BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM
5.2 Instalasi Perangkat
5.2.2 Konfigurasi MikroTik RouterOS
Untuk mengkonfigurasi MikroTik RouterOS penulis menggunakan aplikasi WinBox, untuk tampilan aplikasi WinBox bisa dilihat pada gambar 5.6.
Gambar 5.6 Tampilan Aplikasi WinBox
55
Tahapan untuk konfigurasi selanjutnya login kedalam MikroTik melalui aplikasi WinBox dengan mengklik MAC Address dengan menggunakan login admin dan password dikosongkan, selanjutnya untuk tahap konfigurasi sebagai berikut :
1. SettingInterface
Pada tahapan settinginterface hanya perubahan atau penambahan nama pada ethernet yang dipakai dengan cara klik dua kali pada ethernet yang akan diganti namanya, pada settinginterface ini penulis hanya menggunakan tiga ethernet, yang nantinya ethernet 1 akan dihubungkan ke modem dan ethernet 2 dihubungkan ke access point.
Gambar 5.7 Tampilan MenuInterface
Tampilan awal menu interface pada MikroTik RouterOS di winbox.
56
Gambar 5.8 Penamaan Interface ether1 untuk modem
Klik 2 kali di ether1 dan pilih General, beri nama ether1 sebagai port untuk source koneksi internet dari modem.
Labor Komputer
Klik 2 kali ether2 pilih general, beri nama ether2 sebagai labor. Dimana port ini yang nantinya terhubung ke Hub pada ruang labor komputer.
Gambar 5.9 Penamaan Interface ether3 untuk Guru
57
Klik 2 kali ether3, pilih General dan beri nama ether3 guru. Port ini nanti terhubung ke acces point TP-LINK untuk digunakan oleh Kepala Sekolah, wakil, dan guru.
Gambar 5.10 Tampilan Menu
Gambar 5.11 Penamaan Interface ether2 untuk
IP Address
Kita selanjutnya set IP dari masing-masing ethernet, pilih menu IP Address.
58
Gambar 5.12 Tampilan Menambahkan IP Address
Kita buat IP Address ether1 untuk source ke modem dengan set IP 192.168.1.2/24 (IP klas C yaitu /24), kemudian klik OK.
Gambar 5.13 Tampilan IP Address yang telah ditambahkan
59
IP Address untuk ether1 telah muncul pada gambar diatas.
Gambar 5.14 Tampilan IP Address untuk labor komputer
Kita beri IP Address untuk ether2 yaitu 192.168.4.1/24 dan klik OK
Gambar 5.15 Tampilan IP Address labor komputer yang telah ditambahkan
60
IP Address untuk ether2 telah ditambahkan yaitu 192.168.4.1/24.
Gambar 5.16 Tampilan IP Address guru yang telah ditambahkan
IP Address guru telah ditambahkan yaitu 192.168.5.1/24
Gambar 5.17 Tampilan MenuDNS
61 Masuk ke menu DNS pada pilihan IP di WinBox.
Gambar 5.18 Tampilan Menambahkan DNS
Pilih DNS setting, isikan pada server 8.8.8.8 dan bawahnya 8.8.4.4 kemudian OK.
Gambar 5.19 Tampilan DHCP untuk IP Otomatis pada Client
62
Pilih DHCP untuk client yang berfungsi sebagai pembacaan IP otomatis ketika client terhubung.
Gambar 5.20 Tampilan DHCP Client
Pilih tanda tambah pada pojok kiri atas dan kita pilih DHCP server interfaceether2-client, klik next.
Gambar 5.21 Tampilan DHCP Address Space
63
Pada DHCP Address kita set mulai range IP pada labor komputer, yakni 192.168.4.0/24 klik next.
Gambar 5.22 Tampilan Gateway DHCP Labor
Set gateway DHCP network agar nanti nya client pada labor komputer mendapatkan koneksi internet keluar. Klik next
Gambar 5.23 Tampilan alamat dimulai sampai berakhir DHCP Labor Komputer
64
Set Address to Give Out, yaitu IP terbaca dari awal sampai berakhir di IP berapa. Disini penulis memilih set IP dimulai 192.168.4.234 sampai 192.168.4.254 dikarenakan komputer labor hanya 20 unit.Klik next
Gambar 5.24 Tampilan DNS untuk DHCP Labor Komputer
Set DNS untuk server dengan 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 klik next
Gambar 5.25 Tampilan DHCP Labor Komputer yang telah ditambahkan
65 Tampilan DHCP Labor telah muncul,
Gambar 5.26DHCP Address Space guru
Set Address Space 192.168.5.0/24 klik next
Gambar 5.27DHCP Gateway Network Guru
Set gateway menjadi 192.168.5.1 klik next fungsi nya agar ether yang terhubung ke ruang guru mendapatkan koneksi internet. Klik next
66
Gambar 5.28DHCP Address Give Out guru
Set Address Give out dimulai 192.168.5.242 sampai 192.168.5.254, klik next
Gambar 5.29 Tampilan IP Pool otomatis tampil setelah DHCP dibuat
Tampilan DHCP sudah ada 2, dhcp_pool1 untuk labor komputer dan dhcp_pool2 untuk guru.
67
Gambar 5.30 Tampilan menambahkan Gateway dari Route
Setting route untuk gateway yang terhubung ke internet, disini yang terhubung yaitu ether1 kita set jadi 192.168.1.1, klik OK
Gambar 5.31 Tampilan Route yang telah ditambahkan
68
Routeether1telah terhubung ke modem ditandai dengan dengan tulisan reachable ether1.
Gambar 5.32 Tampilan menambahkan NAT Firewall
Set Firewall di tab NAT, dimana fungsinya agar tiap klas IP ada lapisan pembatas keamanan yang mengamankan jaringan dari serangan yang berasal dari luar.
Gambar 5.33 Tampilan NAT Firewallyang telah ditambahkan
69
NAT Firewall telah ditambahkan yaitu masqurade (sama rata) untuk mendapatkan koneksi internet
Gambar 5.34 Tampilan jenis Queues Upload untuk Limit Labor Komputer
Settingqueues untuk menentukan limit pada labor komputer, kita buat dulu jenis queues type-nya dengan type pcq. Beri nama type name nya upload-labor, buat rate maksimalnya 1M yaitu IMbps dan centang src. Address klik OK
Gambar 5.35 Tampilan menambahkan Queues Download untuk Limit Labor Komputer
70
Buat download labor, buat rate maksimalnya 2M yaitu 2Mbps dan centang src. Address klik OK
Gambar 5.36 Tampilan membuat Parental Limit Bandwidth Labor Komputer
Set Parental Limit Bandwidth Labor komputer, buat nama Limit Labor komputer, target Address 192.168.4.0/24, target upload 1M target download 2M. Klik OK
Gambar 5.37 Tampilan Limit Komputer 1 Labor Komputer
71
Set limit komputer pada Labor komputer, pilih tab General buat nama kom1, target address 192.168.4.254, target upload 256k, target download 512k.
Gambar 5.38 Tampilan Limit Komputer 1 Labor Komputer Setting lanjutan
Lanjutkan ke tab advanced, pilih interfaceether2-clienttarget upload dan download sama dengan tab di general tadi. Queues type upload pilih upload-labor dan untuk yang download-nya pilih download-labor. Setting komputer semua labor sama dengan setingan ini.
Gambar 5.39 Tampilan Setting Hotspot Login Guru
72
Setting untuk hotspot ke acces point ke urang guru, pilih hotspot interfaceether3 client, klik next
Gambar 5.40 Tampilan Setting Hotspot lanjutan
Set local Address untuk jaringannya yaitu 192.168.5.1/24, centang masquarade network, klik next
Gambar 5.41 Tampilan Setting HotspotAddress Pool
73
Set Address pool jaringannya, yaitu dimulai dari 192.168.5.242 sampai 192.168.5.254.
Klik next
Gambar 5.42 Tampilan DNS Hotspot
Pemberian DNS server untuk hotspot isi dengan 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 klik next
Gambar 5.43 Tampilan nama DNS Hotspot
74
Set nama DNS Hotspot yaitu www.smkcitrautamapadang.net, klik next
Gambar 5.44 Tampilan User Profile untuk Hotspot Kepala Sekolah
Set user profile hotspot untuk login Kepala Sekolah, buat nama kepsek, address pool dhcp_pool2, rate limit upload 256k, rate limit download 256k dan klik OK
Gambar 5.45 Tampilan User Profile Hotspot untuk Wakil Kepala Sekolah
75
Set user profile hotspot untuk login wakil kepala sekolah, buat nama wakil, address pool dhcp_pool2, rate limit upload 128k, rate limit download 256k dan klik OK. Set juga user profile untuk guru, rate limit saja yang diubah jadi rate limit upload 128k dan rate limit download 128k.
Gambar 5.46 Tampilan User Hotspot Login Kepala Sekolah
Set user hotspot login untuk Kepala Sekolah, server pilih hotspot1, nama deswi, password sesuai nip, profile kepsek, klik OK
Gambar 5.47 Tampilan User Hotspot Login Wakil Kepala Sekolah
76
Set user hotspot login untuk wakil, server pilih hotspot1, nama dodi, password sesuai nip, profile wakil, klik OK
Gambar 5.48Hotspot User Login guru
Set user hotspot login untuk guru, server pilih hotspot1, nama irma, password sesuai nip, profile gurul, klik OK
Gambar 5.49 Tampilan alamat IP yang diblokir untuk Labor Komputer
77
Set blokir IP pengguna, dengan tujuan dari luar tidak mendapatkan IP untuk akses internet ke jaringan labor, buat nama user blokir-labor, set Address 192.168.4.2-192.168.4.233, klik OK
Gambar 5.50 Tampilan menambahkan Filter Rules User blokir Labor Komputer Set Filter Rules untuk menjalankan blokir IP yang tidak diiizinkan, pilih tab Advanced, pilih Src. Address List user-blokir-labor.
Gambar 5.51 Tampilan aksi untuk Filter Rules User blokir Labor Komputer
78 Pilih tab Action, pilih action drop dan OK
Gambar 5.52 Tampilan Filter Rules ketika MikroTik sudah ada Traffic koneksi internet
79
Tampilan dari traffic yang sudah diatur oleh filter rules.
5.2.3 Setting TP Link TL-WR840N sebagai Accsess Point
Gambar 5.53 Tampilan awal login router
Buka browser, ketik alamat browserwww.tplinkwifi.net, masukan username nya admin, password admin
Gambar 5.54 Tampilan awal ketika Login
80
Ketika login, tampilan pertama dari router ini menampilkan status dari router.
Gambar 5.55 Setting cepat pada Router
Pilih quick setup, klik next
Gambar 5.56 Pemilihan mode fungsi Router
81 Pilih mode acces point, klik next
Gambar 5.57 Nama jaringan Wireless
Buat nama jaringan hotspot untuk wifi nya, yaitu SMK CITRA UTAMA PADANG, kosongkan security-nya dan klik next
Gambar 5.58 Pemilihan LAN Type
82
Set LAN type menjadi static IP, isi IP Address 192.168.5.524, subnet mask 255.255.255.0.
Klik next dan router meminta restart dan login kembali.
Gambar 5.59 Setting DHCP pada Router
Biarkan set DHCP default, ubah Address Lease time nya menjadi 2880 klik save
Gambar 5.60 Setting Lanjutan Wireless
83
Set mode jenis wifinya jadi 11bgn mixed, Channel width jadi 20Mhz, Channel 6 kemudian save
Gambar 5.61 Setting WPS
Set WPS di tab Wireless pilih WPS, disable wps dan save.
Gambar 5.62 Setting Wireless Security
Set Wireless security ke disable, dan save.
84
Gambar 5.63 Setting waktu untuk Router
Set waktu router agar sesuai dengan waktu kita, pilih system tools, dan pilih timesetting kemudian save.
85
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada manajemen jaringan internet labor komputer SMK CITRA UTAMA Padang, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya manajemen bandwidth jaringan internet ini memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam mengakses internet serta memberikan kelancaran dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
2. Meningkatkan kinerja para guru dikarenakan adanya permasalahan bandwidth yang terpakai, dimanajemen dengan baik oleh MikroTik.
6.2 Saran
Agar penerapan manajemen jaringan internet labor komputer SMK CITRA UTAMA Padang dapat terlaksana dengan baik maka ada beberapa hal yang sebaiknya perlu diperhatikan, yaitu :
1. Perlunya dilakukan maintenance secara rutin tehadap MikroTik RouterOS ini agar tidak terjadinya gagal fungsi.
2. Perlunya adanya pengembangan manajemen jaringan internet lebih lanjut, sehingga kedepannya SMK CITRA UTAMA Padang mampu menyediakan access point lebih banyak lagi serta peningkatan pada bandwidth jaringan internet.
86
3. DAFTAR KEPUSTAKAAN 4.
5. Alinazar Alfred. ”Pengantar Cisco Router”. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. 2003.
6. Anam, Khoirul dan Faizal Afif. Manajemen Bandwidth Menggunakan Router Mikrotik Di Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Pekalongan. Pekalongan : STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN.
2010.
7. Herlambang, Linto. L, Aziz Catur. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan menggunakan Mikrotik RouterOS-TM. Yogyakarta : Penerbit Andi. 2008.
8. Jesa Ariawan, Octavia dan Denny Musa Irawan. 2014. Kajian Penggunaan MikroTik Router Operating Sistem sebagai Router pada Jaringan Komputer pada PT. Bilna Jakarta. Jurnal Sisfotek Global. 4(1) : 62-68.
9. Mansfield, Niall. Practical TCP/IP, Designing, Using, And Troubleshooting TCP/IP Network on Linux AndWindows. 1st edition.
Pearson Education Inc, Addison Wesley Professioanal. 2002.
10. Muhammad, Ibrahim Hasan. 2016. Analisa dan Pengebangan Jaringan Wireless Berbasis MikroTik RouterOS V.5.20 di Sekolah Dasar Negeri 24 Palu. Jurnal Elektronik Sistem Informatika dan Komputer STMIK Bina Mulia. 2(1) : 10-20.
11. Pamungkas, Canggih Ajika. 2016. Manajemen Bandwidth Menggunakan MikroTik Routerboard di Politeknik Indonusa Surakarta. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2442-7942. 1(3) : 17-22.
12. Purbo, Onno W dan Taufan Riza. Manajemen Jaringan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. 2001.
13. Sujalwo, Bana Handaga dan Heru Supriyono. Manajemen jaringan Komputer dengan MikroTik Router (Computer Network Management Used With Microtic Router). Jurnal KomuniTi. 2(2) : 32-43.
87
14. SukamaajiAnjik dan Rianto. “Jaringan Komputer : Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan”. Yogyakarta : Andi Publisher. 2008.
15. Tanenbaum, Andrew.S. Jaringan KomputerJilid 1. Jakarta : Prenhallindo.
1997
16. Todd Lammle. Cisco Certified Network Associate Study Forth Edition.
Sybex Inc. 2004.
88