• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3 Hasil Observasi

4.3.3 Kondisi Unit

Kondisi masing-masing unit dalam rusun yang dinilai meliputi kondisi unit secara umum, kamar mandi, tempat cuci jemur, dan dapur. Kondisi unit memiliki bobot penilaian sebesar 30%. Hasil observasi menunjukkan nilai rata-rata sebesar 14,6 dari nilai maksimal 18.9 atau tingkat sanitasinya 77,24%. Pembahasan tiap poinnya adalah sebagai berikut.

1.Kondisi unit secara umum a) Kondisi lantai

Seluruh responden yaitu sebanyak 21 orang memiliki kondisi lantai unit rumah yang kedap air dan mudah dibersihkan yaitu terbuat dari ubin. Permukaannya halus namun tidak licin sehingga risiko untuk terpleset menjadi berkurang. Beberapa responden juga melapisi lantai rumah mereka dengan karpet.

b) Kondisi Dinding

Sebanyak 18 responden dari 21 responden memiliki kondisi dinding rumah yang halus dan dicat bewarna terang, sedangkan sisanya yaitu 3 responden tetap membiarkan dinding tidak dicat.

Ketinggian langit-langit menurut peraturan pemerintah seharusnya ≥2,8m dari lantai rumah, begitu juga yang telah dilakukan oleh rumah susun Bangunrejo ini. Namun hampir 50% dari total responden, yaitu sekitar 10 responden meninggikan lantai rumah mereka dengan alasan agar terhindar dari banjir. Hal tersebut menyebabkan ketinggian lantai terhadap langit-langit pun menjadi berkurang.

Secara umum, kondisi langit-langit rumah responden terbilang sangat baik, artinya langit-langit tidak rusak dan bersih. Namun masih terdapat langit-langit rumah responden yang tidak rusak namun kotor bahkan ada langit-langit mengalami kerusakan. Hal yang membedakan kemungkinan besar dipengaruhi oleh perawatan dari masing-masing individu penghuni rumah tersebut.

d) Kondisi ventilasi

Seperti halnya kondisi ketinggian langit-langit rumah, ventilasi dalam rumah juga telah diatur standar luasannya, yaitu sekitar 20% dari luas rumah. Luas rumah adalah 3 x 6 meter, dan ventilasi yang disediakan berupa jendela 1x 1,5 m sebanyak 2 buah dan ventilasi diatas pintu sekitar 1 x 0,5 meter sebanyak 2 buah. Namun, beberapa responden ada yang menutup permanen jendela dan ventilasi sehingga jendela yang seharusnya bisa dibuka menjadi tidak bisa dibuka. Hal tersebut juga dapat berpengaruh terhadap luasan ventilasi rumah, yang awalnya sesuai standar yaitu ≥20% luas lantai menjadi <20% luas lantai.

e) Kondisi Pintu

Secara umum, sekitar 95% kondisi pintu rumah responden dapat berfungsi dan dapat dikunci dengan baik.

f) Pencahayaan

Sekitar 76% responden mengatakan sumber pencahayaan rumah mereka ketika siang hari adalah sinar matahari ditambah dengan lampu. Sisanya mengatakan bahwa sudah cukup hanya mengandalkan sinar matahari sebagai penerangan ruangan ketika siang hari. Lampu yang digunakan responden juga beragam, yaitu bohlam (4%), neon (76%) dan lampu hemat energy (20%). Sekitar 14% responden tidak memiliki lampu di setiap ruangan, sisanya 86% responden memiliki lampu di setiap ruangan.

g) Suhu Ruangan

23,8% rumah responden memiliki suhu >30c, 66,6% rumah responden memiliki suhu 18-30c, dan sekitar 9,6% rumah responden memiliki suhu <18c.

h) Kebisingan

52% responden tidak merasa bising dengan lingkungan di sekitar rumahnya sedangkan 48% responden merasa bising. Kebisingan tersebut timbul akibat suara yang diakibatkan aktivitas percakapan atau aktifvitas bermain dari anak-anak di sekitar rumah.

i) Sekat antar ruang

Pada dasarnya masing-masing unit yang disediakan oleh rusunawa Bangunrejo ini adalah berupa suatu ruangan dengan luas 3x 6 meter tanpa ada sekat. Namun, beberapa responden memiliki inisiatif sendiri untuk member batas antar ruang dalam rumahnya seperti memasang gorden atau pun sekedar memberi batas menggunakan lemari pakaiannya. Hasil observasi menunjukkan sekitar 57,5 % rumah responden memiliki sekat tidak permanen, 28,5% rumah responden memiliki sekat semi permanen, sedangkan 14% rumah responden tetap membiarkan rumahnya tidak memiliki sekat antar ruang.

j) Keadaan Vektor

Hampir seluruh responden mengatakan bahwa keberadaan vector seperti nyamuk, tikus, dan kecoa di rusunawa bangunrejo tidak dapat dipungkiri lagi. Hal tersebut kemungkinan besar juga dipengaruhi oleh lokasi rusun yang dekat dengan aliran sungai.

2. Kamar Mandi

Di Rusunawa Bangun Rejo, kamar mandi penghuni untuk lantai 1 disediakan satu unit di masing-masing rumah. Namun untuk lantai 2 dan 3, kamar mandi disediakan secara umum, dimana 1 unit kamar mandi digunakan untuk 2 rumah. Lantai dan dinding kamar mandi terbuat dari bahan yang kedap air, dengan permukaan yang tidak licin dan mudah dibersihkan. Lantainya juga memiliki sedikit kemiringan kearah lubang pengeluaran.

Keadaan bak mandi sama halnya dengan lantai dan dinding, yaitu terbuat dari bahan yang kedap air. 90% responden mengaku bahwa bak mandi mereka bersih dan

tidak ada jentik nyamuk, sedangkan 10% sisanya menaku bahwa bak mandi mereka bersih namun ada jentik nyamuk.

Ketersediaan air rusunawa bangunrejo tidak mengalami masalah serius karena air selalu mengalir dan tersedia cukup untuk kebutuhan setiap penghuni. Begitu pula dengan penerangan dan ventilasi di kamar mandi, penerangan dan ventilasinya sangat mencukupi.

3. Tempat Cuci Jemur

Tempat cuci sebenarnya telah disediakan oleh pihak rusunawa bangunrejo namun setiap responden memiliki perilaku dan anggapan yang berbeda-beda terhadap fasilitas yang telah diberikan tersebut. Sekitar 38% responden menganggap bahwa tempat cuci yang disediakan termasuk dalam kategori tempat yang khusus dan luas. 47 % responden menganggap bahwa tempat cuci yang disediakan termasuk dalam kategori yang sempit. Sedangkan sisanya (15% responden) lebih suka cuci baju di dalam kamar mandinya walaupun merasa sempit.

Lain halnya dengan tempat mencuci pakaian yang sebenarnya memiliki tempat khusus, tempat menjemur pakaian bagi responden sepertinya tidak disediakan secara khusus. Hal tersebut dibuktikan dengan data hasil observasi yang menyatakan bahwa responden 100% menjemur pakaiannya di teras belakang atau depan rumah mereka masing-masing.

4. Dapur

Rusunawa memberikan fasilitas ruangan dapur secara umum yang diberi sekat untuk masing-masing unit. Namun hampir 100% responden tidak menggunakan fasilitas ruangan dapur umum tersebut untuk memasak sebagaimana mestinya. Mereka menganggap terlalu repot dan jauh untuk apabila harus memasak di dapur tersebut. Akibatnya setiap penghuni unit lebih memilih untuk membuat dapur tidak permanen yang terletak di teras belakang atau depan rumahnya masing-masing. Sedangkan ruangan dapur umum tersebut akhirnya digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang yang tidak digunakan lagi.

Dokumen terkait