• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desa Paluh Kurau merupakan salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dan memiliki luas kawasan + 5500 Ha dari luasan total kecamatan + 23.015 Ha. Secara geografis dan administratif batas-batas Kecamatan Hamparan Perak adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kec. Labuhan Deli dan Selat Sumatera Sebelah Selatan : Kec. Sunggal dan Kota Medan

Sebelah Barat : Kota Medan dan Kecamatan Labuhan Deli Sebelah Timur : Kota Binjai dan Kabupaten Langkat

Dan batas-batas administratif Desa Paluh Kurau yaitu : Sebelah Utara : Tanjung Beting Camar

Sebelah Selatan : Sei Belawan/ Paluh Makna Sebelah Barat : Karang Gading Labuhan Deli Sebelah Timur : Selat Malaka

Untuk luasan hutan mangrovenya Desa Paluh Kurau termasuk dalam kawasan Kabupaten Deli Serdang, Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Februari 2005 seluas 80.083,68 Ha merupakan

kawasan hutan yang dibagi atas Hutan Suaka Alam (HSA), Hutan Lindung (HL), Hutan produksi (HP), dan Hutan produksi Terbatas (HPT). Hasil kajian terhadap citra landsat oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan Tahun 2003, Kawasan Hutan Desa Paluh Kurau termasuk kedalam Prioritas II yang diindikasi sebagai kawasan hutan dan lahan yang perlu di Rehabilitasi, yang

Topografi, Tanah dan Iklim

Keadaan permukaan tanah di Desa Paluh Kurau adalah datar dimana berada pada ketinggian 0 mdpl dan dipengaruhi iklim musim yaitu musim hujan dan musim kemarau serta keadaan temperatur udara berkisar 320C – 360C dan

kondisi hutannya termasuk hutan hujan tropis.

Sarana dan Prasarana

Sarana penghubung di Desa Paluh Kurau mempunyai arti yang sangat penting bagi kelancaran perekonomian masyarakat. Transportasi di Desa Paluh Kurau terdiri dari dua macam yaitu transportasi darat dan laut, namun sampai saat ini jalan desa yang masih belum dilapisi aspal yang menghubungkan desa dengan ibukota kecamatan sangat menyulitkan dalam pengangkutan hasil produksi penduduk desa. Oleh karena itu masyarakat lebih memilih transportasi laut yaitu dengan speed boot yang jarak tempuhnya dari tangkahan Belawan sampai ke Desa Paluh Kurau selama + 45 menit.

Disamping sarana transportasi, di Desa Paluh Kurau juga terdapat sarana pendidikan berupa 1 unit Taman Kanak-Kanak, 5 unit Sekolah Dasar (SD), 2 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 2 unit Sekolah Menengah Atas (SMA). Di desa ini juga terdapat Puskesmas Pembantu, Posyandu, Masjid, Gereja, dan Kantor Kepala Desa.

Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan Daftar Isian Monografi Desa tahun 2007, jumlah penduduk Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang adalah sebanyak 5377 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1270 KK. Suku

yang ada pada masyarakat desa terdiri dari suku Banjar/ Kalimantan, Jawa, Batak, Karo, Mandailing, Melayu, Minang, dan Nias. Dan suku yang paling dominan adalah suku Banjar/ Kalimantan. Sedangkan agama yang terdapat di desa tersebut adalah agama Kristen Protestan, Katholik, dan Islam. Dan yang mendominasi adalah Agama Islam. Sebagian besar penduduk di lokasi penelitian bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, dan sebagian kecil lainnya bermata pencaharian wiraswasta, bidang jasa, buruh tani dan PNS.

Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Hutan Serai Mangrove

Kelompok Tani Hutan Serai Mangrove merupakan satu – satunya kelompok tani di Desa Paluh Kurau yang terlibat dalam kegiatan rehabilitasi hutan mangrove. Sejarah berdirinya Kelompok Tani Hutan Serai Mangrove diawali berbagai pertentangan di kalangan masyarakat, dimana pada saat itu masyarakat masih belum bisa menerima keberadaan dari instansi-instansi bidang kehutanan, mereka masih menganggap bahwa masyarakat hanya merasa dirugikan apabila harus mengikuti semua anjuran dari pemerintah tentang pentingnya kelestarian hutan. Masyarakat menganggap bahwa pelibatan masyarakat hanya sebagai obyek demi tercapainya program dari pemerintah. Namun dari sebagian masyarakat yang merasakan berkurangnya fungsi hutan merasa perlu untuk memperbaiki kembali kondisi hutan yang telah rusak.

Beberapa bulan kemudian yaitu pada pertengahan tahun 2005, masyarakat mulai mencoba meminta dukungan dari aparat desa dalam hal ini Kepala Desa Paluh Kurau untuk membicarakan hal tersebut. Sampai pada akhirnya masyarakat mengadakan musyawarah yang dihadiri oleh beberapa orang saja.

Dalam musyawarah tersebut yaitu pada Selasa, tanggal 2 Agustus 2005 berdasarkan surat dari kepala desa Nomor: 049/LAP/PK/144-VIII/2005 Perihal: Laporan Terbentuknya Kelompok Tani Serai Mangrove, terbentuklah wadah yang diberi nama Kelompok Tani Hutan Serai Mangrove yang beranggotakan 23 orang dari anggota masyarakat Desa Paluh Kurau yang sebagian besar berdomisili di bagian pesisir pantai, dimana masyarakat ini secara langsung berinteraksi dengan hutan mangrove yaitu Dusun II (Tangkahan), Dusun III (Paluh Singkuang), Dusun VI (Pakan Jumat), dan Dusun XIV (Kampung Nelayan).

Nama Serai Mangrove sendiri berasal dari nama desa ini dimana dahulu dikenal dengan sebutan “Batang Sere”, dan sampai saat ini Desa Paluh Kurau sendiri masih dikenal masyarakat ramai dengan sebutan ini, sehingga para tim koordinasi pada saat itu sepakat untuk memberi nama kelompok ini dengan nama Kelompok Tani Hutan Serai Mangrove, sebagaimana sebutan Mangrove juga sesuai untuk sebutan hutan mangrove yang akan dikelola nantinya.

Kegiatan kelompok tani ini juga diperkenalkan ke sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok tani lain serta perkumpulan masyarakat desa lainnya tidak lain dimaksudkan untuk mendapat perhatian dari masyarakat sehingga timbul rasa memiliki terhadap hutan dan pada akhirnya ikut serta dalam melestarikan hutan di Desa Paluh Kurau tersebut.

Akhirnya kelompok ini dapat diterima oleh masyarakat dan sampai sekarang telah melaksanakan kegiatan penanaman tahun 2006 dan penanaman tahun 2007, dimana kegiatan ini tidak lepas dari kerjasama Dinas Kehutanan dan Lembaga Monitoring dan Pengawasan Gerakan Rakyat Nelayan (LMP) dalam hal

ini sebagai pendamping dalam pelaksanaan kegiatan. Adapun struktur kelembagaan kelompok tani ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Kelembagaan Kelompok Tani Hutan Serai Mangrove Desa Paluh Kurau

Kesuksesan kelompok tani ini dalam pelaksanaan kegiatannya telah menghantarkan Kelompok Tani Hutan Serai Mangrove Desa Paluh Kurau Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara menyabet penghargaan terbaik untuk kategori Kelompok Tani Terbaik Tingkat Nasional pada akhir tahun 2006, dan perwakilannya diundang ke Bogor untuk menerima penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Penghargaan ini adalah menjadi bentuk motivasi dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan kelompok ini.

Hingga saat ini kelompok tani hutan ini tetap giat dalam melaksanakan kegiatannya serta berharap dapat menjadi kelompok tani teladan dan dapat bersama-sama pemerintah dan masyarakat dalam mengembalikan kelestarian ekosistem hutan khususnya pesisir pantai yang berada di Desa Paluh Kurau.

Ketua

RUSLI

Sie. Perlengkapan

1. M. ASNAN

Sie. Perekonomian

1. BAIDILSARI Sie. Keamanan

1. ABD. WAHAP 2. SAHRUDIN Bendahara M. YUSUF MS. Sekretaris AWALUDIN

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait