• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konferensi Cabang

1. Konferensi Cabang atau disebut KONFERCAB merupakan forum permusyawaratan tertinggi pada tingkat Cabang yang diadakan oleh Dewan Koordinasi Cabang setiap 3 (tiga) tahun sekali.

2. Konferensi Cabang memiliki wewenang:

a. Menilai laporan pertanggung-jawaban Dewan Koordinasi Cabang.

b. Menetapkan Pokok-pokok Program Dewan Koordinasi Cabang untuk 3 (tiga) tahun ke depan.

c. Memilih dan menetapkan Ketua Umum Dewan Koordinasi Cabang DKC LSN. d. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu.

3. Peraturan Tata Tertib Konferensi Cabang ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Cabang. Pasal 30

1. Peserta Konferensi Cabang adalah:

a. Anggota Pengurus Harian Dewan Koordinasi Cabang, Koordinasi-koordinasi Divisi, dan pimpinan Perangkat Organisasi di tingkat Cabang.

b. Utusan Dewan Koordinasi Anak Cabang yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris dan seorang lainnya yang dipilih oleh dan dari Dewan Koordinasi Anak Cabang.

2. Setiap peserta Konferensi Cabang mempunyai hak bicara.

Pasal 31

1. Konferensi Cabang adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah Anak Cabang yang sah.

2. Sidang-sidang Konferensi Cabang sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir.

3. Keputusan sah apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir. 4. Pemilihan mengenai orang dalam Konferensi Cabang dilakukan secara jujur, adil,

demokratis, langsung, bebas, dan rahasia.

5. Rancangan materi konferensi Cabang disiapkan oleh Dewan Koordinasi Cabang dan disampaikan kepada seluruh Dewan Koordinasi Anak Cabang selambat-lambatnya 1 (salu) bulan sebelum Konferensi Cabang berlangsung.

6. Konferensi Cabang diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Koordinasi Cabang.

Pasal 32

Konferensi Cabang Luar Biasa

1. Konferensi Cabang Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila terdapat keadaan yang dinilai dapat mengancam kelangsungan hidup Organisasi.

2. Konferensi Cabang Luar Biasa dapat diadakan berdasarkan permintaan dari sekurang-kurangnya setengah lebih satu jumlah Dewan Koordinasi Anak Cabang yang sah.

3. Ketentuan-ketentuan lain mengenai Konferensi Cabang berlaku bagi Konferensi Cabang Luar Biasa.

4. Peraturan Tata Tertib Konferensi Cabang Luar Biasa ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Cabang.

Pasal 33

Musyawarah Kerja Cabang

1. Peserta Musyawarah Kerja Cabang atau disebut MUSKERCAB adalah anggota Pengurus Harian Dewan Koordinasi Cabang, Kordinator-kordinator Divisi, dan pimpinan Perangkat Organisasi di tingkat Cabang, dan utusan dari Dewan Koordinasi Anak Cabang.

2. Musyawarah Kerja Cabang adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta, dan dalam hal pengambilan keputusan setiap peserta mempunyai hak 1 (satu) suara.

3. Musyawarah Kerja Cabang diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Koordinasi Cabang. Rancangan Materi-materi Musyawarah Kerja Cabang disusun oleh Dewan Koordinasi Cabang.

Pasal 34

Musyawarah Anak Cabang

1. Musyawarah Anak Cabang merupakan forum permusyawaratan tertinggi pada tingkat Anak Cabang yang diadakan oleh Dewan Koordinasi Anak Cabang setiap 3 (tiga) tahun sekali.

2. Musyawarah Anak Cabang memiliki wewenang:

a. Menilai laporan pertanggung-jawaban Dewan KoordinasiAnak Cabang.

b. Menetapkan Pokok-pokok Program Dewan Koordinasi Anak Cabang untuk 3 (tiga) tahun ke depan.

c. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan KoordinasiAnak Cabang.

d. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu.

3. Peraturan dan Tata Tertib Musyawarah Anak Cabang ditetapkan oleh Konferensi Anak Cabang.

Pasal 35 Peserta 1. Peserta Musyawarah Anak Cabang adalah:

a. Anggota Pengurus Harian Dewan Koordinasi Anak Cabang, kordinator-kordinator Divisi, dan pimpinan Perangkat Organisasi di tingkat Cabang.

b. Utusan Kepengurusan Ranting yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris dan seorang lainnya yang dipilih oleh dan dari Dewan Koordinasi Ranting.

2. Setiap peserta Musyawarah Anak Cabang mempunyai hak bicara.

3. Utusan Dewan Koordinasi Ranting secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara.

Pasal 36

1. Musyawarah Anak Cabang adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya duapertiga jumlah Dewan Koordinasi Ranting yang sah.

2. Sidang-sidang Musyawarah Anak Cabang sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir.

3. Keputusan sah apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir. 4. Pemilihan mengenai orang dalam Musyawarah Anak Cabang dilakukan secara jujur, adil,

demokratis, langsung, bebas, dan rahasia.

5. Rancangan materi Musyawarah Anak Cabang disiapkan oleh Dewan Koordinasi Anak Cabang dan disampaikan kepada seluruh Kepengurusan Ranting selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Musyawarah Anak Cabang berlangsung.

6. Musyawarah Anak Cabang diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Koordinasi Anak Cabang.

Pasal 37

Rapat Kerja Anak Cabang

1. Rapat Kerja Anak Cabang merupakan forum permusyawaratan di tingkat Anak Cabang untuk mengevaluasi serta membahas kinerja dan program-program Dewan Koordinasi Anak Cabang, membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan keputusan-keputusan Rapat Anak Cabang, dan masalah-masalah lainnya yang dianggap penting.

2. Rapar Kerja Anak Cabang diadakan Dewan Koordinasi Anak Cabang, sekurang-kurangnya dua kali dalam satu periode.

3. Peraturan Tata Tertib Rapa Kerja Anak Cabang ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Anak Cabang.

4. Peserta Rapat Kerja Anak Cabang adalah anggota Pengurus Harian Dewan Koordinasi Anak Cabang, koordinasi-koordinasi Divisi, dan pimpinan Perangkat Organisasi di tingkat Anak Cabang, dan utusan dari Kepengurusan Ranting.

5. Rapat Kerja Anak Cabang adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta, dan dalam hal pengambilan keputusan setiap peserta mempunyai hak 1 (satu) suara.

6. Rapat Kerja Anak Cabang diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Koordinasi Anak Cabang.

7. Materi-materi Rapat Kerja Anak Cabang disusun oleh Dewan Koordinasi Anak Cabang.

Pasal 38

Musyawarah Ranting

1. Musyawarah Ranting merupakan forum permusyawaratan tertinggi pada tingkat Ranting yang diadakan oleh Dewan Koordinasi Ranting setiap 3 (tiga) tahun sekali.

a. Menilai laporan pertanggung-jawaban Dewan Koordinasi Ranting.

b. Menetapkan Pokok-pokok Prograrn Dewan Koordinasi Ranting untuk 3 (tiga) tahun ke depan.

c. Memilih dan menetapkan Ketua umum serta Pengurus Harian Dewan Koordinasi Ranting.

d. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu. 3. Peraturan Tata Tertib Musyawarah Ranting ditetapkan oleh Musyawarah Ranting. 4. Peserta Musyawarah Ranting adalah:

a. Anggota Pengurus Harian Dewan Koordinasi Ranting, koordinasi-koordinasi Divisi, dan pimpinan Perangkat Organisasi di tingkat Ranting.

b. Seluruh anggota organisasi yang sah dalam lingkup Ranting tersebut.

5. Setiap peserta Musyawarah Ranting mempunyai hak bicara dan hak 1 (satu) suara.

Pasal 39

1. Musyawarah Ranting adalah sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya duapertiga jumlah anggota yang sah.

2. Sidang-sidang Musyawarah Ranting sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir.

3. Keputusan sah apabila disetujui oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir. 4. Pemilihan mengenai orang dalam Musyawarah ranting dilakukan secara jujur, adil,

demokratis, langsang, bebas, dan rahasia.

5. Rancangan materi Musyawarah Ranting disiapkan oleh Dewan Koordinasi Ranting dan disampaikan kepada seluruh anggota Ranting selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Musyawarah Ranting berlangsung.

6. Musyawarah Ranting diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Koordinasi Ranting.

Pasal 40

Dokumen terkait