• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas

Kabupaten Belitung Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berdiri pada tahun 2005 dan beribukota di Manggar. Kabupaten Belitung Timur adalah satu kesatuan wilayah daratan dengan kabupaten Belitung Induk. Secara geografis kabupaten Belitung Timur terletak antara 107045’ BT sampai 108018’ BT dan 02030’ LS sampai 03015’ LS dengan luas daratan mencapai 250.691 Ha atau kurang lebih 2.506,91 km2 (BAPPEDA 2007). Batas-batas wilayah kabupaten Belitung Timur adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan,

 Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata,

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Belitung.

Lokasi pengambilan data yaitu di hutan kerangas primer (Rimba), hutan kerangas sekunder (Bebak) dan hutan kerangas khusus (Padang). Letak Rimba dan Padang yaitu di dalam kawasan Hutan Lindung Gunung Sepang Kecamatan Manggar dan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Belitung Timur, luas kawasan ini adalah 19.433,26 Ha (Dinperhut 2009). Sedangkan letak hutan kerangas sekunder (Bebak) yaitu di lahan milik masyarakat Desa Kelubi Kecamatan Manggar.

4.2 Kondisi Fisik 4.2.1Topografi

Keadaan alam Kabupaten Belitung Timur sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 20 – 49 meter di atas permukaan laut dan sisanya merupakan dataran rendah, dan perbukitan (Tabel 3). Dataran rendah di Belitung Timur dibagi menjadi dua yaitu dataran rendah dan dataran pantai (Pratiwi 2010).

17

Tabel 3 Klasifikasi bentang alam Kabupaten Belitung Timur

Satuan Relief Kelerengan (%)

Beda Tinggi (mdpl)

Persentase dari total wilayah studi (%)

Perbukitan agak curam 30 – 40 600 – 1400 12

Perbukitan bergelombang 15 – 29 50 – 600 8

Dataran tinggi 8 – 14 20 – 49 63

Dataran rendah/ dataran pantai < 8 < 20 17

Sumber: Pratiwi (2010)

4.2.2 Kondisi geologi

Pulau Belitung merupakan pulau yang memiliki geomorfologi perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 0 – 1400 mdpl. Perbukitan dialiri oleh sungai dengan pola dendritik (Suwarna et al. 1994 diacu dalam Pratiwi 2010). Menurut Pratiwi (2010) unit Satuan Kemampuan Lahan (SKL) kesuburan tanah di Belitung Timur 87% termasuk dalam kelas buruk. Hal ini dicirikan dari tingginya kandungan pasir kuarsa, keasaman yang tinggi, pertukaran kation yang rendah, peka terhadap erosi dan sangat kering.

Tabel 4 Unit SKL kesuburan tanah Belitung Timur

Tingkat Kesuburan

Tanah

Luas (Ha) Deskripsi Sebaran

Baik ± 10.027 Berupa batupasir, tanah relatif berwarna coklat kehitaman, pasir lepas kuarsa dan lumpur, jenis tanah Lisotol, tanpa/ sedikit perkembangan profil tanah, memiliki batuan induk sedimen keras.

Ds. Bentayan, Ds. Kelubi, Bukit Samak.

Cukup Baik ± 22.562 Berupa batupasir, granodiorit, batupasir kuarsa, jenis tanah Regosol, tanah muda dan belum mengalami diferensiasi horizon, konsistensi lepas-lepas, bahan induk material vulkanik, pH umumnya netral

Sebagian kecil daerah Gantung, Ds. Burung Mandi, Ds. Air Lanci

Buruk ± 281.101 Berupa batupasir, batubesi, batuserpih, batulempung, lumpur dan endapan alluvial, jenis tanah Podsol, tanah tua dan telah mengalami perkembangan profil tanah, kondisi fisik tanah kering dan gersang.

Kec. Kelapa Kampit bagian tengah dan sebagian besar Kec. Gantung Sumber: Pratiwi (2010) 4.2.3 Iklim

Kabupaten Belitung Timur mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan pada tahun 2008 antara 70,0 mm sampai 401,3 mm dengan jumlah hari hujan antara 9 sampai 26 hari setiap bulannya (BAPPEDA 2007).

18

4.3 Kondisi Biologi 4.3.1 Flora

Jumlah flora yang terdapat di Belitung Timur adalah 174 spesies yang sudah teridentifikasi nama ilmiahnya (Dinperhut 2009). Tumbuhan yang diperoleh berasal dari semua tipe hutan, misalnya hutan Dipterocarpaceae campuran, hutan pantai, hutan mangrove, dan lainnya. Spesies-spesies tumbuhan tingkat pohon atau jenis kayu yang diperoleh antara lain, Litsea sp., Syzygium sp. Shorea sp., Calopyhllum sp., dan Tristaniopsis sp. Selain jenis kayu juga diperoleh spesies perdu, palem, pandan dan tanaman air. Beberapa spesies tersebut yaitu Baeckea frutescens dan Leptospermum flavescens.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, terdapat 34 spesies tumbuhan dan satwa yang dilindungi di seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Beberapa tumbuhan yang dilindungi diantaranya pohon gaharu (Aquilaria malaccensis), pohon ramin (Gonystylus bancanus), anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum).

4.3.2 Fauna

Jumlah fauna yang terdapat di Belitung Timur adalah 46 spesies satwa darat, 16 satwa air tawar dan 46 satwa air lautyang belum teridentifikasi nama ilmiahnya. Keanekaragaman aves lebih tinggi dibandingkan kelas mamalia, reptil dan amfibi. Beberapa jenis burung yang terdapat disana yaitu bangau, bayan, murai batu, pelintang, elang, berebak, rangkong, tiong dan peregam (Dinperhut 2009).

Beberapa spesies satwa dilindungi dalam PP No. 7 Tahun 1999 yang terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain kukang (Nycticebus coucang), rusa bawean (Axis kuhlii), duyung (Dugong dugong), buaya muara (Crocodillus porosus). Spesies lainnya termasuk dalam Appendix II CITES diantaranya salah satu spesies elang laut (Haliaeetus leucogaster), mentilin (Tarsius bancanus), trenggiling (Manis javanica), musang congkok (Prinodon linsang), biawak (Varanus salvator), monyet (Macaca tonkeana), burung hantu (Otus angelinae), burung betet (Psittacula alexandri) dan burung beo (Gracula religiosa) (Dephut 1999).

19

4.4 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Sekitar 4.4.1 Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur tahun 2007 berjumlah 98.194 jiwa. Hal ini menunjukkan telah terjadi pertambahan jumlah penduduk dibanding tahun sebelumnya sebanyak 6.492 orang atau 7,08 persen. Penduduk di Kabupaten Belitung Timur lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan, dimana 50.743 jiwa atau 51,67% laki-laki dan sisanya 47.451 jiwa atau 48,32% adalah perempuan. Khusus di kecamatan Gantung, penduduknya berjumlah 25.257 jiwa (BAPPEDA 2007).

4.4.2 Tingkat pendidikan

Peningkatan sumberdaya manusia sekarang ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk mengecap pendidikan seluas- luasnya, terutama penduduk pada kelompok umur 7 – 24 tahun yang merupakan kelompok usia sekolah. Jika dilihat dari angka kelulusan Sekolah Menengah Atas terdapat sepertiga dari peserta ujian nasional yang tidak lulus di tahun 2006 (BAPPEDA 2007).

4.4.3 Mata pencaharian

Sebagian besar penduduk Belitung Timur memiliki mata pencaharian di sektor perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit. Tidak kurang dari 3000 orang yang bekerja di perusahaan perkebunan sawit. Selain di sektor perkebunan, pertambangan pun menjadi pilihan mata pencaharian penduduk Belitung Timur, diantanya penambangan pasir, pasir kuarsa, timah, batu besi dan Golongan C lainnya (BAPPEDA 2007).

20

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait