• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Sosial Keagamaan Masyarakat Desa Petung

šúïÏ%©!$#`ÏB

FENOMENA PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DAN GERAK KANTOR URUSAN AGAMA PAKIS

A. Kondisi Sosial Keagamaan Masyarakat Desa Petung

Desa petung Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang adalah desa yang terletak di lereng Gunung Merbabu, jarak Desa Petung dengan ibukota Kecamatan sejauh 4 km sedangkan jarak dengan ibukota Kabupaten sejauh 47 km.1 Desa Petung memiliki hawa dingin dan lembab. Ini berpengaruh pada corak tanaman yang tumbuh disana. Tanaman muda seperti tembakau dan sayur-sayuran dapat dengan mudah ditemukan di Desa Petung. Karena kondisi geografi yang berbukit-bukit maka tidak semua dusun di Desa Petung terpasang instalasi listrik oleh. Dari 12 dusun terdapat 2 dusun yang belum terpasang instalasi listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yaitu Dusun Gandul dan Dusun Polobogo, sehingga masyarakat kedua dusun ini untuk mencukupi kebutuhan listriknya mengambil aliran listrik dari kerabat atau tetangga mereka dari dusun yang telah terpasang instalasi listrik

Keadaan aksesibilitas trasnsportasi di Desa Petung cukup memadai. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana yang tersedia, berupa jalan aspal yang menghubungkan desa ini dengan desa lain maupun dengan ibu kota kecamatan, meskipun terdapat wilayah yang sulit dijangkau oleh kendaraan roda empat. Terdapat sungai yang mengalir dari Lereng Gunung Merbabu oleh penduduk

1

sekitar sungai tersebut dijadikan batas antara Desa Petung dengan Desa Sabrang. Sungai itu juga digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari seperti, mandi dan mencuci.

Secara administratif Desa Petung masuk dalam wilayah Kabupaten Magelang. Untuk memudahkan distribusi informasi, Desa Petung dibagi menjadi dua belas dusun diantaranya: Dusun Petung Kidul, Petung Lor, Ngrangkah, Gandul, Polobogo, Seno, Petung, Kidangan, Wonokoso, Ngaliyan, Candran dan Suringgono. Masing-masing Dusun dipimpin oleh seorang Kadus yang dibantu oleh para Ketua RT.

Berdasarkan laporan kependudukan Desa Petung, jumlah penduduk Desa Petung tercatat 3893 jiwa. dengan rincian 1792 jiwa penduduk laki-laki dan 2101 jiwa penduduk perempuan.

Tabel 3.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki Laki 1792 jiwa

2 Perempuan 2101 jiwa

Jumlah 3893 jiwa

Sumber: Monografi Desa Petung Kecamatan Pakis

Dalam hal kesejahteraan, dapat dikatakan bahwa ada tanda-tanda kemiskinan dan ketimpangan di desa ini. Dari hasil penelitian di temukan lebih banyak rumah non permanen dibanding rumah permanen. Rumah non permanen ini rata-rata berbentuk rumah tradisional jawa, yaitu rumah joglo yang hanya berlantai tanah. Bahkan tidak sedikit pula jumlahnya yang sudah reot. Sementara sisi lain ada beberapa rumah permanen yang cukup megah

untuk ukuran desa. Beberapa orang terlihat lalu lalang dengan kendaraan bermotor, namun jumlahnya banyak.

Dari segi penghidupan, maka masyarakat Desa Petung menggantungkan mata pencaharian mereka pada beberapa sumber. Pertama pada sektor pertanian, sebagian masyarakat desa bekerja pada sektor ini, akan dengan mudah ditemui penduduk yang sedang beraktifitas di kebun, tanaman muda sejenis tomat, sawi, wortel dan tembakau juga akan dengan mudah ditemui. Menurut penuturan kepala Desa Petung hampir 60% dari total penduduk yang mencapai jumlah 3.893 bekerja pada sektor ini.

Kedua adalah pertukangan, dari data monograf Desa Petung terdapat 156 orang tukang. Namun kalau dilihat jumlah rumah permanen yang baru dibangun selama tiga tahun belakangan ini agaknya jumlahnya tidak mencapai 10 rumah, artinya para tukang ini sebagian bekerja diluar desa. Ketiga adalah Pedagang, secara nominal jumlahnya tidak banyak yaitu 142 orang, mata pencaharian lainnya adalah Pegawai Negeri Sipil, terdapat 81orang yang bekerja pada sektor ini, mata pencaharian lainya adalah TNI 27 orang, jasa 12 orang dan pensiunan 8 orang

Tabel 3.2 Penduduk Menurut Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Petani 2142 jiwa

2 Tukang 156 jiwa

3 Pedagang 142 jiwa

4 Pegawai Negeri Sipil 81 jiwa

5 TNI 27 jiwa

6 Jasa 12 jiwa

7 Pensiunan 8 jiwa

Jumlah 2568 jiwa

Penduduk Desa Petung sebagian besar adalah masyarakat suku Jawa yang menganut nilai-nilai sosial budaya khas suku Jawa. Nilai sosial ini berkaitan dengan adat istiadat dan sistem sosial kekerabatan masyarakatnya. Masyarakat setempat secara umum memiliki lembaga kontrol yang bersumber pada ajaran agama Islam sehingga nilai-nilai yang dianut masyarakat pada umumnya juga mengacu pada ajaran Islam.

Dengan demikian segala bentuk aktivitas yang dilakukan selalu dinilai dari konteks hubungan-hubungan keagamaan yang telah dibangun di bawah sistem sosial Islam. Dalam sistem tersebut figur Ulama menjadi dominan, sebagai orang yang mendalami pengetahuan agama sekaligus memiliki kemapuan memberikan penjelasan keagamaan. Hal ini pada gilirannya menempatkan Ulama, Kiai, dan Ustadz sebagai pimpinan sekaligus panutan.

Masyarakat setempat juga masih melestarikan budaya kerukunan dalam bidang sosial kemasyarakatan. Budaya tersebut tampak dalam solidaritas mereka ketika salah satu warga memiliki hajat, baik hajatan perkawinan, kematian maupun hajatan yang lain. Warga juga masih menjaga entitas nilai budaya leluhur, sepeti budaya merti deso, nyekar, nyadran dan bedah bumi, meskipun dalam praktiknya budaya tersebut sudah mengalami proses modifikasi dengan nilai Islam.2

Nilai-nilai budaya yang dipegangi oleh masyarakat Desa Petung pada hakikatnya adalah nilai-nilai budaya jawa. Nilai-nilai harmoni, rendah hati,

2

Wawancara dengan Bapak Ning selaku Kadus Gandul dan Observasi pada tanggal 5 Juni 2009

andap asor, sopan santun, dan tidak menonjolkan diri adalah unsur-unsur nilai

budaya yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Petung masih tergolong rendah hal ini terlihat karena penduduk yang mengenyam pendidikan sampai tingkat akademik dan perguruan tinggi tercatat hanya 28 jiwa, kemudian yang menyelesaikan jenjang pendidikan menengah atas sebanyak 368 jiwa, pendidikan menengah pertama 847 jiwa dan sekolah dasar sebanyak 1435 jiwa.

Tabel 3. 3 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Universitas/ Akademik 28 jiwa

2 SMA /Sederajat 368 jiwa

3 SMP/ Sederajat 847 jiwa

4 SD 1435 jiwa

Jumlah 2678 jiwa

Sumber: Monograf Desa Petung Kecamatan Pakis

Sebagaimana diketahui bahwa agama Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Desa Petung. Yang mencapai hampir 97.07% dari total keseluruhan jumlah penduduk. Penduduk asli Desa Petung yang beragama Islam seluruhnya berjumlah 3818 jiwa. Kemudian untuk agama selain Islam adalah penduduk yang beragama Katholik 75 jiwa, yang beragama Budha 6 jiwa dan yang beragama Hindu terdapat 4 jiwa.

Tabel 3.4 Penduduk Menurut Agama

No Agama Jumlah Pemeluk

1 Islam 3818 jiwa

2 Katholik 75 jiwa

3 Budha 6 jiwa

4 Hindu 4 jiwa

Jumlah 3903 jiwa

Sumber: Monografi Kantor Urusan Agama Pakis

Tentu saja sarana peribadatan yang tersedia seimbang dengan jumlah pemeluknya. Bagi umat Islam tersedia masjid yang berjumlah 8 unit, Mushlola 9 unit sehingga total seluruh tempat ibadah umat Islam mencapai 17 unit. Bagi umat non Muslim tersedia Gereja Katholik sebanyak1 unit, sedangkan Pura dan Vihara tidak tersedia mengingat minimnya jumlah pemeluk agama Hindu dan Budha.

Umat Muslim di Desa Petung dikenal sebagai umat yang taat dalam menjalankan ajaran agama Islam. Sebagai penganut agama Islam yang taat penduduk biasa melakukan berbagai kegaiatan keagamaan, baik yang rutin maupun saat menyambut hari besar yang selalu diperingati dengan berbagai kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan yang rutin seperti Sholat wajib banyak yang dilakukan dengan berjamaah di Masjid namun tidak sedikit yang juga dikerjakan dirumah masing-masing.

Jumlah jama’ah Sholat berjamaah di masjid pada waktu Dzuhur dan Ashar bias mencapai hampir 3 shaf. Sementara saat Sholat Maghrib, Isya dan Subuh cukup banyak jama’ahnya yaitu bisa mencapai 6 shaf. Seusai Sholat berjamaah biasanya dilanjutkan dengan membaca wirid dan diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh imam masjid. Kebiasaan lain adalah setelah Sholat berjamaah para jamaah berdiri melingkar untuk bersalam-salaman

Dokumen terkait