• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Perkembangan

PT Bina Sains Cemerlang merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha yaitu: Sungai Pinang Esatate (SPE), Bukit Pinang Estate (BPE), dan Sungai Pinang Factory (SPF). Masing-masing melaksanakan operasional dengan manajemen terpisah. Ketiga unit usaha tersebut masih berada dalam satu induk perusahaan yaitu PT Minamas Gemilang. Awalnya PT Bina Sains Cemerlang (BSC) memiliki nama PT Bina Sains Corporation, yang merupakan anak cabang dari perusahaan Salim Group. Pada tanggal 1 April 2001 berganti nama menjadi PT Bina Sains Cemerlang seiring dengan perpindahan asset perusahaan dari Salim Group ke pihak PT Minamas Gemilang yang merupakan anggota dari Kumpulan Guthrie Berhard (KGB), perkebunan swasta Malaysia. Pada tahun 2008, Minamas Group dan anggota KGB bergabung dengan perusahaan Sime Darby Group.

PT Bina Sains Cemerlang mulai melakukan pembukaan lahan pada tahun 1990, saat itu merupakan hutan sekunder. Pada tahun 1991 dilakukan penanaman kelapa sawit seluas ± 1 104 ha, secara terus-menerus penanaman berlanjut mencapai luasan ± 6 892 ha. Untuk kebun Sungai Pinang Estate mempunyai luas lahan ± 3 698ha dan selebihnya ditangani oleh Bukit Pinang Estate.

Letak Kebun

SPE merupakan salah satu dari dua unit kebun yang dikelola oleh PT BSC yaitu SPE dan BPE. Lokasi kebun ini berada di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan. Batas areal SPE adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Bukit Pinang Estate, sebelah Selatan berbatasan dengan Transmigrasi SP XI, sebelah Barat berbatasan dengan PT Lonsum, dan sebelah Timur berbatasan dengan BPE.

Keadaan Iklim dan Tanah

Tanah di PT BSC termasuk jenis Ultisol (Podsolik Merah Kuning), pH tanah berkisar 4.5-6, tingkat kesuburan sedang dan tekstur tanah umumnya liat berpasir. Struktur tanah remah sampai gumpal dan konsistensi tanah gembur

sampai agak teguh. Topografi lahan di PT BSC adalah landai hingga bergelombang dengan kemiringan 3-32 %, ketinggian tempat 90 m di atas permukaan laut, namun areal SPE topografinya relatif datar. SPE mempunyai iklim dengan curah hujan rata-rata 2 675 mm/tahun dan hari hujan 148.1 hari/tahun, bulan kering (< 60 mm) rata-rata 0.9 bulan/tahun dan bulan lembab (60-100 mm) rata-rata 0.9 bulan/tahun. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson SPE beriklim tipe A (sangat basah). Data curah hujan dapat dilihat dari Tabel Lampiran 4.

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

SPE mempunyai luas hak guna usaha (HGU) 3 384 ha, namun memiliki luas areal yang dikuasai mencapai 3 698 ha. Hal ini disebabkan karena adanya areal okupasi seluas 344 ha dan land clearing pada tahun 2006 seluas 194 ha. Komposisi luas areal terdiri dari tanaman menghasilkan (TM) 3 163 ha, tanaman belum menghasilkan (TBM) 194 ha, luas land clearing dalam proses 28 ha, prasarana 101 ha, okupasi 283 ha. Luas areal dan tata guna lahan disajikan pada Tabel 2.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

SPE dipimpin oleh estate manager yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perkebunan yaitu pengelolaan dan perkembangan kebun secara efektif dan profesional sesuai ketentuan Sime Darby Group. Dalam menjalankan tugasnya estate manager dibantu oleh seorang asisten senior yang membawahi dua orang asisten. Dalam bidang administrasi estate menager dibantu oleh seorang kepala seksi (Kasie) dan beberapa karyawan bulanan. Setiap asisten mengelola satu divisi dan bertanggung jawab mengelola seluruh asset perusahaan di tingkat divisi. Kegiatan pengawasan terhadap tenaga kerja, asisten dibantu oleh mandor I, sedangkan untuk bidang administrasi asisiten dibantu oleh krani divisi.

Status karyawan di SPE terdiri dari karyawan staff dan karyawan non staff. Karyawan staff terdiri dari karyawan bulanan, mandor I, krani divisi, krani buah, krani brondolan, dan karyawan harian tetap. SPE memiliki tenaga kerja sebanyak 501 orang dengan komposisi seperti disajikan pada Tabel 4. Jika dilihat

dari Tabel 3 maka akan didapat indeks tenaga kerja (ITK) 0.15 HK/ha. Hal ini sudah baik, karena norma ITK kelapa sawit 0.25 HK/ha.

Tabel 3. Luas areal dan tata guna lahan SPE

Uraian Luas (ha)

A. Areal yang ditanam 1. Tanaman Menghasilkan -tahun tanam 1991 1 104 -tahun tanam 1992 669 -tahun tanam 1993 102 -tahun tanam 1994 450 -tahun tanam 1995 51 -tahun tanam 1996 137 -tahun tanam 1997 126 -tahun tanam 1998 335 -tahun tanam 2000 8

2. Tanaman Belum Menghasilkan

-tahun tanam 2005 194

-tanaman baru (2009) 49

Total areal tanaman 3 225

B Land Clearing (LC)

-LC dalam proses 28

Total areal tanaman + LC 3 253

C. Prasarana

-Emplasemen 27

-Pabrik 14

-Jalan dan Jembatan 60

Total Prasarana 101

Total areal yang diusahakan 3 354

D. Areal yang bisa tanam -Cadangan

-Okupasi 344

E. Bukit, sungai, dll.

Total areal keseluruhan 3 698

Sumber: Kantor Besar SPE (2009)

Keadaan Tanaman dan Produksi

Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di SPE merupakan varietas Tenera (Dura x Pisifera ) yang berasal dari Marihat, Sofcindo, dan Guthrie. Pada tanaman yang menghasilkan yang mendominasi adalah varietas Tenera dari Marihat dan Socfindo, sedangkan pada TBM (2005) dan tanaman baru (2009) yang mendominasi adalah varietas Teneradari Guthrie.

Sumber: Kantor Besar Sungai Pinang Estate (2009)

Tanaman kelapa sawit yang ada di kebun SPE terdiri dari TM seluas 2 982 ha dan TBM seluas 181 ha. Tahun tanam kelapa sawit sangat beragam mulai dari tahun 1999-2000 merupakan TM dan tahun 2006 merupakan TBM. Data populasi tanaman kelapa sawit tiap tahun di SPE disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Populasi tanaman kelapa sawit tiap tahun tanam di SPE

Tahun tanam

Divisi I Divisi II Divisi III

Luas Jumlah pokok Luas Jumlah pokok Luas

Jumlah pokok

(ha) (pokok) (ha) (pokok) (ha) (pokok)

1991 - - 575 75 325 529 68 770 1992 451 58 630 218 28 340 - - 1993 - - 25 3 275 77 9 856 1994 350 45 850 100 12 700 - - 1995 51 6 630 - - - - 1996 137 18 084 - - - - 1997 - - 126 16 506 - - 1998 11 1 474 41 5 371 283 37 639 2000 - - - - 8 800 2005 - - - - 181 28 906 Tanaman Baru 58 9 512 Total 1000 130 668 1085 141 517 1 136 155 483

Sumber: Kantor Besar Sungai Pinang Estate (2009)

Dari Tabel 5 dapat dihitung rata-rata jumlah pokok/ha untuk SPE yaitu 138 pokok/ha, padahal jika dianalisis dari pola segi tanam segitiga sama sisi dengan jarak tanam 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m akan didapatkan jumlah pokok sebanyak 136 pokok/ha untuk tanaman baru jarak tanam yang digunakan adalah 9 m x 9 m x 9 m. Pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Mei tahun 2009 produksinya selalu kurang dari budget yang ditetapkan. Data produksi di SPE dari bulan Januari sampai bulan Mei 2009 dapat dilihat dari Tabel 6.

Tabel 4. Status dan jumlah karyawan SPE

Staf Jumlah Non-Staf Jumlah

Estate Manager 1 SKU Bulanan Kantor 32

Sr. Asisten 1 SKU Bulanan Traksi 20

Asisten Div/Qa 2 SKU Bulanan Divisi 26

KTU/kasie 1 SKU harian 422

Tabel 6 Data produksi Sungai Pinang Estate pada Januari- Mei 2009

Bulan Budget Aktual Varians (Aktual-Budget)

(kg) (%) Januari 2 405 457 1 660 590 - 0.309 Februari 1 978 385 1 685 900 -14.7 Maret 1 625 183 1 078 780 -33.6 April 1 805 247 1 389 890 -23.0 Mei 1 775 237 1 767 060 -0.46

Keterangan : (-) Kurang Dari budget dan (+) lebih dari budget

Sumber : Kantor Besar SPE (Mei, 2009)

Produksi tidak tercapai pada beberapa bulan yaitu produksi di bawah

budget. Hal ini disebabkan oleh persen kematangan buah rendah (masa trek). Data produksi 5 tahun sebelumnya dapat dilihat pada Tabel Lampiran 5.

Fasilitas Kesejahteraan dan Karyawan

Fasilitas kesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor pendukung untuk karyawan. Fasilitas tersebut berupa rumah, air, listrik, sarana ibadah, sarana pendidikan, dan sarana olahraga. Fasilitas rumah yang diberikan terdiri dari perumahan staff, mess, dan perumahan karyawan. Rumah staff dan mess terletak di emplasmen, sedangkan rumah karyawan berada di sekitar kantor divisi masing- masing, di Divisi I dan II perumahan karyawan berada pada satu lokasi, sedangkan Divisi III berada terpisah dari Divisi I dan Divisi II. Perumahan untuk staff dan mess merupakan jenis rumah permanen, sedangkan untuk perumahan karyawan adalah semi permanen dengan tipe dua rumah (G2), kecuali untuk mandor I dan krani divisi sebagian memiliki perumahan tipe satu rumah (G1). Fasilitas listrik dan air dikelola di masing-masing divisi. Di emplasmen fasilitas listrik 24 jam, sedangkan tiap-tiap divisi fasilitas listrik hanya 7 jam, kecuali untuk hari minggu selama 8 jam. Sarana olahraga terdapat di emplasmen berupa lapangan volly, bulu tangkis, sepak takraw, tenis dan tenis meja.

Di masing-masing Divisi juga terdapat fasilitas olahraga berupa lapangan bulu tangkis, lapangan volly, dan lapangan bola kaki. Sarana pendidikan di PT. BSC terdapat sekolah yang terdapat di pondok I (Divisi I dan II) yang terdiri dari

sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), sedangkan untuk taman kanak-kanak (TK) dan penitipan bayi terdapat di emplasmen dan di divisi masing-masing. Sarana ibadah di perkebunan sungai pinang terdapat masjid di setiap divisi sedangkan gereja hanya ada di perkebunan Bukit Pinang Divisi I (pondok Sungai Durian). Karyawan SKU baik harian maupun bulanan mendapat tunjangan berupa beras, tunjangan hari raya (THR), bonus, pengobatan, dan bantuan di bidang pendidikan dengan adanya bis sekolah. Rencana jangka panjang, Sime Darby Group telah memberikan beasiswa bagi anak karyawan yang ingin melanjutkan ke jenjang kuliah Selain mendapatkan upah, khusus untuk karyawan SKU juga mendapatkan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) dan dana pensiun.

Dokumen terkait