmati pendapatan besar yang membuat mereka hidup makmur, dan melepaskan diri dari penguasa di pedalaman yang mengandalkan hidup dari pertanian.56

Selain itu, jasa dari da‟i yang berasal dari Minangkabau, yaitu Tuan Tunggang Parangan dan Datuk Ri Bandang, da‟i yang sebelumnya juga telah mengislamkan tanah Sulawesi Selatan, yang bertolak ke Kutai dan mengajak Kerajaan Kutai untuk masuk Islam. Setelah melakukan dakwah, pada tahun 1500-an Kerajaan Kutai resmi memeluk agama Islam dan menyebarkan ajaran agama Islam sampai beberapa wilayah daerah. Antara lain ke arah hulu hingga ke Loa Bakung, ke arah pantai hingga Kaniuangan, Manubar, Sangkulirang dan Balikpapan.

Dokumen terkait