• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Pemerintahan Umum

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Halaman 39-45)

Perkembangan Struktur Organisasi dan Kelembagaan. Pada tahun 1995, struktur organisasi di Kabupaten Barru masih bersifat sentralistik, masih dikenal sebagai instansi vertikal atau perangkat pusat yang ada di daerah. Kondisi ini berlaku sampai dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagai awal dimulainya otonomi daerah.

Sejak pemberlakuan otonomi daerah telah terjadi tiga kali perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Organisasi Perangkat Daerah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000, Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008. Berdasarkan PP Nomor 84 Tahun 2000, implementasinya di Kabupaten Barru dijabarkan dalam bentuk Peraturan Daerah yaitu 1) Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Barru; 2) Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Barru; 3) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Barru; 4) Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Barru; 5) Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan; 6) Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 Page 40 Kondisi organisasi perangkat daerah berdasarkan peraturan daerah tersebut meliputi Sekretariat Daerah terdiri dari 3 Asisten dan 10 bagian; Sekretariat DPRD terdiri tiga bagian; dinas daerah 10 unit yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Perhubungan dan Dinas Pertambangan; Lembaga Tehnis Daerah terdiri dari 3 badan dan 14 kantor yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, Badan Pengawasan Daerah, Kantor Perindag dan Penanaman Modal, Kantor Pengelolaan dan Pemeliharaan Asset Daerah, Kantor Koperasi dan Pengusaha Kecil, Kantor PDE dan Informasi, Kantor Kesejahteraan Sosial dan Tenaga Kerja, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan, Kantor Bina Kesbang dan Linmas,Kantor Pariwisata dan Kebudayaan, Kantor PMD, Kantor RSU, Kantor Tata Ruang dan Wasbang, Kantor Urusan Pertanahan, Kantor Kependudukan dan Capil; sedangkan susunan organisasi kecamatan terdiri dari 7 kecamatan; begitu pula organisasi kelurahan terdapat 14 kelurahan.

Pada tahun 2008, Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Barru yaitu Peraturan Daerah Nomor 4 sampai dengan Nomor 7 Tahun 2008 yang terdiri dari: 1) Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah yang terbagi kedalam bagian-bagian masing-masing Bagian Pemerintahan Umum, Bagian Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa, Bagian Hukum, Bagian Organisasi, Bagian Pertanahan, Bagian Administrasi Perekonomian, Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Kesejahteraan Sosial, Bagian Humas dan Protokol, Bagian Umum, dan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat DPRD terdiri atas tiga bagian yaitu Bagian Umum dan Keuangan, Bagian Risalah dan Bagian Persidangan; 2)Dinas Daerah terdiri dari 14 Dinas yakni Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial Nakertrans, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 Page 41 dan Perkebunan, Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Dinas Petambangan dan Energi, Dinas Kependudukan dan Capil; 3) Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah yang terdiri atas: Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Linmas, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal, Rumah Sakit Umum Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja; 4) Organisasi dan Tatakerja Kecamatan dan Kelurahan.

Khusus antara tahun 2005 dan tahun 2007 organisasi perangkat daerah berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 dengan dijabarkan melalui Peraturan Daerah Nomor 03 sampai dengan Nomor 29 Tahun 2005 yang selanjutnya mengalami perubahan pada tahun 2007 khususnya yang mengatur tentang Organisasi Sekretariat Daerah, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.

Kondisi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Barru sejak 2000 sampai dengan tahun 2008 dapat digambarkan seperti Tabel-12 berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 Page 42 Tabel-12 : Perkembangan Struktur Organisasi Kabupaten Barru

2001-2008. OPD Tahun 2001 (PP 84/2000) Tahun 2005 (PP 8/2003) Tahun 2007 (PP 8/2003) 2008 Setda Set DPRD Dinas Daerah LTD: - Badan - Kantor Kecamatan Kelurahan 3 Asisten dan10 Bagian 3 Bagian 10 dinas 3 Badan 14 Kantor 7 14 2 Asisten dan 9 Bagian 3 Bagian 14 Dinas 5 Badan 4 Kantor 7 14 3 Asisten dan 9 Bagian 3 Bagian 13 Dinas 6 Badan 4 Kantor 7 14 3 Asisten, 5 Staf Ahli dan 10 Bagian 3 Bagian 14 Dinas 6 Badan 6 Kantor 7 14

Kondisi Kepegawaian. Struktur kepegawaian Kabupaten Barru pada tahun 1995 sebanyak 2.732 orang terdiri dari PNS Pusat Diperbantukan (DPB) 166 orang, PNS Pusat Dipekerjakan (DPK) 49 orang, PNS Daerah 297 orang, PNS Departemen Lain 370 orang, PNS Guru/Penjaga SD 1.850 orang. Sejalan dengan perkembangan pemerintahan daerah, peraturan perundang-undangan tentang kepegawaian mengalami perubahan yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang selanjutnya diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dan beberapa aturan pelaksanaannya. Hal ini membawa pengaruh terhadap pengelolaan kepegawaian di daerah termasuk pengintegrasian PNS pusat didaerah menjadi PNS daerah.

Kondisi jumlah PNS di Kabupaten Barru pada tahun 2001 adalah 3.768 orang, sedangkan kondisi sampai dengan Desember 2009 jumlah PNS 4.941 orang, terdiri dari 2.064 laki-laki dan 2.877 orang perempuan. Sedangkan kondisi jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan pada tahun 2009 adalah SD 66 orang, SLTP 88 orang, SLTA 1.195 orang,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 Page 43 Diploma (1) 57 orang, Diploma (2) 795 orang, Diploma (3) 421 orang, Diploma (4) 7 orang, Strata satu sebanyak 2.369 orang dan Strata dua 70 orang.

Kondisi Kecamatan dan Kelurahan. Pada tahun 1999 di Kabupaten Barru terjadi pembentukan dua kecamatan baru yaitu Kecamatan Balusu dan Kecamatan Pujananting disamping lima kecamatan yang sudah ada, dan didefinitifkan dengan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2001. Kecamatan Balusu merupakan pemekaran dari Kecamatan Soppeng Riaja dan Kecamatan Barru sedangkan kecamatan Pujananting merupakan pemekaran dari Kecamatan Tanete Riaja. Jumlah desa dan kelurahan pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2008 adalah Desa 40 buah dan kelurahan 14 buah dengan sebaran Kecamatan Tanete Riaja terdiri dari 6 desa, 1 kelurahan; Kecamatan Pujananting terdiri dari 6 desa; Kecamatan Tanete Rilau terdiri dari 8 desa, 2 kelurahan; Kecamatan Barru terdiri dari 5 desa, 5 kelurahan; Kecamatan Soppeng Riaja terdiri dari 5 desa, 2 kelurahan; Kecamatan Balusu terdiri dari 5 desa, 1 kelurahan; dan Kecamatan Mallusetasi terdiri dari 5 desa, 3 kelurahan. Pelayanan Publik. Dari tahun 1995 sampai tahun 2008, pelayanan di Kabupaten Barru terbagi atas dua jenis yaitu pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan. Pelayanan perizinan terdiri dari 14 jenis yaitu: izin trayek; izin tempat usaha; izin gangguan (HO); izin jasa konstruksi; izin usaha perusahaan (SIUP); izin tanda daftar perusahaan (TDP); izin usaha Industri; izin tanda daftar gudang (TDG); izin reklame; izin penyelenggaraan telekomunikasi; izin mendirikan bangunan (IMB); izin pertambangan umum; dan pengukuran, pendaftaran, pemberian surat tanda kebangsaan kapal (pas kecil) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) isi kotor lebih kecil (GT7). Sedangkan untuk pelayanan non perizinan terdiri dari kartu tanda penduduk (KTP); kartu keluarga; akte kelahiran; akte kematian; akte perkawinan; dan keur kendaraan roda empat.

Pengelolaan pelayanan dilakukan oleh berbagai instansi perangkat daerah yang berdampak pada terjadinya duplikasi persyaratan dan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 Page 44 prosedur, sehingga pada tahun 2007 dibentuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang berfungsi sebagai pengelola pelayanan di Kabupaten Barru untuk perizinan dan untuk non perizinan dikelola oleh instansi terkait.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 Page 45 BAB III

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Halaman 39-45)