• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Taman Margasatwa Ragunan 3.1.1. Sejarah

Kebun binatang pertama di Jakarta bernama "Planten En Dierentuin" dibuka secara resmi pada Tahun 1864 di daerah Cikini, Jakarta Pusat (Anonim 2007). Kebun Binatang tersebut dikelola oleh Perhimpunan Penyang Flora dan Fauna Jakarta (Culture Veriniging Plenten en Dierentuin at Batavia) dengan luas 10 hektar. Setelah Indonesia merdeka, pada Tahun 1949 namanya dirubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Tempat di daerah Cikini menjadi terlalu kecil dan tidak cocok untuk peragaan satwa. Kemudian pada Tahun 1964 Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan tanah seluas 30 hektar di pinggiran Selatan Jakarta, Ragunan, Pasar Minggu. Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi, Tanggal 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta dengan nama Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Pengelolaan Kebun Binatang Ragunan diwariskan oleh seorang pecinta satwa, Benjamin Gaulstaun yang juga sebagai direktur pertama TMR (Anonim 2007).

3.1.2. Letak dan Luas

Taman Margasatwa Ragunan terletak pada posisi 106o48 BT dan 06o15' LS dan berjarak 20 km dari pusat Kota Jakarta (Tata lingkungan TMR 2006). Secara administrstif TMR termasuk dalam wilayah Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan batas wilyah sebagai berikut :

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Jl. Kav POLRI dan Jl. Jati Padang

2. Sebelah Timur berbatsan dengan Jl. Jati Padang 3. Sebelah Utara berbatsan dengan Jl Harsono 4. Sebelah Selatan berbatsan dengan Jl. Sagu

Luas keseluruhan 135 ha. Tata guna lahan TMR meliputi lahan yang telah terbangun 52%, kantor dan kandang 32 ha, taman 15 ha, danau 7 ha, lapangan parkir 5 ha dan saluran air 10 ha.

3.1.3. Fisik Taman Margasatwa Ragunan

Taman Margasatwa Ragunan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 50 m di atas permukaan laut dan kemiringan 2o-6o, sedangkan suhu

harian berkisar antara 22.5o-28.5o dan kelembaban udara sebesar 85% serta curah hujan 2291 mm per tahun dengan jenis tanah Latosol Merah (Tata Lingkungan TMR 2006). Dibangun menurut rancangan konsep kebun binatang terbuka. Koleksi satwanya lebih dari 3000 ekor, terdiri dari 270 jenis, dimana 90% nya adalah satwa asli Indonesia. Setiap satwa diperagakan dalam kandang menurut habitat aslinya. Selain itu terdapat sekitar 14957 individu tanaman dengan 169 jenis dari 49 famili yang tersebar di lahan seluas 135 ha yang memberikan kesejukkan dan kenyamanan baik untuk satwa maupun pengunjung.

Sumber : Tata Lingkungan TMR 2006 Keterangan :

1. Parkir Mobil Utara 14. Kandang Binturong 27. Loket Barat 2. Children Zoo 15. Parkir Motor Utara 28. Areal Kesehatan

3. Pusat Informasi 16. Terarium III 29. Gudang baru, Nursery

4. Kandang Burung Jalak Bali 17. Terarium II 30. Kesehatan lama, Kand. Kuda 5. TSIK 18. Kandang Singa/Orang Utan 31. Kand. Gorila, Orang Utan

6. Samping TSIK 19. Kandang Unggas lam 32. Pulau

7. Kandang gajah Peragaan 20. Kand.Mamalia,Beruang 33. Kandang Onta, Kand. Banteng 8. Dokenel 21. Jembatan Kuda Nil 34. Kebun Rumput Timur

9. Kantor lama Sahabat Satwa 22. Kandang Simpanse 35. Kandang Harimau Putih 10. kantor Pusat Gedung lama 23. Kand. Burung Onta, Komodo, Gajah

11. Stand Pengunjung 24. Safari Gajah Tunggang 36. Hutan wisata 12. Relief 25. Kand. Jerapah 37. Sumur Nila

13. Kandang Macan Tutul 26. Miami, kapling Polri 38. Pinggir Selatan Danau Gambar 4. Taman Margasatwa Ragunan

3.1.4. Fungsi Taman Margasatwa Ragunan

Berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 734 Tahun 1986 dalam Tata Lingkungan (2006), tentang penyempurnaan kembali susunan organisasi TMR bahwa TMR berkedudukan sebagai aparat pelaksana pemerintah DKI Jakarta. Tugas pokok TMR yaitu menyelenggarakan perlindungan, pemeliharaan serta menjaga kelestaraian hidup binatang dan tumbuhan, sebagai sarana penunjang pendidikan, dan media penelitian. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut TMR harus menjalankan fungsinya sebagai sarana konservasi, sarana ilmu pengetahuan, pendidikan, sarana raekreasi dan apresiasi.

3.2. Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu 3.2.1. Letak dan luas wilayah

Wilayah Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu terletak di bagian Selatan Ibu Kota DKI Jakarta. Monografi Kelurahan Ragunan (2007) menyatakan Kelurahan Ragunan memiliki luas wilayah sebesar 504.74 ha dengan batas- batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Jl. Pejanten Barat dan Jl. T.B Simatupang 2. Sebelah Timur : Jl. Warung Buncit dan Jl. Jati Padang 3. Sebelah Selatan : Jl. Sagu Kecamatan Jagakarsa 4. Sebelah Barat : Jl. Ampera raya dan Jl. Cilandak KKO

Berdasarkan Monografi Kelurahan Pasar Minggu (2007), untuk Kelurahan Pasar Minggu memiliki luas wilayah sebesar 278.60 ha dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Jl. Pejanten Mas Raya/Kel. Pejanten Barat 2. Sebelah Timur : Jl. Raya Tanjung Barat/kel. Pejanten Timur 3. Sebelah Selatan : Jl. T.B Simatupang/Kel.Kebagusan

4. Sebelah Barat : Jl. Salihara/Kel Jati Padang

3.2.2. Fisik dan Penduduk

Berdasarkan Monografi Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu (2007), Kelurahan Ragunan dan Pasar Minggu termasuk dalam wilayah Kecamatan Pasar Minggu yang berada pada ketinggian ± 26 mdpl dengan suhu rata-rata 27oC, memiliki curah hujan rata-rata 180.3 mm3/tahun. Topografi pada daerah ini datar hingga berombak. Keadaan sisoal ekonomi penduduk di kedua kelurahan

tidak berbeda jauh, jenis mata pencaharian warga sebagian besar yaitu sebagai pedagang. Secara jelasnya dapat dilihat pada pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian No Jenis Pencaharian Pasar Minggu Ragunan

1 Pegawai negeri 2735 2700 2 Pegawai swasta 3072 3245 3 TNI 572 450 4 Pedagang 5577 6500 5 Buruh 5735 5345 6 Lain-lain 1224 1918

Sumber : Monografi Kelurahan Pasar Minggu dan Ragunan 2007

Gambar lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 5 Secara visual kedua lokasi tidak berbeda jauh dalam hal sosial dan ekonomi, pembeda kedua lokasi penelitian hanya pada keberadaan hutan kotanya.

a). b).

Gambar 5. Lokasi pengambilan sampel : a). Pemukiman warga di Kelurahan Ragunan ; b). Pemukiman warga di Kelurahan Pasar Minggu.

Berdasarkan pemantauan kualitas udara ambien Jakarta Tahun 2006, maka lokasi penelitian yang berada di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan memiliki kualitas udara ambien seperti pada Tabel 4. Kulitas udara ambien diasumsikan berpengaruh untuk seluruh daerah Jakarta.

Tabel 4. Kualitas Udara Ambien DKI Jakarta 2006

Sumber: BPLHD DKI Jakarata 2006

Parameter (metode sesaat) Rata-rata (metode kontinyu) Rata-rata Baku Mutu (BM) Debu, TSP 155-304 μg/m3 - 90 μg/m3/jtahun

NO2 0,017-0,043 ppm 13,30-32,87 μg/m3 60 μg/m3/tahun

SO2 0,003-0,006 ppm 9,38-42,91 μg/m3 60 μg/m3/tahun

Dokumen terkait